Вы находитесь на странице: 1из 18

INFEKSI

NOSOKOMIAL
KELOMPOK V :
WAHYU MUBAROQH HASAN
NOVELING JOVANCHA PONGOH
MOH. NUR TAQWA
DEFINISI INFEKSI
• Menurut Perry & Potter (2005), Infeksi adalah invasi tubuh patogen atau
mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit
• Menurut Harry (2007) Infeksi adalah masuknya organisme kedalam jaringan tubuh
dan berkembangbiak

Jadi dapat disimpulkan, bahwa infeksi adalah peristiwa masuknya mikroorganisme


kedalam tubuh penjamu yang dapat menyebabkan sakit, patogen mengganggu fungsi
normal tubuh dan dapat berakibat luka kronik, kehilangan organ tubuh, dan bahkan
kematian.
INFEKSI NOSOKOMIAL
• Kata nosocomial berasal dari bahasa Yunani “nosos” yaitu penyakit dan
“kamelon” yaitu merawat. Nosocomial diartikan sebagai segala sesuatu yang
berasal atau berhubungan dengan rumah sakit atau tempat perawatan.
• Utama, 1999. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang muncul selama seseorang tersebut
Sdirawat di rumah sakit
• Depkes RI, 2003. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat seseorang dalam waktu
3 x 24 jam sejak mereka masuk rumah sakit

Infeksi nosokomial sebagai infeksi yang didapat di rumah sakit tanpa adanya masa
inkubasi ketika masuk rumah sakit. Nama lain dari infeksi nosokomial ini biasa juga di
sebut dengan Hospital-Acquired Infections. Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi
yang diperoleh atau dialami pasien selama dia dirawat di rumah sakit dan infeksi itu
tidak ditemukan atau diderita pada saat pasien masuk rumah sakit.
PENYAKIT AKIBAT INFEKSI NOSOKOMIAL

1. Infeksi Saluran Kemih


2. HIV dan Hepatitis
3. Pneumonia
4. Infeksi pada luka operasi
PENYEBAB INFEKSI NOSOKOMIAL
1. Infeksi Sendiri

Infeksi sendiri (self infection) yaitu infeksi nosokomial berasal dari


penderita sendiri (flora endogen) yang berpindah ke tempat atau
bagian tubuh lain, seperti kuman escherichia coli dan staphylococus
aureus, kuman tersebut dapat berpindah contohnya
gesekan tangan sendiri (Achmad, 2002).
PENYEBAB INFEKSI NOSOKOMIAL
2. Infeksi Silang

Infeksi silang (cross infection) yaitu infeksi nosokomial terjadi


akibat penularan dari penderita/ orang lain di rumah sakit.
(Achmad, 2002).
PENYEBAB INFEKSI NOSOKOMIAL
3. Infeksi Lingkungan

Infeksi lingkungan (enviromental infection) yaitu infeksi yang


disebabkan kuman yang didapat dari bahan / benda di lingkung
-an rumah sakit. (Achmad, 2002).
Interaksi antara pejamu (pasien, perawat, dokter, dll), agen
(mikroorganisme pathogen) dan lingkungan (lingkungan
rumah sakit, prosedur pengobatan, dll) menentukan seseorang
dapat terinfeksi atau tidak.
CARA PENULARAN
1. Penularan Secara Kontak

Penularan ini dapat terjadi secara kontak langsung dan kontak tidak langsung
Kontak langsung terjadi bila sumber infeksi berhubungan
langsung dengan penjamu, misalnya person to person pada
penularan infeksi virus hepatitis A secara berhadapan.
Kontak tidak langsung terjadi apabila penularan membutuhkan
objek perantara (biasanya benda mati). Hal ini terjadi karena benda mati terse
but telah terkontaminasi oleh infeksi, misalnya kontaminasi peralatan medis ol
eh mikroorganisme.
CARA PENULARAN
2. Penularan Melalui Common Vehicle

Penularan ini melalui benda mati yang telah terkontaminasi oleh kuman dan
dapat menyebabkan penyakit pada lebih dari satu penjamu. Adapun jenis-jenis
common vehicle adalah darah/produk darah, cairan intra vena, obat-obatan
dan sebagainya.
CARA PENULARAN
3. Penularan Melalui Udara dan Inhalasi

Penularan ini terjadi bila mikroorganisme mempunyai ukuran yang sangat


kecil sehingga dapat mengenai penjamu dalam jarak yang cukup jauh dan
melalui saluran pernafasan. Misalnya mikroorganisme yang terdapat dalam sel
-sel kulit yang terlepas (staphylococcus) dan tuberculosis
CARA PENULARAN
4. Penularan Dengan Perantara Vektor
Penularan ini dapat terjadi secara eksternal maupun internal. Disebut
penularan secara eksternal bila hanya terjadi pemindahan secara
mekanis dari mikroorganisme yang menempel pada tubuh vektor,
misalnya shigella dan salmonella oleh lalat.
CARA PENCEGAHAN
1. Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang. Mencuci tangan
merupakan metode yang paling efektif untuk mencegah infeksi
nosokomial, efektif mengurangi perpindahan mikroorganisme
karena bersentuhan
CARA PENCEGAHAN
2. Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari
kontak dengan darah atau cairan tubuh lain.
CARA PENCEGAHAN
3. Manajemen alat tajam secara benar untuk menghindari resiko
penularan penyakit melalui benda-benda tajam yang tercemar
oleh produk darah pasien. Terkait dengan hal ini, tempat sampah
khusus untuk alat tajam harus disediakan agar tidak menimbulkan
injuri pada tenaga kesehatan maupun pasien.
CARA PENCEGAHAN
4. Melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi
instrumen dengan prinsip yang benar.
CARA PENCEGAHAN
5. Menjaga sanitasi lingkungan secara benar.

Вам также может понравиться