Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BRONKOPNEUMONIA
Pembimbing
dr. Isna Nurhayati, Sp. A., M. Kes
Oleh :
Nur Anadya Berlianawati, S. Ked
J510165012
Tanggal Pemeriksaan
27-MEI-2017
•batuk berdahak
Keluhan (+), lemas (+),
Tambahan demam (+),
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
3 HSMRS
• Tiga Hari Sebelum Masuk Rumah Sakit, pasien mulai
mengalami sesak napas (+), keluhan disertai batuk tidak
berdahak (+) sejak tiga hari sebelumnya, pilek (-), badan
pasien terlihat lemas (+), demam sumer-sumer (+), kejang (-
), kesadaran menurun (-), nyeri kepala (-). Makan / minum
sulit (+), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK sedikit, diare (-).
Orang tua pasien mengatakan bahwa pasien telah dibawa
ke klinik dan diberi obat sirup serta puyer
1HSMRS
• Satu hari sebelum masuk rumah sakit, keluhan sesak napas
dirasakan semakin memberat, masih disertai batuk
berdahak (+), dahak kental berwarna putih kekuningan,
pilek (-), badan pasien terlihat lemas (+), sering rewel (+),
demam (+), kejang (-), kesadaran menurun (-), nyeri
kepala (-). Makan / minum sedikit (+), mual (-), muntah (-),
BAB dan BAK sedikit, diare (-).
HMRS
•HMRS :
•Hari dimana pasien masuk rumah sakit, Tiga
hari sebelum masuk rumah sakit, keluhan
sesak napas makin berat, batuk berdahak
(+), dahak kental berwarna putih
kekuningan, pilek (-), badan pasien terlihat
lemas (+), demam (+), kejang (-),
kesadaran menurun (-), nyeri kepala (-).
Makan / minum sedikit (+), mual (-),
muntah (-), BAB dan BAK sedikit, diare (-).
KESAN
Sesak napas (+)
Badan lemas
Riwayat
paska • Pada saat lahir bayi langsung menangis,
warna kulit kemerahan, gerak aktif dan
pasien
LANJUT
• Pasien tinggal bersama kedua orangtua,
nenek (orang tua dari ibu pasien), keluarga
L adik perempuan ayahnya. Rumah memiliki
I 6 ruang yang terdiri dari 3 kamar tidur, 1
kamar mandi, ruang tamu, dapur. Kamar
N
mandi menyatu dengan WC, kamar mandi
G biasanya dikuras sebulan 2 kali. Rumah
K memiliki atap yang terbuat dari genteng,
U tidak terdapat interknit, dinding dari semen,
N
lantai rumah belum di pasang keramik.
Pakaian selalu dicuci 1 minggu sekali.
G Orang tua pasien mengatakan kamar yang
A ditempati pasien memiliki penerangan
N cukup, namun ventilasi udaranya sangatlah
kurang (tidak terdapat jendela) dan
berdebu.
• Jarak antara rumah dengan septi tank
kurang lebih 10 meter. Sumber air yang
L digunakan adalah Air sumur. Air sumur
I yang digunakan untuk mandi, dan mencuci
pakaian, sedangkan untuk air minum dan
N
memasak membeli air bersih. Air sumur
G yang digunakan jernih dan tidak berbau.
K Sampah yang digunakan dibuang setiap
U hari. Rumah jauh dari keramian kota. Ayah
N
pasien mengatakan bahwa di anggota
keluarga di rumah tidak ada yang merokok,
G namun tetangga dilingkungan rumah sekitar
A banyak yang merokok.
N
Personal Hyegene
Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba massa abnormal, dan tidak
ada peningkatan vena jugularis
Thoraks : Simetris, bentuk dada tidak tampak hiperinflasi, retraksi suprasternal (-),
interkostal (-) subkostal (+) ketinggalan gerak (-)
Jantung : batas jantung jelaskan :
Inspeksi: Iktus kordis tak tampak
Palpasi : Tidak kuat angkat
Perkusi :
• Kanan atas : SIC II Linea parasternal dekstra
• Kanan bawah : SIC IV Linea parasternal dekstra
• Kiri atas : SIC II Linea parasternal sinistra
• Kiri bawah : SIC V Linea midclavicula sinistra
Auskultasi
Kesan: : Suara jantung
pada pemeriksaan leher, I-II interval
jantung reguler,
dalam batasbising jantung
normal. (-).
Sedangkan pada
pemeriksaan thoraks didapatkan retraksi subkosta
PARU
30
Kesan : terdapat suara tambahan ronkhi basah halus, penurunan suara dasar
vesikuler dan retraksi subkosta pada paru kanan dan kiri
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), sikatrik (-), purpura (-)
Auskultasi : Peristaltik (+)
Perkusi : Timpani (+), meteorismus (-), pekak
beralih (-), asites (-)
Palpasi : Supel, massa abnormal (-), turgor kulit
menurun (-), tes undulasi (- ), nyeri
tekan (-).
Hati : Hepatomegali (-)
Limpa : Splenomegali (-)
Anogenital : Warna kulit sawo matang, rambut mons
pubis (-), labia mayor dan labia minor dalam batas
normal
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab
• Sesak napas (+) • KU : lemas • Pemeriksaan darah
• Batuk berdahak (+) • Suhu:39.30C (hipertermi), HR:122 x/mnt rutin : didapatkan
• Badan lemas (takikardi) RR:54x/mnt (takipneu) eosinofilia, dan
• Demam (+) • Status gizi pasien saat ini baik (normal), peningkatan nilai
• Makan dan minum sulit atau sedikit (+) berdasarkan penilaian berat badan menurut RDW-CV
• BAB dan BAK sedikit umur normal dan penilaian tinggi badan
• Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang menurut usia normal
berhubungan dengan penyakit sekarang • Pemeriksaan kulit, limfe, otot, tulang, sendi
• Terdapat riwayat penyakit pada keluarga yang dalam batas normal, tidak didapatkan
ditularkan, yang berhubungan dengan penyakit pembesaran kelenjar limfe, tidak didapatkan
sekarang deformitas pada tulang
• Riwayat ANC, persalinan, dan PNC baik • Pada pemeriksaan leher, jantung dalam batas
• Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif, normal. Sedangkan pada pemeriksaan thoraks
kualitas makanan kurang baik, kuantitas didapatkan retraksi subkosta
makanan baik. • Paru : terdapat suara tambahan ronkhi basah
• Perkembangan motorik halus, motorik kasar, halus, penurunan suara dasar vesikuler dan
bahasa, dan sosial sesuai dengan usia. retraksi subkosta pada paru kanan dan kiri
• Pasien mendapatkan imunisasi dasar sesuai • Abdomen, hati, limpa, dan anogenital dalam
dengan usia. batas normal
• Sosial ekonomi pasien baik, sedangkan • Pemeriksaan ekstremitas dan status neurologis
lingkungan dan personal hygine kurang baik. dalam batas normal
• Anamnesis system : didapatkan ggn • Kepala, mata, telinga, mulut dan gigi dalam
cerebrospinal, respiratorius, dan musculoskeletal batas normal. Pada pemeriksaan hidung
didapatkan nafas cuping hidung (+/+)
Daftar Masalah (Aktif dan Inaktif)
37
Aktif:
Anamnesis:
Sesak napas (+)
Batuk berdahak (+)
Badan lemas
Demam (+)
Makan dan minum sulit atau sedikit (+)
BAB dan BAK sedikit
Lingkungan rumah pasien memiliki ventilasi udara yang sangat kurang (tidak terdapat jendela),
berdebu, atap rumah dari genteng dan tidak terdapat internit, serta lingkungan sekitar rumah pasien
yang banyak orang merokok.
Pemeriksaan fisik :
hipertermi, takipneu, takikardi
Nafas cuping hidung (+)
Paru : terdapat suara tambahan ronkhi basah halus, penurunan suara dasar vesikuler dan retraksi
subkosta pada paru kanan dan kiri
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan darah rutin didapatkan eosinofilia, dan peningkatan nilai
RDW-CV
Inaktif :
• Terdapat riwayat penyakit dahulu, riwayat sakit pada
keluarga yang ditularkan, yang berhubungan dengan
penyakit sekarang
• Personal hygiene kurang baik.
• Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif, kualitas makanan
kurang baik.
a. Rencana Tindakan
- Nilai dan perbaiki airway, breathing, circulation
- Memantau tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu dan frekuensi
pernafasan)/4jam dan evaluasi keadaan umum.
b. Rencana Penegakan Diagnosis
- Foto Thorax AP
- Pemeriksaan kultur dan pewarnaan gram sputum
- Pemeriksaan uji tuberkulin
Rencana pengelolaan
C. Rencana Terapi
1. Infus RL 10 tpm makro
9,9 kg x 100 = 990 990 : 24 = 41,25 41,25 : 4 = 10 tpm makro
2. Cefotaxime 250mg/12 jam
Dosis 50-100mg/kgBB/hari
Dosis minimal = 50 x 9,9 = 495mg/hari 247,5mg/12 jam
Dosis maksimal = 100 mg x 9,9 = 990mg/hari 495mg/12jam
3. Puyer batuk (salbutamol 1 mg, ambroxol 5mg ,tremenza ¼ tab) 3x1
a. Dosis Salbutamol 1bulan – 2 tahun = 0.1 mg/kgBB/x 0,1x9,9 = 0,99 mg
b. Ambroxol =dosis 1,2 -1,6mg/kgBB/hari
Dosis minimum 1,2x9,9 = 11,88mg : 3 kali pemberian = 3,96 mg.
Dosis maksimal 1,6x9,9 = 15,84 mg: 3 kali pemberian = 5,28 mg.
c. Tremenza (Pseudoefedrin HCl 60mg dan triprolidine HCl 2,5mg)= 10ml
elixir = 1tab, dosis untuk anak <2 tahun = 2,5 ml ¼ Tab
Rencana pengelolaan
C. Rencana Terapi
4. Nebulizer Ventolin 1 amp + Nacl 2,5 cc
5. Paracetamol sirup 1cth sediaan sirup 120 mg/5ml (jika
demam)
Dosis 10-15mg/kgBB 4-6jam 10x9,9= 99mg (dosis minimum)
Dosis maksimum 15x 9,9 = 148,5 mg
6. Fisiotherapy : Chest Therapy
D. Rencana Edukasi
1. Menjelaskan kepada orangtua pasien tentang penyakit yang
diderita
2. Istirahat cukup
3. Memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang
FOLLOW UP
Tanggal SOAP Tatalaksana
A/ Bronkopneumonia dd bronkiolitis
Hasil Foto Thorax PA tanggal 27 Mei 2017
Kesan : Gambaran
bronchopneumonia
bilateral. Besar cor
normal
FOLLOW UP
Tanggal SOAP Tatalaksana
28 S/ 1. Perawatan di bangsal
Mei 2017 Sesak napas berkurang (+), batuk berdahak 2. Infus RL 10 tpm
(+), dahak kental berwarna putih kekuningan, 3. Cefotaxime 250mg/12 jam
pilek (-), badan pasien terlihat lemas (+),
4. Nebu : ventolin (1 amp) : NaCl 2,5 ml /
demam (-), kejang (-), kesadaran menurun (-),
8 jam
nyeri kepala (-). Makan / minum (+), mual (-),
5. Puyer batuk (salbutamol 1 mg,
muntah (-), BAB dan BAK normal, diare (-).
amroxol 5mg, tremenza 1/4 tab) 3x1
6. Paracetamol 1 cth jika demam
O / BB : 9,9 kg
7. Fisiotherapy : Chest Therapy
Vital Sign :
HR: 110 x/mnt, S: 36.7°C, RR: 36x/mnt
SpO2 : 97%
KU : CM sedang
Kepala : CA (- /- ), SI (- /-)
Leher : PKGB (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-), SDV (+/+), Ronkhi
basah halus (+/+), Whezzing (-), BJ1 dan 2
reguler, bising (-)
Abdomen : Supel(+), peristaltik(+)
Ekstremitas : akral hangat (+), oedem (-)
FOLLOW UP
Tanggal SOAP Tatalaksana
29 Mei S/ 1. Perawatan di bangsal
2017 Batuk (+) jarang / berkurang, pilek (-), sesak 2. Infus RL 10 tpm
napas (-), demam (-), kejang (-), nyeri kepala (- 3. Cefotaxime 250mg/12 jam
). Makan / minum mau (+), mual (-), muntah (-), 4. Nebu : ventolin (1 amp) : NaCl 2,5 ml / 8
BAB dan BAK normal, diare (-). jam
O / BB : 9,9 kg 5. Puyer batuk (salbutamol 1 mg, amroxol
Vital Sign : HR: 115 x/mnt, S: 36.4°C, RR: 36x/mnt. 5mg, tremenza 1/4 tab) 3x1
SpO2 : 100% 6. Fisiotherapy : Chest Therapy
KU : CM sedang 7. BLPL
A/ Bronkopneumonia
ANALISA KASUS
Anamnesis : Pemeriksaan fisik:
BRONKOPNEUMONIA
BRONKIOITIS :
Terjadi pada usia <2tahun
Demam
Takipneu
Batuk kering
Sesak nafas
Sulit makan
Retraksi subcosta