Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK 3
Seperti diketahui globalisasi telah melada berbagai belahan dunia. Baik dari eropa, maupun
kawasan Asia. Pertanyaan yang muncul ialah masih relevankah berbicara tentang konteks
bangsa, sementara bangsa bangsa lain sudah berpikir dalam skala regional, bahkan global. Di
tengah kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi dan dipecahkan, kenyataannya banyak
permasalahan yang hanya bisa dan harus diselesaikan oleh bangsa yang bersangkutan,
sementara peran lembaga lembaga internasional hanyalah sebagai penunjang. Selain itu,
kekuasaan efektif bangsa nampaknya juga masih harus dilakukan oleh alat pemerintahan dalam
lingkup bangsa, bukan dalam skala regional maupun global.
PENGERTIAN BANGSA
Ernest Renan (1832 1892) seorang sejarawan dan pemuka agama mendefinisikan bangsa adalah
sekelompok manusia yang memiliki kehendak bersatu, sehingga merasa dirinya adalah satu. Jadi
faktor utama timbulnya bangsa adalah kehendak dari tiap tiap warga untuk membentuk
bangsa.
Otto Baeur (1881 1934) seorang legistor dan teoritikus, dalam bukunya Die Nationalitatenfrage
und die Sozialedemokratie mengatakan bahwa bangsa terbentuk karena persatuan karakter atau
sifat, yang ini timbul karena persatuan nasib. Karakter itu sendiri terbentuk karena pengalaman
sejarah budaya, yang tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuh kembangnya bangsa.
Adanya karakter yang mempengaruhi sikap dan perilaku itulah yang kemudain menjadi jati diri
bangsa.
Dari definisi definisi tersebut dapat dirumuskan pengertian bahwa bangsa adalah sekelompok
manusia yang :
1. Memiliki cita cita bersama yang mengikat mereka menjadi satu kesatuan.
3. Memiliki adat, budaya dan kebiasaan yang sama sebagai akibat pengalaman hidup bersama.
4. Memiliki karakter atau perangai yang sama, yang menjadi pribadi dan jatidirinya.
6. Terorganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat, sehingga mereka terikat dalam suatu
masyarakat hukum (Soerjanto, 1994 :114-116).
BANGSA INDONESIA
KEBENARAN PENGAKUAN
HAKIKI YANG TERHADAP LATAR
BERASAL DARI BELAKANG
TUHAN KESEJAHTERAAN
Pertama, pengakuan terhadap Kedua, pengakuan terhadap latar
kebenaran hakiki yang berasal dari belakang kesejahteraan sebagai
Tuhan Pencipta. Berdasarkan gambaran kebenaran faktual dan
pengakuan pada keesaan Tuhan. otentik melaluinya kita dapat
Manusia sebagai makhluk beradab mengetahui dan memahami
harus bersatu, berhubungan sosial bagaimana proses terbentuknya
dengan yang lain dan memiliki nilai NKRI sebagai hasil perjuanga
keadilan. Kebenaran itu dijadikan bangsa. Sementara disisi lain ada
falsafah hidup, yang kemudian kewajiban moral untuk
direalisasikan sebagai cita cita mempertahankan keutuhan bangsa.
atau ideologi. Dalam Negara Untuk mewujudka itu maka setiap
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) generasi Indonesia perlu memiliki
falsafah dan ideology tersebut cara pandang yang sama sebagai
dirumuskan menjadi pancasila yang landasan visional dan kesiapan
terdapar pada pembukaan UUD serta ketahanan di berbagai aspek
1945. kehidupan sebaai landasan
konsepsional (Hamdan Mansyur,
2000:8-13)
IDENTITAS NASIONAL
Identity adalah ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau
sesuatu, sehingga membedakan dengan yang lain.
National adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa,yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
1. PROSES PEMBENTUKAN JATI DIRI BANGSA
Model
Ortodoks
Model
Model
Mutakhir
KONSEKUENSI DARI KEDUA MODEL
Kelebihan: Kelebihan:
nation and character building Banyak melakukan
pembangunan
Kekurangan: Kekurangan:
Pembangunan Ekonomi Kekuasaan militer
G30S/PKI Korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN)
MASA REFORMASI
Kelebihan:
Kebebasan dan Demokratis
Kekurangan:
Meluasnya konflik SARA
2. FAKTOR PEMBENTUK IDENTITAS NEGARA
a. Primordial
Faktor ini meliputi kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dan adat
istiadat.
b. Sakral
Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk suatu negara.
c. Tokoh
Munculnya sosok yang disegani di suatu negara menjadi faktor yang menyatukan bangsa-bangsa jiga menjadi
simbol persatuan di dalam negara tersebut.
d. Kebhinekaan
kesediaan warga untuk setia terhadap negara dan pemerintahannya tanpa menghilangkan keterikatannya pada
suku bangsa, ras, dan agama.
e. Sejarah
Pandangan yang sama terhadap pengalaman sejarah di masa lalu terbukti dapat menyatukan
diri dalam suatu bangsa.
f. Perkembangan Ekonomi
Semakin kuatnya saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi,
membuat solidaritas dan persatuan dalam masyarakat semakin besar.
g. Kelembagaan
Tata kerja lembaga-lembaga pemerintahan dan politik (birokrasi, angkatan bersenjata,
pengadilan, parpol) yang melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal
usul dan golongan dapat mempersatukan orang sebagai satu bangsa.
3. MODEL IDENTITAS
a. Identitas Kesuku bangsaan
Cultural unitiy merujuk pada bangsa dalam pengertian budaya dan antropologis dalam arti
sosiologis. Unsur-usur kesamaan suku bangsa, ras, agama menjadi identitas kelompok bangsa
yang besangkutan, sehingga bisa dibedakan dengan negara lain.
b. Identitas Kebangsaan
Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik (bangsa-negara). Umumnya suatu
negara bersifat heterogen, yakni terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan di sini negara
perlu menciptakan identitas baru bagi bangsanya, sehingga terwujud identitas kebangsaan.
Kesediaan dan kesetiaan warga bangsa untuk mendukung identitas nasional perlu ditanamkan,
di pupuk, dan dikembangkan. Hal ini karena sebelum munculnya kesetiaan identitas nasional
telah muncul terlebih dahulu identitas kelompok (primordial).
IDENTITAS BANGSA INDONESIA
Bersifat Buatan
Karena identitas itu dibuat, dibentuk dan
disepakati oleh warga sebagai identitasnya
setelah mereka bernegara.
Identitas Nasional
Bersifat Sekunder
Karena lahir setelah identitas kesukubangsaan
yang bersifat primer dan askriptif.
BENTUK-BENTUK IDENTITAS BANGSA INDONESIA
Bahasa Indonesia
1. Bahasa Nasional Dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
diangkat sebagai bahasa persatuan.
Indonesa Raya
3. Lagu Kebangsaan Lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan
dalam Konggres Pemuda Indonesia
Garuda Pancasila
Penetapan burung garuda sebagai simbol negara
4. Lambang Negara
dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1951 dengan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 66 Tahun 1951.
Pancasila
yang berisi lima nilai dasar merupakan identitas
6. Dasar Falsafah Negara
nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara
dan ideologi nasional Indonesia.
UUD 1945
dasar hukum tertulis tertinggi dalam tata urutan
7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara
perundang-undangan dan dijadikan sebagai pedoman
penyelenggaraan negara.