Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Fetri Lestari
Asma
Primary
(histamine, Secondary
protease, (Leukotrienes, Leukotrienes,
chemotactic Prostaglandin) Growth factor
factors)
Inflamasi jalan
napas
Inflamasi jalan
napas
↑ketebalan hipersekresi
airway edema jalan napas mukus
Airway hyperresponsiveness
Airway obstruction
Faktor berkontribusi terhadap perkembangan penyempitan jalan
napas pada pasien yang mengidap asthma, diantaranya:
Airway edema
Edema jalan napas disebabkan oleh peningkatan kebocoran
mikrovaskular dalam merespon mediator-mediator inflamasi.
Mekanisme ini penting selama kekambuhan akut (acute
exacerbation)
Airway thickening
Penebalan jalan napas dikarenakan perubahan
struktur, sering kali disebut "remodelling", proses
ini penting pada penyakit yang lebih parah dan
tidak sepenuhnya reversible dengan pengobatan.
Mucus hypersecretion
Hipersekresi mukus dapat mengakibatkan oklusi
luminal (mucus plugging). Oklusi luminal
merupakan hasil dari peningkatan sekresi mukus
dan inflammatory exudate.
Physical and Lab finding
Respiratory rate ↑ >30x/menit
Jantungnya (monitoring irama jantung)
Askultasi wheezing
Lab : CBC/hitung darah lengkap
eosinofilia, IgE meningkat, Blood Gas
Analysis (BGA) : Saturasi O2 <90%
Test for Diagnosis & Monitoring
prednisolone, prednisone.
Untuk serangan yang parah yang terjadi walaupun
sudah menggunakan ICS atau kombinasi ICS-LABA.
Prinsip pengobatan asma dewasa
Short acting β2-agonist (SABA) merupakan terapi
reliever (pelega) standar pada gejala asma
Bagi yang menggunakan kombinasi budesonid (suatu ICS) dan
eformoterol (suatu LABA) sebagai pemeliharaan dan reliever
bisa menggunakannya tanpa memerlukan lagi SABA terpisah.
Pencegahan asma diperlukan bagi yang terserang
gejala asma lebih dari 3 kali seminggu atau yang
menggunakan SABA lebih dari 3 kali seminggu
Pencegahan mulai dengan inhaled corticosteroid (ICS)
dosis rendah. Pasien moderate-persistent mungkin
membutuhkan long acting β2 agonist (LABA).
Prinsip pengobatan asma dewasa
Pada dewasa, terapi awal dengan ICS lebih baik
dibandingkan Leukotriene receptor antagonis (LTRA),
cromone atau theophylline untuk meningkatkan fungsi
pernafasan dan mengurangi gejala.
Pada dewasa yang asma persistent sedang
(moderate) sampai parah (severe) walaupun telah
menggunakan ICS, penambahan LABA akan
memperbaiki gejala dan mengurangi kebutuhan
terhadap ICS, dibandingkan bila hanya menggunakan
ICS tunggal.
LABA: eformoterol memiliki onset yang cepat (1-3
menit), salmeterol memiliki onset yang lebih lambat (15-
20 menit)
Prinsip pengobatan asma dewasa
Kombinasi budesonide (kortikosteroid) dengan
eformoterol digunakan untuk terapi pemeliharaan,
maupun untuk terapi pemeliharaan sekaligus
reliever.
Kombinasi fluticasone (kortikosteroid) dan
salmeterol hanya digunakan untuk terapi
pemeliharaan (karena onset yang lambat)
Penggunaan SABA secara rutin tidak
menguntungkan (karena durasi kerja pendek). Jadi
SABA digunakan bila dibutuhkan saja.
Prinsip pengobatan anak dan remaja