Вы находитесь на странице: 1из 47

RSUD Blambangan Banyuwangi

Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Malang

REFERAT
ADVANCE TRAUMA LIFE
SUPPORT

OLEH :
DINI INDAH L. S. P. (216.041.01049)
HALIM MAHRUS S. W. S. (216.041.01051)
SHOFIYATUNNISA (216.041.01052)

PEMBIMBING
DR. ABDUL HANAN, SP.B
LATAR BELAKANG
• Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relatif tinggi,
• Dari 600.000 kasus kanker payudara baru yang didiagnosis setiap tahunnya. Sebanyak 350.000
• Jumlah penderita baru per tahun 5,9 juta di seluruh dunia
• Penyakit kanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di indonesia pada
tahun 2013,
• kanker serviks sebesar 0,8‰ dan kanker payudara sebesar 0,5‰.
• Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau dirasakan dengan jelas
• Banyak penderita yang berobat dalam keadaan lanjut.
• Menyebabkan tingginya angka kematian kanker tersebut.
RUMUSAN MASALAH

• Bagaimana insidensi carcinoma mammae?


• Bagaimana patofisiologi carcinoma mammae?
• Bagaimana cara penegakan diagnosa carcinoma mammae?
• Bagaimana penatalaksanaan carcinoma mammae?
TUJUAN

• Mengetahui patofisiologi dan factor resiko carcinoma mammae.


• Mengetahui cara penegakan diagnosa carcinoma mammae terutama pada stadium dini.
• Mengetahui pencegahan dan penatalaksanaan carcinoma mammae.
MANFAAT

• Sebagai tambahan pengetahuan dan sumber pustaka praktis tentang carcinoma mammae
dengan demikian dapat memperluas wawasan kita di bidang ilmu penyakit bedah.
• Sebagai dasar untuk melakukan manajemen pasien carcinoma mammae dengan baik dalam
praktek klinis sehari-hari.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : Ny. L
• Umur : 47 Tahun
• Pekerjaan : Petani
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pendidikan :- -
• Agama : Islam
• Alamat : Banyuwangi
• Suku :Jawa
• No. Rm : 156158
Keluhan utama :
• Benjolan di payudara kiri.
Riwayat penyakit sekarang :
• Pasien mengeluhkan benjolan di payudara kiri sejak + 1 tahun yang lalu.
Benjolan awalnya kecil kemudian semakin membesar. Benjolan teraba keras.
Keluhan disertai nyeri dan terasa panas hilang timbul di payudara kiri. Keluhan
tidak disertai dengan demam, luka di payudara, maupun keluarnya darah atau
nanah.
Riwayat penyakit dahulu :
• Riwayat keluhan serupa :disangkal
• Riwayat hipertensi : disangkal
• Riwayat DM : disangkal
• Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat KB :
• Riwayat pemakaian pil KB selama 10 tahun kemudian ganti menggunakan KB suntik 3 bulan
selama 14 tahun hingga saat ini. Terahir suntik KB agustus 2017.
Riwayat haid dan persalinan :
• Pasien haid pertama pada usia 10 tahun, siklus haid teratur. Namun setelah menggunakan KB
suntik, pasien tidak pernah haid lagi sampai saat ini. Pasien menikah pada usia 18 tahun, lalu
melahirkan anak pertama pada usia 23 tahun. Pasien menyusui anaknya selama 2 tahun. Saat
ini pasien mempunyai 3 orang anak.
Riwayat pengobatan :
• Pada januari 2017, pasien periksa ke poli bedah RSUD blambangan dan dilakukan pemeriksaan USG
mamae dan FNAB. Hasil pemeriksaan didapatkan keganasan dan disarankan operasi, tetapi pasien
menolak karena takut.
• Usg mamae (januari 2017), kesan:
• Massa solid di mid lower kuadran mammae kiri curiga maligna
• Lymphadenopathy multiple suspicious malignant di axilla kiri lev 2 dan 3
• FNAB  invasive ductal carcinoma
Riwayat penyakit keluarga :
• Ca mammae : disangkal
• Hipertensi : disangkal
• DM : disangkal
• Penyakit jantung : disangkal
Riwayat alergi :
• Tidak ada alergi obat, maupun alergi makanan
PEMERIKSAAN FISIK
Head to toe
• Keadaan umum
Kesan : pasien tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
Gcs : 456
• Vital sign
Tensi : 120/80 mmhg
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5 ºc
• Kulit: dalam batas normal
• Kepala: dalam batas normal
• Mata: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+),
• Hidung: dalam batas normal
• Mulut: dalam batas normal
• Telinga: dalam batas normal
• Tenggorokan: dalam batas normal
• Leher: dalam batas normal
• Thoraks: dalam batas normal
• Abdomen : dalam batas normal
• EKstremitas : dalam batas normal
Status lokalis : pemeriksaan mammae sinistra

• Inspeksi : terdapat massa pada mammae sinistra, retraksi papilla mammae sinistra (-), peau
d’orange (+), dimpling (+), discharge (-).
• Palpasi : teraba massa di lower inner quadrant mammae sinistra, dengan diameter + 5 cm,
konsisitensi padat keras, immobile, permukaan tidak rata. Teraba pembesaran KGB aksila
anterior sinistra dengan diameter + 1 cm, padat, immobile.
Resume
• Pasien mengeluhkan benjolan di payudara kiri sejak + 1 tahun yang lalu. Benjolan awalnya kecil
kemudian bertambah besar. Benjolan teraba padat, mobile, diameter + 5 cm. Keluhan disertai
nyeri yang hilang timbul di payudara kiri. Tidak ada luka di payudara, maupun keluarnya darah atau
nanah.
• Pada pemeriksaan fisik status lokalis mamme sinistra didapatkan massa di lower inner quadrant
mammae sinistra, dengan diameter + 5 cm, konsistensi padat keras, immobile, permukaan tidak
rata, retraksi papilla (-), peau d’orange (+), dimpling (+), discharge (-). teraba pembesaran kgb
aksila anterior sinistra dengan diameter + 1 cm, padat, immobile.
DIAGNOSA KERJA
• SUSPECT CA MAMMAE SINISTRA T4N2M0 STADIUM IIIB
DDX : TUMOR JINAK
PEMERIKSAAN PENUJANG
• 1. USG
2. FNAB
DIAGNOSA AKHIR
• CA MAMMAE SINISTRA T4 N2 M0 (III B)
Penatalaksanaan
1. KIE kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit pasien serta meminta persetujuan
untuk tindakan yang akan dilakukan.
2. Pro MRM (modified radical mastectomy), untuk persiapan operasi diperlukan pemeriksaan
• Darah lengkap (31-07-2017)
• Foto thoraks
• Ekg
3. Pre-op:
• IVFD RL 20tpm
• Injeksi anbacim 1gram

4. Post-op
• IVFD RL 20tpm
• Injeksi anbacim 2x1gram
• Injeksi ketorolac 3x30mg
• Injeksi kalnek 2x50mg
• FOLLOW UP
Rencana follow-up pasca tindakan pembedahan:
• Kontrol tiap 3 hari dan rawat luka post op
• Rencana kemoterapi adjuvan dimulai minggu ke-4 setelah op
• Setelah kemoterapi tuntas, pemberian terapi tamoksiven 1x20mg
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
• GAMBAR 3.2. TOPOGRAFI AKSILA (ANTERIOR VIEW)
SUPLAI DARAH

Mammae diperdarahi dari 2 sumber, yaitu


• A. thoracica interna, cabang dari A. axillaries,
• A. intercostal.
ALIRAN LIMFATIK
Kelenjar getah bening dari regio mammae terdapat dalam
kelompok inkonstan yang bervariasi. Seringnya pembagian
menurut Haagensen
A. Drainase Aksilaris
1. External mammary node
2. Scapular node
3. Central node: paling besar dan bias dipalpasi
4. Interpectoral node/rotters node: paling kecil
5. Axillary vein node
6. Subclavicular node
PERSARAFAN
Mammae dipersarafi oleh nervus intercosta 2-6, dengan cabang-
cabangnya melewati permukaan kelenjar. 2 cabang mammae dari
nervus kutaneus lateral keempat juga mempersarafi papilla mammae
DEFINISI
Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan sel
dalam tubuh berubah dan tumbuh di luar kontrol. Kanker
payudara mulai terbentuk di dalam jaringan payudara yang
tersusun dari kelenjar-kelenjar untuk memproduksi susu yang
disebut sebagai lobulus, dan duktus yang menghubungkan
lobulus dengan papila
Selain itu payudara juga tersusun dari jaringan lemak, jaringan
ikat, dan jaringan limfa.
EPIDEMIOLOGI
Kanker payudara merupakan kanker tersering pada perempuan (22%
dari semua kasus baru kanker pada perempuan) dan menjadi
penyebab utama kematian akibat kanker dunia (14% dari semua
kematian kanker perempuan).
Selain disebabkan oleh perubahan yang signifikan dalam gaya hidup
masyarakat Asia, peningkatan ini juga turut terjadi berkat kemajuan
teknologi diagnosis tumor ganas payudara.
FAKTOR RESIKO
Demografi :
Usia lanjut
Penduduk di negara maju (Amerika Serikat dan negara barat)
Status ekonomi tinggi hingga menengah
Genetik dan familial :
Mutasi genetik BRCA1, BRCA2, chkCHEK2, pp53, ATM, NBS1, LKB1
Riwayat kanker payudara pada anggota keluarga yang berusia muda (<
40 tahun)
Riwayat menderita hiperplasia atipik
Riwayat menderita kanker pada salah satu payudara
Riwayat kanker payudara pada laki-laki
Riwayat kanker ovarium
Reproduksi dan hormonal :
Usia menarche < 10 tahun
Usia menopause > 55 tahun
Usia kehamilan pertama > 35 tahun
Hormon eksogen :
Sedang menggunakan kontrasepsi oral
Menjalani terapi sulih hormon > 10 tahun
Menggunakan dietilstilbestrol (DES) pada masa kehamilan
Menyusui < 27 minggu seumur hidupnya
Gaya hidup :
Asupan lemak jenuh
Berat badan :
Pramenopause, BMI < 35
Pascamenopause, BMI > 35
Konsumsi alkohol yang berlebihan
Merokok
Lingkungan :
Riwayat menjalani radiasi pengion > 10 tahun
Pajanan DDT, cadmium
KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI

The Notthingham Combined Histologic Grades membuat grading histologis


berdasarkan pembentukan tubulus, plemorfisme dari nukleus, jumlah mitosis /
mitotic rate1 :
Gradasi (grade) I  berdiferensiasi baik (prognosis lebih baik)
Gradasi (grade) II  berdiferensiasi sedang
Gradasi (grade) III  berdiferensiasi buruk
Gradasi (grade) X  gradasi histologis tidak dapat dinilai
KLASIFIKASI STADIUM TNM
1. T = Ukuran Tumor Primer Kanker Payudara
2. N = Nodus
3. M = Metastase
Ukuran dibuat berdasarkan ukuran klinis dia
meter tumor terpanjang dalam “cm”, atau radiologis (MRI) yang lebih akurat
dalam menilai volume tumor :
Tx : Tumor primer tidak dapat dinilai
To : Tumor primer tidak ditemukan
Tis : Karsinoma insitu
Tis (DCIS) : Ductal carcinoma insitu
Tis (LCIS) : Lobular Carcinoma insitu
Tis (Paget) : Penyakit paget pada puting tanpa ada massa tumor (penyakit Paget
dengan massa tumor dikelompokkan berdasarkan ukuran tumor)
T1 : Tumor dengan ukuran terpanjang 2cm atau kurang
T1mic : Ada mikroinvasi ukuran 0,1 cm atau kurang
T1a : Tumor dengan ukuran lebih dari 0,1 cm sampai 0.5 cm
T1b: Tumor dengan ukuran lebih dari 0,5 cm sampai 1 cm
T1c : Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 : Tumor dengan ukuran terpanjang lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 : Tumor dengan ukuran terpanjang lebih dari 5 cm
T4 : Tumor dengan ukuran berapapun dengan infiltrasi / ekstensi pada dinding
dada (termasuk kosta, otot interkostalis dan otot serratus anterior, tetapi tidak
termasuk otot pektoralis eksterna atau interna) dan kulit
T4a : Infiltrasi ke dinding dada
T4b : Infiltrasi ke kulit, dalam hal ini termasuk peau d’orange, ulserasi
nodul satelit pada kulit terbatas pada satu payudara yang terkena
T4c: Infiltrasi baik pada dinding dada maupun kulit
T4d : Mastitis karsinomatosa (Inflammatory Breast Cancer / IBC)
N = Nodes (kelenjar getah bening / KGB)
Klinis :
Nx : Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai
N0 : Tidak terdapat metastasis pada KGB
N1 : Metastasis ke KGB aksila ipsilateral, masih mobil
N2 : Metastasis ke KGB aksila ipsilateral terfiksasi, dan konglomerasi
(beberapa KGB bersatu ), atau klinis adanya metastasis pada KGB mamaria
interna meskipun tanpa metastasis pada KGB aksila
N2a : Metastasis ke KGB aksila terfiksasi atau konglomerasi ataupun
melekat pada struktur lain / jaringan sekitar
N2b : Klinis metastasis hanya pada KGB mamaria interna ipsilateral dan
tidak terdapat metastasis pada KGB aksila
N3 : Klinis ada metastasis pada KGB infraklavikula ipsislateral dengan atau tanpa
metastasis pada KGB aksila, atau klinis terdapat metastasis pada KGB mamria interna
dan metastasis KGB aksila
N3a : Metastasis ke KGB infraklavikula ipsilateral
N3b : Metastasis ke KGB mamaria interna dan KGB aksila
N3c : Metastasis ke KGB supraklavikula

. M = Metastasis jauh
Mx : Metastasis jauh belum dapat dinilai
Mo: Tidak terdapat metastasis jauh
M1 : Terdapat metastasis jauh
REGROUPING (GRUP STADIUM)
Stadium 0 Tis N0 M0

Stadium 1 T1* N0 M0

T0 N1 M0

Stadium IIA T1* N1 M0

T2 N0 M0

T2 N1 M0
Stadium IIB
T3 N0 M0

T0 N2 M0

T1 N2 M0

Stadium IIIA T2 N2 M0

T3 N1 M0

T3 N2 M0

T4 N0 M0

Stadium IIIB T4 N1 M0

T4 N2 M0

Stadium IIIC Tiap T N3 M0

Stadium IV Tiap T Tiap N M1


DIAGNOSIS
• Diagnosis dibuat berdasarkan tripple diagnostic procedures (clinical,
imaging, and pathology/cytology or histopathology) :1
• Pemeriksaan klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisik)
• Pemeriksaan radiodiagnostik (imaging)
• Pemeriksaan sitologi
• Pemeriksaan histopatologi (gold standar)
• Pemeriksaan laboratorium (untuk membantu menegakkan diagnosis,
stadium tumor, dan persiapan pengobatan)
PENATALAKSANAAN
Terapi dapat bersifat kuratif atau paliatif. Terapi kuratif dianjurkan untuk stadium I,
II, dan III. Pasien dengan tumor lokal lanjut (T3,T4) dan bahkan inflammatory
carcinoma mungkin dapat disembuhkan dengan terapi multimodalitas, tetapi
kebanyakan hanya bersifat paliatif. Terapi paliatif diberikan pada pasien dengan
stadium IV dan untuk pasien dengan metastasis jauh atau untuk karsinoma lokal
yang tidak dapat direseksi.
A. Terapi secara pembedahan
1. Mastektomi partial (breast conservation)
2. Modified Radical Mastectomy

B. Terapi secara medikalis (non-pembedahan)


1. Radioterapi
2. Kemoterapi
a. Kemoterapi adjuvan
b. Neoadjuvant chemotherapy
3. Terapi anti-estrogen
4. Terapi antibodi anti-HER2/neu
PROGNOSIS
Prognosis kanker payudara ditunjukkan oleh angka
harapan hidup atau interval bebas penyakit. Prognosis
diperkirakan buruk jika usianya muda, menderita kanker
payudara bilateral, mengalami mutasi genetik, dan adanya
tripple negative yaitu grade tumor tinggi dan seragam,
reseptor ER dan PR negatif, dan reseptor pembentukan sel
HER-2 juga negatif.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться