Вы находитесь на странице: 1из 24

HEAT EXCHANGER

INTAN DWI KURNIAWATI 2414100051


JUNIAR DIANTIKA 2414100057
Apa itu Heat Exchanger?

Alat yang membantu perpindahan panas dari fluida panas ke fluida dingin
tanpa ada kontak langsung, selalu menggunakan elemen konduksi yang
bisasanya dalam bentuk tabung atau lempengan untuk memisahkan dua
fluida
Coil Heat Exchanger

Shell and Tube Heat Exchanger

Plate Heat Exchanger

Spiral Heat Exchanger

Cross Flow Heat Exchanger


Coil Heat Exchanger

Diameter kecil
Panjang tabung konsentris
ditempatkan dalam tabung yang
lebih besar
Tabung gabungan yang melengkung
dalam heliks
Tipe ini sistemnya kuat, mampu
menangani tekanan tinggi dan
Perbedaan temperatur yang luas
Kecepatan aliran lebih tinggi
Digunakan untuk
mengkondensasikan suhu tinggi
Shell and Tube Heat Exchanger

Terdiri dari seikat tabung sejajar yang


memberikan transfer panas,
permukaannya memisahkan dua aliran
Tube
fluida Shell outlet
inlet
Pada bagian tube-side, fluida melewati
secara aksial melalui bagian dalam
tabung
Pada bagian shell-side, fluida melewati
bagian luar tabung.
Pada bagian Baffles sekat luar dan
Baffles Tube
tegak lurus pada tabung, berbentuk Shell inlet
melintang dan menyokong tabung outlet

Tube side menutup ujung tabung,


memastikan pemisahan dua aliran
Plate Heat Exchanger

Terdiri dari pelat ganda, tipis, sedikit


terpisah yang memiliki permukaan yang
sangat besar dan bagian-bagian aliran
fluida untuk perpindahan panas.
Tipe ini cocok di aplikasikan pada sistem
refrigerasi
Spiral Heat Exchanger

Bentuk (gulungan) tabung helik (atau


seperti obat nyamuk)
Jarak antara lembar saluran spiral dijaga
Hal ini menjamin tidak ada percampuran
dua cairan akan terjadi.
Cross Flow Heat Exchanger

Zat alir yang didinginkan atau dipanaskan dialirkan melalui


pipa dan udara atau suatu gas dapat dipaksa mengalir
melalui kisi-kisi menyilang arah aliran zat dalam pipa
The Overall Heat Transfer Coefficient

Untuk dinding yang memisahkan dua aliran fluida, koefisien perpindahan panas
keseluruhan dapat dinyatakan sebagai

R = thermal resistance for conduction


L = length
h = conduction coefficient

Plane wall Cylindrical wall


The Overall Heat Transfer Coefficient

Dengan adanya fouling, koefisien Heat Transfer menjadi:

dimana Af adalah luas fin and nf efisiensi fin


fouling adalah peristiwa terakumulasinya padatan yang tidak dikehendaki di permukaan Heat
Exchanger yang berkontak dengan fluida kerja, termasuk permukaan heat transfer.
Fouling Factor adalah angka yang menunjukkan hambatan akibat adanya kotoran yang terbawa
fluida yang mengalir di dalam Heat Exchanger
Heat Exchanger Analysis: Use of the Log Mean Temperature Difference
Paralel Flow Heat Exchanger

Distribusi temperatur fluida panas dan dingin dengan aliran paralel Heat Exchanger
Perbedaan suhu T awalnya besar tapi meluruh dengan meningkatnya x, mendekati nol
Suhu outlet fluida dingin tidak pernah melebihi dari fluida panas.
Heat Exchanger Analysis: Use of the Log Mean Temperature Difference
Counter Flow Heat Exchanger

Berbeda dengan Paralel Flow Heat Exchanger, konfigurasi ini untuk transfer panas antara
bagian-bagian yang lebih panas dari dua cairan di salah satu ujung
Suhu outlet fluida dingin dapat melebihi suhu keluar dari fluida panas.
Heat Exchanger Analysis: Use of the Log Mean Temperature Difference
Special Operating Conditions

a) Suhu fluida panas tetap mendekati konstan sepanjang penukar panas, sedangkan suhu fluida
dingin meningkat. Kondisi dicapai jika fluida panas adalah uap kondensasi.
b) Fluida dingin yang mengalami perubahan suhu yang hampir seragam. Kondisi dicapai jika
fluida panas adalah liquid menguap.
c) Sebuah penukar panas counter flow dengan kapasitas panas fluida setara
Heat Exchanger Analysis: Effectiveness - NTU Method

Definisi :
Untuk mendefinisikan effectivenes alat penukar panas, pertama kita harus menentukan
kemungkinan laju perpindahan panas maksimum (maximum possible heat transfer rate), qmax
pada alat penukar panas. Laju perpindahan panas ini secara prinsip dapat dicapai pada alat
penukar panas counterflow, dengan panjang tak terhingga.

Distribusi temperatur untuk


couterflow heat exchanger
Heat Exchanger Analysis: Effectiveness - NTU Method

Alat penukar panas pada kondisi ini, kemungkinan perbedaan temperatur maksimum pada fluida
adalah Th,i Tc,i. Untuk menggambarkan hal ini , perhatikan kondisi dimana Cc < Cn . maka [dTc] >
[dTh].

dq = - h Cp h dTh = - Ch dTh
dq = c Cp c dTc = Cc dTc

Kemudian fluida dingin akan mengalami perubahan temperatur yang besar dan jika L , maka
fluida dingin tersebut akan dipanaskan mencapai panas (Tc,o = Th,i).

Cc < Ch : qmax = Cc (Th,i-Tc,i)

Demikian pula jika Ch < Cc fluida panas akan mengalami perubahan temperatur terbesar dan
akan menjadi dingin pada temperature masukan dari fluida yang dingin ( Th,o = Tc,i).
Heat Exchanger Analysis: Effectiveness - NTU Method

q = h Cp h (Th i Th o)
Ch < Cc : qmax = Ch (Th,I Tc,i)

Dari hasil tersebut didapatkan kondisi umum :

qmax = Cmin (Th i Tc i)

Dimana Cmin sama dengan Cc atau Ch,mana yang lebih kecil. Untuk temperatur masuk fluida
panas dan dingin yang telah diketahui, digunakan untuk menghitung kemungkinan besarnya laju
perpindahan panas maksimum yang dialami oleh alat penukar panas.

Sekarang sangat logis untuk mendefinisikan effectivenes () sebagai perbandingan antara laju
perpindahan panas aktual untuk sebuah alat penukar panas pada kemungkinan laju perpindahan
panas maksimum, dan dinyatakan sebagai
Heat Exchanger Analysis: Effectiveness - NTU Method

atau

Dari definisi effectiveness, yang tidak berdimensi harus pada range 0 1. Jika , Th,i dan Tc,i diketahui,
laju perpindahan panas aktual untuk alat penukar panas dapat ditentukan dengan persamaan

Untuk setiap alat penukar panas itu dapat ditunjukkan bahwa

dimana Cmin/Cmax adalah sama dengan Cc/Ch atau Ch/Cc, tergantung pada besaran relatif antara laju
kapasitas fluida panas dan dingin
Heat Exchanger Analysis: Effectiveness - NTU Method

Satuan jumlah perpindahan NTU (Number of Thermal Unit) adalah parameter yang tidak berdimensi
yang kegunaannya sangat luas pada analisis alat penukar panas dan didefinisikan sebagai

Kemudian itu menyatakan laju perpindahan panas per derajat perbedaan temperatur rata-rata antara
fluida
Heat Exchanger Analysis: Effectiveness - NTU Relations

Untuk menentukan bentuk spesifik dari hubungan Effectiveness NTU, persamaan sebelumnya dengan
memperhatikan alat penukar aliran paralel Cmin = Ch, maka didapatkan :
Heat Exchanger Analysis: Effectiveness - NTU Method

Dengan menyusun suku sebelah kiri persamaan ini sebagai berikut :

Dan memasukkan untuk Tc o dari persamaan sebelumnya sehingga didapat:


Heat Exchanger Analysis: Effectiveness - NTU Method

Masukkan persamaan tersebut dan menjawab untuk , kemudian didapatkan untuk alat penukar
panas aliran paralel (paralel-flow-heat exchanger) :

Karena akan didapat hasil yang sama persis untuk Cmin = Cc, pesamaan tersebut berguna untuk
setiap alat penukar panas aliran paralel, tanpa memperhatikan apakah laju kapasitas panas minimum
terjadi pada fluida panas atau dingin.
Heat Exchanger Analysis: NTU pada Alat Penukar Panas Aliran melintang (Cross-Flow)

Hasil bentuk yang mirip dengan alat penukar panas aliran parelel telah dikembangkan untuk bermacam-
macam alat penukar panas. Untuk alat penukar panas aliran melintang (cross-flow) dengan satu fluida
bercampur (mixed) sedangkan fluida yang lain tidak bercampur (unmixed)

jika Cmax pada fluida yang bercampur (mixed) dan Cmin pada fluida yang tidak bercampur (unmixed).

jika Cmax pada fluida yang tidak bercampur (unmixed) dan Cmin pada fluida yang bercampur (mixed).
Heat Exchanger Analysis: NTU pada Alat Penukar Panas Aliran melintang (Cross-Flow)

Dalam bentuk perhitungan desain alat penukar panas, akan lebih mudah menggunakan hubngan -
NTU dalam bentuk :

jika Cmax pada fluida yang bercampur (mixed) dan


Cmin pada fluida yang tidak bercampur (unmixed)

jika Cmax pada fluida yang tidak bercampur


(unmixed) dan Cmin pada fluida yang bercampur
(mixed).
Heat Exchanger Analysis: NTU pada Alat Penukar Panas Aliran melintang (Cross-Flow)

Hubungan antara -NTU dapat ditampilkan dalam grafik sebagai berikut:

Hubungan Effectiveness NTU pada Alat Penukar Panas Aliran


melintang (Cross-Flow) dengan satu fluida bercampur (mixed)
sedangkan fluida yang lain tidak bercampur (unmixed)

Вам также может понравиться

  • BMC
    BMC
    Документ12 страниц
    BMC
    Juniar Diantika
    Оценок пока нет
  • Gsdfvds
    Gsdfvds
    Документ12 страниц
    Gsdfvds
    Juniar Diantika
    Оценок пока нет
  • BMC
    BMC
    Документ12 страниц
    BMC
    Juniar Diantika
    Оценок пока нет
  • BMC Technopreneurship
    BMC Technopreneurship
    Документ4 страницы
    BMC Technopreneurship
    Juniar Diantika
    Оценок пока нет
  • BMC Technopreneurship
    BMC Technopreneurship
    Документ4 страницы
    BMC Technopreneurship
    Juniar Diantika
    Оценок пока нет
  • Control Valve
    Control Valve
    Документ7 страниц
    Control Valve
    Juniar Diantika
    Оценок пока нет
  • Control Valve
    Control Valve
    Документ7 страниц
    Control Valve
    Juniar Diantika
    Оценок пока нет
  • Laporan Resmi Praktikum Optik
    Laporan Resmi Praktikum Optik
    Документ45 страниц
    Laporan Resmi Praktikum Optik
    Juniar Diantika
    Оценок пока нет
  • Tugas Makalah Material Cerdas
    Tugas Makalah Material Cerdas
    Документ19 страниц
    Tugas Makalah Material Cerdas
    Juniar Diantika
    Оценок пока нет