Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok 2 :
1. M Akhwanudin
2. Widha desi
3. Zaky aditya
4. Intan frischa R
5. Indah Rohana
PENGERTIAN
• Gagal ginjal kronik yaitu ginjal kehilangan
kemampuannya untuk mempertahankan
volume dan komposisi cairan tubuh normal
perkembangannya progresif dan lambat
(biasanya berlangsung beberapa tahun) yang
terjadi setelah berbagai macam penyakit yang
merusak nefron ginjal .
ETIOLOGI
1. Penyakit peradangan (glomerulonefritis
2. Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal
polikistik, asidosis tubulus ginjal)
3. Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)
4. Nefropati toksikmisalnya penyalahgunaan
analgesik,nefropati timbal.
5. Penyakit vasInfeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
6. kuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
7. Gangguan jaringan penyambung
KLASIFIKASI
Perjalanan umum gagal ginjal dapat dibagi menjadi tiga stadium yaitu:
1. Stadium 1 (penurunan cadangan ginjal)
Di tandai dengan kreatinin serum dan kadar Blood Ureum Nitrogen
(BUN) normal dan penderita asimtomatik.
2. Stadium 2 (insufisiensi ginjal)
Lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak (Glomerulo
filtration Rate besarnya 25% dari normal). Pada tahap ini Blood
Ureum Nitrogen mulai meningkat diatas normal, kadar kreatinin
serum mulai meningkat melebihi kadar normal, azotemia ringan,
timbul nokturia dan poliuri.
3. Stadium 3 (Gagal ginjal stadium akhir / uremia)
Timbul apabila 90% massa nefron telah hancur, nilai glomerulo
filtration rate 10% dari normal, kreatinin klirens 5-10 ml permenit
atau kurang. Pada tahap ini kreatinin serum dan kadar blood ureum
nitrogen meningkat sangat mencolok dan timbul oliguri
TANDA DAN GEJALA
1. Kardiovaskuler : Hipertensi, gagal jantung kongestif, udema pulmoner,
perikarditis pitting edema (kaki, tangan, sacrum), edema periorbital
friction rub pericardial, pembesaran vena l
2. Integumen : Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering bersisik,
pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar
3. Pulmoner : Krekels, sputum kental dan liat, nafas dangkal, pernafasan
kussmaul
4. Gastrointestinal : Nafas berbau ammonia, ulserasi dan perdarahan
mulut, anoreksia, mual, muntah, konstipasi dan diare, perdarahan
saluran cerna
5. Neurologi : Kelemahan dan keletihan, konfusi/ perubahan tingkat
kesadaran, disorientasi, kejang, kelemahan pada tungkai, rasa panas
pada telapak kaki, perubahan perilaku
6. Muskuloskeletal : Kram otot, kekuatan otot hilang,kelemahan pada
tungkai Fraktur tulang, Foot drop
7. Reproduktif : Amenore, Atrofi testekuler, Defisiensi vitamin D,
Gout,Penurunan libido, Impotensi ,Infertilitas tulang dan sendi
PEMRIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
a) Laboratorium darah Lengkap
b) Pemeriksaan Urin
2. Pemeriksaan EKG
3. Pemeriksaan USG
4. Pemeriksaan Radiologi
1. KOMPLIKASI
Hiperkalemia
2.1. Perikarditis
Hiperkalemia
3.2. Hipertensi
Perikarditis
4.3. Anemia
Hipertensi
5.4. Penyakit
Anemia
tulang
5. Penyakit tulang
6.6. Asidosis metabolic
Asidosis metabolic
7.7. Osteodistropi ginjal
Osteodistropi ginjal
8.8. Sepsis
Sepsis
9.9. neuropati
neuropati perifer
perifer
10. hiperuremia
10.hiperuremia
DIAGNOSA YANG MUNGKIN
MUNCUL
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan edema paru
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
retensi cairan dan natrium
3. Keletihan berhubungan dengan anemia
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
penurunan suplai oksigen
INTERVENSI
1. DX 1 : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan edema paru
TUJUAN : adanya keseimbangan pertukaran antara oksigen dan
karbondioksida dalam kapiler
KRITERIA HASIL :
• TTV dalam rentang normal
• Adanya peningkatan oksigenasi yang adekuat
INTERVENSI
1. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Identifikasi klien perlunya pemasangan alat bantu nafas
3. Monitor respirasi dan status O2
4. Keluarkan secret dengan batuk atau suction
5. Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan
2. DX 2 : Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan retensi cairan dan natrium
TUJUAN : adanya keseimbangan cairan dalam
tubuh
KRITERIA HASIL :
Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau
kebingungan
Terbebas dari edema
INTERVENSI
1. Pertahankan catatan intake dan output yang
akurat
2. Pasang urin kateter jika diperlukan
3. Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi
cairan
4. Monitor vital sign
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk
pemberian diuretic
3. DX 3 : Keletihan berhubungan dengan anemia
TUJUAN : adanya peningkatan kapasitas kerja fisik
KRITERIA HASIL :
• Kecemasan menurun
• Istirahat cukup
INTERVENSI :
1. Observasi adanya pembatasan dalam melakukan aktivitas
2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
3. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
4. Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas
5. Bantu aktivitas sehari-hari sesuai denga kebutuhan
6. Tingkatkan tirah baring dan pembatasan aktivitas
7. Monitor pola tidur dan lamanya tidur
DX 4 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual muntah
TUJUAN : asupan nutrisi cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolik
KRITERIA HASIL :
• Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
• Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
INTERVENSI :
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat
3. Berikan makanan yang terpilih
4. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
DX 5 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
penurunan suplai oksigen
TUJUAN : kecukupan energi untuk melakukan aktivitas
sehari-hari
KRITERIA HASIL :
• Mampu melakukan aktivitas secara mandiri
• Tanda vital normal
• Status respirasi adekuat
INTERVENSI :
1. Bantu klien mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
2. Bantu untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan
kemampuan
3. Berikan alat bantu aktivitas jika diperlukan
4. Kolaborasi dengan tenaga rehab medik dalam
merencanakan program terapi yang tepat