Вы находитесь на странице: 1из 19

OLEH:

Maulana Bayhaqi
T Ilham Akbar
Agus Saputra

PEMBIMBING:
dr. Eva Meutia, M.Ked, Sp.S
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai
radang yang mengenai piameter dan
arakhnoid serta dalam derajat yang lebih
ringan mengenai jaringan otak dan medula
spinalis yang superfisial.
Infark serebri adalah kematian neuron-
neuron, sel glia dan sistem pembuluh darah
yang disebabkan kekurangan oksigen dan
nutrisi.
B. Anatomi
Lapisan Selaput Otak/Meninges

Durameter
Arachnoidea
Piameter
Liquor Cerebrospinalis/Cerebrospinal Fluid
(LCS/CSF)
1. Volume LCS total normalnya 150 ml
2. Tekanan normal rata-rata LCS adalah 70-180 mm air.
3. Fungsi LCS untuk mengontrol eksitabilitas otak, dengan
cara:
Mengatur komposisi ion
Membawa keluar metabolit-metabolit
Memberikan perlindungan terhadap perubahan-perubahan
tekanan
C. Etiologi
Meningitis dapat disebabkan oleh:
Jenis Meningitis Etiologi
1. Meningitis Bakterial H. Influenzae
S. Pneumoniae
Stafilokokus
Streptokokus
E. Coli
S. Typhosa
M. Tuberkulosa
2. Meningitis Virus Enterovirus
Virus Herpes Simpleks tipe I (HSV-I)
Virus Varisela-zoster (VVZ)
3. Meningitis Jamur Kriptokokus
4. Meningitis Parasit Toksoplasma
Amoeba
5. Meningitis non-infeksi lupus eritematosus sistemik
Leukemik Meningitis
D. Epidemiologi
1. Meningitis dengan infark selebri merupakan
salah satu penyakit dengan angka kematian yang
tinggi.
2. Angka kematian berbeda antara populasi kulit hitam
dan kulit putih.
3. Angka kematian pada pria kulit hitam adalah 50,9
per 100.000 populasi dan 39,2 per 100.000 wanita
kulit hitam.
4. Angka kematian pada pria kulit putih adalah 26,3 per
100.000 dan 22,9 per 100.000 pada wanita kulit putih.
E. Patofisiologi
Saluran nafas merupakan port dentre,
mencapai selaput otak melalui :
1. Hematogen
2. Perluasan langsung dari infeksi
3. Implantasi langsung

Inflamasi Menurunnya
Infark serebri
(Meningitis) aliran darah otak
F. Diagnosis
a. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Pungsi Lumbal
- Pemeriksaan Darah (LED,
hemoglobin, jumlah leukosit, kadar
glukosa, kadar ureum, elektrolit dan
kultur)
- Pemeriksaan Radiologi (CT-Scan dan
MRI)
Temuan pemeriksaan lumbal Pungsi pada
meningitis
Temuan pemeriksaan CT-Scan

Gambar 1
Serebritis dan pembentukan abses
pada pasien dengan meningitis
purulenta. CT scan dengan kontras,
potongan aksial dilakukan 1 bulan
setelah bedah dan menunjukkan
adanya massa kecil, ring-enhanced,
hipoattenuasi (abses rekuren) di
ganglia basalis (panah) dan
kumpulan cairan subdural berbentuk
lentiformis dengan enhanced
meningens (anak panah).
Temuan pemeriksaan CT-Scan

Gambar 2
Infark watershed dan lacunar
pada pasien dengan
meningitis bakteri. aksial
computed tomography scan
menunjukkan infark
frontoparietal watershed kiri,
infark ganglia basalis lacunar
kanan, dan efusi subdural
bilateral.
Temuan pemeriksaan MRI

Gambar 3
Sinusitis frontalis, empiema,
dan pembentukan abses pada
pasien dengan meningitis
purulenta. T2-weighted axial
MRI menunjukkan sinusitis
frontalis, defek tulang
(panah), dengan edema
kortikal (anak panah), dan
kumpulan cairan subdural
oksipitoparietal kanan
(empiema).
G. Penatalaksanaan
Mengurangi edema otak dapat diberikan obat-obat
corticosteroid
Obat-obat yang memperbaiki metabolisme sel-sel otak
seperti nicholis, encephabol, hydergin
Obat-obat yang menurunkan metabolisme otak seperti
lytic cocktail (Iargactyl 50 mg, phenergan 40 mg, dan
pethidin 100 mg).
Terapi kejang sama dengan penanganan kejang pada
umumnya.
Untuk meningitis pilihan antibiotik inisial yaitu secara
empiris, berdasarkan pada usia dan faktor predisposisi
pasien. (dapat dilihat pada tabel berikut)
FAKTOR PASIEN TERAPI EMPIRIS

Ceftriaxone 2 g IV setiap 12 jam atau


Dewasa <50 tahun Cefotaxime 2 g IV setiap 4-6 jam ditambah dengan
vancomycin 15 mg/kgBB IV setiap 8-12 jam

Ampisilin 2 g IV setiap 4 jam ditambah dengan


ceftriaxone 2 g IV setiap 12 jam atau
Dewasa > 50 tahun
Cefotaxime 2 g IV setiap 4-6 jam ditambah dengan
vancomycin 15 mg/kgBB IV setiap 8-12 jam

Ampisilin 2 g IV setiap 4 jam ditambah dengan


Gangguan imunitas seluler ceftazidime 1 g IV setiap 8 jam ditambah dengan
vancomycin 15 mg/kgBB IV setiap 8-12 jam

Bedah saraf, cedera kepala, Vancomycin 15 mg/kgBB IV setiap 8-12 jam ditambah
atau CSF shunt dengan ceftazidime 1 g IV setiap 8 jam
H. Komplikasi
Gangguan neurologis:
Kejang berulang
Transformasi hemoragik
Gangguan pendengaran
Trombosis sinus venosus dura
efusi subdura
Gangguan non-neurologis:
Gangguan jantung
Gangguan keseimbangan elektrolit
Edema paru
Hiperglikemia reaktif.
I. Prognosis
Adanya manifestasi infark serebri pada penderita
meningitis merupakan prognosis buruk, karena akan
meninggalkan manifestasi sisa dan retardasi mental.

Вам также может понравиться