Вы находитесь на странице: 1из 29

STUDI ZONA MINERALISASI EMAS MENGGUNAKAN

METODE GEOMAGNET DI DESA SILIWANGA KECAMATAN


LORE PEORE KABUPATEN POSO

Nurinaya 1, Rustan Efendi 1, Sandra 1.


1Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia
Kelompok 5
Iin Kusmiana (R1A1150)
Tri rusmin juniarto (R1A1150)
Wa Ode Nurfadilah (R1A1150)
Harun andriato fadli (R1A1150)
Murliani (R1A1150)
Desti natalia R.R (R1A1150)
Andi Aryati Putri Wardana (R1A1150)
Idzul Arafah (R1A1150)
Outline

1.Tujuan Penelitian
2.Genesa emas
3.Geologi Regional Daerah Penelitian
4.Teori dasar metode magnetik
5.metode penelitian
6.Hasil Penelitian
7.Kesimpulan
1.Tujuan Penelitian

Tujuannya adalah untuk menyelidiki


keberadaan zona mineralisasi emas.
2.Ganesa Emas
Pembentukan mineral emas berhubungan
dengan naiknyalarutan fluida hidrotermal ke
permukaan melalui celah atau rekahan pada struktur
batuan, yang kemudian mengalami proses diferensiasi
dan proses pengendapan. Mineral pembawa unsur
emas yang berada di alam selalu berasosiasi dengan
mineral-mineral sulfida (Sukandarrumidi, 2009).
3.Geologi Regional Daerah
3.1 Litologi
Menurut Peta Geologi Lembar Poso
Sulawesi (Simanjuntak, 1977),bahwa batuan
penyusun statigrafi daerah penelitian terdiri atas
Formasi Napu, dan batuan Granit Kambuno. di
mana batuan penyusunnya terdiri atas
batupasir, konglomerat, batulanau, dengan
sisipan lempung dan gambut dan granit
kambuno berada di bagian barat dari lokasi
penelitian dengan batuan penyusunnya terdiri
dari granit dan granodiorit.
3.2 Morfologi
Daerah penelitian umumnya
didominasi oleh bukit dan
pegunungan. Morfologi bukit berada
pada bagian utara dan timur,
sedangkan morfologi pegunungan
berada pada bagian barat dan selatan
dengan ketinggian ± 1.117 meter di
atas permukaan laut.
3.3 Struktur Geologi

Salah satu struktur geologi yang dijumpai


di daerah penelitian adalah sesar. Sesar yang
dominan berada pada bagian barat dan selatan.
Sesar tersebut membentuk rekahan-rekahan
sehingga memungkinkan dilalui oleh
hidrotermal. Dengan demikian proses
mineralisasi dapat terjadi pada daerah ini.
4. Teori dasar magnetik

Metode Magnetik
Metode magnetik adalah salah satu
metode geofisika yang memanfaatkan
sifat kemagnetan bumi yang
disebabkanoleh adanya variasi
distribusi yang termagnetisasi di
bawah permukaan bumi.
a) Gaya Magnetik (F)

b) Kuat Medan Magnet (H)


c) Intensitas Kemagnetan (I)

d) Suseptibilitas Kemagnetan
5 .Metode Penelitian
5.1 Desain Survei Magnetik

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian


5.2 Istrumentasi
1. Proton Procession Magnetometer ,
berfungsi untuk mengukur medan
magnet di lapangan
b. Jam digital , berfungsi untuk
melihat waktu pada saat pengukuran
di lapangan
c. GPS , berfungsi sebagai alat navigasi
untuk mencari lokasi titik pengukuran
di lapangan
d. Kompas geologi , berfungsi untuk
menunjukan arah mata angin
e. Log book , berfungsi untuk
mencatat hasil pengukuran di
lapangan
5.3 Akuisisi data magnetik

1.Menuju Ke titik pengukuran yang sudah


di input ke GPS
2.Menghubungkan conslole dan sensor
3.melakukan pengukuran dengan
mengarahkan sensor ke arah utara terlebih
dahulu.
4. mencatat hasil pengukuran pada log
book
5.4 Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil


pengukuran adalah posisi titik pengukuran
(lintang dan bujur), waktu dan
medanmagnet di titik pengukuran. Untuk
mendapatkan nilai anomali medan magnet
(∆T) dilakukan koreksi sebagai berikut :
1. Koreksi harian

2. Koreksi IGRF

3. Peta Anomali Magnetik


6.Hasil
Gambar 3. Model 2D Lintasan a-a’ pada peta anomali magnetik residual
Gambar 4. Model 2D Lintasan b-b’ pada peta anomali magnetik residual
Gambar 5. Model 2D Lintasan c-c’ pada peta anomali magnetik residual
Gambar 6. Model 2D Lintasan d-d’ pada peta anomali magnetik residual
Gambar 7. Model 2D Lintasan e-e’ pada peta anomali magnetik residual
Kesimpulan

zona mineralisasi emas yang berada dilokasi


penelitian berasosiasi dengan mineral lain seperti Pirit
(FeS2), Kalkopirit (CuFeS2) ,profiri.Mineral Pirit terdapat
pada Lintasan a-a’ dan Lintasan b-b’, mineral Porpiri
terdapat pada Lintasan b-b’, Lintasan c-c’, Lintasan d-d’
dan mineral Kalkopirit terdapat disemua Lintasan yang
dapat ditemukan pada kedalaman 50m sampai 100m.
Sekian dan Terima Kasih

Вам также может понравиться