Вы находитесь на странице: 1из 22

KOMUNIKASI POLITIK

Oleh:
Nurul Widyawati I.R, S.Sos,M.Si
KOMUNIKASI POLITIK

Komunikasi yang diarahkan kepada


pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa,
sehingga masalah yang dibahas oleh jenis
kegiatan komunikasi tersebut dapat mengikat
semua kelompok atau warganya melalui suatu
sanksi yang ditentukan bersama oleh
lembaga-lembaga politik
Komunikasi Politik Dalam Arti Sempit

Setiap jenis penyampaian pesan, baik dalam


bentuk lambang-lambang yang tertulis
ataupun yang tidak tertulis, dalam bentuk
kata-kata terucapkan, atau dalam bentuk
isyarat yang dapat mempengaruhi secara
langsung kedudukan seseorang yang ada
dalam puncak suatu struktur kekuasaan
dalam suatu sistem
Komunikasi Politik Dalam Arti Luas

Setiap jenis penyampaian pesan-pesan politik


dari suatu sumber kepada sejumlah penerima,
baik dalam bentuk kata-kata terucapkan atau
dalam bentuk tertulis ataupun dalam bentuk
lambang-lambang,
FORMULA LASSWELL
Who says what, in which channel, to whom, with what effects?

Studi komunikasi politik dapat diamati melalui lima


Komponen, yaitu :

(1) Komunikator politik;


(2) Bahasa politik, atau penggunaan bahasa, simbol
dan persuasi;
(3) Media komunikasi politik
(4) Khalayak komunikasi politik; dan
(5) Pengaruh atau dampak komunikasi dalam politik
WHO : Siapa Komunikator Komunikasi Politik

Aktor dalam komunikasi politik disebut


dengan komunikator politik.

• Politikus (politician),
• Komunikator profesional,
• Aktivis,
Politikus (politician),
• Para wakil rakyat atau biasa disebut dengan
partisan, yaitu mereka yang mewakili
sesuatu kelompok tertentu;

• Para ideolog atau mereka yang menyusun


suatu kebijakan tertentu (policy formulator).
Dari tipe yang pertama (Partisan) biasanya dapat
dicirikan sebagai orang-orang yang mencari prestise
serta kemudahan-kemudahan ataupun kekuasaan
demi keberhasilan prinsip-prinsip yang
diperjuangkan oleh kelompoknya.

Sedangkan tipe yang kedua (Ideolog) dapat dicirikan


sebagai orang-orang yang lebih banyak
memperjuangkan nilai-nilai seseorang di dalam
menuntut suatu perubahan atau pembaharuan yang
dilakukan secara revolusioner.
komunikator profesional
jurnalis dan promotor
Sebagai Jurnalis, komunikator profesional tugasnya memberikan
informasi, memberikan penjelasan atau memberikan saran-
saran tentang suatu kondisi politik tertentu.

Sebagai Promotor, komunikator profesional bertindak sebagai


sekretaris pers kepresidenan, sebagai pejabat departemen
penerangan, pejabat Humas, atau dapat juga bertindak
sebagai konsultan dalam kampanye politik, atau sebagai
manajer kampanye politik dari salah seorang kandidat untuk
jabatan-jabatan penting. Tugasnya antara lain mengajukan
pokok-pokok program dari kelompok politik tertentu, atau
dari suatu partai politik dan sejenisnya.
Aktivis
Juru Bicara dari salah satu kelompok kepentingan (interest group) tertentu,
baik kelompok kepentingan untuk umum maupun untuk pribadi.

Pemuka Pendapat (opinion leader), yaitu orang-orang yang dikategorikan


dapat dipercaya, karena mempunyai kredibilitas tinggi, kepada siapa;
teman, rekan sekerja atau kenalan tempat meminta pendapat dan saran-
saran politik.

Ada dua macam kredibilitas (Rogers, 1976),yaitu apa yang disebut


competence credibility dan safety credibility. Dalam competence
credibility, maka kredibilitas yang diperoleh seseorang karena ia dinilai
memang ahli di dalam bidang yang dikomunikasikan. Sedangkan yang
dimaksud dengan safety credibility adalah kredibilitas yang dimiliki
seseorang karena ia dimata oang lain (dalam hal ini khalayaknya) tidak
memiliki maksud-maksud untuk memanipulir orang lain atau akan
menarik keuntungan pribadi dari apa yang dikatakannya atau apa yang
dianjurkannya sebagai pemuka pendapat.
SAYS WHAT
Bahasa, Simbol dan Persuasi dalam Komunikasi Politik

• Linguistik politik
Setiap bentuk pembicaraan politik, biasanya dapat
diungkapkan dalam bentuk :
simbol-simbol, bahasa, dan pendapat umum.

• Persuasi politik.
segala bentuk teknik-teknik penyampaian pesan komunikasi
politik melalui :
propaganda, iklan politik dan retorika.
IN WHICH CHANNEL

MEDIA KOMUNIKASI POLITIK

• ORGANISASI SEBAGAI SALURAN


• KELOMPOK SEBAGAI SALURAN
• MEDIA MASSA SEBAGAI SALURAN
• SALURAN-SALURAN KHUSUS
TO WHOM

KHALAYAK KOMUNIKASI POLITIK

PUBLIC OPINION
POPULAR OPINION
ISSUE MASS OPINION
GROUP OPINION
OPINI PUBLIC
Terjadi apabila sejumlah orang dalam masyarakat terlibat
dalam suatu pergunjingan mengenai suatu masalah yang
menarik perhatian mereka, tetapi bersifat kontroversial,
dalam artian di antara mereka ada yang pro dan ada yang
kontra

SIFAT-SIFAT OPINI PUBLIK

LUFTARKIN ………….. Bagaikan UAP


FLUSSIG ……………… Bagaikan AIR
FESTIG ……………….. Bagaikan BATU
WITH WHAT EFFECT

PENGARUH KOMUNIKASI DALAM POLITIK


BEHAVIORAL / KONATIF

POSITIF NEGATIF
KONSTRUKTIF DESTRUKTIF
Teori dan Model Dasar Komunikasi
Politik
1) Teori Jarum Hipodermik
2) Teori Khalayak Kepala Batu
3) Teori Empati dan Teori Homofili
4) Teori Informasi dan Non-Verbal
5) Teori Media Kritis dan Teori Media lainnya.
TEORI JARUM HIPODERMIK
(hypodermic needle theory)
Asumsi dasarnya:
Khalayak tak berdaya dan media perkasa.

Dikenal juga dg nama teori sabuk transmisi (transmission belt


theory) atau teori peluru (the bullet theory of communication)

Tokoh-2nya: Wilbur Schramm, Everett M. Rogers dan Shoemaker.

Komunikator politik (politisi, aktifis, dan profesional) selalu


memandang bahwa pesan politik apapun yg disampaikan
kepada khalayak, apalagi melalui media massa, pasti
menimbulkan efek positif berupa citra yang baik, penerimaan
atau dukungan.
Jadi peran media sangat dipentingkan.
TEORI KHALAYAK KEPALA BATU (the
obstinate audience theory)
Adalah kritik thd teori peluru dan tdk percaya bahwa khalayak pasif dan dungu tak
mampu melawan keperkasaan media.

Asumsi dasarnya:
Bahwa khalayak justru sangat berdaya dan sama sekali tidak pasif dalam proses
komunikasi politik. Khalayak memiliki daya tangkal dan daya serap thd semua
terpaan pesan kepada mereka.
Tokoh-2nya: L.A. Richard (1936), Raymond Bauer (1964), Schramm & Robert (1977).

Komunikasi merupakan transaksi, pesan yang masuk akan disaring, diseleksi,


kemudian diterima atau ditolak melalui filter konseptual.
Fokus pengamatannya terutama kepada komunikan (khalayak), melalui pendekatan
psikologi dan sosiologi: apa faktor-2 yg membuat individu mau menerima pesan-2
komunikasi?
Teori ini didukung oleh model uses and gratification (guna dan kepuasan) oleh Elihu
Katz, Jay G. Blumler & Michael Gurevitch (1974) yang beranggapan bahwa
manusia merupakan makhluk yg rasional, aktif, dinamis dan selektif terhadap
semua pengaruh dari luar dirinya. Aspek kegunaan dan kepuasaan bagi diri
pribadi menjadi pertimbangan dalam pilihan khalayak.
TEORI EMPATI & TEORI HOMOFILI
Komunikasi politik akan sukses bila sukses memproyeksi diri ke
dlm sudut pandang org lain. Ini erat kaitannya dg citra diri
sang komunikator politik untuk menyesuaikan suasana
pikirannya dg alam pikiran khalayak.

Komunikasi didasarkan oleh kesamaan (homofili) akan lebih


efektif dan lancar ketimbang oleh ketidaksamaan (derajat,
usia, ras, agama, ideologi, visi dan misi, simbol politik,
doktrin politik, dsb).

Tokoh-2nya: Berlo (1960), Daniel Lerner (1978), Everet M.


Rogers & F Shoemaker (1971).

Aplikasinya dalam bentuk; komunikasi interpersonal, lobby,


hubungan kemanusiaan, persuasi atau bujukan, dsb.
TEORI INFORMASI DAN NON-VERBAL
Sesuai dg paradigma pragmatik bahwa bertindak sama dengan
berkomunikasi.
Informasi diartikan sebagai pengelompokan peristiwa-2 dg fungsi utk
menghilangkan ketidakpastian.
Bertindak juga merupakan sebuah informasi yg mudah diprediksi
berdasarkan pola-pola peristiwa dari waktu ke waktu.

Menurut teori informasi, komunikasi politik adalah semua hal harus


dianalisis sebagai tindakan politik (bukan pesan) yg mengandung
berbagai alternatif.
Dkl, tindakan politik adalah komunikasi politik non-verbal. Tanpa
menggunakan kata dan bicara, tetapi tindakan dan peristiwa.
Berbagai tindakan dan peristiwa politik itulah disebut informasi
politik.

Tokohnya: B. Aubrey Fisher (1990)


TEORI MEDIA KRITIS atau teori
komunikasi kritis.
Asumsinya: Media massa merupakan produk yg dipengaruhi oleh
politik, ekonomi, kebudayaan, dan sejarah. Jadi fokus kajiannya
adalah fungsi-2 apa yg harus dilakukan oleh media massa di dalam
masyarakat.

Tekanannya bukan kepada efek komunikasi kepada khalayak, tetapi


lebih memusatkan perhatian kepada Siapa yg mengontrol atau
mengendalikan komunikasi massa atau media massa.

Alvin Toffler, mengatakan siapa yang menguasai dan mengendalikan


informasi dan komunikasi akan dapat mengendalikan dan
menguasai dunia. Inilah yang disebut dg abad informasi.

Tokohnya: Adorno & Horkheimer.


Bentuk-2 Komunikasi Politik
1) Retorika Politik
2) Agitasi Politik
3) Propaganda Politik
4) Public Relation Politik
5) Kampanye Politik
6) Lobi Politik
7) Pola Tindakan Politik

Вам также может понравиться