Вы находитесь на странице: 1из 17

JOURNAL READING

Tonsilitis AkutJika
Dibiarkan Tak Terobati
Dapat Menyebabkan
Komplikasi yang Parah
Penulis : Pradeep K. Shenoy, MD, DLO, FRCS, FACS

Dibacakan oleh :
Nizra Ayu Sarah / 17014101269
ABSTRAK
Sebuah kasus tonsillitis akut dilaporkan
disaat pengobatan antibiotik yang tepat
tidak diberikan karena sebuah kultur
tenggorokan negatif, dan pasien datang
dengan komplikasi.
Ulasan literatur mengenai tonsillitis akut,
pemaparannya, pengobatan dan beberapa
komplikasinya dibahas.
LAPORAN KASUS
Seorang pria 22 tahun datang ke sebuah ruang gawat darurat
dengan sakit tenggorokan yang berlangsung selama tiga
minggu terakhir. Dia telah diobati dengan analgesik tetapi
tidak membaik. Dia mengaku merasa demam, sakit
tenggorokan yang parah, odynophagia dan trismus ringan.
Pasien belum minum obat karena hasil swab tenggorokan
negatif.
PF : Tonsil edema, hiperemis, detritus (+)
CBC Leukosit didominasi neutrofil

Trismus ringan Ceftriaxone 2mg 1x/hari +


clindamycin 600mg 4x/hari
Swab tenggorokan NEGATIF

48 jam trismus meningkat, sulit menelan


CT-scan leher ABSES RETROFARINGEAL

Demam Metronidazole 500 mg per 8 jam


Perbaikan setelah 48 jam

Dipulangkan dengan Cefixime 400 mg 1x1,


Clindamycin 600 mg per 8 jam, metronidazole
500 mg per 8 jam selama seminggu
Gambaran Tonsil Pasien
DISKUSI
Tonsilitis merupakan sebuah peradangan tonsil yang biasanya
disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Gejala utama : Nyeri tenggorokan, demam, odinofagia.
Tonsilitis e.c virus Tidak bisa diterapi dengan AB
Tonsilitis e.c bakteri Terapi AB sesuai hasil kultur
Penyebab tersering
Virus adenovirus, rhinovirus, influenza, corona virus dan
virus pada jalur respirasi
Bakteri Streptococcus beta-haemolytic grup A (GABHS)
Etiologi
Bakteri :
streptococcus beta-haemolytic grup
A (GABHS), Staphylococcus,
Virus: Streptococcus pneumonia,
adenovirus, rhinovirus, influenza, Chlamydia pneumonia, Mycoplasma
corona virus dan virus pada jalur pneumonia, pertussis,
respirasi. Dapat juga disebabkan oleh Fusobacterium, diphtheria, sifilis dan
virus Epstein-Barr, virus herpes gonorea.
simplex, cytomegalovirus atau HIV Streptococcus anaerob, Prevotella
berpigmen dan Porphyromonas,
Fusobacterium, Citrobacter mutans
dan Actinomyces spp
GEJALA
Pasien merasakan sakit tenggorokan, demam, lesu,
pembengkakan node limfa dan merah atau pembengkakan
tonsil terkadang dengan debris warna keputihan.
Jika tidak diobati scr adekuat : odynophagia yang parah,
trismus, leher kaku atau teredam, suara hidung.
Jika sdh komplikasi :
- pembengkakan unilateral dari tonsil dan langit-langit lunak
(abses peritonsilar)
- leher bengkak sekunder, suara serak jika sudah edema pita
suara (abses parafaringeal)
INVESTIGASI
Penyebab hasil swab tenggorokan negatif:
Spesimen yang digunakan tidak tepat (swab tenggorokan
diambil dari sisi yang salah)
- Tidak disebut permintaan antibiotik
- Usap tenggorokan disimpan dalam jangka waktu yang lama di
luar sebelum dikirim ke laboratorium
- Ketiadaan bakteri di permukaan (bakteri berada di tengah
tonsil)

Hasil pemeriksaan CBC Leukositosis


Investigasi dalam bidang radiologi Penampakan lateral
leher menunjukkan bayangan tonsil dan adenoid
Penampakan lateral Xray leher
INVESTIGASI
Jika terdapat abses peritonsilar harus dilakukan drainase
menggunakan jarum aspirasi dan dikirimkan untuk kultur dan
sensitivitas
INVESTIGASI
Jika pasien tidak berespon terhadap AB dan diduga terdapat
komplikasi abses retrofaringeal dan abses parafaringeal
Lakukan CT-Scan leher
PENGOBATAN
Hidrasi yg baik + analgesik + anti inflamasi

Jika gejala semakin memburuk dan usap tenggorokan masih negatif harus memulai antibiotik.

Penisilin AB lini pertama untuk tonsilitis e.c GABHS


Lincomycin/clindamycin/amoxicillin-clavulanate relaps T. GABHS

Jika Penisilin gagal Sefalosporin

Komplikasi drainase + AB intravena (clindamycin/sefalosporin & metronidazole)


PENYEBAB KEGAGALAN
TERAPI AB PD T. GABHS
Kehadiran beta lactamase yang memproduksi organisme-
organisme yang melindungi GABHS dari penisilin.
Koagregasi GABHS dan M. Carrhalis.
Penetrasi penisilin yang lemah ke dalam celah tonsil.
Katiadaan flora normal yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan GABHS melalui produksi bakteriosin dan
kompetisi nutrient.
Dosis yang tidak sesuai, pemilihan durasi terapi AB.
Resistensi AB (eritromisin)
Penyesuaian yang lemah
Pemajanan kembali GABHS melalui kontak terhadap suatu
objek (sikat gigi, braket gigi).
Ketidakadekuatan pengobatan dengan antibiotik singel atau
kombinasi dapat menyebabkan komplikasi.
Kultur darah positif CT-scan atau MRI positif trombus
Lamierres Syndrome tangani scr monoterapi
(clindamycin/sefalosporin/mentronidazole).
KESIMPULAN

Вам также может понравиться