Вы находитесь на странице: 1из 17

Ketuhanan dalam Kebudayaan

Oleh :
Naufal Zuhdi (145061100111022)
Rebetianti Felicia A. (155061101111008)
Firsta Navalyne N. (155061100111002)

CH E M I C A L E N G I N E E R I N G
UNIVERSITY OF BRAWIJAYA
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Pancasila, sila pertama :


“Ketuhanan yang Maha Esa”

Makna
Makna tersurat
tersurat

• Kepercayaan akan keberadaan Tuhan


dan ke-Maha Perkasaannya
• Indonesia  Semua Agama

Makna
Makna tersirat
tersirat

• Bangsa Indonesia  Ber-Tuhan


• Sebagai pandangan hidup
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia Implementasi nilai Ketuhanan


Dasar :
• UUD 1945 Pasal 29 ayat (1), “Negara berdasar • Kehidupan bernegara
Ketuhanan Yang Maha Esa” • Moral negara & penyelenggara negara
• UUD 1945 Pasal 29 ayat (2), “Negara menjamin • Politik negara
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk • Pemerintahan
memeluk agamanya masing-masing dan untuk • Hukum dan Perundang-undangan
beribadat menurut agamanya da
kepercayaannya itu”
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Kebebasan Beragama dan Dialog Antar Agama

prinsip
prinsip yang
yang mendukung
mendukung kebebasan
kebebasan individu
individu atau
atau masyarakat,
masyarakat,
Kebebasan
Kebebasan Beragama
Beragama untuk
untuk menerapkan
menerapkan agama
agama atau
atau kepercayaan
kepercayaan dalam
dalam ruang
ruang pribadi
pribadi
atau
atau umum.
umum.

agama-agama
agama-agama lain
lain bebas
bebas dilakukan
dilakukan dan
dan tidak
tidak menghukum
menghukum
atau
atau menindas
menindas pengikut
pengikut kepercayaan
kepercayaan lain
lain
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Kebebasan Beragama

Hak
Hak Fundamental
Fundamental

Hak
Hak Kebebasan
Kebebasan Beragama
Beragama

mengamalkan
mengamalkan agama
agama baikbaik Mengubah/berganti
Mengubah/berganti agama
agama
secara
secara sendiri
sendiri ataupun
ataupun Kompleks
Kompleks &
& tidak
tidak menganut
menganut setiap
setiap
kelompok
kelompok dan
dan di
di tempat
tempat agama
agama
umum
umum atau
atau tempat
tempat pribadi
pribadi

Pelindungan
Pelindungan atas
atas aktivitas
aktivitas
individu
individu &
& komunitas
komunitas
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Kovenan
Kovenan Internasional
Internasional Tentang
Tentang
Hak-Hak
Hak-Hak Sipil
Sipil dan
dan Politik
Politik (ICCPR)
(ICCPR)
dalam
dalam Pasal
Pasal 18
18 ayat
ayat (1),
(1), (2),
(2), &
& (3)
(3)

Konstitusi Yang Deklarasi


Deklarasi tentang
tentang Penghapusan
Penghapusan
Segala
Segala Bentuk
Bentuk Intoleransi
Intoleransi
Menjamin Kebebasan dan
dan Diskriminasi
Diskriminasi diadopsi
diadopsi
Beragama PBB
PBB tahun
tahun 1981,
1981, pada
pada Pasal
Pasal 11

Durban
Durban Review
Review Conference
Conference
bulan
bulan April 2009, paragraf
April 2009, paragraf 13
13
Ketuhanan dalam Kebudayaan
Kebebasan Beragama di Indonesia

Sejak
Sejak dulu
dulu bangsa
bangsa
Indonesia
Indonesia meyakini
meyakini
keberadaan
keberadaan Tuhan
Tuhan
dalam
dalam berbagai berbagai
berbagai berbagai
bentuk
bentuk ekspresi
ekspresi
keagamaan
keagamaan

Menjadi
Menjadi bangsa
bangsa yang
yang
Leidstar
Leidstar (Sukarno)
(Sukarno) &&
Ketuhanan
Ketuhanan Yang
Yang Maha
Maha Esa
Esa berketuhanan
berketuhanan (agamis),
(agamis), menolak
menolak
Dasar
Dasar Segala
Segala sila
sila atheisme,
atheisme, komunisme,
komunisme, & & paham
paham
(Driyakara)
(Driyakara) anti Tuhan
anti Tuhan

Kepercayaan
Kepercayaan kepada
kepada
Tuhan
Tuhan adalah
adalah bagian
bagian
dari
dari kebudayaan
kebudayaan
Indonesia.
Indonesia.
Ketuhanan dalam Kebudayaan
Asal Mula Kebebasan Beragama Indonesia

Pidato
Pidato Soekarno
Soekarno
(1 Konstitusi
Konstitusi Yang
Yang Menjamin
Menjamin Kebebasan
Kebebasan Beragama
Beragama di
di
(1 Juni
Juni 1945)
1945)
Indonesia
Indonesia

Berkeadaban
Berkeadaban Pancasila
Pancasila UUD
UUD 1945
1945
(hormat
(hormat menghormati)
menghormati) sila
sila 11 &
& 22

Pasal
Pasal 99

Ketuhanan
Ketuhanan Yang
Yang Berkebudayaan
Berkebudayaan
Pasal
Pasal 28
28 JJ ayat
ayat (2)
(2)
Ber-Tuhan
Ber-Tuhan yang
yang menekankan
menekankan padapada budi
budi
pekerti
pekerti yang
yang luhur,
luhur, beragama
beragama yang
yang
menekankan
menekankan tepa
tepa selira,
selira, tenggang
tenggang rasa,
rasa, &
&
saling Pasal
Pasal 2929
saling menghormati
menghormati antar
antar pemeluk
pemeluk agama,
agama,
atau ayat
ayat (1)
(1) dan
dan (2)
(2)
atau bahkan intern agama sendiri yang
bahkan intern agama sendiri yang
barangkali terdapat perbedaan paham
barangkali terdapat perbedaan paham
keagamaan
keagamaan
Pasal
Pasal 3131
ayat
ayat (3)
(3) dan
dan (5)
(5)
Ketuhanan dalam Kebudayaan
Dialog Antar Agama

• Islam
• Kristen
Agama
Agama :: “salah
“salah satu
satu • Katolik
pembatas peradaban”
pembatas peradaban” • Hindu
• Budha

Konflik
Konflik

• Parlementer
• Kelembagaan
Dialog
Dialog Antar
Antar Agama
Agama • Teologi
• Dalam masyarakat
• Kerohanian
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Manfaat
Manfaat dan
dan Tujuan
Tujuan Tantangan
Tantangan

• meningkatkan sikap saling memahami,menghormati • Radikalisme


• meningkatkan kebersamaan • Eksklusivisme
• Peduli terhadap sesama
• mencegah konflik (perpecahan)
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Diskursus Agamisasi Negara

Pengertian lain

Menurut Berger dan Luckmann Diskursus adalah isi atau materi


ucapan yang dipertukarkan dalam
Diskursus adalah perbincangan, namun konteks sosial sehari-hari. Dalam
perbincangan yang mengandung bentuk materi percakapan tersebut melekat
komunikasi yang reflektif. Komunikasi makna sebagai dimaksud oleh yang
sehari-hari merupakan sebuah diskursus. menyatakannya. Di sisi lain, makna
ini mengalami kontestasi dengan
partisipan lain.
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Sejarah Agamisasi Negara

1950-1960

pemberontakan atas nama agama sehingga


hubungan negara dan agama terjadi ketegangan

perbedaan ini melahirkan ketegangan-ketegangan


politik ideologi.
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Sekularisasi

Sekularisme dalam
penggunaan masa kini
secara garis besar adalah
sebuah ideologi yang George Holoyoake
menyatakan bahwa sebuah
menggunakan istilah
institusi atau badan harus
sekularisme untuk
berdiri terpisah dari agama
menjelaskan pandangannya
atau kepercayaan.
yang mendukung tatanan
sosial terpisah dari agama,
tanpa merendahkan atau
mengkritik sebuah
kepercayaan beragama.
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Negara Sekular
“memisahkan permasalahan negara dan agama”

Negara sekular digolongkan menjadi 3 :


1. Negara yang anti terhadap agama dalam kehidupan sosial dan politik
2. Negara yang memisahkan anatara hubungan negara dan agama
3. Negara sekular yang mempunyai kepentingan terhadap agama.
Ketuhanan dalam Kebudayaan

Hubungan
“Agama & Negara”
di Indonesia

Agama dan Negara


Agama pada ruang publik saling membangun diri
Konsep negara Pancasila :
“Objektivikasi dan Rasionalisasi” Negara menjunjung ketuhanan Bukti :
tanpa mendasarkan diri pada • Kementrian Agama
Menjamin ruang kebebasan
salah satu agama. • Pembangunan nasional
bergantung pada dukungan
Negara
umat beragama

(Latief, 2011: 105-110) (Atmajaya, 2012) (Suseno, 2000: 100)


Ketuhanan dalam Kebudayaan

Studi Kasus :
“Ahok Penista Agama, Benarkah?”
Status
Status facebook
facebook Buni
Buni Yani
Yani
77 September
September 2016,
2016, Kepulauan
Kepulauan Seribu,
Seribu, Basuki
Basuki Thjaja
Thjaja Purnama
Purnama
‘Penistaan
‘Penistaan Terhadap
Terhadap Agama?’
Agama?’
“Kan
“Kan bisa
bisa saja
saja dalam
dalam hati
hati kecil
kecil Bapak
Bapak Ibu,
Ibu, nggak
nggak bisa
bisa pilih
pilih saya
saya bapak
bapak ibu
ibu (pemilih
(pemilih muslim)…
muslim)… dibohongi
dibohongi Surat
Surat
karena dibohongi (orang) pakai Surat Al Maidah 51
karena dibohongi (orang) pakai Surat Al Maidah 51 macam-macam macam-macam Al Maidah 51”… [dan] “masuk neraka (juga
Al Maidah 51”… [dan] “masuk neraka (juga
itu.
itu. Itu
Itu hak
hak Bapak
Bapak Ibu.
Ibu. Kalau
Kalau Bapak
Bapak IbuIbu merasa
merasa nggak
nggak bisa
bisa pilih
pilih bapak
bapak ibu)
ibu) dibodohi”.
dibodohi”.
karena
karena takut
takut masuk
masuk neraka,
neraka, dibodohin,
dibodohin, begitu,
begitu, oh
oh nggak
nggak apa-apa,
apa-apa, Kelihatannya
Kelihatannya akan
akan terjadi
terjadi sesuatu
sesuatu yang
yang
karena
karena ini ini panggilan
panggilan pribadi
pribadi Bapak
Bapak Ibu.
Ibu. Program
Program ini
ini (pemberian
(pemberian
modal
kurang
kurang baik
baik dari
dari video
video ini.
ini. Buni
Buni Yani
Yani
modal bagi
bagi budi
budi daya
daya kerapu)
kerapu) jalan
jalan saja.
saja. Jadi
Jadi Bapak
Bapak Ibu
Ibu nggak
nggak usah
usah
merasa nggak enak karena nuraninya nggak bisa pilih Ahok,” melakukan
melakukan 77 kali
kali penyuntingan
penyuntingan (editing)
(editing)
merasa nggak enak karena nuraninya nggak bisa pilih Ahok,”
untuk
untuk menekankan pemelintiran dan kalimat
menekankan pemelintiran dan kalimat
yang
yang provokatif.
provokatif.
Permintaan
Permintaan maaf
maaf Aksi
Aksi

Ahok Front
Front Pembela
Pembela Islam,
Islam, FPI,
FPI, dan
dan Majelis
Majelis Ulama
Ulama Indonesia,
Indonesia, MUI,
MUI,
Ahok meminta
meminta maaf
maaf pada
pada umat
umat Islam,
Islam, mealporkan
mealporkan keke polisis,
polisis, &
& ribuan
ribuan orang
orang dari
dari berbagai
berbagai ormas
ormas Islam
Islam
terkait
terkait ucapannya
ucapannya soal
soal surat
surat Al
Al Maidah
Maidah ayat
ayat berunjuk
berunjuk rasa
rasa di
di depan
depan Balai
Balai Kota
Kota Jakarta
Jakarta dan
dan berlamgsung
berlamgsung ricuh
ricuh
51.
51. (aparat
(aparat luka berat dengan wajah rusak, 3 mobil polisi dibakar, 18 mobil
luka berat dengan wajah rusak, 3 mobil polisi dibakar, 18 mobil
dirusak dan Habib Rizieq teriak-teriak dalam orasinya: bunuh
dirusak dan Habib Rizieq teriak-teriak dalam orasinya: bunuh Ahok, Ahok,
bunuh
bunuh Ahok)
Ahok)
Presiden
Presiden Jokowi
Jokowi mengatakan
mengatakan adaada aktor
aktor
politik
politik bermain
bermain dalam
dalam unjuk
unjuk rasa
rasa sehingga
sehingga Di
Di Penjaringan
Penjaringan Jakarta
Jakarta Utara
Utara ada
ada sweeping
sweeping terhadap
terhadap warga
warga keturunan
keturunan
berbuah kerusuhan.
berbuah kerusuhan. Tionghoa, penjarahan terhadap minimarket dan merusak warung.
Tionghoa, penjarahan terhadap minimarket dan merusak warung.

Вам также может понравиться