Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan. Cara Pengambilan contoh Sampel Tanah Sampel Sesaat (Grab Sample) : Sampel yng diambil secara langsung dr badan tanah yang sedang dipantau. Sampel ini hanya menggmbarkan karakteritik tanah pada saat pengambilan sampel. Sampel komposit (Compsite sample) : Sampel campuran dari beberapa waktu pengambilan. Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara manual ataupun secara otomatis dgn menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada waktu-waktu tertentu. Pengambilan sampel scara otomatis hanya dilakukan jika ingi mengetahui gambaran tentang karakteristik kualitas tanah secara terus-menerus Sampel gambungan tempat (integrated sample) : sampel gabungan yang diambil secara terpisah dari beberpa tempat, dengan volume yang sama. Automatic Sampling (Pengambilan Contoh Otomatis), Cara ini dikembangkan untuk memenuhi program pengamatan kualias sampel secara penyeluruh. Peralatan memerlukan bangunan khusus dengan penampungan dan pemeliharaan yang baik alat mengambil contoh otomatis biasanya bekerja dalam 24 jam. Contoh tanah yang diambil dapat berbentuk contoh tanah terganggu (disturb soil samples) Contoh tanah utuh atau tidak terganggu (undisturb soil samples). Contoh tanah utuh biasanya diperlukan untuk analisis sifat fisik tanah (bobot isi, porisitas dan permeabilitas tanah), sedangkan contoh tanah terganggu diperlukan untuk analisis sifat kimia tanah dan sifat fisik tanah lainnya (tekstur, kadar air tanah/pF). Pengambilan contoh tanah utuh (undisturb soil samples) harus menggunakan ring samples, sedangkan contoh tanah terganggu dapat diambil dengan menggunakan alat cangkul, sekop, atau auger (bor tanah). Untuk keperluan evaluasi status kesuburan tanah, sebaiknya contoh yang diambil merupakan contoh komposit yaitu contoh tanah campuran dari contoh-contoh tanah individu (sub amples). Suatu contoh komposit harus mewakili suatu bentuk/unit lahan yang akan dikembangkan atau digunakan untuk tujuan pertanian. Satu contoh komposit mewakili suatu hamparan lahan yang homogen (10 15 Ha). Untuk lahan miring dan bergelombang satu contoh komposit dapat mewakili tidak kurang dari 5 hektar. Satu contoh komposit terdiri dari campuran 15 contoh tanah individu (sub samples). Mengapa pengambilan sampel tanah harus dilokasi yang berbeda Pengambilan contoh tanah dimaksudkan untuk memperoleh data karakteristik tanah yang tidak dapat diperoleh langsung dari pengamatan lapangan. Lokasi pengambilan contoh tanah harus dipilih sedemikian rupa sehingga dapat mewakili areal yang diambil contoh tanahnya. Berdasarkan cara pemilihan lokasi pengambilan contoh tanah, dihasilkan beberapa macam contoh tanah, antara lain: 1. Contoh terduga (Judgement Sample) Satu atau lebih contoh tanah yang diambil dipilih berdasarkan satuan pemetaan yang ditemui pada areal survei. Lokasi pengambilan contoh tanah ditentukan secara subyektif sehingga agak bias. Tingkat kepercayaan data yang diperoleh bisa tinggi bisa rendah tergantung dari tingkat pengalaman (keahlian) si pengambil contoh.
2. Contoh acak (Random Sample)
Contoh tanah diambil sedemikian rupa sehingga setiap tanah di dalam daerah survei mempunyai kesempatan yang sama. Pemilihan lokasi dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan random. Satu pasangan angka random yang diperlukan untuk pemilihan lokasi contoh berdasarkan atas sistem koordinat. 3. Contoh acak bertingkat (Stratified Random Sample) Pengelompokkan populasi dari yang heterogen ke strata homogen adalah suatu cara yang paling efektif untuk dapat meningkatkan akurasi pengambilan contoh. Hal ini berarti dapat meningkatkan akurasi atau mengurangi jumlah contoh tanah yang diperlukan apabila kita dapat mengelompokkan areal survei ke dalam areal yang seragam. Pemilihan lokasi pada masing-masing satuan pemetaan ditentukan dengan bilangan random.
4. Contoh sistematik (Systematic Sample)
Lokasi pengambilan contoh tanah dengan cara ini ditentukan dengan sistim Grid yaitu berjarak sama pada kedua arah (Gambar 1.1d). Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan praktis terutama bagi tenaga yang kurang terampil. Mengapa pengambilan sampel tanah harus dilokasi yang berbeda Sifat fisisk dan kimia tanah pada suatu tempat itu berbeda-beda. Perbedaan tersebut di sebabkan oleh faktor-faktor pembentuk tanah seperti iklim, bahan induk, organisme, topografi (relief) dan waktu. Berdasarkan kebutuhan untuk analisis sifat fisik dan kimia tanah dilaboratorium pada dasarnya ada 2 macam yaitu 1.pengambilan contoh tanah terganggu/komposisi/biasa (disturbed soil sample) 2. pengambilan contoh tanah utuh (undisturbed soil sample). Pengambilan contoh tanah terganggu/komposisi/biasa (disturbed soil sample) 1. Tanah terganggu/komposit/biasa adalah contoh tanah yang strukturnya telah berubah/hancur dan contoh tanah ini diambil dari beberapa titik contoh tanah individu kemudian di campurkan sampai merata dan diambil kurang lebih 1 kg. Contoh tanah ini digunakan untuk keperluan analisis kimia tanah, kadar air % berat, tekstur dan konsistensi. Pengambilan contoh tanah utuh (undisturbed soil sample). 2. Tanah utuh adalah contoh tanah yang strukturnya belum berubah sesuai dengan bentuk salinya. Contoh tanah ini digunakan untuk keperluan berbagai analisis sifat fisik tanah seperti : bobot isis tanah (bulk density), total porositas tanah, permeabilitas, penentuan nilai Pf, penentuan distribusi pori tanah, kadar air % volume.