Вы находитесь на странице: 1из 41

DILEMA ETIK KASUS

REPRODUKSI
OLEH:
DR. WINDA TRIJAYANTHI UTAMA, S.H.
Latar Belakang
Dilema etik
Perkembangan Banyak dalam kasus-
Teknologi tantangan dan kasus
Kesehatan penyimpangan reproduksi

Salah satu contoh


adalah ABORSI

Aborsi dalam pandangan


Aborsi merupakan
bioetik kedokteran
salah satu masalah
Bioetik
PENGERTIAN BIOETIK

 Bioetika berasal dari  kata bios yang


berati kehidupan dan ethos yang berarti
norma-norma atau nilai-nilai moral.
 Bioetika merupakan studi interdisipliner
tentang masalah yang ditimbulkan oleh
perkembangan di bidang biologi dan ilmu
kedokteran baik skala mikro maupun
makro, masa kini dan masa mendatang.
▫ Bioetika selain membicarakan bidang
medis, seperti abortus, euthanasia,
transplantasi organ, teknologi reproduksi
butan, dan rekayasa genetik, membahas
pula masalah kesehatan, faktor budaya
yang berperan dalam lingkup kesehatan
masyarakat, hak pasien, moralitas
penyembuhan tradisional, lingkungan
kerja, demografi, dan sebagainya.
▫ Bioetika memberi perhatian yang besar
pula terhadap penelitian kesehatan pada
manusia dan hewan percobaan.
Bioetik dan Aborsi
 Banyak hukum yang telah mengatur aborsi
 Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup
nilai-nilai religius, etika, moral dan ilmiah serta
secara spesifik sebagai masalah biologi. 
 Dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)
tertulis :
“Setiap dokter senantiasa mengingat akan kewajiban
melindungi hidup makhluk insani.”
ABORSI
 Abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan.

 WHO IMPAC menetapkan batas


usia kehamilan kurang dari 22
minggu, namun beberapa
acuan terbaru menetapkan
batas usia kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat
janin kurang dari 500gram.
Abortus Spontan (tambahan)
Abortus spontan ini dapat dibedakan menjadi :
 Abortus imminens (keguguran mengancam)
 Abortus incipiens (keguguran berlangsung)
 Abortus incompletes (keguguran tidak lengkap)
 Abortus completus
 Missed Abortion (keguguran tertunda)
 Abortus habitualis (keguguran berulang-ulang)
1. Abortus spontan (terjadi
dengan sendiri, keguguran,
miscarriage) : 20 % dari semua
abortus
2. Abortus provocatus
(disengaja, digugurkan) : 80 %
dari semua abortus.
Jenis-jenis aborsi
(Soeryono Soekanto)
 Abortion Induced/provoked/abortus
provocatus  disengaja
 Abortion Eugenic untuk mendapat
keturunan yang baik
 Abortion Therapeutik untuk menjaga
kesehatan si ibu.
Jenis-jenis aborsi
(Djoko Prakoso)
 Abortus spontan (tanpa usaha dari luar)
 Abortus buatan (provocatus) karena
kehamilan yang tidak diingini.
 Dilakukan oleh dokter, karena
membahayakan si ibu/anak cacat (abortus
provocatus medicinalis)
 Oleh wanita itu sendiri/orang lain
(abortus provocatus criminalis)
Abortus provocatus criminalis
 Didorong oleh alasan-alasan lain yang tidak dibenarkan oleh hukum

KUHP
 Pasal 346
 Hasil perkosaan ? (diizinkan fatwa MUI)
 Hasil hubungan diluar nikah
 Anak sudah banyak, menjarangkan anak
 Ketidakmampuan ekonomi.
 Pacar tak bertanggung jawab
 Ditinggal suami (kawin lagi??)
 Gagal KB
Alasan
Abortus Provokatus Kriminalis

 Abortus provokatus kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang


tidak dikehendaki. Ada beberapa alasan wanita tidak menginginkan
kehamilannya:
 Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
 Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau
untuk punya anak lagi.
 Kehamilan di luar nikah.
 Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban
ekonomi keluarga.
 Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin
cacat.
 Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest
(hubungan antar keluarga).
 Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa kegagalan kontrasepsi
juga termasuk tindakan kehamilan yang tidak diinginkan.
Abortus provocatus
victimless crime
 Sahetapy dan Herbert L.Pecker :
 Tidak ada yang mengadu - silent victim
 Tidak merugikan orang lain
 Sanksi pidananya dapat dilupakan
 Aborsi tetap saja menjadi masalah
kontroversial, tidak saja dari sudut pandang
kesehatan, tetapi juga dari sudut pandang
hukum dan agama.

 Aborsi biasanya dilakukan atas indikasi medis


yang berkaitan dengan ancaman keselamatan
jiwa atau adanya gangguan kesehatan yang
berat pada diri si ibu, misalnya tuberkulosis
paru berat, asma, diabetes, gagal ginjal,
hipertensi, bahkan biasanya terdapat
dikalangan pecandu (ibu yang terinfeksi virus).
 Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah
demi menyelamatkan nyawa ibu. Syarat-syaratnya:
1. Dilakukan oleh tenaga kesehatan
2. Pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum,
psikologi).
3. Persetujuan tertulis dari penderita /suami/keluarga terdekat.
4. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki
tenaga/peralatan yang memadai, yang ditunjuk oleh
pemerintah.
5. Prosedur tidak dirahasiakan.
6. Dokumen medik harus lengkap.
 “KEGUGURAN”Abortus
spontaneous kejadian di luar
lingkaran yang dikuasai manusia 
tidak dimintai pertanggungjawaban.

 “ABORSI”induced abortion/abortus
provocatus (aborsi) adalah tindakan
pengeluaran embrio/janin secara
sengaja
Sebab-sebab keguguran
 Proses alam (God’s will)
 Kelalaian manusia, salah makan obat,
kecelakaan, olahraga berat, minuman
keras.
 Akibat perbuatan manusia, disengaja,
dipijat, makan obat penggugur, disuntik,
minum ramuan, memasukkan benda
tertentu ke rahim, kuret oleh tenaga tak
ahli.
Faktor Predisposisi
Janin (fetal)
kelainan genetik (kromosom)

Ibu (maternal)
•infeksi
•kelainan hormonal: hipotiroidisme, diabetes melitus, insufisiensi
progesteron
•malnutrisi
•penggunaan obat-obatan, merokok, konsumsi alkohol
•faktor immunologis
•defek anatomis: uterus didelfis, inkompetensia serviks (penipisan
dan pembukaan serviks sebelum waktu inpartu, umumnya pada
trimester kedua) dan sinekhiae uteri karena sindrom Asherman
•Kelainan fungsi koagulasi darah

Ayah (paternal)
kelainan sperma
Pelaku aborsi
 Wanita bersangkutan.
 Wanita desa tak terdidik
 Wanita karir
 Pelajar
 Wanita terdidik
 Dokter atau tenaga medis lain (demi keuntungan atau
demi rasa simpati).
 Dokter
 Bidan
 Non medis
 Dukun
 Bapak/suami
Hukum di Indonesia yang Mengatur Aborsi
 Pasal 15 (+penjelasan), 80, 85,UU 23/1992 tentang
Kesehatan,”Dalam keadaan darurat sbg upaya u.menyelamatkan
jiwa ibu hamil atau janinnya dapat dilakukan tindakan medis
tertentu”
 Pasal 1 UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak
 Pasal 52, 53 (1) UU 39/1999 tentang HAM yaitu hak untuk hidup.
 Selain diatur dalam Undang-undang nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan dan juga Undang-undang nomor 23 tahun
1992 tentang Kesehatan, tindak aborsi juga diatur dalam KUHP,
yaitu:
▫ Pasal 299
▫ Pasal 342
▫ Pasal 346
▫ Pasal 347
▫ Pasal 348
(bisa dicek sendiri)
Sumpah Socrates
 Bahwa saya akan menghormati makhluk
hidup insani sejak pembuahan dimulai
(sumpah ini dianut juga oleh dokter
Indonesia)

 Tahun 1983 Asosiasi Kedokteran sedunia


mengikrarkan sumpahnya : “Bahwa saya
akan menghormati makhluk hidup insani
sejak kehidupan dimulai”
Akibat melaksanakan aborsi
diluar prosedur medis
 Pendarahan, kebocoran rahim,komplikasi
 Kesakitan, demam pasca aborsi
 Trauma kelamin, perut
 Infeksi kandungan
 Psikologis – merasa bersalah/guilty feeling
 Emboli benda/udara masuk dalam sirkulasi darah
 Keguguran tidak komplit, ada sisa organ,darah.
 Tangguhkan kehamilan selanjutnya
 Kematian
Kaitan Aborsi dengan
Kesehatan Masyarakat
 Aborsi termasuk dalam bagian bioetik
teknologi reproduksi manusia.
 Hal ini berkaitan erat dengan kesehatan
masyarakat, dimana dalam bioetik
reproduksi terdapat hak reproduksi berupa:
 Keputusan untuk hamil dan bertanggung
jawab dalam menentukan jumlah anak dan
saat mempunyai anak,
 Bebas dari tekanan, diskriminasi dan
kekerasan dan memperoleh pelayanan
kesehatan reproduksi yang baik.
 Pelayanan kesehatan reproduksi yang dimaksud
berupa :
 Informasi, konseling dan pelayanan KB yang
baik
 Pelayanan ante, intra dan post natal
 Perawatan bayi
 Pencegahan dan pengobatan penyakit menular
seksual dan infeksi traktus reproduksi
 Aborsiyang aman dan perawatan pasca
keguguran
 Informasipenyuluhan n konseling kesehatan
reproduksi dan keluarga
• Aborsi yang aman merupakan bagian
dalam pelayanan reproduksi. Aborsi yang
dimaksud ditujukan untuk ibu hamil
dengan kondisi yang tidak
memungkinkan untuk melanjutkan
kehamilan dan jika dilanjutkan maka
akan membahayakan ibu.
• Tujuan aborsi yang aman adalah untuk
menyelamatkan ibu. Dalam ajaran
agama hal ini diperbolehkan karena
menyelamatkan kehidupan adalah
sesuatu yang di serukan oleh ajaran
agama.
Selain berdampak pada angka kematian ibu yang tinggi, aborsi
juga berdampak pada masalah kesehatan masyarakat lainnya,
diantaranya adalah :
•Pada umumnya, wanita yang pernah melakukan aborsi, 37
persen pada kehamilan berikutnya akan melahirkan bayi secara
prematur.
•Tindakanaborsi semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya pergaulan bebas dan seks bebas. Hal ini tentunya
akan berdampak bagi kesehatan masyarakat.
•Seiring
dengan meningkatnya seks bebas dan aborsi maka akan
meningkatkan pula resiko berbagai macam penyakit baik itu
menular maupun tidak menular , terutama berkaitan dengan
kesehatan reproduksi. Banyak aborsi yang berujung pada
kematian, hal ini tentu sangat memprihatinkan.
Akibat aborsi

 Pada fisik
 Pada psikis
 Bersifat sosiologis
 Bersifat yuridis

 Akibat pada janin :


 Kematian
 Cacat
 Anak jadi pemberontak, nakal
 Anak merasa tertolak
SEKIAN
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться

  • Tugas Pencitraan
    Tugas Pencitraan
    Документ37 страниц
    Tugas Pencitraan
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Lapjag Jum'at Sore 27 April 18
    Lapjag Jum'at Sore 27 April 18
    Документ6 страниц
    Lapjag Jum'at Sore 27 April 18
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Laporan Jaga Selasa Malam
    Laporan Jaga Selasa Malam
    Документ2 страницы
    Laporan Jaga Selasa Malam
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Tumor Tulang DR - Bayu
    Tumor Tulang DR - Bayu
    Документ59 страниц
    Tumor Tulang DR - Bayu
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • CBD Bersama Dr. Ratna
    CBD Bersama Dr. Ratna
    Документ48 страниц
    CBD Bersama Dr. Ratna
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • CBD Bersama Dr. Ratna
    CBD Bersama Dr. Ratna
    Документ48 страниц
    CBD Bersama Dr. Ratna
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • CBD Bersama Dr. Ratna
    CBD Bersama Dr. Ratna
    Документ48 страниц
    CBD Bersama Dr. Ratna
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Modul 5 - Keganasan Genitalia Femina PDF
    Modul 5 - Keganasan Genitalia Femina PDF
    Документ4 страницы
    Modul 5 - Keganasan Genitalia Femina PDF
    tiffanyalmnd
    Оценок пока нет
  • Tumor Trofoblas
    Tumor Trofoblas
    Документ18 страниц
    Tumor Trofoblas
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Embriologi
    Embriologi
    Документ7 страниц
    Embriologi
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Tugas Malpraktek DR - Merry
    Tugas Malpraktek DR - Merry
    Документ20 страниц
    Tugas Malpraktek DR - Merry
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Lapjag
    Lapjag
    Документ2 страницы
    Lapjag
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Laporan VK
    Laporan VK
    Документ6 страниц
    Laporan VK
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Bioetik Aborsi Winda 2015
    Bioetik Aborsi Winda 2015
    Документ41 страница
    Bioetik Aborsi Winda 2015
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Makalah Malpraktik
    Makalah Malpraktik
    Документ36 страниц
    Makalah Malpraktik
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Soal Remed MBS2
    Soal Remed MBS2
    Документ19 страниц
    Soal Remed MBS2
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Modul 5 - Infeksi Helminth
    Modul 5 - Infeksi Helminth
    Документ11 страниц
    Modul 5 - Infeksi Helminth
    Diwanti Aulia Hasanah
    Оценок пока нет
  • Kuliah - Pil
    Kuliah - Pil
    Документ22 страницы
    Kuliah - Pil
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Vulvar and Vaginal Tumor
    Vulvar and Vaginal Tumor
    Документ42 страницы
    Vulvar and Vaginal Tumor
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Dis Tosia
    Dis Tosia
    Документ106 страниц
    Dis Tosia
    Hanifah Hanum
    Оценок пока нет
  • Vulvar and Vaginal Tumor
    Vulvar and Vaginal Tumor
    Документ42 страницы
    Vulvar and Vaginal Tumor
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Tabel Indeks Glikemik Makanan
    Tabel Indeks Glikemik Makanan
    Документ7 страниц
    Tabel Indeks Glikemik Makanan
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • KB Susuk
    KB Susuk
    Документ29 страниц
    KB Susuk
    Muhammad Ahmad Syammakh
    Оценок пока нет
  • Desain Konseling & Psikoterapi
    Desain Konseling & Psikoterapi
    Документ13 страниц
    Desain Konseling & Psikoterapi
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Perhitungan Kebutuhan Gizi
    Perhitungan Kebutuhan Gizi
    Документ31 страница
    Perhitungan Kebutuhan Gizi
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Perdarahan Antepartum: Ody Wijaya
    Perdarahan Antepartum: Ody Wijaya
    Документ31 страница
    Perdarahan Antepartum: Ody Wijaya
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Vulvar and Vaginal Tumor
    Vulvar and Vaginal Tumor
    Документ42 страницы
    Vulvar and Vaginal Tumor
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • KB Maldr Tono
    KB Maldr Tono
    Документ31 страница
    KB Maldr Tono
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Psikologi Remaja
    Psikologi Remaja
    Документ26 страниц
    Psikologi Remaja
    Jefri Sandika
    Оценок пока нет
  • Aging
    Aging
    Документ87 страниц
    Aging
    sultantra
    Оценок пока нет