Вы находитесь на странице: 1из 8

Penentuan Return Pembiayaan dan

Profit Loss Sharing

Kelompok 1
Penetapan Margin
Penetapan nilai margin ialah Penetapan keuntungan dari harga jual
sejumlah tertentu dangan mempertimbangkan keuntungan yang
akan diambil, biaya-biaya yang ditanggung termasuk antisipasi
timbulnya kemacetan dan jangka waktu pengembalian.
Sedangkan rasio margin keuntungan menurut pendapat Hariyadi
(2002: 297) merupakan ukuran kemampuan manajemen untuk
mengendalikan biaya operasional dalam hubungannya dengan
penjualan. Makin rendah biaya operasi per rupiah penjualan, makin
tinggi margin yang diperoleh. Rasio margin keuntungan dapat pula
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menetapkan
harga jual suatu produk, relatif terhadap biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.
Lanjutan
Penetapan margin keuntungan merupakan salah satu
manajemen risiko dari perusahaan agar penjualannya tidak
mengalami kerugian.selain juga bertujuan untuk antisipasi
timbulnya wanprestasi atau kemacetan dari nasabah dan guna
menghindari kerugian.

Dalam bukunya Adiwarman Karim (2014), DSN MUI telah


menerbitkan fatwa mengenai penetapan margin keuntungan
dalam pembiayaan murabahah di bank syariah. Dalam fatwa
DSN MUI Nomor 84 diketahui bahwa ada dua jenis metode
perhitungan margin keuntungan pembiayaan murabahah yang
dilakukan dengan mengangsur.
Penetapan Nisbah Bagi Hasil
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan
ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya
perolehan barang tersebut kepada pembeli (PSAK 102 paragraf 5), maka transaksi
murabahah tidak harus dalam bentuk pembayaran tangguh (kredit), melainkan dapat
juga dalam bentuk tunai setelah menerima barang, ditangguhkan dengan mencicil
setelah menerima barang, ataupun ditangguhkan dengan membayar sekaligus di
kemudian hari (PSAK 102 paragraf 8).

Dengan akad murabahah, penjual akan melakukan mark up terhadap harga barang yang
dijual. Oleh karenanya, dalam akad murabahah penjual tidak akan luput dari penetapan
margin keuntungan. Margin keuntungan yang ditetapkan tersebut berhak diketahui oleh
pembeli. Bahkan, penjual berkewajiban memberi tahu si pembeli berapa margin
keuntungan yang ditetapkan olehnya. Hal tersebut dilakukan agar kedua belah pihak
dapat bersepakat sehingga tidak ada pihak yang akan terdzalimi. Jika margin
keuntungan ditetapkan tanpa memerhatikan hak-hak si pembeli maka margin
keuntungan tidak akan ada bedanya dengan riba.
Lanjutan

Dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang


perbankan syariah, dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan akad murabahah adalah
akad pembiayaan suatu barang dengan
menegaskan harga belinya kepada pembeli
dan pembeli membayarnya dengan harga
yang lebih sebagai keuntungan yang
disepakati.
Penetapan return dalam pembiayaan
Penerapan Target Return Pricing dalam Pembiayaan Syariah. Bank syariah
selain tidak menggunakan suku bunga, juga diklasifikasikan antara akad
yang menghasilkan keuntungan secara pasti (disebut dengan natural
certainty contrac/NCC) dan akad yang menghasikan keuntungan yang
tidak pasti atau tidak dapat dipastikan diawal akad (natural un certainty
contrac/NUC). Perbedaan antara akad NUC dan NCC terletak pada
karakter dari return yang didapat oleh shahibul maal atau bank. Diawal
akad dalam kontrak NUC, shahibul maal tidak dapat menentukan tingkat
keuntungan secara pasti, tetapi hanya dapat membuat proyeksi atau
perkiraan tingkat keuntungan yang diharapkan.

Penentuan expected return dalam NUC


a. Tingkat keuntungan rata-rata pada industri atau bisnis sejenis.
b. Pertumbuhanekonomi (GDP).
c. Dihitung dar inilai rpr yang berlaku dibank yang bersangkutan.
Lanjutan
Penentuan expected return dalam NCC

Kontrak NCC, tingkat keuntungan dapat ditentukan diawal sehingga


sifat keuntungan dapat di pastikan di awal akad. Yang termasuk
dalam kontrak NCC adalah segala kontrak yang dibangun dari teori
pertukaran. Misalnya, salam, murabahah, ijarah. Sedangkan yang
termasuk dalam kontrak NUC adalah segala kontrak yang dibangun
dari teori percampuran.Karena keuntungan dari NCC bersifat pasti,
untuk mempermudah analisis keuangan kita sebut saja dengan
required rate of profit (rpr).

Berbeda dengan cara memperoleh nilai epr, tinggi


rendahnya rpr hakikatnya dipengaruhi oleh:
- Tingkat keuntungan per satu kali transaksi
- Besarnya jumlah transaksi dalam satuperiode
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться