Вы находитесь на странице: 1из 27

MENGHITUNG BESAR

SAMPEL PENELITIAN
DESKRIPTIF & ANALITIK
dr. Cut khairunnisa, M.Kes
Dept. Ilmu Kesehatan Masyarakat
RUMUS BESAR PERTANYAAN
SAMPEL PENELITIAN

• Kategorik-
kategorik
• Desain Bila hub yg
Bila bukan Bila • kategorik- • Berpasangan
khusus • deskriptif Bila • kategorik diteliti kat-
tentukan desain analitik numerik • Tidak
• Non desain • Analitik deskriptif • Numerik kat atau
khusus teliti hub. • Numerik- berpasangan
khusus kat-num
numerik
(korelatif)
CONTOH KASUS

1. Berapa rerata kadar gula darah penduduk usia 30-40 tahun di kecamatan Banda Sakti?
2. Apakah terdapat perbedaan kesembuhan antara subjek yang menderita pneumonia yg
diberi obat amoxicilin dengan kotrimoxazol?
3. Apakah terdapat perbedaan rerata kadar katekolamin antara subjek yang mengalami
penyakit jantung koroner dengan yang normal?
4. Apakah terdapat perbedaan rerata kadar gula darah antara sebelum pengobatan dengan
sebulan setelah pengobatan obat hipoglikemik oral (OHO)?
5. Bagaimana korelasi antara kadar kolesterol dengan tebal lemak bawah kulit?
KLASIFIKASI JENIS PERTANYAAN PENELITIAN

No Jenis pertanyaan penelitian


1 Penelitian deskriptif kategori
2 Penelitian deskriptif numerik
3 Penelitian analitik kategorik-kategorik tidak berpasangan
4 Penelitian analitik kategorik-kategorik berpasangan
5 Penelitian analitik kategorik-numerik tidak berpasangan
6 Penelitian analitik kategorik-numerik berpasangan
7 Penelitian analitik numerik-numerik
8 Desain khusus: diagnostik, prognostik, multivariat regresi linier, regresi logistik, kesintasan, uji
kesesuaian,dan uji validitas
NON DESAIN KHUSUS

Jenis pertanyaan Skala pengukuran variabel


penelitian kategorik numerik
Deskriptif (jenis 1 dan 2) 𝑍𝛼 2 𝑃𝑄 𝑍𝛼𝑥𝑆
2

𝑑2 𝑑
Analitis: tidak berpasangan 2 𝑍𝛼+𝑍𝛽 𝑆 2
𝑍𝛼 2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽 𝑃1 𝑄1 + 𝑃2 𝑄2 2 𝑋1 −𝑋2
𝑃1 − 𝑃2
Analitis: berpasangan 𝑍𝛼 + 𝑍𝛽 2 𝜋 𝑍𝛼 + 𝑍𝛽 𝑆
2

𝑃1 − 𝑃2 2 𝑋1 − 𝑋2
Analitis: korelatif 𝑍𝛼 + 𝑍𝛽
2
+3
0,5 ln 1 + 𝑟 / 1 − 𝑟
DESAIN KHUSUS
Jenis pertanyaan penelitian Skala pengukuran variabel
Diagnostik dengan keluaran 𝑍𝛼 2 𝑆𝑒𝑛 (1 − 𝑠𝑒𝑛)
sensitivitas 𝑑2 𝑃

Diagnostik dengan keluaran AUC 𝑍𝛼 2𝑉1 + 𝑍𝛽 𝑉1 + 𝑉2


2

𝐴𝑈𝐶1 − 𝐴𝑈𝐶2
Prognostik 10 X VB/l
Regresi linear 𝑓 𝛼, 𝛽, 𝑉𝐵, 𝑅2 atau rule of thumb
Regresi logistik 𝑍𝛼+𝑍𝛽 2 1
𝑥 atau rule of thumb
𝑙𝑛𝑂𝑅 𝑃𝑥 1−𝑃𝑥 𝑃𝑦(1−𝑃𝑦)

Kesintasan 𝑍𝛼 + 𝑍𝛽 2 𝜃𝜆2 + 𝜃𝜆1


𝜆2 − 𝜆1 2
Uji kesesuaian 1−𝑘 𝑘(2 − 𝑘)
𝑍𝛼 2 1 − 𝑘 −2𝑘 +
𝑑2 2𝜋(1 − 𝜋)
Uji validitas 𝑍𝛼 + 𝑍𝛽
2
+3
0,5 ln 1 + 𝑟 / 1 − 𝑟
No Lambang Istilah
1 α Alfa, kesalahan tipe 1
2 β Beta, kesalahan tipe 2
3 d Presisi
4 P Proporsi
5 Π Phi, diskordan
TERMINOLOGI YG PERLU DIPAHAMI
6 S Simpangan baku
7 r Koefisien korelasi
8 λ Lamda, hazard
9 X1 – X2 Effect size (perbedaan rerata)
P1 – P2 Effect size (perbedaan proporsi)
λ1 – λ2 Effect size (perbedaan hazard)
10 Sen Sensitivitas
11 AUC Area under the curve
12 VB Jumlah variabel bebas
13 I Insidens

14 OR Odd rasio
15 Px Proporsi pajanan
16 Py Proporsi efek
17 R2 Koefisien determinasi
18 k Nilai kappa yang diharapkan
FAKTOR YANG MENENTUKAN BESAR SAMPEL
Faktor Jenis penelitian Nama parameter Simbol

Ditetapkan Deskriptif Tingkat kesalahan α


peneliti
Presisi d

Analitis Kesalahan tipe 1 α

Kesalahan tipe 2 β

Perbedaan proporsi yg dianggap P1 – P2


bermakna
Besarnya ketidaksesuaian π

Nilai korelasi minimal yg dianggap r


bermakna
Perbedaan rerata yg dianggap X1 – X2
bermakna
Perbedaan hazard yg dianggap λ1 – λ2
bermakna
Perbedaan AUC yg dianggap AUC1 – AUC2
bermakna
Koefisien determinasi yg dianggap R2
bermakna
Odd rasio yg dianggap bermakna OR
FAKTOR YANG MENENTUKAN BESAR SAMPEL
Faktor Jenis penelitian Nama parameter Simbol

Data Deskriptif Proporsi variabel yg diteliti (var. kat) P


kepustakaan
Simpangan baku data variabel yg S
diteliti (var. num)
Analitis Proporsi variabel yg diteliti pd P2
kelompok yg sdh diketahui nilainya
(penelitian analitis kategorik)
Variasi data variabel yg diteliti S
(penelitian analitik numerik)
Hazard kelompok standar atau pd λ2
kelompok kontrol atau pd
kelompok yg sdh diketahui
AUC dari alat ukur yg sdh diketahui AUC2

Proporsi pajanan Px

Proporsi efek Py
KETERANGAN FAKTOR PENENTU BESAR SAMPEL

• Apakah yg dimaksud dg Ho dan Ha?


• Apakah yg dimaksud dengan kesalahan tipe 1?
• Apakah yg dimaksud dengan kesalahan tipe 2?
• Bagaimana hubungan power penelitian dg kesalahan tipe 2?
• Apakah yg dimaksud dengan Zα dan Zβ?
• Apakah yg dimaksud dengan hipotesis penelitian?
• Ada berapa hipotesis penelitian?
• Berapa besar nilai Zα dan Zβ?
Nilai Zα dan Zβ berdasarkan kesalahan tipe 1 dan kesalahan tipe 2 serta hipotesis penelitian

Kesalahan (%) Zβ Deskriptif


Zα satu arah Zα dua arah
1 2,326 2,576
5 1,645 1,960
10 1,282 1,645
15 1,036 1,440
20 0,842 1,282
1. PENELITIAN DESKRIPTIF KATEGORIK

𝑍𝛼 2 𝑃𝑄
n=
𝑑2

• Zα = derivat baku alfa (ditetapkan peneliti)


• P= proporsi kategori variabel yg diteliti (dari kepustakaan) Syarat:
nxP>5
• Q= 1-P n x (1-P) > 5

• d= presisi (ditetapkan peneliti)


CONTOH

Seorang peneliti ingin mengetahui prevalensi diare didesa A. Diketahui bahwa prevalensi
diare dari penelitian sebelumnya adalah 20%. Apa rumus yg digunakan dan berapa besar
sampel yg diperlukan?
JAWABAN

𝑍𝛼2 𝑃𝑄
• Rumus yg digunakan n= 𝑑2

• P= 20% APAKAH MEMENUHI SYARAT??????


• Q= 1-P
• Alfa=5% Bila prediksi peneliti benar: maka prevalensi
• Zα= 1,96 sebesar 20%±5%=15% - 25%
nxP= 15% x 62 = 9,3
1,962 𝑥 0,20 𝑥 0,80
• n= = 25% x 62 = 15,5
0,102
Nilai keduanya > 5
• n= 61,47 dibulatkan 62
2. PENELITIAN DESKRIPTIF NUMERIK

𝑍𝛼𝑥𝑆 2
• n=
𝑑

• Zα= derivat baku alfa (ditetapkan peneliti)


• d = presisi (ditetapkan peneliti)
• S = simpangan baku variabel yg diteliti (dari kepustakaan)
• Jika tdk ada kepustakaan????------studi pendahuluan pada 10 -20 subjek
CONTOH

• Seorang peneliti ingin mengetahui rerata kadar Hb pada ibu hamil di kecamatan X.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, rerata dan simpangan baku kadar Hb adalah
10±4mg/dl. Apa rumus yg digunakan dan berapa besar sampel
• Diket: rerata dan simpangan baku kaadar Hb= 10±4mg/dl sehingga nilai S=4, alfa=5%,
Zα=1,96, d=1
JAWABAN

𝑍𝛼𝑥𝑆 2
• n=
𝑑

1,96 𝑥 4 2
• n=
1

• n = 61,5 dibulatkan 62
3. PENELITIAN ANALITIK KATEGORIK TIDAK
BERPASANGAN
2
𝑍𝛼 2𝑃𝑄+𝑍𝛽 𝑃1 𝑄1 +𝑃2 𝑄2
• n1= n2=
𝑃1 −𝑃2

• Zα= derivat baku alfa (ditetapkan peneliti)


• Zβ= derivat baku beta (ditetapkan peneliti)
• P2= proporsi pd kel yg sdh diketahui nilainya (dari kepustakaan)
• Q2= 1- P2
• P1= proporsi pd kelompok yg nilainya merupakan judgement peneliti
• Q1= 1 – P1
• P1-P2= selisih proporsi minimal yg dianggap bermakna (ditetapkan peneliti)
• P= proporsi total = (P1+P2)/2
• Q= 1-P
CONTOH: KASUS UJI KLINIK

• Seorang peneliti ingi mengetahui apakah terdapat perbedaan kesembuhan antara obat A
(standart) dengan obat B. Peneliti menetapkan proporsi kesembuhan obat A dengan obat
B dianggap bermakna jika selisihnya 20%. Diketahui bahwa kesembuhan obat A adalah
70%. Bila ditetapkan kesalahan tipe 1 sebesar 5%, kesalahan tipe 2 sebesar 20%, dengan
hipotesis satu arah, berapakah besar sampel yg diperlukan
2
𝑍𝛼 2𝑃𝑄+𝑍𝛽 𝑃1 𝑄1 +𝑃2 𝑄2
• n1= n2=
𝑃1 −𝑃2

• Diket: kesalahan tipe 1= 5%, hipotesis satu arah---- Zα=1,96, kesalahan tipe 2=20%,
maka Zβ= 0,84
• P2=0,7
• Q2= 1- 0,7 = 0,3
• P1-P2 = 0,2
DENGAN DEMIKIAN

• P1= P2 + 0,2 =0,7 + 0,2 = 0,9


• Q1= 1 – P1 = 1 – 0,9 = 0,1
• P = (p1+P2)/2 = (0,7 + 0,9)/2 = 0,8
• Q = 1 – P = 1 – 0,8 = 0,2
2
1,96 2𝑥0,8𝑥0,2+0,84 0,9𝑥0,1+0,7𝑥0,3
• n1=n2=
0,9−0,7

• 61,53 dibulatkan menjadi 62


4. PENELITIAN ANALITIK KATEGORIK
BERPASANGAN
𝑍𝛼+𝑍𝛽 2 𝜋
• n=
𝑃1 −𝑃2 2

• 𝜋= P1(1-P2)+P2(1-P1)
𝑃1 (1−𝑃2 )
• OR=
𝑃2 (1−𝑃1 )
SOAL

1. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan kesembuhan antara subjek yg
mendapat obat A (standar) dengan obat B. Peneliti melakukan uji klinis dengan cara cross-
over(berpasangan). Keberhasilan terapi pada kelompok standar adalah 80%. Peneliti
menetapkan bahwa perbedaan proporsi minimal yg dianggap bermakna adalah 10%. Bila
ditetapkan kesalah tipe 1 sebesar 5%, kesalahan tipe 2 sebesar 20%, berapakah besar sampel
yg diperlukan????
2. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan pajanan bising dengan tuli.
Peneliti menggunakan desain kasus kontrol berpasangan. Proporsi pajanan pada kelompok
kontrol diketahui sebesar 40%. Peneliti menetapkan bahwa odd rasio minimal dianggap
bermakna adalah 2,25. bila ditetapkan kesalahan tipe 1 sebesar 5%, kesalahan tipe 2 sebesar
20%, berapakah besar sampel yang diperlukan?
5. PENELITIAN ANALITIS NUMERIK TIDAK
BERPASANGAN
𝑍𝛼+𝑍𝛽 𝑆 2
• n= 2
𝑋1 −𝑋2
• S= simpangan baku gabungan
• X1-X2= selisih rerata yg dianggap bermakna
𝑠12 𝑥 𝑛1 −1 + 𝑠22 𝑥 (𝑛2 −1)
• (Sg)2 =
𝑛1 + 𝑛2 −2
• Sg= simpangan baku gabungan
• (Sg)2 = varian gabungan
• s1 = simpangan baku kel 1 pd penelitian sebelumnya
• n1 = besar sampel kel 1 pd penelitian sebelumnya
• s2 = simpangan baku kel 2 pd penelitian sebelumnya
• n2 = besar sampel kel 2 pd penelitian sebelumnya
SOAL

1. Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan kadar placenta growth factor (PGF) antara ibu
hamil normal dengan ibu hamil yg mengalami preeklamsia. Diketahui bahwa rerata PGF pada
wanita hamil adalah 110±40mg/ml. Peneliti menetapkan kesalahan tipe 1 sebesar 5%,
hipotesis satu arah, kesalahan tipe 2 sebesar 10%, dan perbedaaan rerata minimal yg
dianggap bermakna adalah 20. berapakah besar sampel yang diperlukan?
2. Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan kadar kolesterol antara pasien yg mendapat
terapi A (standar) dengan obat B. Dari kepustakaan diperoleh rerata kadar kolesterol pasien
yg mendapa terapi A dan B masing-masing 180±40 (n=100) dan 190±30 (n=80). Peneliti
menetapkan kesalahan tipe 1 sebesar 5%, hipotesis satu arah, kesalahan tipe 2 sebesar 10%,
dan perbedaan rerata minimal yang dianggap bermakna adalah 20. berapa besar sampel yang
diperlukan?
6. PENELITIAN ANALITIK NUMERIK BERPASANGAN

𝑍𝛼+𝑍𝛽 𝑆 2
• n1= n2 =
𝑋1 −𝑋2

• Soal:
1. Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan kadar Hb sebelum dan sesudah 2 minggu suplementasi Fe
pada ibu hamil trimester 2. Diketahui bahwa kadar Hb ibu hamil adalah 10±2g/dl. Peneliti menetapkan
kesalahan tipe 1 sebesar 5%, hipotesis satu arah, kesalahan tipe 2 sebesar 10%, dan perbedaan rerata
minimal antara sebelum dan sesudah suplementasi Fe yg dianggap bermakna adalah 2g/dl. Simpangan
baku perbedaan rerata antara sebelum dan sesudah suplementasi berdasarkan kepustakaan adalah 4
mg/dl. Berapakah besar sampel yg diperlukan?
7. PENELITIAN ANALITIS KORELATIF

𝑍𝛼+𝑍𝛽 2
• n= +3
0,5 ln 1+𝑟 / 1−𝑟

• r = korelasi minimal yg dianggap bermakna


• Soal:
1. Seorang peneliti ingin mengetahui kadar vitamin D dengan densitas tulang. Peneliti menetapkan korelasi
minimal antara vitamin D dengan densitas tulang yg dianggap bermakna adalah sebesar 0,4. dengan
kesalahan tipe 1 sebesar 5%, hipotesis satu arah, dan kesalahan tipe 2 sebesar 10%. Berapa besar
sampel yang diperlukan?
2. Seorang peneliti ingin mengetahui korelasi kadar asupan buah merah dengan kadar vitamin A. Korelasi
minimla yang dianggap bermakna ditetapkan sebesar 0,3. dengan kealah tipe 1 sebesar 5%, kesalahan
tipe 2 sebesar 10%, hipotesis satu arah, berapa besar sampel yg diperlukan?

Вам также может понравиться