Вы находитесь на странице: 1из 36

Pengkajian Klien Gangguan

Sistem Kardiovaskuler

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ESA UNGGUL.
PERTEMUAN 7
1. Persiapan klien
Buatlah penerangan yang baik dalam ruangan,
termasuk penerangan untuk pengkajian
Klien sebaiknya berbaring dengan badan bagian
atas sedikit terangkat, dan pemeriksa sebaiknya
berdiri disisi kanan klien.
Minta klien untuk tidak berbicara selama
pemeriksaan kecuali diminta oleh pemeriksa.
Agar klien tidak cemas, jangan perlihatkan
kekuatiran tentang hasil selama pengkajian.
2. Pengkajian Riwayat
Kesehatan
Kaji riwayat merokok, penggunaan alkohol,
pemakaian obat-obatan, kebiasaan latihan, dan
pola diet termasuk pemasukannya
Apakah klien mendapat pengobatan untuk
fungsi kardiovaskuler? Apakah klien mengetahui
kegunaan, dosis, dan efek samping pengobatan?
Tanyakan apakah klien mengalami nyeri atau
ketidaknyamanan pada dada, palpitasi,
kelelahan yang berlebihan, dispnea, edema pada
kaki, pingsan atau ortopnea. Apakah gejala-
gejala ini terjadi saat istirahat atau latihan.
Bila terjadi nyeri dada, tentukan apakah hal
tersebut murni karena jantung (Rossi dan Leary,
1992 dikutip dari Potter, 1996), nyeri angina
biasanya berupa tekanan atau rasa sakit yang
dalam, substernal dan menyebar ke salah satu
atau kedua lengan, bisa sampai ke rahang;
Tentukan frekuensinya. Apakah nyeri menyebar
ke lengan, bahu, atau leher? Apakah nyeri
tersebut disertai terjadinya diaforesis.
Apakah klien menjalani gaya hidup yang penuh
stres
Kaji riwayat keluarga klien mengenai penyakit
jantung seperti hipertensi, stroke, kolesterol
tinggi, atau penyakit jantung rematik.
Apakah klien mengetahui adanya
hipertensi atau penyakit jantung tersebut
Apakah klien mengalami diabetes atau
gejala awal diabetes, penyakit paru atau
obesitas
Tentukan apakah klien minum minuman
mengandung kafein yang berlebihan.
Kaji kebiasaan makan klien seperti
mengkonsumsi lemak, natrium.
11 pola kes.fungsional (Gordon)
Pola persepsi kes./menanganan kes.
klien merasakan kondisi kes dan bgm
menangani
Pola nutrisi/metabolikgambaran pola
makan dan kebut.cairan b/d kebutuhan
metabolik dan suplai nutrisi
Pola eliminasi gambaran pola fungsi
pembuangan (bab, bak, mel.kulit)
Pola aktifitas/olah raga gambaran pola
aktifitas, olahraga, santai, rekreasi
Pola tidur-istirahat gambaran pola
tidur, istirahat, dan relaksasi
Pola kognitif dan perceptual gambaran
pola konsep diri klien dan persepsi thd
dirinya
Pola peran/hubungan gambaran pola
peran dalam berpartisipasi/berhubungan
dg orang lain
Pola seksualitas/reproduksi gambaran
pola kenyamanan/tidak nyaman dg pola
seksualitas edan gambaran pola
reproduksi
Pola koping/toleransi stress gambaran
pola koping klien secara umum dan
efektifitas dalam toleransi thd stress
Pola nilai/keyakinan gambaran pola
nilai2, keyakinan2 9termasuk asfek
spiritual), dan tujuan yg dapat
mengarahkan menentukan
pilihan/keputusan.
3. Pemeriksaan Fisik
1). Keadaan Umum Pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien di-
maksudkan untuk mendapatkan kesan umum
pasien tersebut. Dalam pemeriksaan ini perlu
diperhatikan kelainan dan usia pasien, tampak
sakit atau tidak, kesadaran dan keadaan emosi,
dalam keadaan comfort atau distress, serta
sikap dan tingkah laku pasien.
2). Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

Pernapasan :
Dalam menilai pernapasan secara fisis, perlu
diperhatikan :
posisi badan, untuk menilai ortopnea

ekspresi muka, untuk menilai keadaan


emosi atau stress pada pernapasan
pernapasan pada gerak badan diban-
dingkan dengan pernapasan pada keadaan
istirahat
tanda-tanda objektif dispnea.
b). Nadi
Kriteria keadaan nadi :
Frekuensi, menyatakan jumlah denyut nadi per menit.

Regularitas, menunjukkan teratur/tidaknya nadi bila tidak


teratur tentukan apakah ada defisit denyut nadi, yaitu
selisih antara frekuensi nadi dan denyut jantung per
menit.
Amplitudo, menggambarkan besar kecilnya isi sekuncup.

Bentuk (contour), memberikan gambaran upstroke atau


down stroke.
Isi (volume), menunjukkan besar/kecilnya isi bolus darah
dalam arteri.
Perabaan arteri, untuk mengetahui keadaan (kondisi)
dinding arteri.
Macam-Macam Denyut Nadi
Nadi yang keras (augmented
pulsation)
Nadi yang lemah atau kecil (pulsus
parvus)
Nadi yang kecil dan terisi dengan
lambat (pulsus parvus et tardus)
Nadi yang terisi dengan cepat dan
mengosong dengan cepat (rapid
upstroke and collapsing pulse=
Corrigan pulse)
Nadi bifida (pulsus bisferiens), terjadi
pada obstruksi pada aliran keluar ventrikel
kiri yang moderat disertai regurgitasi pada
katup aorta berat (stenosis dan insufisiensi
katup aorta)
Nadi dikrotik (dicrotic pulse) , curah
jantung yang rendah dengan elastisitas
dinding arteri yang masih normal,
misalnya pada kardiomiopati, tamponade
jantung dan CHF berat
Pulsus alternans, nadi yang saling
bergantian antara nadi yang relatif kuat
diselingi oleh nadi yang lebih lemah
(CHF)
Pulsus paradoxus, terjadi karena
pengurangan tekanan nadi yang
berlebihan sampai 15 mmHg atau lebih
pada waktu inspirasi (perikarditis)
Pulsus bigeminus, dua denyut berturut-
turut dan diselingi oleh interval yang lebih
panjang (KAP)
Pulsus defisit, jumlah denyut jantung lebih
besar dari jumlah denyut nadi (fibrilasi
atrial, ekstrasistol prematur)
C). Tekanan Darah
Tekanan darah banyak bergantung pada :
Curah jantung, yang merupakan cerminan fungsi
jantung
Resistensi vaskular perifer (TPR), ditentukan
oleh diameter pembuluh darah perifer.
Tonus dan elastisitas arteri, menggambarkan
kondisi dinding pembuluh darah perifer.
Volum darah dalam arteri, menunjukkan
jumlahnya darah intravaskular.
Viskositas darah, menunjukkan kondisi cairan
intravaskular.
d). Suhu Badan

Kalori dalam suhu badan merupakan hasil


metabolisme sel-sel jaringan tubuh. Kalori
suhu badan diatur melalui pusat
termoregulator di susunan saraf pusat
autonom. Aliran darah melalui sistem
kardiovaskular berperan untuk
mendistribusikan panas ke seluruh tubuh.
3). Posture Tubuh
4). Bentuk Badan
5). Textur Jaringan dan Wama Kulit
6). Kepala
7). Mata
8). Mulut
9). Kuping
10. Muka
11). Leher
12). Vena Jugularis Eksterna
13). Cannon Waves
14). Arteri Karotis
15). Kelenjar Tiroid
16). Kelenjar Getah Bening
17). Dada
Kelainan bentuk dada seringkali berkaitan
dengan anatomi dan faal jantung. Di
samping itu juga mempengaruhi faal
pernapasan yang kemudian secara tidak
langsung mempe ngaruhi faal sirkulasi
darah yang akan menjadi beban kerja
jantung
18). Pemeriksaan Perut
Diperhatikan besar, bentuk dan konsis-
tensi serta mencari ada tidaknya nyeri
tekan.
Hepato jugular reflux dapat diperiksa de-
ngan menekan perut di kuadran atas,
maka akan menambah pembendungan
vena jugularis yang sudah meninggi.
Keadaan ini dapat ditemukan pada gagal
jantung kanan dan gagal jantung
kongestif
b. Pemeriksaan Khusus
1). Inspeksi
Perhatikan bentuk prekordial, apakah
normal, mengalami depresi atau ada
penonjolan asimetris (voussure
cardiaque), yang disebabkan pembesaran
jantung sejak kecil. Hipertropi dan dilatasi
ventrikel kiri dan kanan dapat terjadi
akibat kelainan kongenital.
Garis anatomis pada permukaan badan yang
penting pada permukaan dada ialah :
garis tengah sternal (mid sternal line/MSL)

garis tengah klavikular (mid clavicular

line/MCL)
garis anterior line (anterior axillary

line/AAL)
garis para sternal kiri dan kanan

(parastrenal line/PSL)
2). Palpasi Jantung
Pada palpasi jantung telapak tangan diletakkan
di atas prekordium dan dilakukan perabaan di
atas iktus kordis (apical impulse)
Lokasi point of maximal impulse (PMI) terletak
pada ruang sela iga (RSI) V kira-kira 1 jari
medial dari garis midklavikular (medial dari
apeks anatomis). Pada bentuk dada yang
panjang dan gepeng, iktus kordis terdapat pada
RSI VI medial dari garis midklavikular,
sedangkan pada bentuk dada yang pendek lebar,
letak iktus kordis agak ke lateral.
3). Perkusi Jantung
Cara Perkusi
Batas atau tepi kiri pekak jantung yang
normal terletak pada ruang interkostal
III/IV pada garis parasternal kiri. Pekak
jantung relatif dan pekak jantung absolut
perlu dicari untuk menentukan gambaran
besamya jantung.
Pada kardiomegali, batas pekak jantung melebar
ke kiri dan ke kanan.
Dilatasi ventrikel kiri menyebabkan apeks kordis
bergeser ke lateral-bawah.
Hipertrofi atrium kiri menyebabkan pinggang
jantung merata atau menonjol ke arah lateral.
Pada hipertrofi ventrikel kanan, batas pekak
jantung melebar ke lateral kanan dan/ atau ke
kiri atas.
Pada perikarditis pekak jantung absolut melebar
ke kanan dan ke kiri.
Pada emfisema paru, pekak jantung mengecil
bahkan dapat menghilang pada emfisema paru
yang berat, sehingga batas jantung dalam
keadaan tersebut sukar ditentukan.
4). Auskultasi Jantung

Bunyi jantung I ditimbulkan karena


kontraksi yang mendadak terjadi pada awal sis-
tolik meregangnya daun-daun katup mitrai dan
trikuspid yang mendadak akibat tekanan dalam
ventrikel yang meningkat dengan cepat,
meregangnya dengan tiba-tiba chordae tendinea
yang memfiksasi daun-daun katup yang telah
menutup dengan sempurna,
dan getaran kolom darah dalam outflow tract
(jalur keluar) ventrikel kiri dan dinding pangkal
aorta dengan sejumlah darah yang ada di
dalamnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas
BJ I, yaitu :
kekuatan dan kecepatan kontraksi otot ventrikel
makin kuat dan cepat, makin keras bunyinya.
Posisi daun katup atrio-ventrikular pada saat
sebelum kontraksi ventrikel.
Jarak jantung terhadap dinding dada. Pada
pasien dengan dada kurus BJ lebih keras
terdengar dibandingkan pasien gemuk dengan BJ
yang terdengar lebih lemah. Demikian juga pada
pasien emfisema pulmonum BJ terdengar lebih
lemah.
BJ II ditimbulkan karena
vibrasi akibat penutupan katup aorta
(komponen aorta),
penutupan katup pulmonal (komponen
pulmonal),
perlambatan aliran yang mendadak dari
darah pada akhir ejeksi sistolik,
dan benturan balik dari kolom darah pada
pangkal aorta dan membentur katup aorta
yang baru tertutup rapat.
BJ III terdengar karena pengisian ventrikel
yang cepat (fase rapid filling). Vibrasi
yang ditimbulkan adalah akibat
percepatan aliran yang mendadak pada
pengisian ventrikel karena relaksasi aktif
ventrikel kiri dan kanan dan segera disusul
oleh perlambatan aliran pengisian.
Bunyi jantung IV: dapat terdengar bila
kontraksi atrium terjadi dengan kekuatan
yang lebih besar, misalnya pada keadaan
tekanan akhir diastol ventrikel yang
meninggi sehingga memerlukan dorongan
pengisian yang lebih keras dengan
bantuan kontraksi atrium yang lebih kuat.
Bunyi Jantung Tambahan

Bunyi Ekstra Kardial


Gerakan perikard (pericardial friction rub)
terdengar pada fase sistolik dan diastolik
akibat gesekan perikardium viseral dan
parietal. Bunyi ini dapat ditemukan pada
perikarditis.
Bising (Desir) Jantung (Cardiac Murmur)
Bising jantung ialah bunyi desiran yang
terdengar memanjang, yang timbul akibat
vibrasi aliran darah turbulen yang abnormal.
Intensitas Bunyi Murmur
intensitas bunyi murmur didasarkan pada tingkat
kerasnya suara dibedakan :
Derajat I : bunyi murmur sangat lemah dan
hanya dapat terdengar dengan upaya dan
perhatian khusus.
Derajat II : bunyi bising lemah, akan tetapi
mudah terdengar.
Derajat II : bunyi bising agak keras.

Derajat IV : bunyi bising cukup keras.

Derajat V : bunyi bising sangat keras.

Derajat VI : bunyi bising paling keras.


Tipe (konfigurasi) Bising Jantung
Tipe bising jantung dibedakan :
Bising tipe kresendi (crescendo murmur), mulai
terdengar dari pelan kemudian mengeras.
Bising tipe dekresendo (decrescendo murmur), bunyi
dari keras kemudian menjadi pelan.
Bising tipe kresendo-dekresendo (crescendo-
decrescendo = diamond shape) murmur yaitu bunyi
pelan lalu keras kemudian disusul pelan kembali disebut
ejection type.
Bising tipe plateau (sustained plateau mumur) disebut
juga bising pansistolik atau holosistolik. Keras suara
bising kurang lebih menetap sepanjang fase sistolik,
biasanya merupakan bunyi desiran yang disebabkan
karena arus balik (regurgitasi) atau aliran abnormal
melalui defek septum interventrikular.
Kualitas Bunyi (Timbre)
Kualitas bunyi dibedakan :
Bising musikal yaitu bunyi yang terdiri dari
bunyi-bunyi dengan frekuensi dari satu atau
beberapa gelombang nada dasar.
Bising dengan suara meniup (blowing) yaitu
terdengar seperti suara meniup dengan nada
yang rendah.
Bising dengan suara desiran (harsh) berupa
desir halus, seperti suara meniup dengani nada
yang tinggi.
Bising dengan suara geram (rumbling),
terdengar seperti suara menggeram yang agak
keras dengan nada yang rendah

Вам также может понравиться

  • Kelompok 2
    Kelompok 2
    Документ1 страница
    Kelompok 2
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Etha Yosy K Lap - Kti Bab2
    Etha Yosy K Lap - Kti Bab2
    Документ17 страниц
    Etha Yosy K Lap - Kti Bab2
    Erwin Syah
    Оценок пока нет
  • K Lap - Kti Bab2
    K Lap - Kti Bab2
    Документ9 страниц
    K Lap - Kti Bab2
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Ekstraksi
    Ekstraksi
    Документ12 страниц
    Ekstraksi
    Fifi Sulfiani
    Оценок пока нет
  • 155 419 1 PB
    155 419 1 PB
    Документ1 страница
    155 419 1 PB
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Cepalgia LP
    Cepalgia LP
    Документ12 страниц
    Cepalgia LP
    Alpriyando Rindy Agustinus
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Ilmu Penyakit Dalam
    Laporan Kasus Ilmu Penyakit Dalam
    Документ28 страниц
    Laporan Kasus Ilmu Penyakit Dalam
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Alergi Hipersensitif Diktat1
    Alergi Hipersensitif Diktat1
    Документ73 страницы
    Alergi Hipersensitif Diktat1
    Ayu Rindwitia Indah Peanasari
    0% (1)
  • Batu Saluran Kemih
    Batu Saluran Kemih
    Документ151 страница
    Batu Saluran Kemih
    Arum Diah Pusporini
    Оценок пока нет
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Документ3 страницы
    Kuesioner
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Lalala
    Lalala
    Документ2 страницы
    Lalala
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • SOLUSI PLASENTA
    SOLUSI PLASENTA
    Документ14 страниц
    SOLUSI PLASENTA
    Igen Pia Madridista
    100% (1)
  • Tau
    Tau
    Документ31 страница
    Tau
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Lapsus Bu Darti
    Lapsus Bu Darti
    Документ30 страниц
    Lapsus Bu Darti
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • BSBSB
    BSBSB
    Документ21 страница
    BSBSB
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Chapter II 12
    Chapter II 12
    Документ4 страницы
    Chapter II 12
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Ajajaj
    Ajajaj
    Документ40 страниц
    Ajajaj
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • SOLUSI PLASENTA
    SOLUSI PLASENTA
    Документ14 страниц
    SOLUSI PLASENTA
    Igen Pia Madridista
    100% (1)
  • Lapsus Bu Darti
    Lapsus Bu Darti
    Документ30 страниц
    Lapsus Bu Darti
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Nur Lina PDF
    Nur Lina PDF
    Документ151 страница
    Nur Lina PDF
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Cepalgia LP
    Cepalgia LP
    Документ12 страниц
    Cepalgia LP
    Alpriyando Rindy Agustinus
    Оценок пока нет
  • LAMPIRAN 4 Tabulasi Daftar Tilikan
    LAMPIRAN 4 Tabulasi Daftar Tilikan
    Документ3 страницы
    LAMPIRAN 4 Tabulasi Daftar Tilikan
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Jadwal Remidi SMT Genap 20162017
    Jadwal Remidi SMT Genap 20162017
    Документ2 страницы
    Jadwal Remidi SMT Genap 20162017
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Laporan Puskesmas
    Laporan Puskesmas
    Документ148 страниц
    Laporan Puskesmas
    trias
    Оценок пока нет
  • Demam Berdarah PDF
    Demam Berdarah PDF
    Документ15 страниц
    Demam Berdarah PDF
    Dwipuspitasari Mencaricintasejati Sampaiwaktukanberhenti
    Оценок пока нет
  • Entut
    Entut
    Документ23 страницы
    Entut
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Tabel Resusitasi Nenonatus
    Tabel Resusitasi Nenonatus
    Документ3 страницы
    Tabel Resusitasi Nenonatus
    Ransidelenta Vistaprila Elmarda
    Оценок пока нет
  • SKM Permenpan
    SKM Permenpan
    Документ21 страница
    SKM Permenpan
    Muhamad Rizky Aditiya
    Оценок пока нет
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Документ3 страницы
    Kuesioner
    erwinkukuh
    Оценок пока нет
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Документ3 страницы
    Kuesioner
    erwinkukuh
    Оценок пока нет