Вы находитесь на странице: 1из 16

BATERAI

FUNGSI BATERAI

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang dapat di gunakan


sebagai sumber energi.
TIPE BATERAI BERDASARKAN BAHAN KIMIANYA

Baterai Primer (Primary Batteries)


Jenis ini disebut juga baterai sekali pakai (single-use battery) yang
berarti setelah habis arus listriknya baterai tersebut harus dibuang
ditempat semestinya.
Baterai Sekunder (Secondary Batteries)
Jenis ini disebut juga baterai yang dapat di-cas ulang (rechargeable
batteries) jika telah habis arus listriknya.
BATERAI PRIMER

Jenis Baterai Volt(V) Penggunaan yang umum


CD/MD/MP3 players, mainan, game elktronik,
Alkaline 1,5
camera, senter, remote control
Carbon Zinc 1,5 Jam dinding, radio, alarm asap
Lithium coin 3 Calculator, electronic organizers
Lithium photo 3 / 6 Camera

Silver Oxide (botton cells) 1,55 jam tangan

Zinc-air 1,4 Alat bantu dengar


BATERAI SEKUNDER
Jenis Baterai Volt(V) Penggunaan yang umum

CD/MD/MP3 players, mainan, game elktronik, camera,


Rechargeable Alkaline 1,5
senter, remote control dan lampu listrik tenaga matahari

Ni-MH 1,2 Digital camera, mainan remote control


Ni-Cd 1,2 Alat pertukangan

Li-ion 3,6 - 3,7 Notebook, PDAs, handphone, camcorder, digital camera

Aki mobil, UPS, lampu tenaga surya, mobil golf,


Lead-acid 12
pelayaran.
Baterai NiCd (Nickel-cadmium)

Karakteristik baterai NiCd : nominal satu dan adanya efek memori. Selain itu
baterai NiCd yang telah di chargesel baterai NiCd adalah 1,2 volt.
Kelebihan baterai NiCd di bandingkan jenis lainnya: kemampuannya dalam
menangani beban tinggi, 5x lebih cepat di charge dibandingkan dengan
baterai NiMH atau 20x lebih cepat di bandingkan dengan baterai Lithium,
karena bisa menggunakan fast charger.
Kelemahan baterai ini di bandingkan dengan baterai Lithium adalah kapasitas
simpan yang rendah, ratio daya/berat yang lebih rendah dapat kosong sendiri
(self discharging) walaupun tidak di pakai. sekitar 22% energinya hilang dalam
24 jam.
Baterai NiMh (Nickel-metal-hydride)

Tegangan nominal satu sel baterai NiMH adalah 1,2 volt


Self dischargingnya lebih kecil di bandingkan baterai NiCd, tergantung dari
Typenya sekitar 6 16% energi akan hilang dalam 24 jam.
Cara charging yang salah akan mengakibatkan baterai tidak bekerja normal,
meskipun baterai terisi penuh tetapi akan menyatakan habis walaupun di
gunakan sebentar. (tegangan terukur normal tapi langsung drop ketika di
bebani). Keadaan tersebut disebut Lazy Battery.
Baterai NiMH dapat menyimpan energi 2x lebih banyak di bandingkan dengan
baterai NiCd.
Baterai Li Ion (Lithium-Ion)
Tegangan nominal Baterai Li Ion adalah 3,6 volt.
Elektrolit dalam baterai Li Ion sangat reaktif, bocornya dapat mengakibatkan karat pada peralatan.
Baterai Li Ion ditempatkan dalam cassing logam yang stabil dan kuat.
Microcontroller dan sensor-sensor dipasang pada cassing untuk mencegah panas berlebihan dan overcharging.
Kerapatan energi baterai Li Ion mampu menyimpan energi 3x lebih banyak di bandingkan dengan baterai NiCd.
Baterai Li Ion tidak memiliki efek memory maupun Lazy Battery sehingga baterai tidak perlu di kosongkan
sebelum di charge.
Self discharging juga lebih kecil yaitu sekitar 10% dalam 24 jam.
Impedansi (tahanan dalam) baterai Li Ion lebih tinggi di bandingkan denga NiCd dan NiMH, yaitu 200 250 mili
Ohm. Akibatnya baterai cepat menjadi panas dan tegangannya drop jika dibebani terlalu berat.
Lithium sangat reaktif, bahan kimia di dalam baterai akan terurai dengan sendirinya dan setelah 2 tahun baterai
menjadi tidak dapat di gunakan lagi walaupun baterai tersebut di simpan saja.
Baterai Li-Polymer (Lithium-Polymer)

Tegangan nominal baterai Li Polymer adalah 3,6 volt.


Elektrolit dalam baterai Li Polymer berbentuk padat dan tidak
reaktif sehingga menyederhanakan cassing baterai.
Baterai Li Polymer dapat dibuat dalam ukuran yang sangat tipis
dan flexible sehingga cocok di gunakan dalam peralatan berukuran
mini.
Dibandingkan dengan baterai Li Ion dengan kapasitas yang sama,
baterai Li Polymer bobotnya lebih ringan 10 15%.
Baterai Li Polymer lebih cepat kehilangan kapasitasnya.
Baterai DMFC (Direct Methanol Fuel Cell)

Baterai ini merupakan baterai yang materialnya menggunakan fuel cell yaitu
berupa cairan di mana komposisinya berupa fuel hidrogen dengan campuran
oksigen untuk memproduksi elektrik power, panas dan cair.
Hasil dari reaksi kimia yang terjadi menghasilkan kepadatan energi yang
tinggi. Hal inilah yang menjadi keunggulan DMFC di banding dengan baterai
Lithium Ion.
Baterai DMFC memiliki 10x improvement dalam kepadatan volumetrik energy.
Karakteristik Baterai

Ampere Hour (AH): Satuan besarnya kapasitas listrik yang tersimpan pada sebuah baterai. Ini
merujuk pada kemampuan baterai tersebut dalam menyuplai arus listrik (dalam satuan ampere)
selama periode waktu tertentu (dalam satuan jam) sampai arus listriknya betul-betul habis.
Umumnya menggunakan satuan mAH (mili Ampere-Hour) = seperseribu Ampere Hour.
Capacity: Ukuran besarnya energi listrik yang bisa dihasilkan oleh sebuah baterai, biasanya dalam
satuan ampere-hours (AH atau mAH) atau watt-hours.
CCA (Cold Cranking Ampere): Maximal arus listrik yang bisa disuplai oleh sebuah baterai selama 30
detik dalam suhu nol derajat F (sekitar -18 derajat C) sebelum tegangannya drop menjadi sekitar 7,2
V (untuk aki 12 V) hingga tidak dapat digunakan. Istilah ini hanya dipakai pada jenis aki starter
seperti aki mobil.
Cutoff Voltage: Batas tegangan terendah baterai yang masih bisa menghasilkan arus listrik. Di
bawah tegangan ini baterai tidak akan berfungsi lagi. Besarnya tegangan cutoff ini berbeda-beda
untuk tiap jenis baterai. Dikenal juga dengan istilah End-point Voltage.
Karakteristik Baterai

Cycle Life: Kemampuan sebuah baterai rechargeable (dapat diisi ulang). Berapa kali baterai
tersebut dapat diisi ulang. Patokannya, jika sebuah baterai ketika di cas hanya mampu terisi
kurang dari 80% kapasitas aslinya, maka baterai tersebut dianggap sudah tidak layak pakai
lagi. Berarti Cycle Life-nya sudah berakhir.
DOD (Depth of Discharge): Nilai yang menunjukkan besarnya arus listrik yang telah
digunakan, dihitung dalam persen. Kebalikan dari DOD adalah SOC (State of Charge),
besarnya arus listrik yang tersisa setelah dipakai.
Energy Density: Kerapatan energi, yang merupakan rasio perbandingan besarnya energi
baterai terhadap berat baterai (dalam satuan watt-hours per pound) atau volume baterai
(watt-hours per cubic inch).
Gassing: Proses terbentuknya gas di dalam baterai (aki) akibat reaksi kimia ketika baterai di-
cas.
Karakteristik Baterai

Open-Circuit Voltage: Tegangan yang diukur pada ke dua kutub baterai ketika tidak terhubung ke
beban atau perangkat.
Reserve Capacity (RC): Diukur dalam satuan menit. Berapa lama sebuah baterai (yang sudah di cas
penuh) dapat menggerakkan beban 25 ampere pada suhu 27 C hingga tegangan baterai turun
menjadi 10,5 V (untuk aki 12 V), atau 1,75 V per cell. Karakteristik ini biasa digunakan untuk Deep
Cycle battery pada beban berat (beban yang membutuhkan arus listrik yang tinggi).
Sulfation: Penumpukan timbal sulfat (Lead sulfates) pada pelat-pelat di dalam aki. Jika
penumpukkan ini semakin banyak menutupi permukaan pelat-pelat, aki tidak bisa menghasilkan
arus listrik lagi. Aki harus diganti.
Self Discharge: Kondisi dimana baterai akan tetap membuang arus listriknya sendiri walau dalam
keadaan tanpa beban atau tidak dipakai. Hal ini disebabkan adanya reaksi kimia internal dari baterai
tersebut. Ini memang salah satu dari karakteristik baterai.
Karakteristik Baterai

Besarnya nilai self-discharge ini tergantung dari:


suhu penyimpanan, semakin tinggu suhu di sekeliling baterai semakin banyak arus listrik
terbuang.
usia baterai, semakin tua baterai semakin tinggi nilai self-discharge nya
jenis-jenis bahan kimia baterai, seperti terlihat tabel berikut:

Rechage-able
AAA Ni-Cad Ni-MH Lead Acid Li-Ion
Alkaline
Self Discharge
per bulan 20% 30% 5% 10% 0,3%
(suhu ruangan)
U Nama Nama IEC Kapasitas yg Dimensi-mm
K umum (menurut bahan kimia-nya) umum (mAh) (Diameter x Tinggi)

U R03 (Zinc-carbon) 540


R LR03 (Alkaline) 1200
A HR03 (Ni-MH) 800 - 1000
AAA 10,5 x 44,5
N KR03 (Ni-Cd) -
ZR03 (Ni-OOH) -

B FR03 (Li-FeS2) -

A R6 (Zinc-carbon) 1100
T LR6 (Alkaline) 2700
E FR6 (Li-FeS2) 3000
AA 14,5 x 50,5
R HR6 (Ni-MH) 1700 - 2900

A KR6 (Ni-Cd) 600 - 1000

I ZR6 (Ni-OOH) -
Nama IEC Kapasitas yg umum Dimensi-mm
Nama umum
(menurut bahan kimia-nya) (mAh) (Diameter x Tinggi)
R14 (Zinc-carbon) 3800
LR14 (Alkaline) 8000
C HR14 (Ni-MH) 4500 - 6000 26,5 x 50
KR14 (Ni-Cd) -
ZR14 (Ni-OOH) -
R20 (Zinc-carbon) 8000
LR20 (Alkaline) 12000
D HR14 (Ni-MH) 2200 - 12000 34,2 x 61,5
KR14 (Ni-Cd) -
ZR14 (Ni-OOH) -
6F22 (Zinc-carbon) 400
Panjang = 26,5
6LR61 (Alkaline) 565
9V Lebar = 17,5
6KR61 (Ni-Cd) 120
Tinggi = 48,5

Вам также может понравиться