Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Helviansyah El Farizqi
2016.04.2.0078
Pendahuluan
• Gagal Jantung merupakan suatu penyakit yang dapat terjadi
pada dua persen populasi dunia dan angka kejadiannya
meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
• Gagal jantung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit
jantung dan merupakan penyebab peningkatan morbiditas
dan mortaliltas pasien jantung
Definisi Gagal Jantung
• Keadaan patofisiologis ketika jantung tidak mampu memenuhi
kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan
• Merupakan kumpulan gejala yang kompleks.
• Jantung tidak mampu memompa darah ke jaringan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan metabolisme tubuh dalam
berbagai aktifitas.
• Ada 2 jenis presentasi gagal jantung akut.
Faktor Pencetus Gagal Jantung Akut
Tanda dan Gejala Gagal Jantung
Faktor Resiko
Contoh gagal jantung akut adalah robekan daun katup secara tiba-tiba
akibat endokarditis, trauma, atau infark miokard luas. Curah jantung
yang menurun secara tiba-tiba menyebabkan penurunan tekanan
darah tanpa disertai edema perifer
Contoh gagal jantung kronik adalah kardiomiopati dilatasi atau
kelainan multivalvular yang terjadi secara perlahan-lahan. Kongesti
perifer sangat mencolok, namun tekanan darah masih terpelihara
dengan baik.
Patogenesis
PRELOAD AFTERLOAD
STROKE
VOLUME
CARDIAC OUTPUT
Heart Failure
Pathophysiology
Myocardial injury Fall in LV performance
Peripheral vasoconstriction
Myocardial toxicity
Hemodynamic alterations
Remodeling and
progressive
worsening of
Morbidity and mortality LV function Heart failure symptoms
the morphological response to a hemodynamic overload depends on
the nature of the stimulus
Mekanisme Kompensasi
Respon Sistem Saraf Simpatis
Kompensasi Ginjal
Dilatasi Ventrikel
Hipertropi Miokardium
Peningkatan ekstraksi oksigen jaringan
Respon Neurohormonal
19
Respon Sistem Saraf Simpatis
• Stimulasi reseptor beta-adrenergik peningkatan
denyut jantung dan kontraktilitas
Tahap lanjut meningkatkan kebutuhan oksigen miokard iskemi
21
Dilatasi Ventrikel
• Peningkatan preload dilatasi ventrikel
• Dapat menurunkan kontraktilitas ventrikel.
Tahap awal dapat meningkatkan CO, tapi bila melebihi kapasitas
elastis, kontraksi menurun
Hipertropi Miokardium
• Massa otot jantung meningkat dan mempengaruhi konfigurasi
geometrik jantung
• Terjadi seiring dengan dilatasi ventrikel akhirnya mudah lelah 22
Peningkatan ekstraksi oksigen
jaringan
• Penurunan curah jantung dan tekanan perfusi aliran darah
perifer ekstraksi oksigen jaringan
Respon Neurohormonal
• Aktivasi sitem renin – angiotensin – aldosteron
• Sekresi ADH di hipofisis
• Sekresi Endothelin (vasokonstriktor) dan Cytokine &
23
interleukin (menekan fungsi jantung)
Manifestasi Klinis
Gagal Jantung Kanan
• Pembesaran ventrikel kanan
• Murmur
• Edema perifer, terlokalisis, anasarka
• Peningkatan BB
• Peningkatan HR
• Asites
• Distensi vena jugularis
• Hepatomegali
• Efusi pleura
28
Manifestasi Klinis
Gagal Jantung Kiri
• Pembesaran ventrikel kiri
• Pernafasan Cheyne-Stokes
• Pulsus alternans
• Peningkatan HR
• Hipertropi ventrikel kiri
• Pertukaran O2 buruk
• Crackles
• Bunyi jantung S3 dan S4
29
Manifestasi Klinis
Gagal Jantung Akut
Edema pulmoner
Alveoli terisi oleh cairan serosa
Penurunan efisiensi ventrikel kiri
Peningkatan tekanan vena pulmoner
perpindahan cairan ke interstitial
(edema interstitial) kerusakan sel
dinding alveoli perpindahan
cairan + SDM ke alveoli (edema
alveoli) 30
Manifestasi Klinis
Gagal Jantung Kronis
• Kelemahan
• Dyspnea
• Takikardia
• Edema
• Nokturia
• Perubahan kulit
• Perubahan memori dan perhatian
• Nyeri dada
• Perubahan berat badan
31
Diagnosa
• Peningkatan konsentrasi plasma natriuretic peptida. Kadar
peptida natriuretik yang tetap tinggi walaupun terapi optimal
mengindikasikan prognosis buruk. Kadar peptida natriuretik
meningkat sebagai respon peningkatan tekanan dinding
ventrikel.
• EKG : sensitivitas tinggi, spesifitas rendah
• Echo : paling berguna; menunjukkan volume ruang, fx sistol dan
diastol ventricular, ketebalan dinding, fx katub, HT pulmo.
• Pengukuran fungsi ventrikel untuk membedakan antara pasien
disfungsi sistolik dengan pasien dengan fungsi sistolik normal adalah
fraksi ejeksi ventrikel kiri (normal > 45 - 50%).
Abnormalitas EKG pada Gagal
Jantung
Abnormalitas Foto Thorax pada
Gagal Jantung
Abnormalitas Pemeriksaan
Laboratorium
• Darah Perifer Lengkap (Hemo-globin, leukosit, trombosit),
elektrolit, kreatinin, laju filtrasi glomerulus (GFR), glukosa, tes
fungsi hati dan urinalisis.
• Pemeriksaan tambah lain dipertimbangkan.
Tujuan Tatalaksana Gagal Jantung
Tatalaksana Non-Farmakologi
• Manajemen perawatan mandiri memiliki peran dalam
keberhasilan pengobatan dan bertujuan untuk menjaga
stabilitas fisik, menghindari perilaku yang dapat memperburuk
kondisi dan mendeteksi gejala awal perburukan gagal jantung.
Tatalaksana Non-Farmakologi
1. Ketaatan pasien berobat
2. Pemantauan berat badan mandiri, jika terdapat kenaikan
berat badan > 2 kg dalam 3 hari, pasien harus menaikan
dosis diuretik atas pertimbangan dokter
3. Restriksi cairan 1,5 - 2 Liter/hari (input = output + 2gelas)
4. Pengurangan berat badan pasien obesitas (IMT > 30 kg/m2)
5. Latihan fisik
6. Pada kondisi akut dudukkan pasien
Tatalaksana Farmakologi
1. ANGIOTENSIN-CONVERTING ENZYME INHIBITORS (ACEI)
2. PENYEKAT β
3. ANTAGONIS ALDOSTERON
4. ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKERS (ARB)
5. HYDRALAZINE DAN ISOSORBIDE DINITRATE (H-ISDN)
6. DIGOKSIN
7. DIURETIK
DIURETIK
• Diuretik direkomendasikan pada pasien gagal jantung dengan
tanda klinis atau gejala kongesti.Tujuan dari pemberian
diuretik adalah untuk mencapai status euvolemia (kering dan
hangat) dengan dosis yang serendah mungkin, yaitu harus
diatur sesuai kebutuhan pasien, untuk menghindari dehidrasi
atau reistensi.
ANGIOTENSIN-CONVERTING
ENZYME INHIBITORS (ACEI)
• Indikasi pemberian ACEI
Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %, dengan atau tanpa gejala
KONTRAINDIKASI