- Gejala dan keluhan, baik pada saluran cerna, saluran
ANAMNESIS napas, maupun kulit - Awitan gejala ASS, waktu antar pemberian susu sapi dan timbulnya gejala, dan jumlah susu yang diminum hingga menimbulkan gejala. - Riwayat atopi pada orangtua dan saudara - Riwayat atau gejala alergi sebelumnya.
- KU: status gizi, hidrasi,
pucat Pemeriksaan fisik - Kulit: DA, urtikaria, angiodema - Saluran napas: tanda rinitis alergi (konka edema, pucat), asma (mengi, otitis media efusi - Saluran cerna: meteorismus, skibala, fisura ani a. Double-blind, placebo- controlled food challenge (DBPCFC)
b. Patch test Pemeriksaan Penunjang c. Skin Prick Test (SPT)
d. antibodi IgE serum spesifik
terhadap susu sapi
e. Uji eliminasi dan provokasi
Pemeriksaan Penunjang
• DBPCFC: gold standar
• Kombinasi SPT+antibodi IgE serum spesifik = 95% diagnosis untuk IgE mediated PRINSIP TATA LAKSANA • Hindari susu sapi/makanan yang mengandung susu sapi • Pada anak yang dapat susu formula: susu pengganti terhidrolisis sempurna/ekstensif/ susu formula asam amino pada kasus berat • Susu formula kedelai dapat diberikan pada anak berusia diatas 6 bulan Tata laksana alergi susu sapi pada bayi dengan ASI eksklusif Tata laksana alergi susu sapi pada bayi dengan PASI