Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Diagnosis
FA
Penegakan
Diagnosis
Skor simtom → skor EHRA (European Heart
Rhythm Association)
Tanda Vital
• Pengukuran laju nadi, tekanan darah, kecepatan nafas dan saturasi
oksigen
• Denyut nadi umumnya ireguler dan cepat, tetapi jarang melebihi 160-
170x/menit
Paru
• Tanda-tanda gagal jantung (misalnya ronki, efusi pleura)
• Mengi atau pemanjangan ekspirasi indikasi penyakit paru kronik yang
mungkin mendasari terjadinya FA (misalnya PPOK, asma)
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2014. Pedoman Tata Laksana Fibrilasi Atrium. Edisi Pertama. Jakarta: Centra Communications.
Jantung
• Evaluasi penyakit jantung katup atau kardiomiopati
• Pergeseran dari punctum maximum atau adanya BJ tambahan (S3) pembesaran
ventrikel dan peningkatan tekanan ventrikel kiri
• Bunyi II (P2) mengeras hipertensi pulmonal
• Pulsus defisit
Abdomen
• Adanya asites, hepatomegali atau kapsul hepar yang teraba mengencang gagal
jantung kanan atau penyakit hati intrinsik
• Nyeri kuadran kiri atas infark limpa akibat embolisasi perifer
Ekstremitas bawah
• Sianosis, jari tabuh atau edema
• Ekstremitas yang dingin dan tanpa nadi mungkin mengindikasikan embolisasi perifer
• Melemahnya nadi perifer penyakit arterial perifer atau curah jantung yang menurun
Neurologis
• Tanda-tanda Transient Ischemic Attack (TIA) atau kejadian serebrovaskular kadang
ditemukan
• Peningkatan refleks hipertiroidisme
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2014. Pedoman Tata Laksana Fibrilasi Atrium. Edisi Pertama. Jakarta: Centra Communications.
Kriteria Diagnosis
Pemeriksaan Foto
Anamnesis EKG
Fisik Thorax
• Palpitasi • Hemodinamik dapat • Laju ventrikel bersifat ireguler
• Mudah lelah stabil/tidak stabil • Tidak terdapat gelombang P yang jelas
• Presinkop/sinkop • Denyut nadi tidak teratur • Gel P digantikan oleh gelombang F yang
• Kelemahan umum • Denyut nadi dapat lambat, ireguler dan acak, diikuti oleh kompleks
jika disertai dengan kelainan QRS ireguler
irama block • Secara umum: Laju jantung umumnya
• Jika hemodinamik tidak berkisar 110-140x/menit, tetapi jarang
stabil dengan denyut yang melebihi 160-170x/menit.
cepat sebagai kompensasi, • Dapat ditemukan denyut dengan konduksi
maka terdapat tanda aberan (QRS lebar) setelah siklus interval
hipoperfusi (akral dingin, RR panjang-pendek (fenomena Ashman)
pucat) • Preeksitasi • Hipertrofi ventrikel kiri • Blok
• berkas cabang • Tanda infark akut/lama
PERKI, 2016. PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) DAN CLINICAL PATHWAY (CP) PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH. Jakarta: Centra Communications.