Вы находитесь на странице: 1из 18

ANALISA FLUIDA PEMBORAN

Oleh
Azka Roby Antari
API definitions of mud
fluida sirkulasi yang digunakan dalam
pemboran dan memiliki peranan yang penting
dalam keberhasilan proses pemboran itu
sendiri
Lumpur
Fluida pemboran merupakan suatu material
hasil pencampuran beberapa komponen yang
terdiri dari :
air (tawar atau asin)
minyak
tanah liat (clay)
bahan-bahan kimia (chemical additives)
gas, busa maupun detergen.
KOMPOSISI LUMPUR
1. Tekanan hidrostatik; bila pressure hidrostatik dari
lumpur terlalu besar maka akan terjadi loss pada
formasi yang sedang dikerjakan, akan tetapi pressure
hidrostatik yang rendah akan menyebabkan terjadinya
kick pada pemboran.
2. Viskositas; menyatakan kekentalan dari lumpur bor,
dimana viskositas memegang peranan dalam
pengangkatan serbuk bor ke permukaan.
3. Yield point; sangat penting diketahui untuk
perhitungan hidrolika lumpur, dimana yield point
mempengaruhi hilangnya tekanan diwaktu lumpur
sirkulasi.
FUNGSI LUMPUR
Mengangkat cutting kepermukaan, yang bergantung pada kecepatan fluida di anulus dan kapasitas
untuk menahan fluida yang merupakan fungsi dari densitas, aliran (laminar maupun turbulen),
viscositas.
Melepaskan kontaminan/pengotor dipermukaan: karena sifat pengotor yang abrasive maka harus
dibuang karena akan merusak pompa, fitting dan bit.
Mendinginkan dan melumasi drill string: panas yang ditimbulkan karena gesekan bit dan drill string
yang kontak dengan formasi, konduksi formasi umumnya kecil sehingga sukar dihilangkan, tetapi
umumnya dengan aliran lumpur telah cukup untuk mendinginkan dan melumasi.
Membentuk mud cake pada dinding lubang: lumpur akan membentuk mud cake pada formasi
permeable, pembentukan mud cake ini menahan fluida yang masuk kedalam formasi karena filtrate
lumpur memenuhi daerah yang permeable, pembentukan mud cake ini dapat diperbaiki dengan:
Memperbaiki distribusi zat padat dalam lumpur dengan menambahkan starch, carboxyl metil
selulosa, dan cypan untuk mengurangi filtrasi loss.
Menjaga tekanan formasi: tekanan formasi terkadang melebihi ataupun kurang dari tekanan umum
sebesar 0.465 Psi/Ft, untuk formasi dengan tekanan subnormal maka lumpur harus diperkecil, dan
untuk formasi dengan tekanan abnormal penambahan weighting agent untuk menjaga berat
lumpur.
Menjaga cutting tidak jatuh kedasar lubang bor saat pemboran dihentikan sementara, yang
berhubungan erat dengan fungsi gel strength.
Menahan sebagian berat drill pipe dan casing: selama proses pemboran berlangsung berat drill
pipe serta casing dapat menimbulkan efek penekanan terhadap formasi, lumpur akan mengurangi
effek tersebut dengan memberiikan gaya angkat keatas (buoyancy).
Mengurangi effect negative pada formasi: saat pemboran dilangsungkan lumpur akan menjaga
lubang bor terhadap tekanan yang diberikan oleh formasi.
Mendapatkan informasi (mud log, sample log): dalam pemboran kadang-kadang lumpur dianalisa
apakah mengandung hidrokarbon atau tidak, pemeriksaan cutting sampel pun dapat menentukan
formasi apa yang sedang ditembus.
Media logging: filtrate yang masuk kedalam zona permeable memungkinkan zona tersebut dapat
dideteksi apakah memiliki prospek hidrokarbon.
Kontaminan lumpur
Pengotor pada lumpur
Solid aktif clays
Solid
Solid tak aktif silt, sand, limestone, chert, dll
Sodium klorida (NaCl)
Potassium klorida (KCl)
Garam kering
Magnesium klorida (MgCl2)
Anhydrite (CaSO4)
Air asin Campuran garam dengan konsentrasi berbeda
Carbon dioxide (CO2)
Gas asam
Hydrogen sulfide (H2S)
Hidrokarbon Minyak ringan atau berat Lignite Batubara
Temperatur Degradasi material lumpur
Semen Hasil dari operasi penyemenan
Klasifikasi pengotor lumpur
Kasar Lebih dari 2000 mikron
Menengah Antara 250 dan 2000 mikron
Medium Antara 74 dan 250 mikron
Baik Antara 44 dan 74 mikron
Sangat baik Antara 2 dan 44 mikron
koloidal Kurang dari 2 mikron
API
Recommended
Drilling Mud
Report
19 mud properties
should be diagnosted
API RP Mud lab equipments
1. Mud balance fluid density
2. Marsh funnel fluid consistency
3. Rotational viscometer gel strength and apparent
viscosity at various shear rates
4. Filter press mud filtration rate and mudcake
characteristics
5. HPHT Filter press filter press at elevated P and T
6. pH meter H+ consentration
7. Sand screen set sand content
8. Mud still/retort solids, oil, and water contents
9. Titration apparatus chemical analysis
Mud weight/ density/ berat jenis
The density of the drilling fluid must be controlled
to provide adequate hydrostatic head to prevent
influx of formation fluids, but not so high as to
cause loss of circulation or adversely affect the
drilling rate and damaging the formation.
Normal pressure gradient by water is equal to
(0.433 psi/ft) and equal to 433 psi/1000 ft.

low density kick


high density circulation loss
Menurut.....
API RP 13 B-1
ALAT PENGUKUR BERAT JENIS
ALAT PENGUKUR BERAT JENIS
Laboratory mud weight measurement
Excercise 1
Density of any material is derived by multipling the
specific gravity by the density of water (8,33
lb/gal), note that 1 bbl = 42 gal :
1. Calculate the density of barite if the SG is 4.2 !
2. Calculate the SG of a material with density of
17.5 lb/gal !
3. Calculate weight of one barrel 4.2 SG barite !
Thank you..!

May success be with you


Mud weight calculations

Вам также может понравиться