Вы находитесь на странице: 1из 8

Sindrom Nefrotik pada Anak

Giovanni Abraham Mustopo


Apa itu sindrom nefrotik?
• Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh
peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma sehingga
menimbulkan gejala proteinuria, hipoalbuminemia, hyperlipidemia dan
edema.

• Sindrom nefrotik merupakan penyakit ginjal yang paling sering terjadi


pada anak. Dengan angka kejadian di indonesia adalah 6 : 100.000
pertahun.
Kenapa permeabilitas glomerulus dapat
meningkat?
• Kongenital (bawaan lahir dan disebabkan karena genetik)
Contoh : Finnish type congenital nephrotic syndrome, Denys drash syndrome,
Frasier syndrome

• Primer ( berdasarkan gambaran patologi anatomi)


Contoh : Sindrom nefrotik kelainan minimal (80%), nefropati membranosa

• Sekunder (karena penyakit sistemik lain)


Contoh : SLE, Keganasan seperti limfoma dll
Gejala klinis
• Abses pretibial, atau abses palpebral
• Asites
• Efusi pleura (sesak nafas dll)

Pemeriksaan penunjang
• Proteinuria massif (>50mg/kg/hari / dipstik ≥ 2+)
• Hipoalbuminemia <2,5 g/Dl
• Dapat bersama dengan hiperkolestrolnemia >200mg/dl
Pafotisiologi
BATASAN
Remisi. : proteinuria negatif atau trace (proteinuria < 4 mg/m2
LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu
Relaps. : proteinuria ≥ 2+ (proteinuria >40 mg/m2 LPB/jam) 3
hari berturut-turut dalam 1 minggu

Dependen steroid. : relaps 2 x berurutan pada saat dosis steroid


diturunkan (alternating) atau dalam 14 hari setelah pengobatan
dihentikan

Resisten steroid. : tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis


penuh (full dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu.

Sensitif steroid. : remisi terjadi


Terapi
• Untuk anak sebaiknya di rawat di RS karena
( untuk mempercepat pemeriksaan , evaluasi pengaturan diit,
penanggulangan edema dan pengobatan dengan steroid)

1. Diet  protein harus sesuai dengan berat badan, 1,5-2 g / KgBB/


hari
Bila berlebih menambah beban untuk glomerulus, bila kurang akan
terjadi malnutrisi energy protein. Diet rendah garam selama edem.
2. Diuretik  furosemide 1-3 mg/ KgBB/ hari
Spironolakton 2-mg / kgBB / hari
Albumin 20% 1g/ Kg bb dalam 4 jam + furosemide iV
Terapi kortikosteroid
• 2mg/kg bb / hari selama 4 minggu pertama, bila terjadi remisi
dilanjutkan 1,5 mg/kg bb/ hari dengan setiap dosis terbagi.

• Bila terjadi relaps, dosis diberikan dimulai dari 1,5 dan diturunkan 0,2
mg/kgBB/ hari sampai dosis minimal. Kemudian dipertahankan
sampai 6-12 bulan kemudian di stop.
• Atau bisa diberikan terapi dengan levamisol dengan selang sehari
(steroid sparing agent) yang berfungsi untuk menurunkan dosis dari
steroid dan mengurangi efek samping. 2,5 mg/KgBB

Вам также может понравиться