Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH
YUNI MONICA HAMELIA
NIM 154210510
TINGKAT 1B
1. Pengertian Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah
karena tidak memiliki saluran sendiri. Hormon adalah melekul yang
berfungsi di dalam tubuh sebagai sinyal kimia. Hormon dibebaskan sel-sel
khusus yang disebut sel-sel endokrin karena sel-sel tersebut bersekresi ke
arah dalam dan berbeda dari sel-sel eksokrin, yang bersekresi ke dalam
rongga tubuh atau permukaan tubuh.
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya,
kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi
hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di
dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan
kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam
tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar
endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain,
terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui
saluran khusus.
2. Kelenjar yang Menghasilkan Hormon
Testosteron
Testis
3. Macam-Macam Hormon Reproduksi
Tabel 2. Hormon reproduksi pada manusia
Hormon testosteron Hormon GnRH (Gonadotropin
Releasing Hormon)
Hormon gonadotropin Hormon FSH
Hormon estrogen Hormon LH
Hormon estrogen
Hormon pertumbuhan
Hormon pada Pria
1. Testosteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus seminiferus.
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma, terutama meosis untuk membentuk spermatogenesis sekunder.
Dihasilkan oleh sel intertisial yang terletak antara tubulus seminiferus. Sel ini
berjumlah sedikit pada bayi dan anak, tetapi banyak terdapat pada pria dewasa.
Setelah pubertas, sel intertisial banyak menghasilkan hormon testosteron yang
disekresikan oleh testis. Sebagian besar testosteron berikatan longggar dengan
protein plasma yang terdapat dalam darah dan sebagian terikat pada jaringan yang
dibuahi dalam sel menjadi dehidrasi testosteron. Testosteron yang tidak terikat pada
jaringan dengan cepat di ubah oleh hati menjadi aldosteron dan dehidroepialdosteron.
Konjugasi ini disekresikan dalam usus menjadi empedu ke dalam urin.
4. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur
fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara
khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis. Bila tidak terdapat hormon
pertumbuhan, maka spermatogenesis sangat berkurang
atau tidak ada sama sekali.
Hormon pada Wanita