Вы находитесь на странице: 1из 14

CAMPAK

Dr.Komala Sari
CAMPAK
 Penyakit infeksi virus akut, yang ditandai dengan
gejala penyerta demam, gejala pernafasan, mata
merah, hidung berlendir yang kemudian diikuti
munculnya kemerahan di seluruh tubuh.
 Campak jarang menyebabkan kematian pada orang
yang sehat. Tetapi pada anak-anak yang kekurangan
gizi dan pelayanan medis yang kurang, penyakit
campak merupakan salah satu penyebab kematian
 Nama lain penyakit ini adalah morbili, measles, atau
rubeola
PENYEBAB
 Virus morbili. Virus ini termasuk dalam genus
Morbilivirus dan keluarga Paramyxoviridae. Virus
morbili dapat mati dengan sinar ultraviolet dan
pemanasan. Dari sana dapat disimpulkan bahwa
virus morbili paling banyak terdapat saat musim
hujan atau musim semi dan dingin, walaupun
sepanjang tahun virus tersebut selalu ada.
PENULARAN
 Melalui saluran pernafasan, dan kontak langsung
dengan cairan tubuh pasien.
 Seseorang yang terinfeksi akan menyebar virus
melalui batuk, bersin bahkan berbicara, karena
virus ikut keluar bersama dengan droplet (titik air
liur) yang dapat terhirup oleh orang lain sehingga
terjadilah penularan.
 Selama fase awal hingga 2-5 hari sejak muncul
bintik kemerahan, virus morbili ada di dalam air
mata, air liur, sekret hidung, darah dan urin.
GEJALA
 Virus yang masuk melalui saluran pernafasan akan
memperbanyak diri kemudian menuju ke peredaran
darah. Dari sana, virus akan menyebar ke organ
tubuh dan memperbanyak diri lagi. Kemudian virus
morbili akan kembali ke peredaran darah dan
pada saat inilah mulai muncul gejala bintik
kemerahan pada tubuh. Proses ini disebut masa
inkubasi dan berlangsung selama kurang lebih 8-
12 hari (pada dewasa bisa mencapai 3 minggu).
STADIUM
 Stadium Kataral
 Stadium Erupsi
 Stadium Konvalesensi
STADIUM KATARAL
 Stadium kataral dikenal juga sebagai stadium prodormal. Stadium ini
berlangsung sekitar 4-5 hari setelah virus masuk. Gejala yang muncul
menyerupai influenza, yaitu demam, rasa lemah pada seluruh tubuh
(malaise), batuk dan gejala pernafasan lain, silau bila melihat cahaya
(fotofobia), mata merah karena peradangan konjungtiva (konjungtivitis),
dan hidung berlendir (koriza).
 Pada stadium kataral ini, muncul gejala yang khas pada campak yaitu
timbulnya bercak Koplik, yaitu bercak berwarna putih kelabu, sebesar
ujung jarum, yang dikelilingi oleh warna kemerahan, dan berlokasi di pipi
bagian dalam yang berhadapan dengan gigi geraham bawah. Bercak ini
muncul menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul bintik-
bintik kemerahan di tubuh. Karena bercak tersebut hanya muncul sebelum
bintik kemerahan muncul, tidak pada semua kasus bercak ini dapat
ditemukan.
 Gejala-gejala pada stadium kataral akan bertahan sampai muncul bintik
kemerahan dan setelah itu mereda dalam 1-2 hari.
STADIUM ERUPSI
 Setelah stadium kataral, maka dimulai stadium erupsi yang ditandai
dengan timbulnya bintik kemerahan pada langit-langit mulut, dan
diikuti terjadinya ruam kemerahan yang berbentuk bercak. Ruam
kemerahan ini mula-mula timbul di belakang telinga, di bagian atas
tengkuk, dan sepanjang batas rambut tumbuh. Setelah dari bagian
kepala, ruam kemerahan tersebut akan menyebar ke dada, batang
tubuh, dan kedua tangan. Kurang lebih pada hari ketiga, ruam
kemerahan akan mencapai anggota gerak bawah. Pada stadium
erupsi ini dapat terjadi perdarahan ringan, rasa gatal, dan muka
bengkak. Selain itu, dapat juga terjadi pembesaran kelenjar getah
bening pada rahang bawah dan leher bagian belakang,
pembesaran limpa, diare, dan muntah. Variasi lainnya adalah
perdarahan pada kulit, mulut, hidung, dan saluran pencernaan.
STADIUM KONVALESENSI

Stadium ini merupakan stadium penyembuhan di


mana gejala-gejala pada stadium erupsi mulai
menghilang. Ruam kemerahan pada tubuh secara
berangsur-angsur akan menghilang sesuai dengan
urutan munculnya. Saat menghilang, ruam merah
tersebut akan berubah warna menjadi kecoklatan
dan kemudian bersisik.
KOMPLIKASI
 Radang Telinga Tengah
 Pneumonia
 Luka pada kornea yang dapat menyebabkan
kebutaan.
 Peradangan otak
PENGOBATAN
 Tidak ada pengobatan antivirus yang spesifik untuk penyakit campak. Pengobatan
hanya terdiri dari terapi penunjang keadaan umum, seperti asupan cairan yang
cukup dan penggunaan antipiretik untuk menurunkan demam. Dikarenakan infeksi
sekunder oleh bakteri merupakan penyebab utama kematian pada penyakit
campak, maka diperlukan penanganan kasus yang tepat seperti pemberian
antibiotik. Pemberian antibiotik sebagai pencegahan dapat menurunkan angka
kematian.
 Pemberian vitamin A merupakan pengobatan yang efektif pada penyakit campak.
Vitamin A dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang
disebabkan virus morbili ini. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO) memberikan rekomendasi pemberian vitamin A dengan dosis
200.000 IU (international unit) sekali dalam 1 hari selama 2 hari berturut-turut.
Rekomendasi ini berlaku untuk anak usia 12 bulan. Untuk anak usia 6-12 bulan
diberikan dosis yang lebih kecil, yaitu 100.000 IU sehari. Sementara anak dengan
usia dibawah 6 bulan mendapat dosis 50.000 IU sehari. Dosis ketiga vitamin A
diberikan 2-4 minggu kemudian pada anak dengan defisiensi vitamin A. Vitamin A
dapat diberikan melalui mulut ataupun suntikan langsung ke pembuluh darah.
DIRAWAT BILA :
 Kejang
 Sesak nafas
 Nyeri pada mata
 Penglihatan kabur
 Dehidrasi
 Diare hebat
 Diare darah
 Luka pada mulut yang berat.
PENCEGAHAN
 1. Imunisasi pasif, yaitu pemberian imunoglobulin
segera setelah terpapar virus morbili. Imunoglobulin
terutama diperuntukan untuk mereka yang rentan
mengalami campak yang berat seperti anak usia
dibawah 1 tahun, orang dengan daya tahan tubuh
rendah (termasuk pasien dengan HIV), dan ibu hamil.
Bila ada ibu yang terkena campak, maka seluruh anak
di rumah yang belum terimunisasi harus diberikan
imunoglobulin.
 2. Imunisasi aktif, yaitu dengan memberikan vaksin
berupa virus hidup yang telah dilemahkan. Ada 2
macam vaksin yang tersedia, yaitu vaksin campak dan
vaksin MMR (measles, mumps, rubella).

Вам также может понравиться