Вы находитесь на странице: 1из 12

ATRIAL SEPTAL

DEFECT
(ASD)
ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
Atrialseptal
defect adalah penyakit
jantung bawaan berupa lubang (defect)
pada septum interatrial(sekat antar
serambi) yang terjadi karena kegagalan
fungsi septum interatrial semasa janin.
Banyak bayi yang lahir dengan ASD tanpa
memiliki tanda dan gejala. Tanda dan
gejala ASD akan muncul saat usia dewasa
pada umur 30-40 tahun yang ditandai
dengan bunyi jantung murmur yang
didengar dengan stetoscope yang
merupakan gejala khas dari ASD
ETIOLOGI
Penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi
ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh
pada peningkatan angka kejadian ASD, faktor faktor
tersebut diantaranya:
1. Faktor prenatal
a. Ibu menderita infeksi rubella
b. Ibu Alkoholisme
c. Ibu menderita IDDM
d. Ibu meminum obat obatan penenang atau jamu
2. Faktor genetik
a. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung
bawaan
b. Ayah atau ibunya menderita penyakit jantung bawaan
c. Kelainan kromosom misalnya sindrom down
Tanda dan Gejala
Adapun manifestasi klinis dari Ateri Septal
Defect
1. Sering mengalami infeksi saluran
pernafasan
2. Dispnea (kesulitan dalam bernafas)
3. Sesak nafas ketika melakukan aktivitas
4. Jantung berdebar debar (palpitasi)
5. Aritmia
6. Clubbing finger
7. BB sulit naik
PEMERIKSAAN PENATALAKSANAAN
DIAGNOSTIK Pembedahan
penutupan defek
Rontgen dada dianjurkan pada saat
Ekokardiografi
anak berusia 5-10
tahun.
Doppler berwarna Prognosis sangat
Ekokardiografi trans
ditentukan oleh
resistensi kapiler paru,
esophageal dan bila terjadi
Kateterisasi jantung
sindrome Eisenmenger,
umumnya menunjukkan
MRI dada prognosis buruk.
Amplazer Septal
Foto thorax
Ocluder
Sadap jantung (bila
diperlukan).
KOMPLIKASI
Adapun komplikasi dari Aterial Septal
Defect
1. Gagal jantung
2. Penyakit pembuluh darah paru
3. Endokarditis
4. Aritmia
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat kesehatan
Bukti penambahan BB yang buruk, makan buruk,
intoleransi aktivitas, postur tubuh tidak umum, atau
infeksi saluran pernapasan yang sering.
Observasi anak terhadap manifestasi ASD Pada Bayi.
a. Dispnea, khususnya setelah kerja fisik seperti makan,
menangis, mengejan
b. Keletihan
c. Pertumbuhan dan perkembangan buruk
(gagal tumbuh)Sebagian anak menderita KJB dapat
tumbuh dan berkembang secara normal. Pada kasus
yang spesifik seperti VSD, ASD dan TF, pertumbuhan fisik
anak terganggu, terutama berat badannya. Anak
kelihatan kurus dan mudah sakit, terutama karena
mengalami infeksi saluran pernapasan. Sedangkan untuk
perkembangannya yang sering mengalami gangguan
adalah aspek motoriknya.
d. Pola Aktivitas
Anak-anak yang menderita sering tidak dapat
melaksanakan aktivitas sehari-hari secara normal.
Apabila melakukan aktivitas yang membutuhkan
banyak energi, seperti berlari, bergerak, berjalan-
jalan cukup jauh, makan/minum yang tergesa-gesa,
menangis atau tiba-tiba jongkok (squating), anak
dapat mengalami serangan sianosis. Kadang-
kadang tampak pasif dan lemah, sehingga kurang
mampu untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari
dan perlu dibantu
Lakukan pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan
yang mendetail terhadap jantung.
1. Denyut arteri pulmonalis dapat diraba di dada
2. Pemeriksaan dengan stetoskop menunjukkan
bunyi jantung yang Abnormal.
3. Tekanan darah Penyimpangan terjadi dibeberapa kondisi
jantung (mis; ketidaksesuaian antara ekstremitas atas dan
bawah) Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian mis;
ekg, radiografi, ekokardiografi, fluoroskopi, ultrasonografi,
angiografi, analisis darah (jumlah darah, haemoglobin, volume sel
darah, gas darah), kateterisasi jantung.

B. Diagnosa keperawatan
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan
dengan defek struktur
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan sistem
transport oksigen
3. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan ketidakadekuatan oksigen dan nutrien pada
jaringan; isolasi sosial
4. Resiko tinngi infeksi berhubungan dengan status fisik yang
lemah
5. Resiko tinggi cedera (komplikasi )berhubungan dengan
kondisi jantung dan terapi
6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan
mempunyai anak dengan penyakit jantung (ASD)
c. Bisa terdengar murmur akibat peningkatan aliran darah yang melalui katup
pulmonalis
d. d. Tanda-tanda gagal jantung
e. Jika shuntnya besar, murmur juga bisa terdengar akibat peningkatan aliran
darah yang mengalir melalui katup trikuspidalis
3. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital.
4. Kaji tampilan umum, perilaku, dan fungsi:
a. Inspeksi
1) Status nutrisiGagal tumbuh atau penambahan berat badan yang buruk
berhubungan dengan penyakit jantung.
2) Warna Sianosis adalah gambaran umum dari penyakit jantung
kongenital, sedangkan pucat berhubungan dengan anemia, yang sering
menyertai penyakit jantung.
3) Deformitas dada Pembesaran jantung terkadang mengubah konfigurasi
dada.
4) Pulsasi tidak umum Terkadang terjadi pulsasi yang dapat dilihat.
5) Ekskursi pernapasan Pernapasan mudah atau sulit (mis; takipnea,
dispnea, adanya dengkur ekspirasi).
6) Jari tabuh Berhubungan dengan beberapa type penyakit jantung
kongenital.
7) Perilaku Memilih posisi lutut dada atau berjongkok merupakan ciri khas
dari beberapa jenis penyakit jantung.
b. Palpasi dan perkusi
1) Dada Membantu melihat perbedaan antara
ukuran jantung dan karakteristik lain (seperti thrill-
vibrilasi yang dirasakan pemeriksa saat
mampalpasi)
2) Abdomen Hepatomegali dan/atau
splenomegali mungkin terlihat.
3) 3) Nadi perifer Frekwensi, keteraturan, dan
amplitudo (kekuatan) dapat menunjukkan
ketidaksesuaian.
c. Auskultasi
1) Jantung Mendeteksi adanya murmur jantung.
2) Frekwensi dan irama jantung Menunjukkan
deviasi bunyi dan intensitas jantung yang
membantu melokalisasi defek jantung.
3) Paru-paru Menunjukkan ronki kering kasar,
mengi.

Вам также может понравиться