Вы находитесь на странице: 1из 44

BIOKIMIA

HORMON

Oleh:

Kelompok 7

Dionisius Thomas Budiana (06101381520032)

Melva Hilderia Sibarani (06101381520043)

Noviyanti Amarta (06101381520051)


Pengertian Hormon
Hormon berasal dari kata Hormao, yang
berarti pembangkit aktivitas adalah sebuah
zat kimia organik.

Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin


disebut hormon.
Sifat dan kekhususan dari hormon

A. zat ini merupakan pengaturan fisiologis


terhadap kelangsungan hidup sesutau organ atau
suatu sistem. Sistem pengadaan gula didalam
darah misalnya diatur oleh beberapa hormon.

Diantaranya hormon insulin dan glukagon. Insulin


akan mempertinggi aktivitas dari permeabilitas
membran sel terhadap gula darah. Akibatnya
produksi insulin yang berlebihan akan
mengakibatkan menurunya kadar gula daiam
darah.
B. Kekhususan lainnya dapat dikaitkan dengan
hormon adalah bahwa hormon adalah zat kimia
organik. Zat ini mempunyai efektifitas yang tinggi
meskipun hanya diberikan dalam jumlah yang
sangat sedikit. Selanjutnya hormon dihasilkan oleh
sel hidup yang sehat dari sebuah kelenjar endokrin.
C. Kriteria lainnya yang harus dipenuhi bagi suatu zat
untuk dapat dikategorikan sebagai hormon ialah bahwa zat
itu dalam jumlah yang sangat sedikit harus sudah efektif
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengatur fisiologis.

Ada hormon yang efektif jka jumlahnya mencapai milligram


atat mikrcgram. Hormon yang lain seprti hormon
perangsang kelenjar Tyroid yang dihasilkan oleh hipofisa
(SH) akan efektif bila mendapat rangasangan dari hormon
yang ciasi kan oleh hipothalamusiiyi uid stimulating
hormone releasing hormone) atau TSHRH yang mencapai
peringkat pikogram(10^12 gram)
D. Hormon haruslah dihasilkan oleh sel hidup yang
juga sehat.

E. Hormon haruslah dihasilkan oleh kelenjar endokrin.


Batasan bahwa hormon setelah disekresikan oleh
kelenjar endokrin langsung masuk kedalam pembuluh
darah untuk membedakan dengan zat-zat lainnya yang
mempunyai fungsi untuk merangsang sesuatu kegiatan
atau sesuatu proses secara kimiawi juga merupakan
zat yang dikategorihan dalam zat kimia Organik.
Klasifikasi Hormon

Tergantung dari pandangan seseorang hormon


dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok atau
kelas, yaitu dari sudut susunan atau struktur kimia
alamiahnya dan yang kedua dari segi fungsi atau
kerjanya.

Bila ditilik dari struktur kimianya maka hormon dapat


dikategorikan sebagai berikut :
Protein hormon tumbuh atau Growth hormone t hormon
protein yang terbesar yang mengandung 191 asam
amino(pada manusia) Jumlah asam amino pada hormon
tumbuh bervariasi tergantung pada spesias. Hormon
parathyroid mempunyai sekitar 80-85 asam amino.
sedangkan insulin. yang terdiri dari rantai A dan rantai B
mengandung asam amino sebanyak 49-52 asam amino.
Susunan asam amino rada insulin ini adalah 20-21 asam
amino pada rantai A dan sejumlah 29-31 asam amino
pada rantai B.
Peptida, yang termasuk peptida antaranya adalah
beberapa hormon yang dihasilkan oleh hipothalamus yaitu
TRF dalam bentuk trpeptida. Vasopresin dan Oxytocin
yang secara struktur kimianya termasuk octapeptida.
Hormon gastrin mempunyai komponen asam amino
sebanyak 17 buah. Hormon perangsang alpha melanosit
(Alpha melanocyte Stimulating hormone) mempunyai
kompnen asam amino sejumlah 13 buah sedangkan yang
beta (Beta melanocytes stimulating hormone) mengandung
18 atau 22 asam amino. Glucagon mempunyai komponen
asam amino sebanyak 29 buah, calcitonin 32 buah dan
ACTH 39 buah.
Asam amino, yang termasuk kelompok ini adalah
hormon- hormon amine yaitu yang berasal daria asam
amino yang mengalami modifikasi. Diantara yang
termasuk kedalam hormon anine adalah epinephrine dan
norepineprhine yang me.upakan hasil niodifikasi dari
asam amibno Tyrosin. Modifikasi dari asam aminc,
Tryptofan dapat menghasilkan serotinin dan melatonin.
Hommon thyroxind (4) juga termasuk hormon amine
sebagai hasil yodinasi dan kondensasi dari dua molekul
asam amino tyrosine.
Steroid, hormon steroid diluasilkan dari
metabolisme dan proses konvensi dari kolesterol
yang mengandung 27 buah atom karbon C (C-27).
Hormon steroid larut dalam lemak dan dihasilkan
oleh kelenjar adrenal, testes ovarium, dan
plasenta. Hormon-hormon itu diantaranya adalah
esterogen (C-18), androgen. (C-19), corticoid (C-
21) dan progesteron (C-21)
Asam lemak, hormon prostaglandin adalah satu-satunya
hormon yang masuk kategori ini. Prostaglandin dihasilkan
oleh beragam sel hewan yang merupakan biosintesis dari
dua asam lemak yaitu asam lemak arachidonic dan d
homo- gamma linolenic (arachidonic acid; di-homo-m-
linolenic acid)

Sebagai dikemukakan diatas hormon-hormons dapat pula


dibedakari berdasarkan kerja mereka klasifikasi secara
fungsional)

Berdasarkan klasifikasi ini, hormon-hormon dapat


kelompokan sebagai berikut :
Hormon perkembangan (development hormon yang
dimasukkan kedalam kelompok ini adalah hormon-
hormon yang memegang peranan didalam
perkembangan dari pertumbuhan serta peranannya
dalam biologi reproduksi. baik ketika individu masih
dalam kandungan maupun berada diluar kandungan
sampai mencapai usia remaja (pubertas) pada manusia
atau dewasa kelamin pada hewan. Ternasuk
kedalamhormon-hormon ini diantaranya adalah hormon-
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar gonad.
Hormon metabolisme (metabolic Hormone
konservasi atau proses homeostasis gula (glokosa)
dalan tubuh diatur oleh beragam hormun,
diantaranya glucocorticoid, glocagon, dan
catecholamine. Sepaliknya insulin, somatomedin dan
nonsuppresible insulin-like activity (NSILA)
mempunyai efek yang berlawanan dengan
glucocorticoid maupun dengan glucagon ataupun
catecholamine.
Hormon tumbuh (Growth hormone) dan
thyroxinememegang peranan pula didalam metabolisme,
disamping peranan kedua macam hormon dalam proses
pertumbuhan. Hormon-hormon androgen, esterogen dan
progesteron meskipun mempunyai peranan tama dalam
perkembanganindividu atau hewan, ketiga macam hormon
ini juga mempunyai peranan dalam proses metabolisme
dan pertumbuhan.
Hormon trofik (Trophic hormone), didalam proses evolusi
dan perkembangan spesies sampai mencapai peringkat
vertebrata terbentuklah suatu struktur dari organ tubuh yang
mempunyai peranan yang khusus. Didalam pengaturan fungsi
kelenjar. endokrin terbentuk suatu Sistem yang menghasilkan
hormon yang merangsang kelenjar endokrin agar pada
gilirannya kelenjar endokrin ini menghasilkan hormon pula.
Hormon yang dihasilkan oleh struktur yang khusus ini yaitu
hipofisa adalah hormon- hormon yang dikategorikan sebagai
"vormionnemon trofik.
Hormon hormon tersebut adalah hormon pcrangsang
kelenjar thyroid (SH); hormon perangsang felikel (FSH)
yang merangsang pertumbuhan folikel rada. ovarium dar.
proses spermatogenesis; hormon penguning (Luteinizing
hormone (LH) yang mengatur produksi progesteron pada
hewan betina dan testesteron pada hewan jantan hormon
adrenokortikotrofik (ACTH) yang merangsang korteks
kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon
glucocoticoid dan hormon-hormon yang dihasilkan oleh
hopothalamus hypothalamic releasing hormone atau
hypothalamic releasing factor.
Dua hormon yang bersifat trofik tetapi dihasilkan diluar
hipofisa adalah chorionic gonadotropin manusia (Human
chorionic gonadotropin) dan chorionic thyrotropin
manusia

(Human chorionic thyrotropin) yang dihasilkan oleh


plasenta. HCG mempunyai fungsi atau efek yang sama
dengan LH sedangkan HCTH mempunyai peranan yang
mirip dengan TSH dari hipofisa meskipun belum umum
yang diterima telah bertahun-tanun(sejak 1975)
disarankan bahwa plasenta juga menghasilkan hormon
ACTH.
Hormon pengatur metabolisme air dan mineral.
Calcitonin yang dihasilkan oleh kelenjar thyroid (sel c atau
sel-sel parafolikuler mempunyai peranan untuk mengatur
metabolisme calcium dan fosfor. Meningkatrya produkais
calcitonin akan menyebabkan menurunnya calcium dan
fosfor dalam darah dan meningkat kan ekresi caldum,
fosfor natrium, kalium, dan magnesium melalui ginjal.
hormon parathyroid yang dihasilkan oleh kelenjar
parathyroid mengatur homeostasis mineral terutama
kalsium dan fosor.
Hormon pengatur sistem kardiovaskuler. Epinephrince
dihasilkan oleh bagian medula dari kelenjar adrenal. Efek
dari hornon ini tergantung dari reseptor dari setiap organ
tujuannya yaitu adrebergic receptor. Pada jantung yang
mempunyai beta reseptor epinephrine akan
mengakibatkan peningkatan konduksi dan kontraksi
jantung.

Pada arteiol yang mempunyai reseptor beta ephineprine


akan menyebabkan vasodilatasi sedangkan arteriol yang
mempunyai reseptor alpha apinephrine akan
menyebabkan vasokontraksi. Dengan jalan demikian
keseimbangan hemodinamika oleh epineprhine dicoba
untuk disekresikan.
Sintesa Hormon

Salah satu organela yang terdapat didalam sel tubuh


yaitu retikulum endoplasma adalah tempat atau lokasi
sintesa hormon polypeptida dan hormon protein. Bagian
dari retikulum endoplasma yang berpeluang untuk
mensintesis hormon-hormon ini adalah ribosom .

Pembentukan hasil akhir didalam sintesa hormon ini,


pada awalnya ditentukan oleh perintah yang berasal dari
gen( DNA) yang terdapat didalam kromosom didalam inti
sel. Proses pembentukannya dapat dibagi lagi dalam
empat langkah yaitu:
1. Transkripsi (transcription).

Langkah ini adalah proses pembentukan asain


Tibonukleat (RNA) dari templet asam deoxy ribonukleat
(DNA). FNA yang terbentuk akan menjadi bahan baku
dalam proses selanjutnya

2. Modifikasi masa transkipsi.

Pada langkah ini akan terjadi pengaturan moditikasi RNA


yaiti dari RNA precursor untuk membentuk RNA pembawa
informasi. Proses ini dapat dicapai dan dilaksanakan
dengan jalan melakukan pemotongan RNA dan Memudian
menggabung gabungkan kembali segmen-egmennya serta
melakukan modifikasi dengan adenylisis ragam ganda.
3. Translasi (translation).

Dalam langkah ketiga ini RNA pembawa informasi akan


meninggalkan inti sel dengan menembus membran dari
inti sel dan masuk kedalam sitoplasma. Proses
berikutnya akan terjadi penyusunan asamamino dengan
jalan pembentukan pasangan yang spesifik antara basa
dari anticodon yang terdapat datam RNA penghantar
dengan codon yang sesuai yang terdapat didalam mRNA
yang ada dalam polyribosom. Akhir langkah ketiga ini
adalah terjadinya polimerisasi asam amin untuk
membntuk rantai polipeptida.
4. Modifikasi pasca-translas.

Langkah keempat ini terjadi ditempat dimana


polypeptida disintesa yaitu pada reticulum endoplasma
yang kasar. Polypeptida disini mengalami beberapa
kombinasi reakis yaitu penguraian ikatan oleh kerja
enzim protease sehingga menghasilkan hasil akhir yang
dikehendaki ataupun dengan proses biosintesis
sehingga terlebih dahulu menghasilkan hasil antara.
Reakis lainnya adalah terjadinya glycosilasi, fosforilasi
dengan proses derivatisasi dari asam-asam amino.
Antigen

Yang disebut sebagai antigen adalah bahan, yang


asing untuk badan, yang didalam manusia atau
organisme multiseluler lain dapat menimbulkan
pembentukan antibodi terhadapnya dan dengan
antibodi itu antigen dapat bereaksi secara khas.
Determinan antigen

Pada suatu molekul antigen yang besar mungkin


terdapat beberapa tempat dipermukaannya yang dapat
bereaksi secara khas dengan antibodi. Tempat itu
disebut sebagai determinan antigen. Bahan yang
mempunyai betar molekul rendah sehingga tidak dapat
bersifat sebagai antigen dan hanya dapat menimbulkan
produksi antibodi bila bahan itu tergabung dengan
protein lain, kemudian dapat bereaksi secara khas
dengan antibodi itu, disebut sebgai hapten. Protein
yang membantu hapten untuk dapat bersifat sebagai
antigen penuh disebut carrier.
Determinan antigen tidak hanya ditentukan oleh
komposisi kimia tetapi juga oleh konfigurasi
molekulnya. Misalnya aminobenzena sulfonat didalam
molekul pada posisi orto-meta-, atau para- akan
mempengaruhi sifatnya sebagai hapten. Sifat sebagai
imunogen kecuali ditentukan oleh sifat asing dan berat
molekul dari determinan antigen, masih dipengaruhi
oleh beberepa faktor :
Spesies : misalnya zat dekstran, suatu polimer dari
glukosa, bersifat antigen pada manusia dan tikus tetapi
tidak bersifat antigen pada kelinci dan marmot.

Jenis : didalam suatu spesies binatang percobaan


ditentukan perbedaan antara beberapa jenis spesies itu
ditinjau dari sudut kemampuan untuk mengertai suatu
bahan sebagai antigen.

Cara dan dosis : cara memberikan suntikan dan waktu


yang berlalu diantara dua suntikan dapat mempengaruhi
pembentukan antibodi selain jumlah antigen itu sendiri.
Adjuvan : bahan yang berupa emulsi yang mampu
memperkuat antigen dalam kemampuannya merangsang
terbentuknya antibodi. Dasar kerjanya tidak diketahui,
tetapi diperkirakan sifat adjuvan memberi proteksi pada
antigen terhadap eliminasi tidak spesifikdari bahan dan
dapat menyebabkan pembentukan antibodi dalam jangka
panjang karena pelepasan antigen secara bertahap.
Contoh adjuvant adalah : emulsi air-minyak presipitat
aluminium, emulsi partikel bentonit, freunds complete
adjuvant ditambah dengan kuman mikrobakterium yang
dimatikan dengan pemanasan.
Pembagian dan pemberian nama pada berbagai macam
antigen :

1. Menurut sifat kimiawi : seperti antigen protein, antigen


polipeptida sintetik, antigen karbohidrat dan sebagainya.

2. Menurut hubungan genetik dari asalnya antigen dan


penerima antigen :
Antigen histokompalibilitas adalah antigen yang
menimbulkan reaksi pada transplantasi jaringan.
Auto-antigen adalah antigen yang dimiliki oleh seseorang
akan tetapi karena sesuatu sebab menimbulkan pembentukan
antibodi terhadapnya.
Iso-antigen adalah antigen yang terdapat dalam
individu lain dalam spesies yang sama namun secara
genetik dapat dikenal oleh penerima, misalnya antigen
yang menentukan golongan darah.

Allo-antigen adalah antigen yang terdapat pada


individu tertentu dan ternyata dapat menimbulkan
antibodi pada individu lain dalam satu spesies, karena
secara genetik antigen ini tidak dikenal oleh si
penerima.
ANTIBODI (IMUNOGLOBULIN)

Jika kita pelajari serum dengan elektroforesis maka akan


terlihat beberapa fraksi protein dalam serum yang
mempunyai kecepatan berlainan. Berturut-turut akan
dapat dibedakan puncak dari albumin, alpha 1, alpha 2,
beta dan gamma, misalnya polisakarida dari kuman
pneumokokus, maka pada elektroforesis serum akan
tampak meningkatnya puncak globulin terutama dari fraksi
gamma globulin.
Struktur Dasar Immunoglobulin.

Porter telah menemukan struktur dasar imunoglobulin yang


terdiri dari 4 rantai polipeptida, terdiri dari 2 rantai berat dan 2
rantai ringan yang tersususn secara sistematis dan
dihubungkan satu sama lain oleh ikatan disulfida. Molekul
igG dapat dipecah oleh enzim papain menjadi 3 fragmen.
Dua fragmen ternyata identik dan dapat mengikat antigen
membentuk kompleks yang larut yang menunjukkan bahwa
fragmen itu univalen atau mempunyai valensi satu. Fragmen
ini disebut Fab (fragmen antigen binding). Fragmen yang
ketiga tidak dapat mengikat antigen dan karena dapat
membentuk kristal disebut Fc (fragmen Crytallizable).
Rantai L (light chain)

Dari hasil pemeriksaan protein bence-jones dalam air


kemih penderita myeloma, ditentukan 2 macam rantai
L yang disebut rantai k (kapa) dan rantai lamda. Pada
setiap orang sehat dapat ditemukan kedua macam
rantai L itu dengan perbandingan rantai k 65% dan
rantai lamda 35%, atau ratio k : lamda adalah 2:1.
Rantai H

Seperti disebut diatas dapat dibedakan 5 kelas


imunoglobulin dan ternyata perbedaannya antara lain
terletak pada rantai H tertentu, tetapi semua kelas
imunoglobulin mempunyai rantai k atau lamda (didalam
satu molekul selalu hanya satu macam saja).

Rantai H dan igG disebut rantai (gamma)


Rantai H dan igA disebut rantai (alpha)
Rantai H dan igM disebut rantai (mu)
Rantai H dan igD disebut rantai (delta)
Rantai H dari igE disebut rantai (epsilon)

Telah disebut diatas bahwa bagian variabel dari molekul


imunoglobulin menentukan sifatnya yang khas terhadap
antigen. Bagian yang konstan sama sekali tidak
berpengaruh langsung terhadap antigen, tetapi
kemungkinan besar bagian Fc dari imunoglobulin
menentukan aktivitas biologis dari antibodi itu, misalnya
Fc dari igG memungkinkan molekul itu menembus
jaringan plasenta dan Fc dari igA ikut menentukan sifat
molekul itu dikeluarkan pada sekret.
Imunoglobulin G (igG)

Pada reaksi imun sekunder yang diroduki terbanyak adalah


igG. Karena igG mampu menembus jaringan plasenta, ia
memberikan proteksi utama pada bayi terhadap infeksi selama
beberapa minggu pertama setelah lahir. igG yang dikeluarkan
melalui cairan kolostrum dapat menembus mukosa usus bayi
dan menambah daya kekebalan. IgG lebih mudah menyebar
ke dalam celah-celah ekstravaskuler dan mempunyai peranan
utama menetralisir toksin kuman dan melekat pada kuman
sebagai persiapan fagositosis.
Imunoglobulin A (IgA)

Terdapat didalam serum terutama sebagai monomer 7S


tetapi cenderung membentuk polimer dengan perantaraan
polipeptida yang disebut rantai J, dapat dikeluarkan
secara selektif didalam sekresi seperti air ludah, keringat,
air mata, lendir, hidung, kolostrum, sekresi saluran
pencernaan (yang terakhir dikenal juga sebagai copro
antibodies). Pada sekresi ini IgA ditemukan dalam bentuk
dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi
dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory
component, yang disintesa oleh sel epitel lokaln(BM
60.000). IgA yang keluar dengan sekret juga direproduksi
secara lokal oleh sel plasma.
Fungsi IgA setelah bergabung dengan antigen pada
mikroorganisme mungkin dalam pencegahan melekatnya
mikroorganisme pada sel mukosa. Telah ditemukan
adanya sinergisme antara IgA dengan lizozim dan
komplemen untuk mematikan kuman koliform. Juga
kemampuannya IgA untuk melekat pada sel polimorf dan
kemudian melancarkan reaksi komplemen melalui jalan
metabolisme alternatif.
Imunoglobulin M (IgM)

IgM terdapat dalam bentuk polimer terdiri dari 5 sub unit


molekul 4-peptida, dihubungkan dengan rantai J seperti
terdapat pada IgA.

Struktur polimer menurut Hilschman adalah sebagai berikut


:
Polimer IgM dalam bentuk bebas diperkirakan berbentuk
seperti bintang, akan tetapi terkait pada permukaan sel ia
akan berbentuk seperti kepiting.
Imunoglubulin D (IgD)

Fungsi keseluruhannya belum jelas. Telah ditemukan IgD


sebagai antibodi terhadap inti sel juga telah dapat dibuktikan
adanya IgD pada permukaan sel limfosit dalam tali pusar
dimungkinkan IgD ini merupakan reseptor yang pertama
dalam permukaan kehidupan sebelum diambil alih fungsinya
oleh IgM dan imunoglobulin lain setelah sel tubuh
berdifesensiasi lebih jauh.
Imunoglubulin D (IgD)

Fungsi keseluruhannya belum jelas. Telah ditemukan IgD


sebagai antibodi terhadap inti sel juga telah dapat
dibuktikan adanya IgD pada permukaan sel limfosit dalam
tali pusar dimungkinkan IgD ini merupakan reseptor yang
pertama dalam permukaan kehidupan sebelum diambil alih
fungsinya oleh IgM dan imunoglobulin lain setelah sel
tubuh berdifesensiasi lebih jauh.
Imunoglobulin E (IgE)]

Didalam serum hanya ditemukan dalam konsentrasi sangat


rendah. IgE bila disuntikkan kedalam kulit akan terikat pada
mast cells. Kontak dengan pengeluaran zat amin yang vaso-
aktif. Peranan biologi IgE belum jelas, tetapi kadar didalam
serum akan naik pada infeksi parasit tertentu, terutama
infeksi oleh cacing.

Вам также может понравиться