Вы находитесь на странице: 1из 26

Kolonialisme dan Imperialisme Portugis,

Spanyol, Belanda, Inggris, dan Perancis


 Adhiyaksa Rahmat (01)
 Aisyah Nur Afifah (04)
 Anjar Pratiwi (07)
 Gadafi Yusfiah (09)
 Hanif Muhammad (12)
 Khairiyah Nurindah (15)
 Nafis Nur Rohmah (19)
 Wahyu Wijiyanto (27)
Adhiyaksa Rahmat Pratama

Aisyah Nur Afifah

Anjar Pratiwi

Gadafi Yusfiah Afianta

Hanif Muhammad Irsyad

Khairiyah Nurindah Y. M.

Nafis Nur Rohmah

Wahyu Wijianto
 Bartholomeus Diaz, tahun 1478 berlayar dari Lisbon menyusuri
pantai Barat Afrika dan tahun 1486 sampai di Tanjung
Harapan. Ia bermaksud melakukan pelayaran ke India
namun gagal.
 Vasco da Gama, tahun 1498 berlayar menyusuri pantai Afrika
Timur. Dengan bantuan pedagang muslim, armadanya
sampai ke Kalikut dan Goa di India. Disitu, mereka mendirikan
kantor dagang dan benteng pertahanan, karena armada ini
ditugaskan untuk berdagang dan berperang.
Bartholomeus Diaz Vasco da Gama
Alfonoso de Albuquerque, tahun 1511 berhasil
menaklukkan Kota Malaka. Tahun 1512, Portugis berhasil
mengetahui bahwa Maluku adalah pusat penghasil
rempah-rempah di Nusantara. Disana, selain
mengadakan monopoli perdagangan rempah-
rempah, Portugis juga aktif menyebarkan agama
nasrani dengan tokohnya yang terkenal ialah
Franciscus Xaverius. Portugis tidak hanya memusatkan
kegiatannya di Maluku tetapi juga di Pajajaran. Tahun
1522 dibawah pimpinan Henry Leme, Portugis datang
ke Pajajaran dan disambut baik oleh Pajajaran dengan
maksud Portugis mau membantu dalam menghadapi
ekspansi Demak. Saat itulah terjadi perjanjian Sunda
Keberhasilan Spanyol menjelajah bagian barat Eropa
mengilhami Inggris untuk mengirim ekspedisi penjelajahan
samudra.
Ekspedisi pertama ini dipimpin pleh Francis Drake.
Rombongan ini berangkat dari Inggris pada tahun 1577
dengan mengikuti rute penjelajahan bangsa Spanyol. Rombongan
ini berhasil mendarat di Ternate pada tahun 1579. Di Ternate
rombongan ini memborong rempah-rempah untuk dibawa
kembali ke Inggris.
Pada abad XVII Inggris kembali melakukan penjelajahan
samudra. Dalam kegiatan ini bangsa Inggris mengikuti rute
Portugis. Inggris berhasil berhasil menguasai India dan
mendirikan East India Company(EIC).
Dalam perkembangannya, EIC juga berusaha menguasai
wilayah kepulauan Indonesia. Oleh karena itu, EIC berusaha
menjalin kerjasama dengan para penguasa lokal yang mulai
kehilangan kepercayaan terhadap VOC.
Sebagai contoh, pada tahun 1628 EIC berhasil menjalin
kerjasama dengan Banten untuk menjamin perdagangan lada dan
keamanan wilayah akibat blokade ekonomi yang dilakukan VOC
di Banten
Masuknya Belanda ke Indonesia dimulai pada tahun 1595
pada saat Cornelis de Houtman memimpin armada yang
terdiri dari 4 buah kapal menuju Nusantara. Pelayaran
tersebut menempuh rute Belanda – Pantai Barat Afrika –
Tanjung Harapan – Samudra Hindia – Selat Sunda – Banten.
Pada tanggal 6 Juni 1596 armada kapal tersebut sampai di
Sumatera dan pada tanggal 22 Juni mendarat di pelabuhan
Banten.

Pada tahun 1958 kembali armada Belanda masuk ke


Nusantara dipimpin oleh Yacob Van Neck dan Warmijk dan
mendarat di Maluku.

Awalnya tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah


untuk berdagang rempah-rempah.
Indonesia pada abad ke-17 dan 18 tidak dikuasai secara langsung
oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama
Perusahaan Hindia Timur Belanda (Verenigde Oostindische
Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap
perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh
Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia,
yang kini bernama Jakarta.

Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap


perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Tujuan lainnya adalah
:

Menghindari persaingan dagang diantara pedagang Belanda


Memperkuat persatuan untuk menghadapi persaingan dengan
pedagang Eropa lainnya.
Membantu perekonomian Belanda yang saat itu sedang perang
dengan Spanyol.
 Pemerintah Belanda memberikan hak khusus
kepada VOC (hak octrool) yang berisi :
 Hak mencetak uang sendiri
 Hak mendirikan benteng dan membentuk
tentara sendiri
 Hak mengadakan perundingan dengan para
raja di Nusantara
 Hak mengangkat Gubernur Jendral
 Hak Monopoli
Tahun 1620 dalam rangka mengatasi masalah penyeludupan di Maluku,
VOC melakukan pembuangan, pengusiran bahkan pembantaian seluruh
penduduk pulau Banda dan berusaha menggantikannya dengan orang-
orang Belanda pendatang dan mempekerjakan tenaga kerja kaum
budak.

Tahun 1660 armada VOC yang terdiri dari 30 kapal menyerang Gowa,
menghancurkan kapal-kapal Portugis. Pada bulanAgustus – Desember
1660 Sultan Hasanuddin, raja Gowa dipaksa menerima persetujuan
perdamaian dengan VOC, namun persetujuan ini tidak berhasil
mengakhiri permusuhan.
Tanggal 18 November 1667 – Sultan Hasanuddin dipaksa
menandatangani perjanjian Bongaya, akan tetapi Sultan Hasanuddin
kembali mengobarkan pertempuran. Bulan April 1668 dan Juni 1669 –
VOC melakukan serangan besar-besaran terhadap Goa dan setelah
pertempuran ini perjanjian Bongaya benar-benar dilakukan.
Tahun 1669 kondisi Nusantara bagian timur bertambah kacau,
kehidupan ekonomi dan administrasitidak terkendalikan lagi.
VOC melakukan pelayaran hongi yaitu pelayaran
yang bertujuan menghukum penduduk yang
menjual rempah-rempah ke pihak lain. Rakyat
melakukan perlawanan. Salah satunya adalah
kerajaan Banten pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa
yang memiliki armada yang dibangun menurut
model Eropa. Akibat pemberontakan-
pemberontakan ini VOC mengalami kesulitan dan
kekurangan dana. Ditambah pula terjadi korupsi
dan penyelewengan di tubuh VOC, sehingga
akhirnya VOC mengalami kebangkrutan dan pada
tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan.
KOLONIALISME DAN
IMPERIALISME SPANYOL DI
INDONESIA
Christopher Columbus
Pada tanggal 3 Agustus 1492, Christopher Columbus
mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia
timur. Berdasar pengetahuan bahwa dunia ini bulat,
bermaksud mencapai daerah Hindia Timur dari arah
barat. Bermodal 3 buah kapal yang bernama Pinta, Nina
dan Maria, dengan awak 88 orang pelaut sebagai hadiah
dari ratu Issabella penguasa Spanyol, bertekad
menyebrangi samudra Atlantik.Setelah berlayar lebih dari
2 bulan mengarungi samudra Atlantik, sampailah
Columbus di kepulauan Bahama di Karibia. Ia merasa
telah sampai di kepulauan Hindia Timur yang merupakan
sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk asli di
kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya kepulauan
Bahama dikenal sebagai Hindia Barat.
Del Cano
Bangsa Spanyol berhasil mencapai Kepulauan
Maluku pada tahun 1521 di bawah pimpinan
Kapten Sebastian del Cano.setelah itu bangsa
Para pelaut pelaut Spanyol berlabuh ke Tidore.
Kedatangan Pelaut pelaut tercsebut di sambut
baik oleh Kesultanan Tidore yang dipimpin oleh
Sultan Al-Manur. Hal ini disebabkan Tidore
sedang berselisih dengan Ternate, maka Tidore
mencari dukungan seperti halnya Ternate
didukung Portugis. Terjadilah konflik antara
Portugis & Spanyol. Portugis menuduh Spanyol
telah melanggar Perjanjian Tordesillas.
Isi Perjanjian Tordesillas adalah membagi dunia
ke dalam dua wilayah kekuasaan yang dibatasi
oleh garis tordesillas yang membentang dari
Kutub Utara ke Kutub Selatan melalui Kepulauan
Verde di sebelah barat Benua Afrika. Spanyol
diberi hak untu melayari dan menguasai negeri-
negeri di sebelah barat, sedangkan Portugis
menguasai negeri-negeri di sebelah timur.
Namun Spanyol bersikeras mengakui wilayah
Maluku merupakan kekuasaannya. Untuk
menyelesaikan konflik tersebut,Portugis &
Spanyol melakukan perundingan di Saragosa
Adapun kesepakatan yang dicapai adalah:
• Spanyol harus meninggalkan Maluku dan
memusatkan kegiatan di Filipina.
• Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan
di Maluku.
Portugis kearah Timur sedangkan Spanyol ke Barat.
Masa itu belum ada gambaran bahwa bumi itu
bulat. Baru disadari ketika kapal-kapal layar kedua
belah pihak bertemu di perairan Laut Sulawesi pada
tahun 1521. Untuk mencegah persaingan di
perairan Laut Sulawesi dan Maluku Utara, kedua
belah pihak memperbarui jalur lintas melalui
perjanjian Saragosa pada tahun 1529.
Ferdinand Magelhaens ( Magellan )
Pada tahun 1520, setelah menyeberangi samudra
Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di
kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi
nama Filipina, mengambil nama raja Spanyol,
Philips II. Rombongan Magelhaensmendirikan batu
peringatan dan mengklaim sebagai daerah
kekuasaannya.Magelhaens juga menyebarkan
agama Katolik dan berhasil menggaet raja Cebu.
Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan,
Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat peristiwa
itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina di
pimpin oleh Sebastian del Cano, menuju kepulauan
Maluku.

Вам также может понравиться