Glass ionomer cement adalah bahan tambal sewarna gigi yang
komponen utamanya adalah: Liquid yang merupakan gabungan air dengan polyacid (asam poliakrilat, maleat, itakonat, tartarat) Bubuk yang berupa fluoroaluminosilicate glass (Anusavice, 2003). - Terdiri dari kuarsa (SiO2), alumina, aluminium fluorida, kalsium fluorida, natrium fluorida, kriolit, dan aluminium fosfat. Untuk memberikan sifat radiopak maka ditambahkan lantanum oksida dan stronsium oksida. - Larutan asam poliakrilat - Mengandung 40-50% larutan 2:1 kopolimer asam akrilik asam itakonik atau kopolimer asam maleik/asam akrilik. Sebagian besar penelitian histologi menunjukkan bahan GIC relatif biokompatibilitas terhadap rongga mulut. Compressive strenghnya 150 Mpa. Lebih rendah dari semen silikat. Tensil strengh 6,6 Mpa lebih tinggi dari silikat. Hardness 49 KHN lebih lunak dari silikat Semen ionomer kaca melekat dengan baik ke arah enamel dan dentin, perlekatan berupa ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari semen ionome kaca. Sifat yang paling menonjol dari penggunaan semen ionomer kaca sebagai restorasi adalah kekuatannya terhadap fraktur daripada komposit. Kelebihan: Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan tambal lain Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh) Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat memegang bahan tambal (Anusavice, 2003). Kekurangan : Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham) Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain (Anusavice, 2003). Shear bond strength adalah ukuran untuk mengevaluasi besarnya ikatan bahan restorasi dengan struktur gigi. Shear bond strength semen ionomer kaca modifikasi resin lebih tinggi disebabkan karena semen ionomer kaca modifikasi resin memiliki cohesive strength yang lebih unggul Pelepasan Fluorida Pelepasan fluoride dari beberapa bahan semen ionomer kaca modifikasi resin setidaknya sama dengan bahan semen ionomer kaca konvensional, dengan penetrasi ke dalam dentin sekunder Biokompatibilitas Pengujian histopatologi mengungkapkan bahwa pulpa dapat menerima dengan baik penempatan semen ionomer kaca modifikasi resin