Вы находитесь на странице: 1из 17

LAPORAN JAGA IGD

Sore (03/12/2017)
dr. Rozi
dr. Andreas Wirayuda
Rawat Inap Rawat Jalan Total
Bedah 1 0 1
Non Bedah 0 4 4
Kebidanan 0 0 0
Anak 1 1 2
Total 2 5 7
Rawat Jalan
No Nama Usia Diagnosa
1 Ny. E 41 tahun Sindrom Dispepsia
2 Tn. A 44 tahun Migrain
3 Tn. J 62 tahun Hiperpireksia
4 Tn. T 46 tahun Dehidrasi ringan sedang
5 An. A 5 tahun Vulnus Laseratum regio bracii posterior
6
7
8
9
10
Rawat Inap
No Nama Usia Diagnosa
Hipertensi Emergensi + Stroke dd/hemoragik,
1 Tn. M 45 tahun
iskemik
2 An. A 1 tahun Kejang Demam Kompleks
Tn. MS
45 tahun

Hipertensi Emergensi + Susp. Stroke


dd/- Hemoragik
- Iskemik
Keluhan Muntah tiba-tiba
Utama
Riwayat Pasien mengeluh muntah tiba-tiba sejak ± 1.5 jam
Penyakit sebelum masuk rumah sakit. Pasien muntah saat
Sekarang sedang duduk-duduk di depan rumah, isi yang
dimuntahkan apa yang dimakan dan diminum dengan
frekuensi muntah 1 kali, pasien juga mengeluh nyeri
kepala yang sangat hebat sebelum muntah. tidak
ditemukan penurunan kesadaran, susah berbicara
maupun mulut perot. pasien juga menyangkal adanya
kejang, demam maupun gangguan penglihatan, tetapi
pasien mengeluhkan lemah seluruh tubuhnya.
Riwayat trauma kepala disangkal oleh pasien. Pasien
juga mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak ±
2 tahun yang lalu dan tidak teratur minum obat.
kemudian pasien dibawa ke RS oleh tetangganya
untuk penanganan lebih lanjut. BAK (+) normal, BAB
(+) normal.
• RPD: Hipertensi ± 2 tahun lalu, tidak
terkontrol
• RPO: Tidak jelas
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran TD: 250/110 mmHg Suhu 37 C
Compos Mentis Nadi 84 x/menit RR 24 x/menit
VAS: 8 SpO2 100%

Kepala Konjungtiva pucat (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-)


RC +/+, isokor 3 mm

Leher Tidak ada pembesaran KGB, JVP 5-2 cmH2O, tiroid


tidak membesar
Toraks I: Simetris statis, Gerak nafas simetris
A: SP: Vesikuler kanan = kiri
ST: Ronki (-), Wheezing (-)
BJ: S1 S2 (+) Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
P: Sonor pada kedua lapangan paru
P: Nyeri tekan (-), Krepitasi (-)
Abdomen Datar, supel, BU (+) dbn, hepar & lien tidak teraba
Ekstremitas Akral hangat, CRT<2 detik
Status Neurologis
Kesadaran Compos Mentis E3 M6 V5

Tanda rangsang Kaku kuduk (-), kernig (-), Brudzinski I (-),


meningeal Brudzinski II (-)
Refleks Fisiologis Biceps = +/+
Tricep =+/+
Patella = +/+
Achilles = +/+
Refleks patologis Tromner, Hoffman : negatif
Babinski, chaddock, oppenheim, gordon, gonda,
schaeffer: negatif
Kekuatan Motorik 3333 3333

3333 3333
Rontgen Toraks
03 Desember 2017
EKG
03 Desember 2017
Hasil Laboratorium 03 Desember 2017
Test Hasil Range Normal
Hb 15.7 gr/dl 11.0 – 16.5 g/dl
Ht 45.8% 35 – 50 %
Leukosit 15.100/uL 4.000 – 11.000/uL
Trombosit 293.000 /uL 150.000 – 450.000/uL
GDS 110 mg/dl 70 - 110 mg/dl
Ureum 24.7 mg/dl 13 - 43 mg/dl
Kreatinin 1.14 mg/dl 0.7 - 1.3 mg/dl
SGOT 27 U/L 0 - 37 U/L
SGPT 28 U/L 0 - 42 U/L
Natrium 144 mEq/l 135 - 147 mEq/l
Kalium 3.4 mEq/l 3.5 - 5.0 mEq/l
Klorida 103 mEq/l 94 - 111 mEq/l
LED 16 mm/jam
Golongan Darah A+
Resume
Tn. MS, 45 tahun datang dengan muntah proyektil sejak
± 1.5 jam SMRS, saat sedang duduk, isi yang
dimuntahkan apa yang dimakan dan diminum, frekuensi
1x. Nyeri kepala yang sangat hebat dialami sebelum
muntah dan merasa lemah seluruh tubuhnya. Pasien
memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak ± 2
tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik, TD: 250/110
mmHg, VAS: 8, kekuatan motorik ekstremitas superior
dan inferior: 3333/3333. Dari hasil foto toraks: Hipertrofi
ventrikel. Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan
leukositosis.
Diagnosa
Hipertensi Emergensi + Susp. Stroke
dd/- Hemoragik
- Iskemik
Tatalaksana
• IGD: ISDN Sublingual 1 x 5 mg
Rencana Head CT Scan -> tunggu KU membaik

• Konsul dr. Alfian, Sp.PD, advis:


– Perdipine (nicardipine) drip 2 amp + NaCl 0.9%
-> mulai 0.5 mg/kgBB/menit, target sistole 170
– IVFD RL /8 jam
– Inj. Citicoline 2 x 250 mg
– Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
– Paracetamol drip 2 x 1 gr
– Inj. Pantoprazole 1 x 40 mg
KRONOLOGIS
• Pukul 19.00 WIB
Pasien direncanakan untuk dirawat di ruang ICU karena keadaan pasien memburuk.
Namun, ruang ICU RSBP penuh dan disarankan untuk dirujuk di RS yang memiliki sarana
ICU tetapi keluarga masih berdiskusi dan membutuhkan waktu untuk memutuskannya.
• Pukul 21.00 WIB
Keluarga pasien memutuskan agar pasien dirawat di ruang rawat inap biasa dengan
segala resiko yang ada (keluarga pasien telah di-informed consent sebelumnya). Namun,
ruang rawat inap masih penuh sehingga harus menunggu.
• Pukul 21.30 WIB
Pasien tiba-tiba henti nafas. HR 45x/menit lemah, TD tidak terukur, RR tidak ada,
sehingga dilakukan intubasi dan RJP 5 siklus serta diberikan injeksi epinefrin 1 ampul tiap
5 siklus. Namun tidak respon. Keluarga pasien telah di-informed consent. Setelah di-RJP
selama 15 menit, HR tidak teraba, TD tidak terukur, RR tidak ada, dan pupil dilatasi
maksimal. Sehingga pasien dinyatakan meninggal dihadapan dokter internsip, perawat
dan keluarga pasien.
Terima Kasih

Вам также может понравиться