Вы находитесь на странице: 1из 38

Kebutuhan Dasar

Manusia II
Cairan dan Elektrolit

Tingkat XI / Semester 3
Tahun Pelajaran 2013-2014

SMK KESEHATAN BINA SEHAT


WATAMPONE - BONE
Tujuan Pembelajaran

Pada akhir pembelajaran, mahasiswa


diharapkan mampu :
1. Memahami dan mejelaskan tentang
regulasi cairan tubuh manusia,
2. Memahami dan mejelaskan tentang
regulasi elektrolit,
3. Memahami dan mejelaskan tentang
regulasi asam-basa,
4. Memahami dan mejelaskan
keseimbangan cairan, elektrolit dan
asam-basa
PENDAHULUAN
Keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa
dalam tubuh berfungsi untuk mempertahankan
kesehatan dan fungsi semua sistem tubuh.

Keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa


dipertahankan melalui asupan dan keluaran
cairan dan elektrolit, penyebarannya dalam
tubuh serta diatur melalui sistem perkemihan
dan pernapasan.
PENGERTIAN
Keseimbangan cairan adalah keseimbangan
antara asupan/input dan keluaran/output cairan.

Air atau cairan merupakan komponen terbesar


yang membentuk tubuh, 60% dari berat badan
orang dewasa terdiri atas cairan.
Lanjutan...

Secara rata2 tubuh orang dewasa akan kehilangan


2.5 Liter cairan per harinya.

± 1.5 Liter cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml


melalui keluarnya keringat, 400 ml keluar dalam
bentuk uap air melalui proses respirasi
(pernafasan) & 100 ml keluar bersama dengan
feces (tinja).
Lanjutan...

Pada orang normal dengan BB 70 kg, Total cairan


tubuh (TBF) rata2nya ± 60% BB atau ± 42 Liter.
Persentase ini dapat berubah, bergantung pada
umur, jenis kelamin dan derajat obesitas (Guyton
& Hall, 1997).
Distribusi Cairan Tubuh
Cairan tubuh didistribusikan dalam dua
kompartemen yang berbeda, yaitu :
1. Cairan Intraseluler (CIS)
Terdiri atas semua cairan yang berada dalam
sel tubuh, sekitar 40% dari jumlah total berat
badan.
Pada orang dewasa ± 2/3 dari cairan tubuh
adalah intraselular, ± 25 Liter pada rata2 pria
dewasa.
Lanjutan...

2. Cairan Ekstraseluler (Ekstracelluler Fluid)


Cairan ekstraseluler adalah semua cairan yang
berada di luar sel, sekitar 20% dari berat
badan total, atau ± 15 L dlm rata2 org dewasa.
Dibagi dalam tiga kompartemen kecil, yaitu :
a. Cairan Intertisial (± 8 L)
b. Cairan Intravaskular (± 5-6 L)
c. Cairan Transeluler (± 1 L)
Lanjutan...

CIS 40%

Cairan Tubuh
Membran sel
60%

CES 20%

CIT 15% Plasma 5%


KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

Elektrolit yang terdpt pada cairan tubuh akan berada


dalam bentuk ion bebas (free ions). Secara umum
elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu
kation & anion.

Ada tiga cairan elektrolit yang paling esensial yaitu :


1. Kation (K ) fungsinya;
 Untuk transmisi dan konduksi impuls saraf.
 Kontraksi otot rangka, otot polos dan otot
jantung
Lanjutan...

2. Natrium (Na )
Merupakan kation paling banyak yang terdapat
pada cairan ekstra sel.

3. Kalsium (Ca ), fungsinya


- Membanu aktifitas saraf dan otot normal.
- Meningkatkan kontrasi otot jantung.
- Berguna untuk integritas kulit dan sel.
Lanjutan...

Gejala klinis kekurangan elektrolit:


 Haus
 Anoreksia
 Perubahan tanda-tanda vital
 Lemas atau pucat
 Anak rewel
 Kejang-kejang
 Kulit dingin
Lanjutan...
Fisiologi Cairan dan Elektrolit
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya
berpindah dari cairan interstitial masuk kedalam
sel. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit
tubuh dengan beberapa cara yaitu:
1. Difusi
Merupakan proses di mana partikel yang
terdapat di dalam cairan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
sampai terjadi keseimbangan.
Lanjutan...
2. Osmosis
Merupakan bergeraknya pelarut bersih
seperti air, melalui membran
semipermiabel dan larutan yang
berkosentrasi lebih rendah ke kosentrsi
yang lebih tinggi yang sifatnya menarik.
3. Transport aktif
Partikel bergerak dari konsentrasi rendah
ke lebih tinggi karena adanya daya aktif
dari tubuh seperti pompa jantung.
Kebutuhan Air Berdasarkan Umur dan
Berat Badan

Umur Jumlah air dalam 24 jam ml/kg berat badan


3 hari 250-300 80-100
1 tahun 1150-1300 120-135
2tahun 1350-1500 115-125
4 tahun 1600-1800 100-110
10tahun 2000-2500 70-85
14tahun 2200-2700 50-60
18tahun 2200-2700 40-50
Dewasa 2400-2600 20-30
Pertukaran Cairan Tubuh
1. Pemasukan :
Cairan tubuh sebagian besar berasal dari
makanan dan minuman.
2. Pengeluaran :
Pengeluaran cairan terjadi melalui organ-
organ seperti;
a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru-paru
d. Gastrointestinal
Gangguan Keseimbangan cairan
a. Isotonis
Bila sel dimasukan kedalam suatu larutan
tanpa menyebabkan sel membengkak atau
mengkerut disebut larutan isotonis.
b. Hipotonis
Larutan yang bila dimasukan kedalamnya akan
menyebabkan sel menjadi bengkak.
c. Hipertonis
Larutan yang menyebabkan sel mengkerut jika
dimasukan kedalam larutan tadi.
Lanjutan...
d. Hipovolemik (Dehidrasi)
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan
volume cairan ekstra seluler (CES) dan dapat
terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal,
gastrointestinal, pendarahan sehingga
menimbulkan syok hipovolemik.
e. Hipervolemik (Edema)
Adalah penambahan/kelebihan volume CES
dapat terjadi pada saat:
- Stimulasi kronis ginjal untuk menahan
natrium dan air.
- Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan
ekskresi natrium dan air.
- Kelebihan pemberian cairan.
DEHIDRASI
Pengertian
Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau
jaringan atau keadaan yang merupakan akibat
kehilangan air abnormal (Ramali & Pamoentjak
1996).
Lanjutan...
Terdapat banyak sebab kehilangan cairan tubuh
dan kandungan elektrolit di antaranya kehiiangan
melalui kulit seperti diaforesis, luka bakar.
Kehilangan cairan tubuh melalui saluran
pencernaan misalnya muntah, diare, Kehilangan
cairan tubuh melalui saluran perkemihan,
misalnya karena diuresis osmotik, diabetes
insipidus.
Lanjutan...
Jenis Dehidrasi
1. Dehidrasi Isotonis
Dehidrasi dimana kekurangan air lebih
dominan dibanding kekurangan elektrolit. Pada
dehidrasi jenis ini terjadi pemekatan cairan
ekstraseluler, sehingga terjadi perpindahan air
dari intrasel ke ekstrasel yang menyebabkan
terjadi dehidrasi intraselluler. Bila cairan
intrasel berkurang lebih dari 20%, maka sel
akan mati.
Lanjutan...
2. Dehidrasi Hipertonik
Dehidrasi dimana kekurangan elektrolit lebih
dominan dibanding kekurangan air. Dehidrasi
jenis ini terjadi bila seseorang yang mengalami
kekurangan cairan hanya diatasi dengan
minum air murni tanpa mengandung elektrolit
Lanjutan...
Penilaian Dehidrasi

Dehidrasi
Penilaian Tdk Dehidrasi Dehidrasi Berat
Ringan/Sedang
Lihat: Keadaan Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai, tdk
Umum sadar

Mata Normal Cekung Sangat cekung &


kering
Air mata Ada Tdk ada Tdk ada

Mulut & Basah Kering Sangat kering


Lidah
Rasa Haus Minum biasa, tdk Haus, ingin minum Malas minun/ tdk bs
haus banyak minum
Periksa : Kembali cepat Kembali lambat Sangat lambat
Turgor Kulit
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
1. Natrium/Sodium
a. Kekurangan Natrium (hiponatremia)
Penyebab : yg berkeringat berlebihan
karena suhu Iingkungan, demam, olahraga,
muntah, diare, pengeluaran cairan melalui
saluran gastrointestinal, dsb.
Gejala : sakit kepala, kelemahan otot,
fatique, apatis, mual, muntah, kejang perut,
shock, kekacauan mental, dan koma.
Lanjutan...
b. Kelebihan natrium (hipernatremia)
Penyebab : tubuh lebih banyak kehilangan air
daripada kehilangan natrium, terlalu banyak
makan tablet garam, dan infus NaCl yg terlalu
cepat.
Gejala : output urine sedikit, turgor kulit keras
seperti karet, kegelisahan mental, kontraksi
jantung meningkat atau takikardia, dan
bahkan dapat menyebabkan kematian.
Lanjutan...
2. Kalium/Potasium
a. Kekurangan kalium (hipokalemia)
Penyebab : intake kalium yang kurang,
peningkatan aktivitas, kehilangan kaiium
lewat traktus gastrointestinal, kehilangan
akibat diuretik, dsb.
Gejala : kelemahan otot, anoreksia, mual,
muntah, refleks tendon hilang, aritmia
jantung, perubahan gambaran EKG, defisit
kalium yang berat/lama akan menyebabkan
paralise, kerusakan ginjal, ileus paralitik,
kardiak arrest / respirasi.
Lanjutan...
b. Kelebihan kalium (hiperkalemia)
Penyebab : intake kalium yang berlebihan,
gagal ginjal, insufisiensi ginjal, kalium
masuk ke aliran darah dari sel-sel yang
cedera/trauma berat, & asidosis metabolik.
Gejala : mual, muntah, diare, kardiak
aritmia, perubahan gambaran EKG,
berdebar-debar/palpitasi, anuria, dan
kardiak arrest.
Lanjutan...
3. Kalsium
a. Defisit kalsium (hipokalsemia)
Penyebabnya : diet kurang kalsium,
defisiensi hormone paratiroid atau vitamin
D, penyakit pankreas, dsb.
Gejala : osteoporosis, fraktur patologis,
spasme, kejang-kejang, mual, muntah, diare,
kardiak arrest.
Lanjutan...
b. Kelebihan kalsium (hiperkalsemia)
Penyebab : kalsium keluar dari tulang dan
menjadi pekat dalam cairan ekstraseluler,
immobilisasi, kanker tulang metastase,
diet,dsb.
Gejala : haus, poliuri, refleks tendon
rnenurun, batu ginjal, lemah, tonus otot
menurun, dan motilitas gastrointestinal
traktus menurun.
Lanjutan...
4. Magnesium
a. Kekurangan magnesium (hipomagnesemia)
Penyebab : absorbsi yang terganggu dari
sakuran gastrointestinal, banyak kehilangan
magnesium melalui ginjal, atau dapat pula
disebabkan karena malnutrisi yang lama.
Lanjutan...
b. Kelebihan magnesium (hipermagnesemia)
Penyebab : gagal ginjal, diabetes
ketoasidosis.
Gejala : hipotensi, vasodilatasi, peningkatan
panas, haus, mual/muntah, kehilangan
refleks-refleks tendon, depresi pernapasan.
Hipermagnesemia yang lama dapat
menyebabkan kardiak arrest, dan koma
FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

1. Umur
Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami
gangguan keseimbangan cairan dibanding usia
dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi
gangguan keseimbangan cairan dikarenakan
gangguan fungsi ginjal atau jantung.
Lanjutan...
2. Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu
tinggi) dan kelembaban udaranya rendah
memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh
dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan
seseorang yang beraktifitas di lingkungan
yang panas dapat kehilangan cairan sampai
dengan 5 L per hari.
Lanjutan...
3. Diet
Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh
akan membakar protein dan lemak sehingga
akan serum albumin dan cadangan protein
akan menurun padahal keduanya sangat
diperlukan dalam proses keseimbangan cairan
sehingga hal ini akan menyebabkan edema.
Lanjutan...
4. Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel,
glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot.
Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium
dan retensi air sehingga bila berkepanjangan
dapat meningkatkan volume darah.
Lanjutan...
5. Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap
kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh Misalnya :
Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat
mempengaruhi proses regulator keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh
Lanjutan...
3. Diet
Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh
akan membakar protein dan lemak sehingga
akan serum albumin dan cadangan protein
akan menurun padahal keduanya sangat
diperlukan dalam proses keseimbangan cairan
sehingga hal ini akan menyebabkan edema.
GRACIAS

Вам также может понравиться