Вы находитесь на странице: 1из 56

Irvan Raji

Mia Rosmiati
Nia Pilani
Nurul Fazriyah
PETA KONSEP

PLANTAE

TUMBUHAN TUMBUHAN TUMBUHAN


LUMUT PAKU BERBIJI
APAKAH TUMBUHAN ITU ???
Sebagian besar orang tidak kesulitan
membedakan tumbuhan. Hewan
berpindah tempat, sedangkan tumbuhan
berakar ditempat tertentu. Berbeda
dengan hewan, tumbuhan membuat
makanan sendiri melalui fotosintesis.
Sebagian besar tumbuhan memiliki akar,
batang, juga daun, serta kebanyakan
berkembang biak dengan menghasilkan
bunga dan biji.
Pengertian Tumbuhan
Tumbuhan (plantae) merupakan organisme
eukariotik (memiliki membrane sel);
multiseluler (bersel banyak); memiliki
akar, batang, dan daun; memiliki dinding
sel yang mengandung selulosa.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Bryophyta (Yunani, bryon = lumut,
phyton = tumbuhan) merupakan
anggota kingdom Plantae
(tumbuhan) yang paling
sederhana.
Cara Hidup dan Habitat Lumut
• Lumut memiliki klorofil sehingga besar
lumut merupakan tumbuhan terestrial
atau hidup di daratan.
• Namun ada pula lumut yang hidup di air
(hidrofit), misalnya Ricciocarpus natans. Di
tempat yang lembap dan teduh.
Struktur tubuh lumut daun
Polytrichum sp dengan sporangium
Struktur Tubuh Lumut Bentuk
Gametofit
Gametofit adalah bentuk tumbuhan lumut
yang tampak berwarna hijau, berbentuk
lembaran, dan membentuk gametangium
yang menghasilkan gamet.
Struktur dan Fungsi Tubuh Lumut
Bentuk Sporofit
• Sporofit adalah bentuk tumbuhan lumut
yang menghasilkan spora.
• Sporofit membentuk sporogonium
• Sporagium berbentuk kapsul yang
dilindungi oleh kaliptra, misalnya
terdapat pada lumut daun.
Reproduksi Lumut
Skema pergiliran keturunan
(metagenesi) pada lumut
KLASIFIKASI
LUMUT

Hepaticopsid
Anthoceroto Bryopsida
a (Lumut
psida (Lumut (Lumut Daun)
Hati)
Tanduk)
Peranan Lumut Bagi Manusia
• Beberapa jenis tumbuhan lumut
bermanfaat bagi manusia, antara lain
Marchantia polymorpha sebagai obat
hepatitis dan Sphagnum untuk bahan
pembalut dan bahan bakar.
• Berfungsi untuk menahan erosi, menyerap
air, dan menyediakan sumber air pada saat
musim kemarau.
Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
Tumbuhan paku (fern) atau Pteridophyta
(Yunani, pteron = bulu, phyton = tumbuhan)
merupakan kelompok Plantae yang tubuhnya
sudah berbentuk kormus atau sudah memliki
bagian akar, batang, dan daun sejati.
Cara Hidup dan Habitat
• Tumbuahn paku merupakan organisme
fotoautotrof, artinya dapat membuat makanan
sendiri dengan cara berfotosintesis.
• Tumbuhan paku dapat tumbuh di berbagai
habitat, terutama di temapat yang lembab
(higrofit), di air (hidrofit), permukaan batu
atau tanah, dan menempel (epifit) dikulit
pohon.
Habitat
Pteridophyta

Hidup di air, Hidup menempel


Hidup di tanah,
misalnya Azolla di pohon, misalnya
misalnya
pinnata Platycerium
bifurcatum
Ciri-ciri Tubuh Pteridophyta
• Tumbuhan paku termasuk Cormophyta,
terbentuk seperti tumbuhan tingkat tinggi,
dengan ukuran tubuh yang bervariasi.
• Ada yang berukuran hanya beberapa
sentimeter, misalnya paku air Azolla
caroliniana.
• Ada pula yang berbentuk seperti pohon dengan
tinggi sekitar 5 meter, misalnya paku tiang
Alsophila glauca.
Struktur Tubuh Pteridophyta Berbentuk
Sporofit
Sporofit memiliki bagian –
bagian tubuh, yaitu akar,
batang, dan daun. Rizoidnya
sudah berkembang ke
bentuk akar. Batang
tumbuhan paku bercabang –
cabang dan ada yang
berkayu. Ada juga batang
yang memiliki rambut-
rambut halus (berbulu).
Struktur Tubuh Pteridophyta
Berbentuk Gametofit
Gametofit pada tumbuhan paku berupa talus; ada
yang berukuran kecil (beberapa millimeter)
dan ada yang berukuran besar. Pada umumnya
gametofit berbentuk lembaran seperti hati atau
daun waru yang disebut protalium (protalus).
Gametofit melekat pada substrat dengan
menggunakan rizoid.
Reproduksi Pteridophyta
Klasifikasi Pteridophyta
Klasifikasi tumbuhan paku dapat dilakukan
berdasarkan berikut.
• Ada atau tidak adanya daun, serta bentuk dan
susunan daunnya.
• Susunan sporangium, jenis, bentuk dan ukuran
sporanya.
• Bentuk, susunan anatomi tubuh, dan lain-lain.
Tumbuhan paku (pteridophyta)
diklasifikasikan menjadi empat subdivisi.
1. Psilopsida (Paku Purba)

Psilopsida (yunani, psilos =


telanjang) merupakan
tumbuhan paku purba
(primitif) yang sebagian
anggotanya sudah punah dan
ditemukan sebagai fosil.
Hanya beberapa spesies
yang masih hidup di bumi
saat ini, misalnya psilotum
nudum.
2. Lycopsida (Paku Kawat)

Lycopsida (paku kawat/ paku rambut) disebut juga


club moss (lumut gada) atau ground pine (pinus
tanah), tetapi sebenarnya bukan merupakan lumut atau
pinus. Lycopsida banyak tumbuh di hutan-hutan
daerah tropis, tumbuh ditanah atau epifit dikulit
pohon, tetapi tidak bersifat parasit.
3. Sphenopsida atau Equisetopsida
(Paku Ekor Kuda)

Sphenopsida disebut paku ekor kuda (horsetail) karena


memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir
atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda. Paku
ekor kuda sering tumbuh ditempat berpasir. Sporofitnya
berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik, warnanya
agak transparan dan tersususn melingkar pada batang.
4. Pteropsida (Paku Sejati)
Peranan Pteridophyta Bagi Manusia
• Tumbuhan paku memiliki beberapa manfaat bagi
kehidupan manusia, sebagai berikut :
• Bahan obat-obatan, antara lain wquistetum (paku
ekor kuda) yang memiliki fungsi diuretik
(melancarkan pengeluaran urine) dan selaginella
plana (obat luka).
• Pembuatan petasan (pyrotechnics), dengan
menggunakan spora Lycopodium sp.
• Tiang bangunan, misalnya Alsophila glauca.
• Bahan penggosok (ampelas), misalnya
Equistetum sp.
Tumbuhan Berbiji
(Spermatophyta)
Tumbuhan berbiji atau spermatophyta (yunani,
sperma = biji, phyton = tumbuhan) meliputi
semua tumbuhan berpembuluh yang
bereproduksi secara genetatif dengan
membentuk biji. Di dalam biji (seed) terdapat
calon individu baru (embrio sporofit atau
lembaga) beserta cadangan makanan
(endosperma) yang terbungkus oleh lapisan
pelindung.
Cara Hidup dan Habitat
Spermatophyta
Pada umumnya spermatophyta bersifat
fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk
berfotosintesis.
Namun, ada pula yang tidak memiliki klorofil
sehingga hidup berparasit pada tumbuhan
lainnya untuk mendapatkan zat organik.
Contoh Spermatophyta Parasit
Parasit Penuh Setengah Parasit
Tali Putri Benalu
Ciri-ciri Tubuh Spermatophyta
Semak (berbatang pendek, merayap, berumpun).
Contohnya rumput teki

Perdu (berbentuk seperti pohon tetapi batangnya


kecil dan pendek), contohnya bunga pukul empat

Pohon (berbatang besar dan tinggi), contohnya


jati

Liana (berbentuk seperti tali tambang dan


tumbuh melilit pada pohon lain), contohnya pada
sirih
Struktur Tubuh Spermatophyta
Berbentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki
akar, batang, dan Daun memiliki bentuk dan
ukuran yang bervariasi. Tulang daun berbentuk
lurus, menyirip, atau menjari. Tumbuhan
berbiji memiliki pembuluh angkut, baik xilem
maupun floem, pada akar, batang, maupun
daunnya.
Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan
berbiji (spermatophyta)
dikelompokan menjadi dua divisi,
yaitu:
• Gymnospermae atau
Pinophyta (tumbuhan
berbiji terbuka)
• Angiospermae atau
Magnopoliphyta
(tumbuhan berbiji
tertutup)
Gymnospermae (Pinophyta)
Gymnospermae (yunani, gymnos = terbuka,
sperma = biji) yang banyak dikenal yaitu
tumbuhan konifer atau pinus yang
memiliki konus (strobilus atau
runjung).
Ciri-ciri Tubuh Gymnospermae
• Tumbuhan berbiji terbuka memiliki ciri utama,
yaitu bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar
megasporofil (ovarium) megasporofil berupa
sisik pendukung bakal biji yang terkumpul
dalam bentuk strobilus (runjung) berkayu
(kecuali pada cycas).
• Sporofil jantan dan betina terpisah sehingga
dapat dibedakan ciri-ciri fisiknya.
Strobilus jantan, dan Stoblus betina
pada tumbuhan Pinus sp
Strobilus
jantan

Strobilus Betina
Siklus Hidup Gymnospermae
Klasifikasi Gymnospermae
Divisi gymnospermae dibagi menjadi empat
kelas, yaitu :
• Cycadinae,
• Coniferae,
• Gnetinae, dan
• Ginkgoinae.
Cycadinae
Tumbuhan ini disebut juga
“palem sagu” karena bentuk
fisik tubuhnya yang mirip
dengan palem, tetapi bukan
golongan palem sejati.
Cicadinae memiliki batang
pendek dan tidak bercabang
dengan pertumbuhan yang
sangat lambat.
Coniferae
Coniferae diduga tumbuh
melimpah pada masa
mesozoikum hingga saat ini
coniferae merupakan
tumbuhan dominan penyusun
hutan konifer dibelahan bumi
utara, dan sebagian tumbuh
dipegunungan teropis.
Conifarae pada umumnya
berupa pohon yang tinggi,
contohnya general sherman.
Gnetinae
Gnetinae merupakan
tumbuhan berbentuk pohon
atau liana dengan batang
bercabang atau tidak
bercabang. Gnetinae
memiliki daun tunggal
berbentuk lembaran dengan
susunan daun berhadapan
dan tulang daun menyirip.
Strobilus tidak berbentuk
kerucut.
Ginkgoinae

Ginkgoinae merupakan tumbuhan berbentuk pohon dengan


tinggi mencapai 30 m- 50 m. Batangnya bervabang-cabang
dengan tunas yang pendek. Daun ginkgoinae berbentuk kipas
dengan tangkai yang panjang, tulang daun bercabang
(menggarpu), dan daun mudah gugur.
Angiospermae (Magnoliophyta)
Angiospermae (yunani, angeion = wadah,
sperma = biji ) disebut juga Anthophyta
(yunani, anthos = bunga, phyton = tumbuhan),
yang memiliki bunga sebagai alat
perkembangbiakan secara generatif.
Ciri-ciri Tubuh Angiospermae
Angiospermae memiliki ciri utama, yaitu bakal
bijinya di dalam megasporofil yang
termodifikasi menjadi daun baah (karpel)
sehingga serbuk sari harus menembus jaringan
daun buah untuk mencapai bakal biji dan
membuahi ovum. Pada umumnya daun buah
berdaging tebal, misalnya pada mangga, jeruk,
dan semangka.
Klasifikasi Angiospermae
Divisi angiospermae dibagi menjadi dua kelas,
yaitu :
Dicotyledoneae (magnoliopsida)
Monocotyledoneae (liliopsida).
Ordo pada kelompok
Dicotyledoneae (Magnoliopsida)
Ordo Malvales Ordo Myrtales
Kembang Sepatu Cengkeh
Ordo Gentianales Ordo Fabales
Bunga Tapak Dara Pete Cina
Ordo Caryphyllales Ordo Nymphaeales
Bunga Pukul Empat Teratai
Ordo pada kelas Monocotiledoneae
(liliopsida)
Ordo Liliales Ordo Asparagales
Lili Putih Bunga Sedap Malam
Ordo Poales
Padi
Ordo Aracales
Pohon Kelapa
Ordo Caryophyllales
Kaktus
Ordo Pandanales
Pandan

Вам также может понравиться