Вы находитесь на странице: 1из 12

POLITEKNIK NEGERI

BATAM

HEAT TREATMENT
“Pengelasan Menggunakan Siraman Air”

Kelompok 1
Shelma Rizky Saputri 3411501002
Sindi Ariyandi 3411501006
Krisnanda Aji Syahputra 3411501022
Irwansyah Saputra 3411501044
DASAR TEORI
Berikut proses perlakuan panas yang digunakan, yaitu:
Annealing
Proses annealing atau melunakkan baja adalah proses
pemanasan baja di atas temperature kritis yaitu 723°C dan
temperature yang digunakan adalah 580°C selanjutnya dibiarkan
beberapa lama sampai temperature merata disusul dengan
pendinginan secara perlahan-lahan sambil dijaga agar temperature
bagian luar dan dalam kira-kira sama hingga diperoleh struktur yang
diinginkan dengan menggunakan media pendingin udara.
Tujuan proses anneling :
1. Melunakkan material logam
2. Menghilangkan tegangan dalam / sisa
3. Memperbaiki butir-butir logam.
ALAT-ALAT DAN PERLENGKAPAN

Hasil Pengelasan 1G Mistar Baja

Spidol Mesin Gergaji

Amplas Majun

Cotton bud Larutan Etching

dryer
LANGKAH KERJA
Proses Pengelasan
1. Preparation
Dimensi : 200 x 100 x 12 mm
Bevel : 35°
Material : mild steel (2 pcs)
2. Gerinda bagian permukaan yang akan di las.
3. Kedua benda di-tag berdempetan (close root).
4. Proses pengelasan menggunakan proses GMAW posisi 1G.
5. Semprotkan air pada bagian bawah material saat sedang di las.
6. Catat welding parameter yang diperlukan saat melakukan
pengelasan.
LANGKAH KERJA
Pengujian Vickers (Tanpa PWHT)
1. Potong benda kerja menggunakan gergaji mesin dengan dimensi
55 x 20 x 12 mm (2 pcs)
2. Amplas sisi spesimen menggunakan kertas amplas 60, 240,dan 600
dengan kecepatan 200 – 250 rpm hingga rata.
3. Etching specimen dengan campuran alcohol 95% dan etanol 5%.
4. Oleskan larutan eching menggunakan cotton bud pada daerah
sekitar las-lasan
5. Siramkan alcohol agar tidak cepat berkarat dan keringkan dengan
dryer.
6. Ukur kekerasan specimen pada bagian base metal 4 titik, HAZ 4
titik, dan weld metal 3 titik. Dengan total 11 titik pengujian.
LANGKAH KERJA
Pengujian Vikers (Mengunakan PWHT)
1. Potong benda kerja menggunakan gergaji mesin dengan dimensi
55 x 20 x 12 mm (2 pcs)
2. Lakukan PWHT sebagai berikut :
Laju pemanasan : 220°C / jam.
Suhu/temperature : 580 °C.
Waktu pemanasan : 3°C / menit selama 30 menit.
3. Amplas sisi spesimen menggunakan kertas amplas 60, 240,dan 600
dengan kecepatan 200 – 250 rpm hingga rata.
4. Etching specimen dengan campuran alcohol 95% dan etanol 5%.
5. Oleskan larutan eching menggunakan cotton bud pada daerah
sekitar las-lasan
6. Siramkan alcohol agar tidak cepat berkarat dan keringkan dengan
dryer.
7. Ukur kekerasan specimen pada bagian base metal 4 titik, HAZ 4
titik, dan weld metal 3 titik. Dengan total 11 titik pengujian.
PERBANDINGAN
Hasil Vikers (Tanpa PWHT) Hasil Vikers (Mengunakan
PWHT)
BM : 1) 210,2 BM : 1) 175,3
2) 207,7 2) 190,3
HAZ : 1) 206,3 HAZ : 1) 198,6
2) 214,2 2) 177,4
WELD : 1) 240,6 WELD : 1) 194,1
2) 233,1 2) 176,7
3) 211,5 3) 191,6
HAZ : 1) 193,8 HAZ : 1) 192,4
2) 224,3 2) 184,6
BM : 1) 203,6 BM : 1) 168,2
2) 203,5 2) 190,1
DIAGRAM PERBANDINGAN
250

200

150 Sebelum annealing


Sesudah annealing
100

50

0
BM HAZ WM HAZ BM
kanan kanan kiri kiri

Terlihat pada diagram perbedaan kekerasan


sebelum diannealing lebih tinggi dibandingkan
sesudah diannealing, berarti hasilnya sesuai
dengan yang diharapkan
KURVA HEAT TREATMENT
ADA
PERTANYAAN ?
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться