Вы находитесь на странице: 1из 15

Kanker Ovarium

Al Fattah Nandayu
FAA 113 050
Pendahuluan
Berbentuk kista
Tanpa keluhan berisi
Kanker Ovarium
silent killer cairan/padat

Pada anak perempuan berasal dari ketiga


<20 tahun dan wanita di dermoblast (ektodermal,
atas 50 tahun endodermal,
massa ganas 10% mesodermal)

Surgical staging dan operasi


sitoreduksi informasi dari patologi
pembedahan membantu klinis
dalam penatalaksanaan terapi adjuvan
Tinjauan Pustaka
DefinisiKanker ovarium merupakan tumor dengan
histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari
ketiga dermoblast (ektodermal, endodermal, mesodermal)
dengan sifat-sifat histiologis maupun biologis yang
beraneka ragam sillent killer.

Epidemiologi Menurut Surveillance, Epidemiology and


End Results (SEER) Program di USA, berdasarkan data 1
Januari 2009, kira kira sebanyak 182.758 wanita yang
hidup terdiagnosa sebagai penderita kanker ovarium
(jumlah tersebut termasuk wanita yang sudah melalui
tahap penyembuhan).
Patofisologi
Teori uninterrupted
ovulation
berhubungan dgn risiko
terjadinya karsinoma
ovarium

transformasi maligna
jaringan ovarium

Proses ovulasi berulang


waktu yang lama
tanpa interupsi
memberi peluang untuk
somatic gen deletions
serta terjadinya mutasi
selama proses
perbaikan sel.
Etiologi & Faktor Risiko
Faktor Lingkungan Negara perindustrian
Makin meningkat siklus haid berovulasi
Faktor Reproduksi ada hubungannya dengan meningkatnya
risiko timbulnya kanker ovarium
Faktor Genetik
5% - 10 % penyakit ini karena faktor
Riwayat Keluarga
herediter gen kanker payudara 1,2
Kanker Ovarium
(BRCA1) dan (BRCA2), kanker kolorektal
Diagnosis kanker nonpolyposis (HNPCC) meningkatkan
sebelumnya risiko kanker dinding rahim (endometrium),
usus besar, ovarium
Bertambahnya usia
Wanita yang belum
pernah hamil memiliki
peningkatan risiko
kanker ovarium
Gejala Klinik
Lebih dari 70% penderita kanker ovarium ditemukan pada stadium lanjut.
Sebagian besar pasien tidak merasa ada keluhan (95%) dan keluhan
keluhan yang timbul tidak spesifik seperti :
Dispareunia
Berat badan meningkat karena ada asites atau ada massa.
Rasa penuh pada bagian perut atau kembung
Ketidaknyamanan atau nyeri pada panggul
Gangguan pencernaan, mual
Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti konstipasi
Perubahan kebiasaan berkemih, termasuk peningkatan frekuensi buang air
kecil
Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang
Peningkatan lingkar perut
Energi terasa berkurang / Lemas
Nyeri punggung bawah
Pemeriksaan Fisik
Tanda paling penting adanya kanker ovarium adalah ditemukannya massa
tumor di pelvisBila tumor tersebut padat, bentuknya irregular dan terfiksir
ke dinding panggul, keganasan perlu dicurigai disertai asites, keganasan
hampir dapat dipastikan Selain itu, palpasi pada kelenjar limfe perifer
harus dilakukan untuk memastikan ada atau tidak metastasis
Pemeriksaan Penunjang
Untuk jenis kanker ovarium jenis epitel dapat dilakukan pemeriksaan
terhadap penanda tumor yaitu:
CA-125
Tumor sel germinal LDH,hCG,AFP
Tumor sex cord inhibin

Pemeriksaan darah rutin


Fungsi hati
Tes Fungsi ginjal
Radiologi
Tes pencitraan--> CT scan MRI USG
bila ada simptomatis --> Pielografi intravena/ barium enema
Klasifikasi
Jenis kanker ovarium meliputi :
Kanker yang dimulai di sel-sel di bagian luar ovarium. Disebut tumor
epitel, kanker ini dimulai pada lapisan tipis jaringan yang menutupi
bagian luar ovarium.
Kanker yang dimulai di sel-sel yang memproduksi sel telur. Disebut
tumor sel germinal.
Kanker yang dimulai di sel-sel yang memproduksi hormon. Kanker ini
yang disebut tumor stroma, dimulai pada jaringan ovarium yang
menghasilkan hormon estrogen, progesteron dan testosteron.
Stadium Klasifikasi FIGO 1998
Stadium I : Tumor terbatas pada ovarium.
IA: Tumor terbatas pada satu ovarium, kapsul utuh, tidak ada tumor
pada permukaan luar, tidak terdapat sel kanker pada cairan asites atau
pada bilasan peritoneum.
IB: Tumor terbatas pada kedua ovarium, kapsul utuh, tidak terdapat
tumor pada permukaan luar, tidak terdapat sel kanker pada cairan
asites atau pada bilasan peritoneum.
IC: Tumor terbatas pada satu atau dua ovarium dengan tanda tanda
sebagai berikut: kapsul pecah, tumor pada permukaan luar kapsul, sel
kanker positif pada cairan asites atau bilasan peritoneum.
Stadium II : Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan perluasan ke
pelvis.
IIA: Perluasan dan / implant ke uterus dan / atau tuba falopii. tidak
terdapat sel kanker pada cairan asites atau pada bilasan peritoneum.
IIB: Perluasan ke organ pelvis lainnya. tidak terdapat sel kanker pada
cairan asites atau pada bilasan peritoneum.
IIC: Tumor pada stadium IIA/ IIB dengan sel kanker positif pada cairan
asites atau pada bilasan peritoneum.
Stadium III : Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan metastasis
ke peritoneum yang dipastikan secara mikroskopik di luar pelvis dan /
atau metastasis ke kelenjar getah bening regional.
IIIA: Metastasis peritoneum mikroskopik di luar pelvis
IIIB: Metastasis peritoneum makroskopik di luar pelvis dengan diameter
terbesar 2 cm atau kurang.
IIIC: Metastasis peritoneum di luar pelvis dengan diameter terbesar
lebih dari 2 cm dan / atau metastasis ke kelenjar getah bening regional.

IV: Metastasis jauh di luar rongga peritoneum. Bila terdapat efusi pleura
maka cairan pleura mengandung sel kanker positif. Termasuk
metastasis pada parenkim hati.
Penatalaksanaan
Pembedahan

Pengobatan Surgical stadium

histerektomi, salpingo-ooforektomi,
omentektomi, pemeriksaan asites,
bilasan peritoneum, dan
CA-125 mengupayakan delbulking optimal
(kurang dari 1 cm tumor residu),
limfadenektomi (pengambilan sampel
Kemoterapi untuk pemeriksaan histopatologi)
paclitaxel
(taxol) dengan observasi,
hexamethyl
carboplatin teruskan
melamine
dan cisplatin pengobatan,
Prognosis
Tingkat kelangsungan hidup kanker ovarium jauh lebih rendah daripada
kanker jenis lain yang mempengaruhi perempuan. Tingkat kelangsungan
hidup bervariasi tergantung pada tahap diagnosis.

Relative 5-Year Relative 5-Year Relative 5-Year


Stage Survival Rate Stage Survival Rate Stage Survival Rate

I 89% II 66% III 34%

IA 94% IIA 76% IIIA 45%

IB 91% IIB 67% IIIB 39%

IC 80% IIC 57% IIIC 35%


Kesimpulan
Kanker ovarium merupakan kanker yang menyerang wanita dan memiliki angka
kelangsungan hidup terendah.
Kanker ovarium memeiliki beberapa faktor risiko diantaranya adalah faktor
lingkungan, faktor reproduksi, faktor genetik, riwayat keluarga, usia, dan
infertilitas.
klinis dari kanker ovarium pada sebagian besar pasien tidak merasa ada
keluhan/asimptomatik (95%) dan jika terdapat keluhan, keluhankeluhan yang
timbul tidak spesifik(sillent killer).
Kanker ovarium memiliki klasifikasi berdasarkan histopatologinya yaitu berasal
dari epitel, stroma, dan germ cell.
Terapi untuk kanker ovarium juga disesuaikan dengan histopatologi dan stadium
dari penderita kanker.
Pencegahan bagi kanker ovarium adalah dengan melakukan konseling genetik,
skrining Ca-125 dan juga pengangkatan ovarium bagi wanita berisiko tinggi.

Вам также может понравиться