Вы находитесь на странице: 1из 42

PERTEMUAN

KELIMABELAS
BAGIAN PERTAMA:

ILMU TAJWID
PERTEMUAN KETUJUH
MATERI PRAKTIKUM

BAGIAN KEDUA:
BACA-TULIS, TAHSIN, DAN
HAFALAN AL-QURAN
PERTEMUAN KETUJUH
MATERI KULIAH TEORI

BAGIAN KETIGA:
RAYU DAN IJTIHAD
RAYU DAN IJTIHAD
()
Pengertian Rakyu
Melihat, memikirkan, hasil pemikiran atau rasio
(bahasa)
Merupakan upaya yang ditempuh para ulama
setelah tidak menemukan jawaban atau alasan di
dalam nash al-Quran atau Hadits dari persoalan
yang muncul dalam kehidupan umat (istilah)
Arti Ijtihad
Mengerahkan tenaga dan pikiran dengan sungguh-
sungguh untuk menyelidiki dan mengeluarkan
(meng-istinbat-kan) hukum-hukum yang terkandung
di dalam Al-quran dan hadits dengan syarat syarat
tertentu
Kekuatan Rakyu Sebagai
Sumber Hukum

Hukum yang ditetapkan dengan rakyu


semata dugaan kuat dari mujtahid,
eksistensinya tidak disepakati.
Hukum hasil rakyu bersifat relatif
(zhanni).
Pengertian Ijtihad
Mengeluarkan segala kemampuan dan
maksimalisasi; kerja keras dan sungguh-
sungguh (bahasa).
Menggunakan seluruh kemampuan berfikir
untuk menetapkan hukum-hukum agama
(istilah)
Orang yang berijtihad = mujtahid.
Syarat Mujtahid
1. Memahami al-quran dan asbabun nuzulnya, ayat-ayat nasikh
dan mansukh,
2. Memahami hadits dan sebab-sebab wurudnya, serta memahami
hadits-hadits nasikh dan mansukh ,
3. Menguasai bahasa Arab ,
4. mengetahui ijmak ,
5. menguasai Usul Fikih ,
6. Mengusai maksud-maksud syariat
7. Memahami masyarakat dan adat istiadatnya ,
8. Bersifat adil dan taqwa .

Beberapa ulama menambahkan syarat:


mendalami ilmu ushuluddin
memahami ilmu mantik (logika ),
mengetahui cabang-cabang fikih
Tingkatan Ijtihad

1. Mujtahid Mutlak: = mujtahid yang mampu mengistimbathkan


hukum dengan menggunakan metode yang disusun sendiri.
Contohnya = para Imam mazhab.

2. Mujtahd Muntasib:= mengistimbatkan hukum dengan


mengikuti metode imamnya tetapi tidak bertaklid. Contoh =
Abu Yusuf (muridnya Hanafi), Al-Muzani (Syafii), Ibnu Abdil
Hakam (Maliki), Abu Hamid (Hanbali), dll.
3. Mujtahid Mazhab: = mujtahid yang mengikuti imamnya baik
dalam usul maupun furu.
4. Mujtahid Murajjih: = mujtahid yang membandingkan
beberapa pendapat imam dan memilih salah satu yang
dipandang kuat.
Komponen Pokok Ijtihad
1. Ijtihad = usaha maksimal
2. Ijtihad = hanya dilakukan oleh orang
yang ahli, ulama atau ahli fikih.
3. Lapangan ijtihad = hukum syarak.
4. Ijtihad harus ditempuh melalui istibath.
5. Status hukum hasil ijtihad bersifat
hipotesa (zhanni).
Pembagian Ijtihad

Segi jumlah mujtahidnya


Ijtihad Fardi atau ijtihad individual
dilakukan oleh seorang mujtahid seorang
diri.
2. Ijtihad Jamai atau Ijtihad Kolektif =
dilakukan oleh sekelompok mujtahidin
secara bersama-sama.
Cakupan Bidang Obyek Ijtihad

Ijtihad Kulli (menyeluruh) = ijtihad sebagai


suatu kesatuan yang utuh, tidak bisa
dibagi-bagi atau dipisah-pisah, meliputi
semua bidang keilmuan dalam syariat
Islam.
Ijtihad juzi, - ijtihad pada bidang tertentu
saja.
Orientasi Mujtahid
Ijtihad tradisional = berorientasi pada
ungkapan tersurat dalam al-Quran
maupun Sunnah Nabi (ahlul Hadits atau
kaum tekstualis)
Ijtihad rasional = berorientasi pada
pendayagunaan nalar Mujtahid, (Ahl al-
Rakyi atau kaum kontekstualis).
Metode Ijtihad
Ijtihad bayani = menjelaskan hukum-hukum syarak
dengan cara mendasarkan argumentasi langsung
pada nash al-Quran dan as-Sunnah
Ijtihad Qiyasi = menetapkan hukum syarak mengenai
masalah-masalah baru yang tidak terdapat
penjelasannya dalam al-Quran dan as-Sunnah dengan
cara menganalogikannya karena ada kesamaan illat.
Ijtihad Ishtishlahi = menetapkan hukum syarak
terhadap masalah baru yang tidak ditemukan
penjelasannya dalam al-Quran atau as-Sunnah
dengan cara panalaran yang didasarkan pada asas
kemaslahatan.
Peranan Ijtihad
Merupakan sumber norma dan hukum Islam
ketiga sesudah al-Quran dan Hadits Nabi.
Termasuk sumber dinamika Islam.
Islam dapat dikawal kemurnian dan
keasliannya dari kemungkinan masuknya
faham-faham non-Islam yang tidak dapat
dibenarkan.
Berbagai perkara baru yang timbul dapat
ditentukan hukumnya menurut Islam.
Merupakan manifestasi kemerdekaan berfikir
yang dijunjung tinggi dalam Islam.
) ( 1. Ijmak
) ( 2. Qiyas
) ( 3. Istihsan
) ( 4. Mashalihul Mursalah

) ( 5. Urf
)
( 6. Istishab
( 7. Saddu adz-Dzariah )
Ijmak ( )
Menghimpun, mengumpulkan
atau bersatu dalam pendapat
(bahasa).
Kesepakatan para ulama Islam
(mujtahidin) dalam menentukan
suatu masalah ijtihadiyah
sepeninggal Rasulullah (istilah)
1. Ijma Sharih (jelas):
mujtahid mengemukakan
pendapatnya secara jelas
Pembagian dan terbuka.
2. Ijma Sukuti (diam) =
Ijmak
mujtahid mengemukakan
pendapatnya dan tidak ada
yg menolaknya
Contoh Ijma:
Wajibnya zakat, shalat, haji, puasa,
atau haramnya zina, mabuk, serta hal-
hal yang menyangkut masalah-
masalah pokok dalam agama, dan
ternyata hingga dewasa ini tidak ada
yang menyanggahnya.
Sahabat bersepakat boleh
mengkodifikasikan ayat-ayat al-Quran,
Mengukur sesuatu menurut contoh yang
lain, kemudian menyamakannya
(bahasa).
Menyamakan hukum tentang kasus yang
tak ada teksnya dalam al-Quran atau
Hadits Nabi dengan kasus yang ada teks
hukumnya, karena mempunyai illat
(sebab) yang sama (istilah)
Tuak, morfin, ganja, ekstasyi, sabu-
sabu, pil koplo, dan yang sejenisnya
= minuman keras yang dibuat dari
korma atau anggur. Illat (sebab) =
memabukkan.
berkata ah (uff) terhadap kedua
orangtua = memukul, menyakiti, dan
yang sejenisnya terhadap kedua
orang tua haram hukumnya. illat-nya
= menyakitkan.
RUKUN QIYAS
Ash (asal/pokok) / maqis alaih (yang disamai)
/musyabbah bih (yang diserupai) = masalah yang
telah ada nashnya mengenai hukumnya.
Far' (cabang) / maqis (yang disamakan) /musyabbah
(yang diserupakan) = masalah yang tidak ada
nashnya mengenai hukumnya.
Hukum ashl (hukum pokok) = hukum syarak yang
telah ditetapkan nashnya untuk pokok, dan
dikehendaki hukumnya berlaku juga untuk cabang.
Illat hukum = yang menjadi motif (alasan) adanya
ketentuan hukum pada ashl, dan ingin dicari apakah
illat hukum pada pokok itu juga terdapat cabang
PERTEMUAN
KEENAMBELAS
Menganggap baik suatu hal (bahasa).
Menetapkan suatu hukum terhadap
sesuatu persoalan ijtihadiyah atas dasar
prinsip-prinsip umum ajaran Islam
seperti keadilan (istilah)
Menjual harta wakaf yg sudah tidak
berfungsi lagi sesuai dengan tujuan
pewakaf, utk dibelikan barang yang
sejenis atau bermanfaat.
Contoh Melihat aurat orang lain demi
maslahat dan kebaikan bagi pasien
istihsan dalam pengobatan yang dapat
mengakibatkan kematian atau lebih
parahnya penyakit =darurat,
dianggap sebagai perbutan baik.
MASLAHAH MURSALAH
( )
Kebaikan yang tidak terikat pada
dalil/nash al-Quran dan Sunnah.
Menetapkan hukum terhadap
sesuatu persoalan ijtihadiyah atas
pertimbangan kegunaan dan
kemanfaatan yang sesuai dengan
tujuan syariat (istilah).
Pengkodifikasian al-Quran pada masa
Khalifah Abu Bakr dan penulisan serta
pembakuan teks pada masa Usman bin Affan.
Dijadikannya hari Maulid Nabi, Isra Miraj,
Nuzulul Quran, tahun baru hijriah, dan lain-
lain = hari-hari besar Islam
Mencetak mata uang sebagai alat tukar
menukar,
mengadakan rumah tahanan atau lembaga
pemasyarakatan bagi orang yang terhukum
URF
)
(
Adat yang tidak bertentangan dengan
teks al-Quran atau hadits.
Contoh Urf
Kebiasaan orang memesan sesuatu barang
atau jasa dengan membayar dulu harganya
tetapi barangnya baru mau dibuat,
Menyerahkan sejumlah pakaian atau
perhiasan kepada calon isteri (tunangannya)
sebagai hadiah bukan mahar (maskawin).
ISTISHAB
)
(

Minta bersahabat, membandingkan sesuatu


dan mendekatkannya, juga berarti membawa
serta susuatu yang telah ada pada waktu
yang lampau sampai sekarang (bahasa).
Menjadikan hukum yang telah tetap pada
masa lampau terus berlaku sampai sekarang
karena tidak diketahui ada dalil (bukti) yang
mengubahnya (istilah).
Contoh Istishab
Segala sesuatu dalam alam ini = ibahah, tidak
dilarang memakai, memakan, meminum, atau
menggunakannya, selama tidak ada dalil yg
melarangnya.
Semua jenis bahan makanan, minuman, obat-
obatan = halal, kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.
Menetapkan sesuatu berdasarkan keyakinan atau
yang telah ada sebelumnya.
Saddu adz-Dzariah
(
)

Menutup penyumbat jalan (bahasa).


"Sesuatu yang bisa menyampaikan kepada hal yang
terlarang yang mengandung unsur kerusakan (istilah).
Atau, "menutup jalan atau perantara yang bisa
menyampaikan kepada susuatu kejelekan".
Menutup (melarang) masalah yang lahiriahnya mubah,
karena masalah tersebut membuka jalan atau
mendorong kepada perbuatan yang dilarang oleh
agama.
Contoh Saddu adz-Dzariah
Melihat aurat wanita yang bukan isterinya atau
dalam batas tertentu mahramnya atau
sebaliknya = haram, karena bisa membawa
kepada zina.
Larangan menghina sesembahan non-Muslim
dan yang dianggap keramat/suci = melanggar
kebebasan beragama, mendorong mereka ganti
menghina Islam.
Perbedaan Hasil Ijtihad
1. Perbedaan memaknai nash yang memiliki banyak
arti,
2. Perbedaan menangkap maksud nash yang
berkaitan dengan pengunaan kaidah ushul fikih.
3. Perbedaan penilaian terhadap status hadits.
4. Perbedaan dalam menentukan hukum suatu nash,
bersifat tabbudi atau taaqquli,
5. Perbedaan dalam menentukan syarat dan
penentuan illat masalah yang diperselisihkan.
6. Perbedaan penggunaan dalil yang diperselisihkan
oleh para mujtahid, istihsan, istishab, urf, syaru man
qablana, dan lain-lain.

Вам также может понравиться

  • Edit Buku DBD
    Edit Buku DBD
    Документ7 страниц
    Edit Buku DBD
    Nurazizah
    Оценок пока нет
  • User Guide v4
    User Guide v4
    Документ38 страниц
    User Guide v4
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Airway Management
    Airway Management
    Документ49 страниц
    Airway Management
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PENYAKIT
    LAPORAN PENYAKIT
    Документ1 страница
    LAPORAN PENYAKIT
    dian
    Оценок пока нет
  • Artikel Multikultural 1
    Artikel Multikultural 1
    Документ7 страниц
    Artikel Multikultural 1
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Infeksi Nosokomial (HAIs)
    Infeksi Nosokomial (HAIs)
    Документ49 страниц
    Infeksi Nosokomial (HAIs)
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PENYAKIT
    LAPORAN PENYAKIT
    Документ1 страница
    LAPORAN PENYAKIT
    dian
    Оценок пока нет
  • BPJS Buku Saku .08-Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat Medis - Non Faskes BPJS
    BPJS Buku Saku .08-Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat Medis - Non Faskes BPJS
    Документ14 страниц
    BPJS Buku Saku .08-Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat Medis - Non Faskes BPJS
    familyman80
    Оценок пока нет
  • Leaflet SENAM DM
    Leaflet SENAM DM
    Документ2 страницы
    Leaflet SENAM DM
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • BPJS Buku Saku .08-Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat Medis - Non Faskes BPJS
    BPJS Buku Saku .08-Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat Medis - Non Faskes BPJS
    Документ14 страниц
    BPJS Buku Saku .08-Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat Medis - Non Faskes BPJS
    familyman80
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada CA Paru
    Asuhan Keperawatan Pada CA Paru
    Документ4 страницы
    Asuhan Keperawatan Pada CA Paru
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Leaflet SENAM DM
    Leaflet SENAM DM
    Документ2 страницы
    Leaflet SENAM DM
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Puskesmas 2
    Borang Puskesmas 2
    Документ2 страницы
    Borang Puskesmas 2
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • MInggu 3
    MInggu 3
    Документ27 страниц
    MInggu 3
    ZOFFYAN
    Оценок пока нет
  • Leaflet SENAM DM
    Leaflet SENAM DM
    Документ2 страницы
    Leaflet SENAM DM
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Iship 8
    Borang Iship 8
    Документ7 страниц
    Borang Iship 8
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Leadership
    Leadership
    Документ26 страниц
    Leadership
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • KASUS
    KASUS
    Документ2 страницы
    KASUS
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Iship 4
    Borang Iship 4
    Документ13 страниц
    Borang Iship 4
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Puskesmas 4
    Borang Puskesmas 4
    Документ4 страницы
    Borang Puskesmas 4
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Puskesmas 3
    Borang Puskesmas 3
    Документ4 страницы
    Borang Puskesmas 3
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Artikel Multikultural 9
    Artikel Multikultural 9
    Документ9 страниц
    Artikel Multikultural 9
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Iship 8
    Borang Iship 8
    Документ7 страниц
    Borang Iship 8
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Iship 5
    Borang Iship 5
    Документ6 страниц
    Borang Iship 5
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Iship 2
    Borang Iship 2
    Документ12 страниц
    Borang Iship 2
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Iship 2
    Borang Iship 2
    Документ12 страниц
    Borang Iship 2
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Iship 6
    Borang Iship 6
    Документ9 страниц
    Borang Iship 6
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Iship 1
    Borang Iship 1
    Документ9 страниц
    Borang Iship 1
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Borang Iship 6
    Borang Iship 6
    Документ9 страниц
    Borang Iship 6
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет
  • Telaah Kritis Artikel Terapi Atau Pencegahan
    Telaah Kritis Artikel Terapi Atau Pencegahan
    Документ7 страниц
    Telaah Kritis Artikel Terapi Atau Pencegahan
    Andhani putri.k
    Оценок пока нет