Вы находитесь на странице: 1из 28

Tinjauan Etika &

Profesionalisme

H. AUS AL ANHAR, SKM, MS


PROFESI & PROFESIONAL
PROFESI & PROFESIONAL
Profesi :
Suatu ketrampilan atau keahlian yang bersifat formal yang
diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan tertentu untuk
pelaksanaan pekerjaan tertentu dan diakui oleh masyarakat
secara luas.

Ciri Profesi :
A.Menurut CV.Good :
1. Memerlukan persiapan dan pendidikan khusus bagi pelaku .
2. Memiliki kecakapan profesional sesuai persyaratan yang telah
dibakukan (organisasi profesi, pemerintah)
3. Mendapat pengakuan dari masyarakat dan pemerintah.

B. Menurut T.Rak Joni (1980) :
1. Menguasai visi yang mendasari ketrampilan.
2. Mempunyai wawasan filosofi.
3. Mempunyai pertimbangan rasional.
4. Memiliki sifat yang positif serta mengembangkan mutu
kerja.

C. Menurut Schein EH.


1. Terikat dengan pekerjaan seumur hidup.
2. Mempunyai motivasi yang kuat atau panggilan nurani
sebagai landasan pemilihan kariernya dan mempunyai
komitmen seumur hidup.
3. Memiliki keompok ilmu pengetahuan dan ketrampilan
khusus melalui pendidikan dan pelatihan.
4. Mengambil keputusan demi kliennya berdasarkan aplikasi
prinsip prinsip dan teori.
5. Berorientasi pada pelayanan menggunakan keaslian demi kebutuhan klien.
6. Pelayanan yang diberikan kepada klien berdasarkan kebutuhan obyektif klien.
7. Lebih mengetahui apa yang baik untuk klien, mempunyai otonomi dalam
memperahankan tindakannya.
8. Membentuk perkumpulan profesi, peraturan untukprofesi.
9. Mempunyai kekuatan status dalam bidang keahliannya, pengetahuan mereka
dianggap khusus.
10. Tidak diperbolehkan mengadakan advertensi klien.

Secara garis besar profesi mempunyai ciri :


1. Menguasai ketrampilan/keahlian dan pengetahuan tertentu (body of knowledge)
yang diperoleh melalui pendidikan / pelatihan khusus.
2. Ada bidang pekerjaan berdasarkan ketrampilan/keahlian dan pengetahuan yang
dimilikinya.
3. Dibutuhkan dan diakui serta dihargai (dibayar) oleh masyarakat atau pemerintah.
4. Mempunyai kode etik yang disepakati kelompoknya.
Prinsip etika profesi
Syarat suatu profesi
ETIKA PROFESI
ETIKA :

Ethics (bahasa Yunani),etos artinya adat, kebiasaan, akhlak,


perilaku, karakter, watak, sikap atau cara berfikir.
Menyangkut : apa yang harus saya lakukan ? bagaimana
harus bertindak ?, bagamana harus bersikap ? dsb

Menunjukan atau menyangkut filsafat moral, karena etika :


1. Tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan
atau penilaian terhadap perbuatan tsb.
2. Selalu berlaku, tidak tergantung hadir atau tidaknya
seseorang.
3. Bersifat absolut, contoh tidak melakukan malpraktek.
4. Memandang manusia/klien dari segi bathin/nurani
Pemahaman dan penghayatan etika dalam profesi sangat
membantu untuk
1.Mengembangkan perilaku yang baik secara individu maupun
kelompok dalam kaitan pengetrapan profesi dan
pelayanannya.
2.Mengembangkan sistem sosial sistem sosial dan politik yang
baik terhadap profesi dan pelayanan profesi serta
masyarakat.

Teori Etika :
1. Etika Deontologi ( deon = kewajiban; logus = ilmu, teori )
Melakukan sesuatu atau bertindak dalam situasi konkrit
adalah melakukan kewajiban yang digariskan dalam norma
atau nilai moral yang ada.
Tindakan dianggap baik karena tindakan tsb adalah baik
untuk dirinya dan menjadi kewajiban yang harus
dilakukan.Sebaliknya tindakan dianggap buruk secara moral
karena tindakan itu tidak menjadi kewajiban untuk dilakukan.
Teori ini tidak mempersoalkan akibat dari tindakan, baik
atau buruk.Tidak diperhitungkan untuk menentukan
kualitas moral suatu tindakan, karena akan membuka
peluang bagi subyektifitas dan rasionalisasi yang
menyebabkan seseorang akan ingkar akan
kewajiban-kewajiban moral.

IMMANUEL KANT (1734-1804) : menolak akibat suau


tindakan sebagai dasar untk menilai tindakan tersebut
karena tidak menjamin universalitas dan konsistensi
dalam bertindak dan menilai suatu tindakan.

Contoh : membuang limbah ke sungai, akan dinilai akan


buruk secara moral bukan karena akibatnya yang
merugikan.Tindakan ini dinilai buruk karena tidak
sesuai dengan kewajiban moral untuk hormat kepada
alam ( respect for nature)
Secara prinsip teori ini menganjurkan untuk
melakukan tindakan moral haruslah dengan
kemauan keras dan otonomi bebas, memenuhi 3
hal :

1.Supaya suatu tindakan mempunyai nilai moral,


tindakan itu harus dilaksanakan berdasarkan
kewajiban.
2.Nilai moral suatu tindakan bukan tergantung dari
tercapainya tujuan tindakan melainkan pada
kemauan baik yang mendorong dilakukannya
tindakan tsb.
3.Konsekuensi dari kedua hal tsb; kewajiban
mematuhi hukum moral universal adalah tindakan
moral.
2.Etika Teleologi (Telos = tujuan; logus = ilmu, teori)./ Etika
Utilarianisme.(Jeremy Bentham)
Berbeda dengan etika deontologi, etika teleologi menjawab
pertanyaan bagaimana bertindak dalam situasi konkrit tertentu
dengan melihat tujuan atau akibat dari suatu tindakan.
Teori ini bersifat situasional dan subyektif. Kita bisa berindak
berbeda karena situasi yang lain tergantung dari penilaian
tentang akibat dari tindakan tsb.bisa saja terjadi egoisme etis
karena menilai suatu tindakan harus berakibat baik bagi
pelakunya.
a. Utilarisme berdasar tindakan.
b. Ulitarisme berdasar aturan.

Kriteria etika ulitarianisme :


1.Adanya manfaat; 2. manfaat terbesar ; 3.bagi banyak orang

Keunggulan :
1.Rasional; 2.kebebasan / otonomi; 3.kepentingan orang banyak
3.Etika Hedonisme.

Menurut kodratnya; manusia mencari kesenangan dan


menghindari ketidak senangan.Dalam menilai
kesenangan tidak hanya kesenagan inderawi, tetapi
kebebasan dari rasa sakit,kebebasan dari keresahan
jiwa juga.Tindakan disebut baik bila dapat
menimbulkan atau mningkatkan kesenangan dan
sebaliknya jahat bila mengurangi kesenangan atau
menimbulkan ketidaksenangan.

4.Etika Eudemonisme.

Bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar


suatu tujuan yng baik. Untuk mencapai tujuan tertentu
juga untuk mencapai tujuan yang lain. Tujuan terakhir
hidup manusia adalah kebahagiaan ( eudaimonia)
KODE ETIK PROFESI
Kode Etik Profesiadalah norma norma yang harus diindahkan
oleh setiap anggota profesi ybs didalam melaksanakan tugas
profesinya dan dalam kehidupannya di masyarakat.
Tujuan merumuskan kode etik adlah untuk kepentingan anggota
dan organisasi, meliputi:
1. Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.
2. Menjaga dan memelihara kesejahteeraan para anggota.
3. Mningkatkan pengabdian anggota
4. Meningkatkan mutu profesi.

Dimensi kode etik :


1. Anggota profesi dan klien
2. Anggota profesi dan sistem disekitarya
3. Anggota profesi dan profesi lain.
4. Sesama anggota profesi.
PRINSIP KODE ETIK

1. Menghargai otonomi
2. Menghargai tindakan yang benar
3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan.
4. Memperlakukan klien secara adil
5. Menjelaskan dengan benar
6. Menepati janji yang disepakati
7. Menjaga kelestarian
Sanksi pelanggaran terhadap kode
etik profesi
Sanksi moral
Sanksi dikeluarkan dari organisasi
Manusia dan kebutuhannya
Abdulkadir Muhammad (2001)
mengklasifikasikan kebutuhan manusia
sebagai berikut:
a. kebutuhan ekonomi (material)
b. kebutuhan psikis (non-materi)
c. kebutuhan biologis (proses
regenerasi)
d. kebutuhan pekerjaan (kebutuhan
akan status dan derajat)
Pekerjaan & Profesi
Thomas Aquinas seperti dikutip
Sumaryono (1995) mengatakan bahwa
wujud kerja memiliki tujuan:
a. pemenuhan kebutuhan hidup
b. mengurangi tingkat
pengangguran/kriminalitas
c. melayani sesama
Pekerjaan & Profesi (2)
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan,
namun tidak setiap pekerjaan adalah
profesi.
Seorang petugas staf administrasi bisa
berasal dari berbagai latar ilmu, namun
tidak demikian halnya dengan Akuntan,
Pengacara, Dokter yang membutuhkan
pendidikan khusus.
Pekerjaan & Profesi (3)
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
mengandalkan keterampilan dan keahlian
khusus yang tidak didapatkan pada
pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
menuntut pengemban profesi tersebut untuk
terus memperbaharui keterampilannya
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan &
teknologi.
PEKERJA

Tukang (Worker)
Vocasional
Profesional

Вам также может понравиться