Вы находитесь на странице: 1из 33

BAHASA INDONESIA

“DRAMA”

KELOMPOK 4
NAMA ANGGOTA : HUSNUL HAFIDZI
REZA MAULANA
SAFRIATUL AINI
ZAHARATUL AINI
PENGERTIAN DRAMA
Pengertian Drama Menurut Para Ahli
 Balthazar Vallhagen, Drama merupakan seni yang menggambarkan alam dan sifat
manusia dalam gerakan.
 Ferdinand Brunetierre, Drama harus melahirkan keinginan oleh aksi atau gerakan.
 Moulton, Drama ialah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan langsung
dalam tindakan).
 Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik
secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
 Seni Handayani, Drama merupakan wujud komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni
sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam
bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
 Wildan, Drama merupakan komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga
drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama
dipentaskan.
 Tim Matrix Media Literata, Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan
kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.
 Anne Civardi, Drama ialah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.
 Wildan, Drama merupakan komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga
drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama
dipentaskan.
 Tim Matrix Media Literata, Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan
kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.
 Anne Civardi, Drama ialah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan
gerakan.

Struktur Drama
Berikut merupakan 3 struktur drama:
 Prolog (adegan pembukaan).
 Dialog (percakapan).
 Epilog (adegan akhir atau penutup).

Ciri-ciri drama adalah seperti yang berikut:


 Harus ada konfliks
 Harus ada aksi
 Harus dilakonkan
 Tempo masa kurang daripada 3 jam
 Tiada ulangan dalam satu masa
jenis-jenis drama indonesia
 Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang
dipakainya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya
digunakan ada tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian
lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan
keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon,
drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
 Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi
musik.
 Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
 Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
 Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
 Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak
sepenuhnya dagelan.
 Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para
pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya
melakukan gerakan-gerakan.
 Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi
melodi/musik.
 Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.
 Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama
dibagi antara lain:
 Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor
dipanggung.
 Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya
bedanya drama televisi tak dapat diraba.
 Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan
biasanya dipertunjukkan di bioskop.
 Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
 Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi
hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
 Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka
yang dimainkan oleh beberapa orang.
 Jenis drama selanjutnya ialah, berdasarkan ada atau
tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama
berdasarkan ini, antara lain:
 Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak
menggunakan naskah.
 Drama Modern: tontonan drama menggunakan
naskah.
Unsur-unsur drama
 Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
 Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak
pertama hingga babak terakhir
 Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh
pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona
sedangkan peran pembantu disebut figuran
 Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak
protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh
drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani,
pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak
antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh
drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan
sebagainya
 Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa
dalam cerita drama
 Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para
tokoh drama.
Alur cerita menurut beberapa ahli, adalah sebagai berikut.
 Andri Wicaksono, dalam Menulis Kreatif Sastra (2014) menyatakan Alur merupakan
konstruksi yang dibuat mengenai sebuah deretan peristiwa secara logik dan kronologik saling
berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku.
 M. Antar Semi, dalam Anatomi Sastra (1988) menyatakan Alur adalah struktur rangkaian
kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus
menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi.
 Aminudin, dalam Pengantar Apresiasi karya sastra (2002) menyatakan bahwa Plot
atau Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga
menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.
 Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Alur adalah struktur
cerita yang disusun oleh rentetan peristiwa, yang mana diakibatkan atau dialami oleh pelaku.
Sederhananya, Alur atau juga bisa disebut plot merupakan rangkaian peristiwa dalam cerita.
Peristiwa-peristiwa dalam alur memiliki hubungan sebab akibat hingga menjadikannya
sebuah cerita yang utuh. Misalnya, karena ada peristiwa 1 (orang tuanya meninggal) terjadilah
peristiwa 2 (tokoh A putus sekolah). Hubungan tersebutlah yang dinamakan alur/plot.
 Sebuah alur cerita harus membangkitkan rasa penasaran para pembacanya. Hal ini akan
membuat pembaca terdorong untuk membaca cerita hingga selesai. Pembacaan juga bukan
hanya sekedar membaca, tapi juga mendalami isi cerita.
 Dalam drama, alur disajikan dalam urutan babak dan adegan. Pergantian babak ditandai
dengan perubahan pada setting panggung. Biasanya dengan dimatikannya lampu utama.
Tahapan Alur
1. Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi)
 Tahap pengenalan merupakan tahapan awal cerita yang digunakan untuk
mengenalkan tokoh, latar, situasi, waktu, dan lain sebagainya.
2. Tahap pemunculan konflik (Rising action)
 Tahap pemunculan konflik merupakan tahap dimunculkannya masalah.
Tahap ini ditandai dengan adanya ketegangan atau pertentangan antar
tokoh.
3. Tahap konflik memuncak (Turning point atau Klimaks)
 Tahap konflik memuncak atau biasa disebut klimaks merupakan tahap di
mana permasalahan atau ketegangan berada pada titik paling puncak.
4. Tahap konflik menurun (Antiklimaks)
 Tahap konflik menurun atau biasa disebut antiklimaks merupakan tahap di
mana masalah mulai dapat diatasi dan ketegangan berangsur-angsur
menghilang.
5. Tahap penyelesaian (Resolution)
 Tahap penyelesaian merupakan tahap di mana konflik sudah terselesaikan.
Sudah tidak ada permasalahan maupun ketegangan antar tokohnya, karena
telah menemukan penyelesaiannya.
Jenis Alur
Secara umum, alur dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam. Pembagian ini didasarkan
pada urutan waktu atau kronologisnya.
1. Alur Maju
Alur maju atau bisa disebut progresif adalah sebuah alur yang klimaksnya berada di akhir
cerita. Rangkaian peristiwa dalam alur maju berawal dari masa awal hingga masa akhir
cerita dengan urutan waktu yang teratur dan beruntut.
Tahapan pada Alur maju adalah sebagai berikut.
Pengenalan → Muncul konflik → Klimaks → Antiklimaks → Penyelesaian
2. Alur Mundur
Alur mundur atau bisa disebut regresi adalah sebuah alur yang menceritakan masa lampau
yang menjadi klimaks di awal cerita. Rangkaian peristiwa dalam alur mundur berawal
dari masa lampau ke masa kini dengan susunan waktu yang tidak sesuai dan tidak
beruntut.
Tahapan pada Alur mundur adalah sebagai berikut.
Penyelesaian → Antiklimaks → Klimaks → Muncul konflik → Pengenalan
3. Alur Campuran
Alur campuran atau bisa disebut alur maju-mundur adalah alur yang diawali dengan klimaks,
kemudian menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian. Pada
saat menceritakan masa lampau, tokoh dalam cerita dikenalkan sehingga saat cerita satu
belum selesai, kembali ke awal cerita untuk memperkenalkan tokoh lainnya.
Tahapan pada Alur campuran adalah sebagai berikut.
Klimaks → Muncul konflik → Pengenalan→ Antiklimaks → Penyelesaian
3. Alur Campuran
 Alur campuran atau bisa disebut alur maju-
mundur adalah alur yang diawali dengan klimaks,
kemudian menceritakan masa lampau, dan
dilanjutkan hingga tahap penyelesaian. Pada saat
menceritakan masa lampau, tokoh dalam cerita
dikenalkan sehingga saat cerita satu belum selesai,
kembali ke awal cerita untuk memperkenalkan tokoh
lainnya.
 Tahapan pada Alur campuran adalah sebagai berikut.
 Klimaks → Muncul konflik → Pengenalan→
Antiklimaks → Penyelesaian
 Contoh Alur Cerita
 Alur cerita terdapat pada karya sastra berbentuk prosa. Berikut
disajikan beberapa contoh analisis plot karya sastra.
 Sinopsis cerpen 1: “Impian”
 Rena hidup sebatang kara dengan neneknya di rumah peot yang
berada di pinggir desa. Dia adalah anak yang pandai sehingga para
guru di sekolahnya sangat menyanjungnya. Suatu hari dia telah
lulus SMA. Dia sangat ingin melanjutkan sekolahnya di kota.
Karena kepandaiannya dia berhasil masuk lewat jalur beasiswa di
PTN ternama dikota terdekat. Neneknya yang sudah tua terpaksa
dia tinggal. Karena rumahnya yang berada di tepi desa, dia tidak
memiliki tetangga dekat.
 Dia meminta izin kepada neneknya, namun neneknya tidak
memberinya izin. Rena sangat marah pada neneknya yang
menghalangi niatnya. Neneknya mencoba menjelaskan kepada Rena
alasannya, namun Rena tidak menggubrisnya. Nenek mencoba
merayu Rena, tapi Rena semakin merasa bahwa hidupnya tidak adil.
 Selama beberapa hari Rena tidak berbicara pada neneknya. Rena
merencanakan kabur dari rumah untuk menggapai cita-citanya. Dia
tidak peduli lagi dengan neneknya yang dianggapnya telah
menghalangi impiannya. Setelah sampai di Kota dia merasa
terbebas dengan beban mengurus neneknya.
 Sambil kuliah dia bekerja di rumah makan sebagai pelayan. Suatu malam
ketika dia pulang kerja dia melihat pengemis renta yang masih
menengadahkan tangannya. Dinginnya malam tidak membuat pengemis
tersebut terhentak untuk pulang. Rena teringat pada nenek yang telah
menjaganya saat kedua orang tuanya telah menghadap sang pencipta. Dia
merasa terbebena dan berdosa. Dia mulai kalut dengan beribu macam
pertanyaan yang memenuhi kepalanya. Buat apa aku meraih impianku,
jika orang yang seharusnya paling bahagia atas kesuksesanku menderita?
Buat apa aku berada di puncak jika, syurgaku tak merasakan kenikmatan?
Bagaimana aku tersenyum, jika yang terpenting di dunia ini merintih?
 Setelah mematung cukup lama, Rena memutuskan untuk pulang ke
kampung halamannya malam itu juga. Dia sudah tidak sabar bertemu
neneknya. Sampailah ia di rumah peot yang menjadi saksi kedewasaanya.
Di lihatnya nenek yang masih menata barang dagangan yang diambil dari
kebun tetangga, untuk dibawanya ke pasar. Tak kuasa dia menahan
tangisannya lagi. Dia sebut dengan lantang sapaan tercinta, dan dia peluk
tubuh keriput penuh peluh tersebut. Rena berjanji akan selalu berada di
dekat neneknya.
 Akhirnya Rena tidak melanjutkan studinya di kota. Dia habiskan waktunya
untuk membantu mengajar anak-anak putus sekolah di desanya. Hidupnya
sekarang lebih tenang dan bahagia dari pada saat dia menggapai
impiannya tapi membuang muka terhadap apa yang ada di sekitarnya
Tahap Peristiwa
 Pengenalan
 Gadis bernama Rena hidup dengan neneknya di rumah peot, pinggiran desa
 Muncul konflik
 Rena telah lulus SMA dan ingin melanjutkan kuliahnya di Kota. Rena
mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya.
 Klimaks
 Rena meminta izin untuk meninggalkan desa dan tinggal di kota untuk
kuliah. Nenek Rena tidak mengizinkan sehingga membuat Rena marah dan
memutuskan untuk melarkan diri dari rumah.
 Antiklimaks
 Sepulang dari kerja sambilannya Rena melihat pengemis renta. Hal ini
mengigatkannya dengan neneknya di Desa. Rena mulai berpikir untuk apa
studinya jika neneknya tetap menderita.
 Penyelesaian
 Rena memutuskan pulang untuk bertemu neneknya. Dia memutuskan
keluar dari studinya, dan membantu anak-anak putus sekolah di desanya
agar tetap dapat belajar.
 Berdasarkan tahapan pada alur cerita cerpen “Impian” tersebut, dapat
disimpulkan bahwa cerpen tersebut memiliki alur maju atau progresif.
 PENGERTIAN BABAK, ADEGAN, PROLOG, EPILOG,
SUTRADARA, DAN SEJENISNYA
 Babak
Babak, merupakan bagian dari lakon drama. Dalam satu lakon drama mungkin saja terdiri dari
satu, dua atau tiga babak bahkan mungkin lebih. Batas antara babak satu dengan babak
selanjutnya ditandai dengan turunnya layer atau matinya penerangan lampu pementasan. Bila
lampu dinyalakan kembali atau layer diangkat kembali biasanya ada perubahan penataan
panggung yang menggambarkan setting yang berbeda.

 Adegan
Adegan adalah bagian dari babak. Sebuah adegan hanya bagian dari rabgkaian suasana dalam
babak.

 Prolog
Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog biasanya berisi tentang
perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, konflik yang terjadi dan juga synopsis lakon.

 Epilog
Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan. Isinya kadang berupa kesimpulan
atau ajaran yang bisa diambil dari tontonan drama yang telah disajikan.

 Dialog
Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memegang peranan penting karena menjadi
pengarah lakon drama. Agar dialog tidak membosankan maka pengucapannya harus disertai
penjiwaan secara emosional, selain itu pelafalannnya harus jelas dan cukup keras.
 Dialog
Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memegang peranan penting karena menjadi
pengarah lakon drama. Agar dialog tidak membosankan maka pengucapannya harus disertai
penjiwaan secara emosional, selain itu pelafalannnya harus jelas dan cukup keras.

 Monolog
Monolog adalah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri.

 Mimik
Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.

 Pantomim
Pantomim adalah ekspresi gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.

 Pantomimik
Pantomimik adalah perpaduan ekspresi gerak-gerik wajah dan gerak-gerik tubuh untuk
menunjukkan emosi yang dialami pemain.

 Gestur
Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya
yang dilakukan pemain.

 Bloking
Bloking adalah aturan berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar
penampilan pemain tidak menjemukan.
Gait
Gait berbeda dengan bloking karena diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan cara bergerak pemain.

Akting
Akting adalah gerakan-gerakan yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan peran yang dimainkan.

Aktor
Aktor adalah orang yang melakukan acting yaitu pemain drama. Untuk actor wanita disebut sebagai aktris.

Improvisasi
Improvisasi adalah gerakan-gerakan atau ucapan-ucapan penyeimbang untuk lebih menghidupkan peran.

Ilustrasi
Ilustrasi adalah iringan bunyi-bunyian untuk memperkuat suasana yang sedang digambarkan. Istilah ilustrasi juga bias disebut musik
pengiring.

Kontemporer
Kontemporer adalah lakon atau naskah serba bebas yang tidak terikat aturan.

Kostum
Kostum adalah pakaian para pemain yang dikenakan pada saat memerankan tokoh cerita di panggung.

Sekenario
Skenario adalah susunan garis-garis besar lakon drama yang akan diperagakan para pemain.

Panggung
Panggung adalah tempat para actor memainkan drama.

Layar
Layar adalah kain penutup panggung bagian depan yang dapat dibuka dan ditutup sesuai dengan kebutuhan.

Penonton
Penonton adalah semua orang yang hadir untuk menyaksikan pertunjukan drama.

Sutradara
Sutradara adalah orang yang memimpin dan paling bertanggung jawab dalam pementasan drama.
Source : http://3pilar.blogspot.com/2011/01/pengertian-teater-
 KONFLIK DALAM DRAMA
 Konflik adalah pertentangan atau ketegangan dalam sebuah drama. Konflik dibedakan menjadi dua
kategori, yaitu:
1. Konflik eksternal
Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya, baik
dengan lingkungan alam ataupun lingkungan manusia. Konflik eksternal dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Konflik fisik adalah konflik yang disebabkan adanya perbenturan antara tokoh dengan lingkungan.
Misalnya, konflik yang dialami tokoh akibat banjir, kemarau panjang, gunung meletus, ataupun
peristiwa alam lainnya.
b. Konflik sosial adalah konflik atau masalah yang muncul akibat adanya hubungan antarmanusia.
Misalnya, masalah penyiksaan, penindasan, pertengkaran.
2. Konflik internal atau konflik batin
Konflik batin adalah konflik antara tokoh dengan dirinya sendiri. Konflik jenis ini cenderung lebih
sulit digambarkan dan butuh keahlian. Ada berbagai jenis drama yang dikenal masyarakat, antara
lain teater rakyat, lenong, sandiwara, dan drama. Bentuk drama meliputi drama berbentuk prosa dan
drama berbentuk puisi (balada).
Jadi, itulah 2 jenis konflik dalam drama yang perlu kamu tahu. Dalam drama biasanya ada banyak
konflik. Sebagian di antaranya adalah gabungan dari konflik eksternal dan internal. Konflik-konflik
inilah yang membuat suatu drama menarik. Cara tokoh menghadapi konflik akan sangat menentukan
akhir dari drama yang ditampilkan.
A. PENGERTIAN TEKS ULASAN DRAMA/FILM

Sehubungan dengan itu, teks ulasan drama/film berarti teks yang berisi tinjauan/kritikan terhadap
kekurangan/kelebihan, kebermanfaatan (segi positif) atau ketidakbermanfaatan (segi negatif)
terhadap suatu pementasan drama/film.
Kritikan tersebut bergantung penginderaan (cara melihat dan mendengarkan) dari penulis ulasan
pementasan drama/film yang memunculkan 4 macam corak kritikan, yakni :
Corak kritik apresiasi
Corak kritik eksposisi
Corak kritik evaluasi
Corak kritik prevalensi
Untuk lebih mudah memahami, ada beberapa ciri dari teks ulasan. Adapun ciri-ciri teks ulasan secara
umum yaitu :
Memuat informasi berdasarkan pandangan/opini penulis terhadap suatu karya.
Pendapat tersebut berdasarkan fakta yang diinterpretasikan dari karya tersebut.
Untuk teks ulasan buku/novel/karya tulis lainnya sering juga disebut dengan resensi

B. STRUKTUR TEKS ULASAN DRAMA/FILM

1. Pendahuluan (Orientasi)
1. Pendahuluan (Orientasi)

Bagian teks ulasan yang menyatakan gambaran umum atau khusus mengenai karya seni drama/film yang hendak di ulas kembali. Adapun bagian ini
meliputi :

a.) Objek ulasan

Meliputi : judul drama/film, penulis drama/film, sutradara, para pelaku dan pemeran, film hasil adaptasi dari novel/cerpen dengan judul dan karya siapa.

Contoh :

‘Mestakung’ merupakan akronim dari ‘Semesta Mendukung’ sebuah film yang disutradarai oleh John De Rantau, produksi Mizan Productions & Falcon
Pictures. Film ini diangkat dari novel non fiksi tentang seorang Profesor Yohanes Surya, Ph.D.,

b.) Hal yang menarik untuk diulas (menonjol)

Meliputi : dialog, pemeran, alur, tata panggung, tata musik, tata lampu, kepiawaian pemeran dalam adegan, kegunaannya, ciri khas produksinya, dan lain-
lain.

c.) Pemutaran atau pementasan drama/film

Meliputi : tempat dan tanggal pementasan drama/film, kapan dirilisnya, siapa sutradaranya, para pemain, penulis skenario, koreografer, dan sebagainya.
2. Tafsiran Isi (Interpretasi)
Bagian tafsiran umumnya berisi pandangan penulis tentang karya tersebut, meliputi :
a.) Unsur dari karya drama/film.
Misalnya : kekuatan/kelemahan alur, sinopsis cerita, kepiawaian pemeran, serius-tidaknya pementasan, keserasian musik pengiring, kelancaran dialog pemeran,
ketelitian pendeskripsian setting ke dalam layar, dan hal lain sesuai dengan kriteria pementasan drama/film.
b.) Nilai-nilai yang akan disampaikan kepada penonton.
Misalnya : nilai pendidikan, nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai kebudayaan, nilai kejujuran, dan sebagainya.
Contoh :
Dalam film “Sang Pemimpi” sikap moral yang disarankan kepada penonton adalah kerja keras dan pantang menyerah untuk mencapai suatu impian.
c.) Perbandingan dengan karya drama/film yang mirip atau dengan sesuatu yang suasana/kesannya mirip.
Contoh :
“Suasana penantian, mungkin masih mengacu pada “modernisme” Beccket. Taruhlah senada dengan penantian dalam Waiting for Godot (Menunggu
Godot)”.
 a.) Unsur dari karya drama/film.
 Misalnya : kekuatan/kelemahan alur, sinopsis cerita, kepiawaian
pemeran, serius-tidaknya pementasan, keserasian musik pengiring,
kelancaran dialog pemeran, ketelitian pendeskripsian setting ke
dalam layar, dan hal lain sesuai dengan kriteria pementasan
drama/film.
 b.) Nilai-nilai yang akan disampaikan kepada penonton.
 Misalnya : nilai pendidikan, nilai moral, nilai agama, nilai sosial,
nilai kebudayaan, nilai kejujuran, dan sebagainya.
 Contoh :
 Dalam film “Sang Pemimpi” sikap moral yang disarankan kepada
penonton adalah kerja keras dan pantang menyerah untuk mencapai
suatu impian.
 c.) Perbandingan dengan karya drama/film yang mirip atau dengan
sesuatu yang suasana/kesannya mirip.
 Contoh :
 “Suasana penantian, mungkin masih mengacu pada “modernisme”
Beccket. Taruhlah senada dengan penantian dalam Waiting for
Godot (Menunggu Godot)”.
 3. Evaluasi
 Bagian evaluasi berisi penilaian pribadi penulis mengenai penampilan, dan
produksi karya seni drama/film yang diulas, meliputi :
 a.) Kekuatan dan kelemahan dari pementasan drama atau produksi film.
 Contoh :
 “Satu hal yang paling menonjol dari film ini adalah soundtracknya yang mampu
membangkitkan suasana percintaan antara pemeran utama pria dan wanita”
 b.) Rekomendasi untuk menggelitik keinginan/kemauan penonton ikut menonton
pementasan drama/film yang diulas.
 “Kelucuan film ini benar-benar terasa, para pemeran sangat piawai dalam
mempengaruhi penonton untuk tertawa”.
 “Akting yang gemilang dipadu dengan naskah yang memikat, soundtrack yang
enak didengar, sinematografi yang indah, dan penyutradaraan yang tepat adalah
alasan kenapa film ini harus masuk ke dalam list film yang wajib kalian tonton”.

4. Kesimpulan/Rangkuman
 Bagian yang berisi kesimpulan tentang keadaan/kondisi suatu karya drama/film
yang diulas. Bagian kesimpulan juga dapat berisi komentar apakah karya tersebut
bernilai/berharga/berguna/layak atau tidak bagi pembaca/penonton.
 Contoh :
 “Berharap film ini dapat menjadi tontonan inspiratif bagi anak-anak Indonesia
yang akan memulai sebuah kerajaan bisnis”.
C. CIRI KEBAHASAAN TEKS ULASAN DRAMA/FILM

1. Teks ulasan drama/film berisi penonjolan terhadap unsur-unsur karya seni yang hendak diulas.

Dapat berupa dialog dalam cerita, hal yang menarik penulis, sesuatu yang khas pada objek ulasan, dapat juga
dengan membandingkan karya drama/film yang sejenis.

Pada teks ulasan drama/film ini, muncul kata adjektiva (kata sifat) seperti : menarik/tidak menarik,
mengharukan, memilukan, bernilai, memuaskan, baik/kurang baik, mencekam, menakutkan, dan lain
sebagainya. Hal ini tentu untuk mendeskripsikan objek yang diulas.

Kata sifat atau kata keadaan adalah kata yang menerangkan tentang keadaan, sifat, watak, tabiat suatu benda.
Kata sifat memberikan jawaban atas pertanyaan bagaimana atua dalam keadaan apa. Adjektiva juga mampu
diperluas lagi dengan amat..., ....sekali, sangat.....
2. Menggunakan kata-kata opini atau persuasif
Contohnya : inilah drama/film Indonesia yang patut untuk ditonton, drama/film ini sungguh menarik untuk ditonton,
drama/film ini benar-benar menghibur, drama/film yang ditampilkan mengandung nilai moral yang perlu kita
teladani, dan lain-lain.
3. Menggunakan konjungsi internal dan konjungsi eksternal
a.) Konjungsi internal (intrakalimat), konjungsi yang menghubungkan dua argumen/gagasan/ide dalam kalimat
simpleks atau dua kelompok klausa.

Terdapat 4 (empat) kategori makna hubungan :


Penambahan/kesejajaran, yaitu konjungsi dan, atau, serta;
Menyatakan waktu, yaitu sejak, setelah, sesudah, ketika, saat;
Menyatakan perbandingan, yaitu tetapi, melainkan, sedangkan, tidak hanya, tetapi juga, bukan saja/hanya...,
melainkan juga...;
Menyatakan sebab-akibat, yaitu sebab, akibat, sehingga, jika, karena, apabila, bilamana, jikalau.
b.) Konjungsi eksternal (antarkalimat), konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa/deskripsi hal/benda dalam
kalimat kompleks atau 2 kalimat simpleks.

Sama halnya dengan intrakalimat, konjungsi ini juga dibedakan atas 4 kategori makna hubungan :
Penambahan/kesejajaran, yaitu konjungsi lebih lanjut, di samping itu, selain itu;
Menyatakan waktu/temporal, yaitu pertama, kedua, ketiga, mula-mula, lalu, kemudian,
berikutnya, selanjutnya, akhirnya ;
Menyatakan perbandingan, yaitu sebaliknya, akan tetapi, sementara itu, di sisi lain,
namun, namun demikian, walaupun demikian/begitu, dan sebagainya ;
Menyatakan sebab-akibat, yaitu oleh karena itu, akibatnya, hasilnya, jadi, sebagai
akibat, maka.
4. Menggunakan ungkapan perbandingan (persamaan/perbedaan)
Contohnya : daripada, sebagaimana, demikian halnya, berbeda dengan, seperti, seperti
halnya, serupa dengan, dan sebagainya.
5. Menggunakan kata kerja material dan kata kerja relasional
Kata kerja material, yaitu kata kerja yang menyatakan kegiatan fisik/proses. Misalnya :
makan, minum, membawa, berbicara, melamun, bertepuk tangan, mendengarkan,
menunggu, melebur, memukul, bertanya, dan lainnya.

Kata kerja relasional adalah kata kerja yang berfungsi untuk membentuk predikat
nominal (kata-kata kopulatif) dan dapat juga membantu memperjelas predikat (kata
kerja bantu).
Contoh kata kerja relasional sebagai kopulatif : bernama, disebut, jadi/menjadi,
meruapakan, adalah, ialah, yaitu, yakni, dan sebagainya.
Contoh kata kerja relasional sebagai kata bantu : pasti, harus/perlu/wajib, jadi,
mungkin, boleh, harap, bisa, hendak/ingin/mau/akan, dapat/bisa, ada, dan
sebagainya.
CONTOH DRAMA

ALLAH MAHA BESAR


Dheni : Orang yang entah darimana, dan bagaimana kehidupannya
Reza : Orang yang kerjanya cuma ikut-ikutan
Boni : Orang yang penakutnya minta ampung
Shiti : Tukang gosip level dewa
Okta : Orang serba tahu

Nah, barulah kita ke naskah dramanya. Check this out!


Ada Apa di Balik Pemalakan

2 orang murid sedang melakukn kewajiban sekaligus kebutuhan mereka sehari-hari, ya, mereka sedang belajar
sebagai mana mestinya, tiba-tiba saja …

(Dobrak pintu) Okta : “ Oy!, si Boni tadi dipalak!”


Reza : “ Di palak? Terus dia gak kenapa-kenapa?”
Okta : “ Engga,”
Reza :”Yah, kok enggasih,”
Shiti :”Di palaknya emang dimana?”
Okta :” Di belakang sekolah,”
Shiti :”Pastesan aja, disanakan emang sering terjadi pemalakan,”
Okta :”Enggakah,”
Shiti :”Iya!,”
Okta :”Enggak!”
Reza :”Stop!” (
Reza :”3, 2, 1, mulai!” (Ala wasit yang mulai tinju)
(Okta + Shiti liatain)
Reza :”Apa?”
Shiti :”Udahdeh, lo percaya aja sama gue, disana itu emang sanggarnya preman,”
Okta :”Enggak, ini pertama kalinya disana ada pemalakan,”
Reza :”Oke, oke, gini aja, kita cari tahu siapa yang bener dengan melakukan penyelidikan
kasus … ada apa di balik pemalakan,”
Sitti + Okta :”Setuju!”
Reza :”Tapi gue enggak,”
Okta :”Terus kenapa lu sanarin kamfret!”
Reza :”Yudah, gue ikut-ikutan aja. Langkah pertama, kita harus temui yang korban, Boni.”

Setelah berkeliling sekolah selama beberapa saat, akhirnya mereka bertemu dengan … guru,
lalu setelah itu barulah mereka bertemu dengan kepala sekolah, dan akhirnya bertemu
dengan pawang singa, dan bertemu Boni.

Reza :”Saudara Boni, bisa jelaskan secara kronologi, bagaimana kejadian pencopetan itu
berlangsung?” (Ala detektif)
Boni :”Awalnya gue pulang aja kayak biasa, tapi tiba-tiba aja ada orang yang nyegat gue,
orangnya pake jaket, topi, sama pake celana seragam,” (ciri-cirinya percis sama Okta)
Reza :”Apa?! Rasanya saya tidak asing lagi dengan ciri-ciri tersebut, tidak salah lagi,
pelakunya pasti kau! Shiti,”
Shiti :”Gue pake rok pe’a,”
Reza :”Tapi bisa aja lo ganti celananya lo pake rok sebelumnya,”
Shiti :”Udahlah, ini buang-buang waktu, kita langsung ke tempat kejadiannya aja,”
Okta :”Ayuk,” (jalan biasa sama yg lain kecuali Reza)
Reza :”Hmm! Oke.” (jalan pelan ala film action) (didorong narator biar cepet)

Setelah itu mereka melakukan olah TKP dan mereka menemukan hal yang … WOW gituh! Penasaran
apa? Kita langsung tengok.

Reza :”Jadi ini tempat kejadiannya. Ada yang aneh,”


Boni :”Ada apa emang, Za?”
Reza :”Rasanya gue ga asing lagi dengan ciri-ciri pelakunya, sama … Okta kok bisa tahu jalan kesini, ya.
Kayaknya tidak salah lagi kalau pelakunya adalah … orang yang memalak Boni,”
Shiti :”Wow … aku tercengan,” (ekspresi datar)
Okta :”Yaelah, sekarang kita ngapain disini,”
Reza :”Hmm! Kita tanyai saksi mata. Kamu, mas! Iya kamu, sini, sini,” (manggil orang)
Dheni :”Ada apa mas?”
Reza :”Apa emang betul, disini tempatnya sering terjadi pemalakan?”
Dheni :”Iya, mas,”
Shiti :”Tuh kan, apa gue bilang. Bisa jadi bahan gosip barunih,”
Reza :”Jangan terburu-buru, saudari Shi tikus, kita masih belum melakukan klasifikasi,”
Reza :”Bagaimana mas bisa mengetahui hal itu?”
Dheni :”Karena saya yang malaknya, mas!” (pegang kerah baju Reza)
Okta :”Ow ow ow, tenang mas, tenang,”
Shiti :”Kok lu ga kasih tahu dia orangnya Bon?”
Boni :”Ya gue udah lupa lagi,”
Dheni :”Sekarang cepet kasih uang lo!”
Reza :”Sabar, mas, sabar. Ini bisa diselesain baik-baik, kalau kayak gini ga seru, iya, ga,”
Dheni :”Ga seru apanya?”
Reza :”Ya gak seru, tinggal tarik pelatuk, dor, udahan,” (sambil ambil pistol dari saku atau senjata tajam)
(NB : kalau senjata tajam ucapannya jadi “Ya gak seru, tinggal cleb, udahan”)
Dheni :”Oh iya-iya, maaf mas,”
Reza :”Haah! Baru tahu lo! Meskipun tingkah gue meragukan, tapi gue ini anak polisi. Oke, sekarang
mana uang lo!”
Shiti :”Lah, kok lu malah malak diasih, Za,”
Reza :”Diem lu!”
Dheni :”Ini, mas,” (ngasih uang)
Reza :”Nah, gitudong. Nih,” (kasih lagi uangnya)
Boni :”Loh, kok dibalikin lagi?”
Reza :”Kan tadi dia minta duit, tapi berhubung gue lagi bokek, ya gue minta sama dia, terus gue kasih ke
dia,”
Shiti :”Yaelllah,”
Reza :”Oke, dengan ini kasus ‘Ada Apa di Balik Pemalakan’ terbongkar. Kasus ditutup.” (Gaya sok
keren)

Begitulah, kasus pemalakan terbongkar, setelah kejadian itu jalan di belakang sekolah dimasukkan ke
dalam daftar black street yang tidak boleh dilewati, kecuali oleh orang profesional. Saya (nama
narator), beserta anggota yang bertugas, izin undur diri dari hadapan Anda.

– Tamat –
PERSIAPAN PEMENTASAN DRAMA
A. NASKAH
Naskah merupakan awal dari terbentuknya sebuah pementasan
drama. Naskah sendiri terdiri dua jenis, yakni naskah
tertulis dan naskah yang tidak tertulis. Naskah tertulis
adalah naskah drama yang sudah ada dalam sebuah karya
tulis yakni berupa naskah drama atau yang biasa disebut
naskah lakon. Sedangkan naskah yang tidak tertulis adalah
naskah yang sudah ada melalui cerita-cerita lisan. Biasanya
naskah tidak tertulis ini ada di setiap daerah yang memiliki
legenda, mitos, atau cerita masayarakat yang dituturkan
secara turun temurun.
Namun dalam buku ini diharapkan siswa mempelajari terlebih
dahulu naskah-naskah yang sudah tertulis, yakni naskah
drama opera berjudul “Pangeran Monyet”
Dalam proses ini, yang dilakukan kali pertama adalah
membaca naskah tersebut. Dengan membaca naskah
tersebut siswa dapat melakukan bedah naskah untuk
mengetahui :
 1. Tokoh
 Tokoh dalam pementasan drama terdiri dari tokoh utama, tokoh
pembantu, serta figuran. Tokoh utama adalah tokoh sentral atau
tokoh terpenting dalam drama tersebut. Untuk itu tokoh utama harus
memiliki kemampuan akting yang bagus. Dengan mengetahui tokoh
utama, aktor atau aktris yang terpilih memerankan dapat mengetahui
secara jelas karakter, kebiasaan, tingkat emosi tokoh, melalui baik
keterangan adegan maupun dialog dalam naskah yang dipilih untuk
pentas.
 Meski demikian tuntutan berakting bagus juga tetap berlaku bagi
tokoh pembantu maupun tokoh figuran, sebab kedua jenis tokoh
tersebut membantu tokoh utama dalam bermain drama.
 Yang menjadi kebiasaan buruk dalam sebuah proses pementasan
adalah, tokoh pembantu dan figuran ini kurang serius berlatih,
bahkan saat pentas. Padahal keseluruhan pementasan drama adalah
tanggung jawab semua anggota kelompok. Untuk itu, jika latihan,
diharapkan semua anggota ikut latihan dengan serius. Jika salah satu
pemain tidak serius latihan atau pentas, salah-salah malah membuat
pementasan menjadi rusak.
2. Setting
Dengan membedah naskah, dapat diketahui pula setting
panggung, berikut property yang dibutuhkan. Setting ini biasanya
sudah ada dalam keterangan naskah drama. Berikut ini contoh
setting panggung :
- Ruang tamu (Kursi, meja, pintu, jendela, almari
buku, bingkai foto atau lukisa)
- Teras rumah (kursi, meja, tanaman, sangkar
burung)
3. Property
Property ini juga biasanya sudah ada dalam keterangan naskah, namun
ada kalaunya property bisa ditambah untuk menghidupkan adegan,
misalnya seorang tokoh yang berdialog sambil menyulam. Maka
diperlukan alat untuk menyulam. Atau bisa saja, ada penambahan
adegan supaya lebih dramatik dengan menambahkan adegan
memecah gelas. Namun demikian semua harus dipertimbangkan
agar pementasan nampak rapi.
2. Waktu
Dengan membaca naskah, biasanya juga ada
keterangan waktu. Apakahadegan tersebut
berlangsung malam hari, siang, atau sore. Hal ini
untuk membantu penata lampu untuk memilih
efek-efek warna pada filter lampu.
3. Kostum
Kostum biasanya sudah ada pada keterangan, tapi
ada juga naskah yang sama sekali tidak
menjelaskan kostum yang dipakai tokoh. Dalam
pembacaan naskah, penyaji bisa menentukan
kostum, sesuai dengan waktu atau masa yang saat
itu terjadi dalam naskah. Sebagai contoh, tidak
mungkin tokoh jaman majapahit menggunakan
celana jeans.
B. SUTRADARA & CASTING
Pementasan drama dipimpin oleh seorang pemimpin produksi.
Namun untuk divisi artistik dipimpin oleh seorang
sutradara. Namun dalam kelompok teater sekolahan,
sutradara bisanya adalah seorang duru drama atau pelatih
drama.
Tugas sutradara adalah sebagai berikut :
- memilih pemain (casting)
- menjelaskan penafsiran lakon kepada pemain
- menyusun rencana pembiayaan
- memimpin diskusi dengan penata panggung tentang konsep
panggung, penata rias tentang konsep rias, dan penata
cahaya dengan siswa sebagai kerabat kerja pertunjukan.
Casting
Setelah membaca dan memahami naskah, biasanya sutradara
melakukan casting, atau pemilihan pemain. Pemilihan
pemain ini bisa dilakukan dengan dua pendekatan.

Вам также может понравиться

  • Tapol
    Tapol
    От Everand
    Tapol
    Рейтинг: 4 из 5 звезд
    4/5 (26)
  • Tumbal Janin
    Tumbal Janin
    От Everand
    Tumbal Janin
    Рейтинг: 1 из 5 звезд
    1/5 (1)
  • Pengertian Drama
    Pengertian Drama
    Документ2 страницы
    Pengertian Drama
    sahata
    Оценок пока нет
  • Makalah Teks Drama
    Makalah Teks Drama
    Документ9 страниц
    Makalah Teks Drama
    Khrisna Faisa
    Оценок пока нет
  • DRAMA
    DRAMA
    Документ26 страниц
    DRAMA
    32. Thoriq Difa'ul Amirudin
    Оценок пока нет
  • Materi Drama Sem 2
    Materi Drama Sem 2
    Документ8 страниц
    Materi Drama Sem 2
    Nisrina Andira
    Оценок пока нет
  • Drama Sebagai Karya Sastra
    Drama Sebagai Karya Sastra
    Документ4 страницы
    Drama Sebagai Karya Sastra
    rina wijayanti
    Оценок пока нет
  • DRAMA
    DRAMA
    Документ9 страниц
    DRAMA
    dyra
    Оценок пока нет
  • JENIS DRAMA
    JENIS DRAMA
    Документ7 страниц
    JENIS DRAMA
    Rahmi Wati Aprian
    Оценок пока нет
  • Pengertian Drama
    Pengertian Drama
    Документ11 страниц
    Pengertian Drama
    Mohamad Mansur
    Оценок пока нет
  • JENIS DRAMA
    JENIS DRAMA
    Документ6 страниц
    JENIS DRAMA
    rihan dini
    Оценок пока нет
  • Makalah Drama
    Makalah Drama
    Документ11 страниц
    Makalah Drama
    PRAYOGA AZJA
    Оценок пока нет
  • Bermain Drama
    Bermain Drama
    Документ13 страниц
    Bermain Drama
    Ratih Paramitha IdaAyuu
    Оценок пока нет
  • Tugas Teks Drama Noviyanti
    Tugas Teks Drama Noviyanti
    Документ5 страниц
    Tugas Teks Drama Noviyanti
    ira muliasari
    Оценок пока нет
  • Konsep Drama Sejarah Drama Dunia
    Konsep Drama Sejarah Drama Dunia
    Документ17 страниц
    Konsep Drama Sejarah Drama Dunia
    Fatahiyah Mohd. Ishak IPG KDA
    Оценок пока нет
  • Unsur-Unsur Intrinsik Drama
    Unsur-Unsur Intrinsik Drama
    Документ8 страниц
    Unsur-Unsur Intrinsik Drama
    Annisya Mutiara
    Оценок пока нет
  • Materi Drama
    Materi Drama
    Документ6 страниц
    Materi Drama
    Aris Rukmana
    Оценок пока нет
  • SEJARAH DRAMA
    SEJARAH DRAMA
    Документ13 страниц
    SEJARAH DRAMA
    Nurazmi Zelita
    Оценок пока нет
  • Tugas Dramaturg (Drama)
    Tugas Dramaturg (Drama)
    Документ6 страниц
    Tugas Dramaturg (Drama)
    Syam Suri
    Оценок пока нет
  • DRAMA] Jenis-jenis Drama
    DRAMA] Jenis-jenis Drama
    Документ25 страниц
    DRAMA] Jenis-jenis Drama
    Griselda Tomasila
    Оценок пока нет
  • Prosa Fiksi Dan Drama
    Prosa Fiksi Dan Drama
    Документ42 страницы
    Prosa Fiksi Dan Drama
    LuCy Novitha Sarie Ramlan
    Оценок пока нет
  • Pengertian Drama
    Pengertian Drama
    Документ7 страниц
    Pengertian Drama
    Cahyo Nur
    Оценок пока нет
  • Makalah
    Makalah
    Документ9 страниц
    Makalah
    faasokhi zebua
    Оценок пока нет
  • Drama
    Drama
    Документ2 страницы
    Drama
    vivi rofiqoh nur anita
    Оценок пока нет
  • Presentasi Drama
    Presentasi Drama
    Документ10 страниц
    Presentasi Drama
    Kiki RailFans Matarmaja Brantas
    Оценок пока нет
  • DRAMA
    DRAMA
    Документ22 страницы
    DRAMA
    bahana prasetyaning putri
    Оценок пока нет
  • JENIS DRAMA
    JENIS DRAMA
    Документ7 страниц
    JENIS DRAMA
    Adib Setyawan
    Оценок пока нет
  • Drama Indonesia
    Drama Indonesia
    Документ4 страницы
    Drama Indonesia
    Lisa Koesoema
    Оценок пока нет
  • Analisis Kereta Kencana Lengkap
    Analisis Kereta Kencana Lengkap
    Документ15 страниц
    Analisis Kereta Kencana Lengkap
    Adi Maysaroh
    Оценок пока нет
  • Bahasa Indonesia Drama
    Bahasa Indonesia Drama
    Документ21 страница
    Bahasa Indonesia Drama
    nofita
    Оценок пока нет
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Документ4 страницы
    Bahasa Indonesia
    Sukardi Tiket
    Оценок пока нет
  • Hukum Islam Muamalah
    Hukum Islam Muamalah
    Документ6 страниц
    Hukum Islam Muamalah
    Bagas Ario S /7
    Оценок пока нет
  • Materi Drama
    Materi Drama
    Документ8 страниц
    Materi Drama
    Mikael Jonathan
    Оценок пока нет
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Документ11 страниц
    Tugas 1
    afida
    Оценок пока нет
  • Colorful Fun Writing A Drama or Play Presentation - 20240123 - 142328 - 0000
    Colorful Fun Writing A Drama or Play Presentation - 20240123 - 142328 - 0000
    Документ25 страниц
    Colorful Fun Writing A Drama or Play Presentation - 20240123 - 142328 - 0000
    hanynurul589
    Оценок пока нет
  • Drama Belajar
    Drama Belajar
    Документ9 страниц
    Drama Belajar
    rina susanti
    Оценок пока нет
  • Tingkat Jangkauan Gerak Atau Tinggi Rendahnya Gerak
    Tingkat Jangkauan Gerak Atau Tinggi Rendahnya Gerak
    Документ14 страниц
    Tingkat Jangkauan Gerak Atau Tinggi Rendahnya Gerak
    Azwir Azhari
    100% (3)
  • Pengertian Teks Drama
    Pengertian Teks Drama
    Документ14 страниц
    Pengertian Teks Drama
    Dian Octaviani
    Оценок пока нет
  • RESUME
    RESUME
    Документ3 страницы
    RESUME
    Agni Miftah Fauzi XI A1
    Оценок пока нет
  • DRAMA MATERI
    DRAMA MATERI
    Документ5 страниц
    DRAMA MATERI
    agistiaanaelaa
    Оценок пока нет
  • RINGKASAN Materi Bahasa Indonesia Kelas XI
    RINGKASAN Materi Bahasa Indonesia Kelas XI
    Документ5 страниц
    RINGKASAN Materi Bahasa Indonesia Kelas XI
    Melly Fitria Anggraini
    Оценок пока нет
  • PENULISAN NASKAH DRAMA SMP-Anwar-UNY
    PENULISAN NASKAH DRAMA SMP-Anwar-UNY
    Документ18 страниц
    PENULISAN NASKAH DRAMA SMP-Anwar-UNY
    Resha Panji Lanang
    Оценок пока нет
  • Materi Bahasa Indonesia Kelas XI
    Materi Bahasa Indonesia Kelas XI
    Документ5 страниц
    Materi Bahasa Indonesia Kelas XI
    Pixie rnt
    Оценок пока нет
  • Teks Drama
    Teks Drama
    Документ7 страниц
    Teks Drama
    cbrrobi67
    Оценок пока нет
  • TTG Drama B Indo
    TTG Drama B Indo
    Документ10 страниц
    TTG Drama B Indo
    Irsyad adhitama
    Оценок пока нет
  • Seni Drama Ok
    Seni Drama Ok
    Документ8 страниц
    Seni Drama Ok
    Kinza PrintSolution
    Оценок пока нет
  • JENIS DRAMA
    JENIS DRAMA
    Документ13 страниц
    JENIS DRAMA
    Bat Dine
    Оценок пока нет
  • Brown and Green Aesthetic Simple Group Project Presentation - 20240116 - 141301 - 0000
    Brown and Green Aesthetic Simple Group Project Presentation - 20240116 - 141301 - 0000
    Документ9 страниц
    Brown and Green Aesthetic Simple Group Project Presentation - 20240116 - 141301 - 0000
    hanynurul589
    Оценок пока нет
  • CIRI UTAMA Dan PENGERTIAN DRAMA
    CIRI UTAMA Dan PENGERTIAN DRAMA
    Документ19 страниц
    CIRI UTAMA Dan PENGERTIAN DRAMA
    Amanda Putri Aulia
    Оценок пока нет
  • Makalah Drama 2
    Makalah Drama 2
    Документ16 страниц
    Makalah Drama 2
    UzibAlthafunnisa
    Оценок пока нет
  • Drama Kelas Xi - Ia
    Drama Kelas Xi - Ia
    Документ10 страниц
    Drama Kelas Xi - Ia
    Desy Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Teks Drama
    Teks Drama
    Документ3 страницы
    Teks Drama
    Tuti Purwanti
    Оценок пока нет
  • DRAMA
    DRAMA
    Документ22 страницы
    DRAMA
    Sebrine Adilia
    Оценок пока нет
  • A. KAJIAN TEORI-WPS Office
    A. KAJIAN TEORI-WPS Office
    Документ4 страницы
    A. KAJIAN TEORI-WPS Office
    vikacuak19
    Оценок пока нет
  • Materi Drama PDF
    Materi Drama PDF
    Документ10 страниц
    Materi Drama PDF
    Abu Bidin
    Оценок пока нет
  • Bermain Drama Makalah
    Bermain Drama Makalah
    Документ7 страниц
    Bermain Drama Makalah
    Jipin altiro
    Оценок пока нет
  • DRAMA Makalah
    DRAMA Makalah
    Документ12 страниц
    DRAMA Makalah
    Mawaddah Lyana
    Оценок пока нет
  • Modul Penyurtaradaan
    Modul Penyurtaradaan
    Документ246 страниц
    Modul Penyurtaradaan
    EdoChicarito
    Оценок пока нет
  • Bab 8 Drama1
    Bab 8 Drama1
    Документ8 страниц
    Bab 8 Drama1
    jeffreypunches
    Оценок пока нет
  • Bab 8 Drama1
    Bab 8 Drama1
    Документ8 страниц
    Bab 8 Drama1
    jeffreypunches
    Оценок пока нет
  • KANKER SERVIKS
    KANKER SERVIKS
    Документ40 страниц
    KANKER SERVIKS
    wierra_park
    100% (1)
  • Referat Angina Pektoris
    Referat Angina Pektoris
    Документ20 страниц
    Referat Angina Pektoris
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Sosialisasi M g1
    Sosialisasi M g1
    Документ5 страниц
    Sosialisasi M g1
    shintaa
    Оценок пока нет
  • BUuMIL KEK
    BUuMIL KEK
    Документ50 страниц
    BUuMIL KEK
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Penilaian Kualitas Aset Bank Syariah PDF
    Penilaian Kualitas Aset Bank Syariah PDF
    Документ72 страницы
    Penilaian Kualitas Aset Bank Syariah PDF
    Ani
    Оценок пока нет
  • Lapkas Obgyn Pre Eklamsia
    Lapkas Obgyn Pre Eklamsia
    Документ22 страницы
    Lapkas Obgyn Pre Eklamsia
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Sindrom Down
    Sindrom Down
    Документ15 страниц
    Sindrom Down
    Marlin Yulianti
    Оценок пока нет
  • Husnul B. Indo Kelompok 4
    Husnul B. Indo Kelompok 4
    Документ33 страницы
    Husnul B. Indo Kelompok 4
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Presentation LAPKAS LILI
    Presentation LAPKAS LILI
    Документ24 страницы
    Presentation LAPKAS LILI
    shintaa
    Оценок пока нет
  • 5-18 Histologi Sistem Saraf Pusat & Perifer
    5-18 Histologi Sistem Saraf Pusat & Perifer
    Документ46 страниц
    5-18 Histologi Sistem Saraf Pusat & Perifer
    shintaa
    Оценок пока нет
  • PP Seminar
    PP Seminar
    Документ40 страниц
    PP Seminar
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Promkes Indoor Dan Outdoor Upaya-Berhenti-Merokok
    Promkes Indoor Dan Outdoor Upaya-Berhenti-Merokok
    Документ20 страниц
    Promkes Indoor Dan Outdoor Upaya-Berhenti-Merokok
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Kanker Serviks PPT Promkes
    Kanker Serviks PPT Promkes
    Документ12 страниц
    Kanker Serviks PPT Promkes
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Kelbi Baktiya
    Kelbi Baktiya
    Документ82 страницы
    Kelbi Baktiya
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Disentri Basiler
    Disentri Basiler
    Документ33 страницы
    Disentri Basiler
    shintaa
    Оценок пока нет
  • KP 5.17 Anatomi Saraf Perifer
    KP 5.17 Anatomi Saraf Perifer
    Документ37 страниц
    KP 5.17 Anatomi Saraf Perifer
    Arif Maulana
    Оценок пока нет
  • SISTEM SARAF OTONOM
    SISTEM SARAF OTONOM
    Документ26 страниц
    SISTEM SARAF OTONOM
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Palatoskizis
    Palatoskizis
    Документ30 страниц
    Palatoskizis
    shintaa
    Оценок пока нет
  • FUNGSI SISTIM
    FUNGSI SISTIM
    Документ45 страниц
    FUNGSI SISTIM
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Environment PPT Template 034
    Environment PPT Template 034
    Документ23 страницы
    Environment PPT Template 034
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Resume PPT Template 001
    Resume PPT Template 001
    Документ35 страниц
    Resume PPT Template 001
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Background PPT Template 013
    Background PPT Template 013
    Документ47 страниц
    Background PPT Template 013
    shintaa
    Оценок пока нет
  • Celah Palatum
    Celah Palatum
    Документ53 страницы
    Celah Palatum
    Nengsari Rubiyanti
    Оценок пока нет