Вы находитесь на странице: 1из 22

PRESENTASI KASUS

Premature rupture of membranes (PROM)

Gunung pramudito
20164011001

Pembimbing :
Dr. Dradjat SPOG(K)
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. Sri wuryani
Usia : 24 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Purworejo
Tanggal masuk RS : 20-11-2017
II. Deskripsi Kasus
Keluhan utama : Air ketuban rembes sejak malam 21:00 wib tanggal 19-
11-2-17
Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dengan rujukan Puskesmas pada tanggal
20/11/17 dengan keluan air ketuban masih rembes (+),kenceng-kenceng jarang(+)
pendarahan pervaginam (-), gerakan janin aktif (+),demam (-), keputihan (-), ini
kehamilan yang pertama dengan usia kehamilan 40+2 minggu.
Riwayat ANC : 5 kali dibidan, 2 kali di RS
Riwayat penyakit dahulu : Trauma, Penyakit Asthma, Jantung, Hipertensi, Diabetes
Melitus disangkal
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
Asthma, Jantung, Hipertensi, dan Diabetes Mellitus
Riwayat menstruasi
Menarke : 12 tahun
Siklus haid : teratur 28 hari, selama 5 hari
HPHT : 13.02.2017
HPL : 17.11.2017
Riwayat pernikahan : Menikah 1 kali, 1 tahun
Riwayat obsetri
Hamil I : hamil ini
Riwayat KB : Tidak memakai KB
III. Pemeriksaan Fisik
a. Kesan Umum : Tampak baik, Compos Mentis (E4V5M6)
b. Vital Sign
TD : 110/60mmhg
N : 82x/m
T : afebris
R : 20x/m
c. Pemeriksaan antromopetri
Tinggi badan : 156 cm
Berat badan : 70 kg
d. Pemeriksaan Head to Toe
Kepala : conjunctiva anemis (-/-), pupil isokor, lidah kering (-)
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfonodi dan kelenjar
tiroid
Thorax : pernapasan kanan dan kiri simetris, retraksi (-)
Jantung : S1-S2 reguler, bising (-)
Paru : vesikuler +/+, wheezing (-), ronkhi (-)
Abdomen : perut membesar sesuai umur
kehamilan
Ekstremitas : Tidak ada gangguan gerak dan
oedema
e. Status Obstetrik Pemeriksaan Luar
Inspeksi : abdomen membuncit sesuai umur kehamilan
Palpasi : janin tunggal, memanjang, preskep
Leopold I : pada fundus teraba lunak, bundar, tidak
melenting (bokong)
Leopold II : memanjang, keras, punggung di kiri
Leopold III : teraba bulat, keras, sulit digoyangkan
(preskep)
Leopold IV : Divergen
TFU : 31 cm
Auskultasi : DJJ (+) 138x/menit
HIS: 1x/10/10
f. Pemeriksaan Dalam
Vaginal Toucher / VT : Tidak dilakukan
IV. Pemeriksaan Penunjang
USG : (USG sebelumnya pada tanggal 2-11-17)
janin tunggal, memanjang, preskep, gerakan (+),
DJJ (+), Plasenta di fundus meluas ke corpus
lateral, AK cukup
Laboratorium darah
Golongan Darah : A
HB : 12.1 mg/dl
HT : 42 %
AL : 9.12 103/ul
Limfosit : 23.05 %
Netrofil : 63.00 %
HbsAg : negatif
V. Diagnosis
G1P0A0 Hamil 40+2 minggu dengan KPD 20jam,BDP

VI. Penatalaksanaan
NST
Observasi HIS dan DJJ
Amoxicillin 3x500mg
Stimulasi oksitosin 5iu/500ml RL

V. Laporan tindakan (20-11-17)


Dpjp dr.dradjat spog(K)
Ny. Sri wuryani 24 tahun
Dx:post partus spontan dengan riw stimulasi oksitosin 5iu/500ml RL botol II
Tx: amoxicillin 3x500mg,as mefenamat 3x500mg,emibion 1x1.
Bayi lahir perempuan pukul 16:35 wib.
BBL: 3350 gr.
PB: 50 Cm.
A/S:8/9/10.
Ketuban Pecah Dini (KPD)
Keadaan pecahnya
selaput ketuban secara
spontan pada saat belum Insiden KPD 8-
inpartu atau selaput
ketuban pecah 1 jam 10% kehamilan
kemudian tidak diikuti
tanda-tanda awal
persalinan.
Ketuban pecah dini dapat Infeksi intra uterin
terjadi pada atau setelah
usia gestasi 37 minggu dan
Distosia (partus
disebut KPD aterm atau kering)
premature rupture of
membranes (PROM) dan
Tali pusat
Penyebab 6-40 %
sebelum usia gestasi 37 menumbung
persalinan preterm
minggu atau KPD preterm
atau preterm premature
rupture of membranes rb
(PPROM).
Patofisiologi
Selaput ketuban terdiri dari amnion dan korion yang
dihubungkan oleh matriks ekstraseluler.
Penipisan jaringan kolagen (amnion di daerah lapisan
kompakta, fibroblast. Korion di daerah lapisan kutikuler dan
trofoblas) Hilangnya elastisitas
Mikroorganisme enzim protease respon imflamasi
melemahnya ketegangan selaput ketuban
pecahnya selaput ketuban.
Patofisiologi
ascending
FAKTOR LAIN Infeksi
infection

infeksi
Pembesaran
aktifitas iL-1 dan intraamnion
uterus
kontraksi prostaglandin
uterus dan infeksi sistemik
peregangan
berulang kolagenase
jaringan
gerakan janin
ketuban tipis,
depolimerasi Lemah(rapuh)
MMP tidak
kolagen pada mudah pecah
seimbang
selaput korion/ spontan.
amnion,
Kausa

Idiopatik
Infeksi (mis: vaginosis bakterial)
Polyhidramnion
Inkompeten servik
Anomali uterin
Akibat pemasangan cerclage pada servik
atau amniosentesis
Trauma
Gejala Klinis
keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina, cairan
vagina berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin
cairan tersebut masih merembes atau menetes
Janin mudah diraba.
tidak adanya his dalam satu jam
nyeri uterus, denyut jantung janin yang semakin cepat serta
perdarahan pervaginam sedikit (jrg terjadi)
Diagnosis

1. Anamnesis
keluar air sejak kapan ?, berapa kali ganti
celana / pembalut?, warna?, bau?
2. Pemeriksaan fisik
Inspekulo tampak air menggenang di fornix
posterior vagina
3. Pemeriksaan penunjang
Tes lakmus ( nitrazine test )
Tes pakis ( ferning test )
Pemeriksaan alfa- fetoprotein (AFP)
USG, untuk melihat Amniotic Fluid Index (AFI),
presentasi, berat, dan usia.
1. Manajemen Aktif
Kehamilan >37 minggu, induksi dengan oksitosin, oksitosin lebih dipilih dibandingkan
dengan prostaglandin pervaginam untuk induksi persalinan pada kasus KPD.
Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi dan persalinan diakhiri.
Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan servik, kemudian induksi. Jika tidak berhasil,
akhiri persalinan dengan seksio sesarea.
Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan, partus pervaginam
2. Manajemen Ekspetatif/Konserpatif
Pengelolaan konservatif dilakukan apabila tidak ada penyulit (baik pada ibu maupun
janin) pada usia kehamilan 28-36 minggu dirawat selama 2 hari. Selama perawatan
dilakukan:
Observasi kemungkinan adanya amnionitis/tanda-tanda infeksi.
Ibu : suhu > 38C, takikardi ibu, lekositosis, tanda-tanda infeksi intra uterine, rasa nyeri
pada rahim, secret vagina purulen.
Janin : takikardi janin
Pengawasan timbulnya tanda persalinan
Pemberian antibiotika (ampicillin 4x500 mg atau eritromisin 4x500 mg dan
metrodinazole 2x500 mg) selama 3-5 hari
USG untuk menilai kesejahteraan janin
Bila ada indikasi untuk melahirkan, dilakukan pematangan paru janin (deksametason 5
mg tiap 12 jam IM sampai 4 dosis atau betametason 12 mg IM sampai 2 dosis dengan
interval 24 jam)

Menurut POGI penatalaksanaan dibagi menjadi 3 masa kehamilan,yaitu:


1.Ketuban pecah dini pada kehamilan > 35 minggu
Prinsipnya lahirkan janin
Beri antibiotika profilaksis
2.Ketuban pecah dini pada kehamilan 32 35 minggu
Terapi antibiotik
Pematangan paru beta/dexa metasone 12 mg IV
Tokolisis: mimetic, Ca channel blocker
Jika terdapat kompresi tali pusat atau plasenta akibat air ketuban sangat sedikit
amnio infusi
Ekspektatif bila paru telah matang
3. Ketuban pecah dini pada kehamilan < 32 minggu
Terapi antibiotik
Induksi pematangan paru beta/dexa metasone 12 mg IV bila kehamilan > 28
minggu
Tokolisis: mimetic, Ca channel blocker
Jika terdapat kompresi tali pusat atau plasenta akibat air ketuban sangat sedikit
amnio infusi
Sedapat mungkin dipertahankan sampai 33 35 minggu, jika tidak ada infeksi
Komplikasi pada kehamilan preterm

Persalinan dan kelahiran preterm

Infeksi fetus dan neonatus

Infeksi ibu

Prolaps dan kompresi tali pusat

Gagal induksi dan diikuti oleh SC

Hipoplasia paru (oligohidramnion berat )

Deformitas pada fetus


Komplikasi
Terhadap ibu: Infeksi intrapartal, apalagi bila sering dilakukan
pemeriksaan dalam.
Terhadap janin:
Infeksi intrauterine, walaupun ibu belum menunjukkan tanda-tanda
infeksi
Sindrom Distress Pernapasan yang terjadi pada 10-40 % bayi baru
lahir atau pada janin yang dikarenakan hipoksia pada prolaps tali
pusat.
Hiploplasia pulmonary, karena oligohidramnion sebagai akibat dari
KPD yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 26 minggu dan
lagi periode yang lebih dari 5 minggu
Malpresentasi janin berhubungan dengan prematuritas
Kerusakan membrane hyaline berhubungan dengan usia kehamilan
Terhadap kehamilan dan persalinan
Dapat terjadi persalinan kapan saja, terjadi kelahiran preterm
Abruption placenta, karena adanya penurunan yang progresif pada
permukaan intra uterin
Prolaps tali pusat dapat terjadi (sering terjadi pada presentasi letak
bokong atau letak lintang)
Oligohydramnion
Partus lama
Perdarahan pada`saat persalinan
Manajemen Umum

Nilai kesejahteraan ibu dan bayi


Pastikan diagnosis
Nilai keadaan servik dengan pemeriksaan spekulum
(steril)
Nilai kondisi yang memerlukan manajemen lanjutan
mis. kenaikan suhu atau takikardi pada fetus dan ibu
nilai adanya indikasi untuk segera memulai persalinan
PNPK POGI tahun 2016
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться