Вы находитесь на странице: 1из 21

KELOMPOK V

1. ILHAMI Fitri arli


2. RAHMI KURNIATI
3. SAHARUDDIN
4. SUHELPI
pengertian metodologi penelitian filsafat

manfaat penelitian filsafat

kedudukan studi metodologi penelitian


filsafat

objek ilmu dan objek filsafat


A. PENGERTIAN METODOLOGI

METODOLOGI

methodos logos

suatu jalan yang dilalui untuk


ilmu.
mencapai tujuan

ilmu-ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran


menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu
dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas
yang sedang dikaji
usaha untuk mencari kebenaran dan konsep-
konsep yang bersifat umum tentang realitas
yang ada secara sistematis

Penelitian dalam bidang filsafat adalah


segenap rangkaian kegiatan akal budi dari
manusia yang menggunakan berbagai metode
ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan
dalam bidang filsafat.

Persoalan filsafat adalah pertanyaan mengenai


sesuatu pada taraf keumuman yang tertinggi,
mengenai materi seumumnya, menyangkut
persoalan arti, nilai dasar atau asas.
1. Filsafat itu Pengertian Refleksif
Filsafat direfleksikan pada prinsip apa
saja, tanpa batas pada bidang atau tema
tertentu. Tujuannya adalah memperoleh
kebenaran yang mendasar, menemukan
makna dan inti dari segala inti.
2. Filsafat itu Ilmu
Filsafat merupakan ilmu pengetahuan,
karena filsafat menguraikan dan
merumuskan hakikat realitas secara
sistematis-metodis
3. Gaya Berfilsafat
A. Gaya Edukatif
Cara eduktif memberikan
penjelasan teratur dan sistematis
tentang seluruh bidang filsafat
atau tentang salah satu bagian
sejauh sudah dihasilkan: tentang
topik-topiknya, pendapat-
pendapat yang berhubungan
dengan topik tersebut dalam
bentuk kuliah atau buku
B. Gaya Inventif
Gaya ini mencari pemahaman baru terhadap
modal pemikiran yang telah dikumpulkan
dan memberikan pemecahan bagi
permasalahan yang belum terpecahkan.
Cara invetif mampu mengoreksi tendensi
objektivistis dengan menekankan evaluasi
terhadap pengetahuan yang disajikan
sebagai data. Tetapi dari pihak lain, cara ini
dapat menghindarkan diri dari kecendrungan
subjektivistis dengan mengadakan
komparasi dengan kekayaan pemikiran yang
telah diperoleh
4. Penelitian di Bidang Filsafat
1. Berpijak pada gaya inventif.
Agar mampu memberikan evaluasi, seorang
filsuf harus mempunyai pendapat pribadi
dan mampu menyusun sistematika pribadi
yang membutuhkan inspirasi, komunikasi
bahkan konfrontasi dengan filsuf lain.
2. bersifat heuritis (aktualisasi pemikirannya
terus menerus)
Filsafat harus berupaya selalu menyajikan
permasalahan yang bersifat mendasar.
Filsafat harus bisa mencegah pemikiran
melulu rutin dan mengembalikannya kejalur
refleksif-pribadi, sehingga urgensi masalah
dapat disadari.
5. Dialog dengan Ilmu-Ilmu Lain
Ilmu filsafat memerlukan dialog dengan semua ilmu,
bukan filsafat sebagai sumber pengalaman (parsial)
yang otentik.
Contohnya:
epistemologi harus memperhatikan logika dan
linguistik;
kosmologi mempertimbangkan data ilmu eksakta,
termasuk ilmu biologi;
filsafat manusia memperhitungkan data antropologi
budaya, psikologi dan sosiologi;
filsafat ketuhanan tidak boleh mengabaikan studi
tentang agama dan data-data teologis dari masing-
masing agama.
6. Peraturan Penelitian Filsafat yang Khusus
Dibanyak pusat penelitian di Indonesia
dikenal hanya satu metode penelitian,
yaitu yang berlaku bagi ilmu-ilmu
empiris. Metode itu menggunakan
langkah-langkah: kerangka teoritis,
hipotesis, metode penelitian dengan alat
penelitian, pelaksanaan penelitian
dengan mengumpulkan data,
interrprestasi data, dan kesimpulan
Akan tetapi filsafat itu merupakan ilmu
tersendiri, dengan objek formal khusus.
Filsafat itu mencari suatu pemahaman
kenyataan yang berbeda dari ilmu-ilmu lain.
Maka perlu diberikan uraian teratur
mengenai metodologi penelitian yang sesuai
dengan objek formalnya
1. Filsafat Berdialog dengan Ilmu-Ilmu.
Para filsuf dibutuhkan pada lembaga formal
pengambilan keputusan yang menyentuh hidup orang
banyak, pada lembaga-lembaga pendidikan,
keagamaan, hukum social dan budaya
Mereka membantu untuk menjamin perlengakapan
pandangan menyeluruh dan untuk menjelaskan
filsafat tersembunyi dalam pengambilan keputusan
kebijaksanaan dan pelaksanaannya.
Untuk itu mereka harus diikutsertakan dalam studi
dan penelitian antardisipliner.
2. Filsafat Sendiri menjadi Operasional

Bagi seorang sarjana filsafat yang telah


menyelesaikan studi formalnya, harus mampu
menfungsionalkan keahliannya dalam rangka
hidup bermasyarakat dia harus selalu
berusaha, supaya ilmu filsafat bersifat
eksistensial dan relevan.
Pemahaman filisofis yang sistematis perlu dibuat
operasional dan diruncingkan pada situasi
konkret, dengan kata lain para filsuf
membutuhkan metodologi untuk mengadakan
penelitian.
Tidak cukup hanya menguasai metodologi untuk
menyusun karangan ilmiah. Tapi harus memiliki
ketepatan dalam memilih diantara bermacam-
macam model penelitian filsafat.
Metodologi ilmiah pada umumnya
berhubungan dengan pengetahuan manusia
dan merupakan bagian epistemologi (filsafat
pengetahuan
Akan tetapi dalam hal penelitian filsafat ini
metodologi diterapkan pada suatu ilmu
khusus yaitu filsafat , maka menjadi bagian
dalam filsafat ilmu (yaitu epistemology
khusus).
Berhubungan dengan kedudukan dalam studi
filsafat formal ada prasyarat untuk
mempelajari metodologi penelitian filsafat.
Prasyarat itu adalah:
pengenalan dan penugasan metode filsafat
utama yang dipergunakan sepanjang sejarah.
.
1) Struktur Pengetahuan Manusia Menurut
Taraf-Taraf Subjek
a. Pengetahuan Inderawi

b. Pengetahuan Naluri

c. Pengetahuan Rasional

d. Pengetahuan Intuitif
atau Imajinatif
Struktur Pengetahuan Manusia Dalam
Rangka Pemahaman Objek Formal Ilmu

Perbedaan tingkat
a. kebenaran

Pengetahuan rasional
b. tingkat tinggi

Metode ilmu ditentukan


c. oleh objek
Pembagian Ilmu-Ilmu Menurut Objek
Formalnya

a. Taraf-taraf dalam Keseluruhan Kenyataan


Menurut Van Laer (1962), taraf kenyataan ada 4 yaitu:
1. Taraf Pelikan atau Fisiko-Kimis
2. Dunia Hidup (Bios)
3. Dunia Psikis (Persepsi, Nafsu, Naluri)
4. Dunia Human.

b. Ilmu Rendah dan Tinggi


Ilmu-ilmu yang lebih rendah pada umumnya diteliti
dengan metode kuantitatif. Sebaliknya ilmu-ilmu yang
lebih tinggi diteliti dengan metode kualitatif.
4. Keutuhan Pengetahuan Ilmiah

a. Setiap ilmu
bertendensi b.Alasan
menutup diri bagi ilmu
unuk c.Kehilangan
menutup diri keutuhan
d.Mengutuhkan pengetahuan
pengetahuan ilmiah
ilmiah manusia e.Filsafat
membantu
tercapainya
keutuhan
pengetahuan
ilmu f.Objek filsafat
b.
a. Objek Ekspresif
dan subjek dan
Intensif
c.
Berhubungan
(Relatif) dan
Otonom

d. Sama e. Lama
dan Unik (tetap)
dan Baru
Metodologi merupakan epistemologi yang
mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang
ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh
memenuhi ciri-ciri ilmiah
Metodologi merupakan epistemologi yang
mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang
ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh
memenuhi ciri-ciri ilmiah
Penelitian dibidang filsafat berpijak pada gaya
inventif.
Penelitian filsafat bersifat heuristis.
Ilmu filsafat memerlukan dialog dengan semua
ilmu
Filsafat mempunyai tempat dan kedudukan
khusus
Terima
kasih

Вам также может понравиться