Вы находитесь на странице: 1из 37

SIKLUS

MENSTRUASI

By : Hilmi Zakiyah
Pendahuluan. .
• Menstruasi adalah suatu proses lepasnya jaringan
endometrium disertai perdarahan yang bergantung pada
perubahan dalam aliran darah arteri spiralis yang dipengaruhi
oleh hormon steroid.

• Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari


uterus disertai pelepasan dari endometrium. Panjang siklus
menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi
klasik selama 28 hari.
Pendahuluan. .
• Siklus menstruasi adalah rangkaian peristiwa yang terjadi secara
kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di
endometrium, kelenjar hipotalamus, hipofisis dan ovarium.
Siklus menstruasi mempersiapkan uterus untuk kehamilan. Bila
tidak terjadi kehamilan maka terjadi menstruasi. Usia wanita,
status fisik dan emosi wanita, serta lingkungan mempengaruhi
siklus menstruasi.
Pendahuluan. .
• Siklus menstruasi yaitu merupakan salah satu siklus menstruasi
yang berulang selama 28 hari. Siklus normal berlangsung dalam
rentang waktu 21-35 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada
satu wanita selama saat-saat berbeda dalam hidupnya, bahkan
dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal termasuk
kesehatan fisik, emosi, nutrisi wanita tersebut.
MENSTRUASI NORMAL
• 21-35 hari • 2-6 hari

DURASI JUMLAH

• 20-60ml

INTERVAL
Pendahuluan. .
• Siklus menstruasi berlangsung di UTERUS dan OVARIUM
• SIKLUS UTERUS : berupa pertumbuhan dan pengelupasan
endometrium. Pada akhir fase menstruasi, endometrium kembali
menjadi tebal (fase proliferasi). Pasca ovulasi, pertumbuhan
endometrium berhenti dan kelenjar endometrium kembali menjadi
aktif (fase sekresi).
• SIKLUS OVARIUM : mengendalikan perkembangan endometrium.
Durasi rata – rata siklus menstruasi mencapai 28 hari terdiri dari :
• Fase Folikular
• Fase Ovulasi
• Fase Luteal
• Pada siklus menstruasi yang memanjang (>28 hari), fase luteal tetap
14 hari, yang berubah adalah fase folikular.
SIKLUS MENSTRUASI AKAN BERLANGSUNG
SECARA NORMAL BILA :
1. Poros endokrin hipotalamus – hipofisis – ovarium berjalan
normal
2. Terdapat folikel yang ‘responsive’ dalam ovarium
3. Uterus berfungsi dengan baik
PENGENDALIAN ENDOKRIN
• Pengendalian maturasi
folikel dan ovulasi
dilakukan oleh aksis
endokrin hipotalamus –
hipofisis – ovarium.
• Hipotalamus
mempengaruhi hipofisis
melalui GnRH
(Gonadotropin Releasing
Hormon)
HIPOTALAMUS HIPOFISIS
• GnRH merangsang
hipofise anterior untuk
memproduksi :
• FSH (Follicle Stimulating
Hormone)
• LH (Luteinizing Hormone)
• FSH : stimulasi maturasi
folikel
• LH :
• Ovulasi
• Produksi progesteron oleh
corpus luteum
SIKLUS OVARIUM
Fisiologi Siklus Menstruasi
Siklus Ovarium:
- Embrio perempuan mempunyai 4 - 7 juta folikel primordial.
- Pada saat pubertas hanya 400,000 folikel primordial tersisa.
- 30 – 35 tahun proses reproduksi mengkonsumsi semua folikel (siklus
bulanan menggunakan ratusan hingga ribuan folikel).
- Setiap bulan hanya satu folikel, dari ovarium kanan atau kiri
yang akan menjadi dominan dan menjadi folikel matang (folikel de
Graaf, berdiameter 25 mm).
- Seleksi dari folikel dominan terjadi pada hari ke- 6-8 setelah siklus.
Fisiologi Siklus Menstruasi
 Jumlah sel germinativum pada ovarium manusia:
SIKLUS OVARIUM
SIKLUS OVARIUM :
FASE FOLIKULER (hari 1 – 8)
• Pada awal siklus, kadar FSH dan
LH relatif tinggi dan memicu
proses maturasi 10 – 20 folikel
Folikel Dominan (hanya satu
yang lain atresia)
• Kadar FSH dan LH yang tinggi
disebabkan oleh kadar estrogen
dan progesteron yang rendah
pasca fase haid sebelumnya
• Selama dan segera setelah haid,
kadar estrogen kembali rendah
namun akan kembali meningkat
setelah masuk fase proliferasi
SIKLUS OVARIUM :
FASE FOLIKULER (hari 9 – 14)
• Folikel membesar dan
membentuk ruang penuh cairan
(ANTRUM) – follicle d’graaf.
• Follicle d’ graaf : oosit dikelilingi
oleh 2 – 3 lapisan granulosa yang
disebut cumulus oophorus
• Sejalan dengan maturasi folikel
maka produksi estrogen
(terutama estradiol) oleh sel
granulosa meningkat dan
mencapai puncaknya 18 jam
menjelang ovulasi.
• Peningkatan estradiol
menyebabkan penurunan FSH
dan LH (umpan balik negatif).
Fisiologi Siklus Menstruasi

 Ilustrasi Seleksi Folikel:

Hanya satu folikel matang yang menjadi


dominan. Ratusan folikel lain menjadi atretik.
99% dari seluruh folikel mengalami kematian
sel yang terprogram (apoptosis).

Folikel dominan yang masih bertahan dibantu


oleh FSH, epidermal growth factor (EGF),
transforming growth factor beta (TGF-ß),
basic fibroblast growth factor (bFGF), insulin-
like growth factor (IGF-1) dan estrogens.
Perkembangan folikel
Gambaran Histologi
SIKLUS OVARIUM :
OVULASI (hari 14)
• Pembesaran folikel yang cepat dan
diikuti dengan protrusi permukaan
cortex ovarium serta keluarnya oosit
berikut dengan cumulus oophorus
(Ovulasi)
• Keadaan ini kadang disertai rasa nyeri
(mittelschmerz)
• Kadar estradiol yang meningkat dengan
cepat menjelang ovulasi menyebabkan
kenaikan kadar LH secara mendadak
dan penurunan FSH pada pertengahan
siklus (mekanisme umpan balik positif)
• Sesaat sebelum ovulasi : Estrogen
dan progesteron secara mendadak.
Fisiologi Siklus Menstruasi

Perubahan morfologis
dan endokrin pada
siklus menstruasi:
SIKLUS OVARIUM :
FASE LUTEAL (hari 15 – 28)
• Sel sel granulosa dari sisa folikel
yang telah mengalami ovulasi
mengalami luteinisasi dan sisa
folikel berubah menjadi CORPUS
LUTEUM.
• Pada pasca ovulasi, corpus luteum
merupakan sumber estrogen dan
progesteron utama dari ovarium
• Bila terjadi konsepsi, struktur corpus
luteum dipertahankan oleh hCG
yang dihasilkan hasil konsepsi
• Bila tidak terjadi konsepsi, corpus
luteum akan mengalami regresi dan
siklus haid akan dimulai kembali.
SIKLUS UTERUS
SIKLUS UTERUS

Produksi hormon steroid secara siklik akan


memicu perubahan penting dalam uterus.

Perubahan yang terjadi tersebut berlangsung


dalam ENDOMETRIUM dan LENDIR SERVIK
ENDOMETRIUM

• Endometrium terdiri dari 2


lapisan
 Lapisan superfisialis
(stratum Fungsional) –
mengelupas saat haid

 Lapisan profundus
(Stratum Basalis) – akan
tumbuh menggantikan
lapisan yang terkelupas
selama haid
ENDOMETRIUM
Fase Proliferasi
• Pada fase folikuler,
endometrium terpapar
hormon estrogen.
• Proses regenarasi
endometrium pada akhir
menstruasi berlangsung
dengan cepat – Fase
Proliferasi.
• Bentuk kelenjar lurus dan
sejajar satu sama lain
dengan sekresi kelenjar
yang minimal.
ENDOMETRIUM
Fase Sekresi
• Setelah ovulasi, produksi
progesteron memicu
perubahan sekretorik
pada kelenjar
endometrium.
• Kelenjar semakin panjang
dan berkelok – kelok dan
sel epitel kelenjar
mengandung banyak
vakuole.
ENDOMETRIUM
Fase Menstruasi
• Penurunan estrogen dan
progesteron terjadi pada akhir
fase luteal.
• Penurunan diikuti dengan
kontraksi spasmodik arteri
spiralis terjadi nekrosis
iskemik pada endometrium
terjadi pengelupasan
endometrium HAID
LENDIR SERVIK
• Lendir servik adalah pembatas
hubungan langsung antara dunia
luar dan cavum peritonei
• Kualitas lendir serviks bervariasi
selama proses haid :
• Fase Folikuler Dini : lendir servik kental dan
permeabel
• Fase Folikular Lanjut : tingginya kadar
estrogen merubah komposisi lendir.
Kandungan air meningkat secara progresif
sehingga sesaat sebelum ovulasi, lendir
servik menjadi encer dan mudah
dipenetrasi oleh sperma
• Pasca Ovulasi : progesteron dari Corpus
Luteum melawan efek estrogen sehinga
lendir servik mengental dan impermeabel.
Perubahan Siklus Lain
• Suhu badan basal
• Perubahan payudara
• Perubahan psikologis
Perubahan Siklus Lain
• Suhu badan basal
• Kenaikan suhu basal badan sekitar 1 derajad F atau 0,5
derajad C terjadi pada saat ovulasi dan terus bertahan
sampai terjadi haid.
• Hal ini disebabkan karena efek termogenik
progesteron pada tingkat hipotalamus.
• Bila terjadi konsepsi, maka suhu basal badan akan
dipertahankan selama masa kehamilan.
• Efek yang sama terjadi apabila diinduksikan
progesteron
Perubahan Siklus Lain
• Perubahan payudara
• Kelenjar mammae manusia sangat sensitif terhadap
estrogen dan progesteron.
• Pembesaran mammae merupakan tanda pubertas dan
merupakan respon peningkatan estrogen ovarium.
Perubahan Siklus Lain
• Perubahan psikologis
• Pada beberapa peremupuan ada perubahan mood
selama siklus haid, pada fase luteal akhir terdapat
peningkatan labilitas emosi.
• Perubahan mood disebabkan oleh karena terjadinya
penurunan progesteron.
Beberapa hal penting
• Pada saat permulaan siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan
merangsang perkembangan 10-20 folikel.
• Sebuah folikel dominan yang masak memproduksi estrogen
sisanya mengalami atresia.
• Pada saat kadar estrogen naik, terjadi penekanan pelepasan
kedua gonadotropin (umpan balik negatif) sehingga mencegah
terjadinya hiperstimulasi ovarium dan pemasakan banyak
ovarium.
Beberapa hal penting
• Estradiol praovulasi yang tinggi memacu umpan balik positif
mid-cycle surge LH dan FSH yang dalam gilirannya memacu
terjadinya ovulasi.
• Sisa folikel yang matang membentuk korpus luteum sumber
utama progesteron
Beberapa hal penting
• Jika implantasi dan konsepsi terjadi, korpus luteum
dipertahankan oleh gonadotropin yang dihasilkan oleh
trofoblast.
• Jika konsepsi dan implantasi tidak terjadi, maka korpus luteum
mengalami regresi, kadar hormon steroid turun kadar
gonadotropin meningkat dan terjadi haid.
Thankyouuu 

Вам также может понравиться