Вы находитесь на странице: 1из 47

ANAK PEREMPUAN USIA 18 BULAN DENGAN

BRONKOPNEUMONIA

Pembimbing
dr. Isna Nurhayati, Sp. A., M. Kes

Oleh :
Nur Anadya Berlianawati, S. Ked
J510165012

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
1
IDENTITAS
3

Tanggal Pemeriksaan
27-MEI-2017

Aloanamnesis dari ayah ibu pasien


4

Keluhan •Sesak nafas


Utama

•batuk berdahak
Keluhan (+), lemas (+),
Tambahan demam (+),
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
3 HSMRS
• Tiga Hari Sebelum Masuk Rumah Sakit, pasien mulai
mengalami sesak napas (+), keluhan disertai batuk tidak
berdahak (+) sejak tiga hari sebelumnya, pilek (-), badan
pasien terlihat lemas (+), demam sumer-sumer (+), kejang (-
), kesadaran menurun (-), nyeri kepala (-). Makan / minum
sulit (+), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK sedikit, diare (-).
Orang tua pasien mengatakan bahwa pasien telah dibawa
ke klinik dan diberi obat sirup serta puyer

1HSMRS
• Satu hari sebelum masuk rumah sakit, keluhan sesak napas
dirasakan semakin memberat, masih disertai batuk
berdahak (+), dahak kental berwarna putih kekuningan,
pilek (-), badan pasien terlihat lemas (+), sering rewel (+),
demam (+), kejang (-), kesadaran menurun (-), nyeri
kepala (-). Makan / minum sedikit (+), mual (-), muntah (-),
BAB dan BAK sedikit, diare (-).
HMRS
•HMRS :
•Hari dimana pasien masuk rumah sakit, Tiga
hari sebelum masuk rumah sakit, keluhan
sesak napas makin berat, batuk berdahak
(+), dahak kental berwarna putih
kekuningan, pilek (-), badan pasien terlihat
lemas (+), demam (+), kejang (-),
kesadaran menurun (-), nyeri kepala (-).
Makan / minum sedikit (+), mual (-),
muntah (-), BAB dan BAK sedikit, diare (-).
KESAN
Sesak napas (+)

Batuk berdahak (+)

Badan lemas

Demam 3hari (+)

Makan dan minum sulit atau sedikit (+)

BAB dan BAK sedikit


RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Riwayat penyakit bronko pneumonia : disangkal
 Riwayat mondok dengan Bronkopneumonia : disangkal
 Riwayat mimisan : disangkal
 Riwayat batuk lama : disangkal
 Riwayat asma : disangkal
 Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal
 Riwayat Kejang : diakui (kejang
demam 1bulan yang lalu)
 Riwayat Demam Typhoid : disangkal
 Riwayat Malaria : disangkal
 Riwayat berpergian ke daerah endemis : disangkal

Kesan: Pasien tidak pernah mengalami sakit


bronkopneumonia dan tidak pernah mondok
dengan bronkopneumonia
9
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA YANG DITURUNKAN DAN
DITULARKAN

• Riwayat Bronkopneumonia : disangkal


• Riwayat batuk lama : diakui (nenek pasien)
• Riwayat asma : diakui (kakek pasien)
• Riwayat alergi makanan dan obat : disangkal
• Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
• Riwayat kencing manis : disangkal
• Riwayat penyakit jantung : disangkal
• Riwayat Penyakit stroke : disangkal

• Kesan: Terdapat riwayat penyakit pada keluarga yang


ditularkan, yang berhubungan dengan penyakit sekarang
POHON KELUARGA
RIWAYAT PRIBADI
11
• Riwayat Kehamilan Ibu Pasien

• Ibu G2P1A0 hamil saat usia 33 tahun. Ibu rutin


memeriksakan kehamilan ke bidan. Saat kontrol ibu
mendapat vitamin. Selama 3 bulan pertama masa
kehamilan ibu tidak mual dan muntah, tidak ada
riwayat trauma, infeksi, dan perdarahan. Tekanan
darah ibu selama kontrol dalam kisaran nilai normal
yait 120/80 mmHg. Berat badan ibu saat masa
kehamilan naik ±8 kg, perkembangan kehamilan
dinyatakan normal.
• Ibu melahirkan anaknya dibantu oleh
12
Riwayat bidan dengan persalinan secara normal.
Ibu melahirkan saat umur kehamilan

persalinan 37minggu dengan berat 2600 gram,


panjang badan 47cm, lingkar dada 32cm

ibu pasien dan lingkar kepala 31cm. Pada saat lahir


bayi langsung menangis, tidak ditemukan
cacat bawaan saat lahir

Riwayat
paska • Pada saat lahir bayi langsung menangis,
warna kulit kemerahan, gerak aktif dan

lahir nafas teratur, Bayi mendapat ASI, BAB dan


BAK kurang dari 24 jam.

pasien

Kesan : Riwayat ANC baik, persalinan dan PNC


baik.
RIWAYAT MAKANAN
13
 Umur 0 - 3 bulan : ASI
 Umur 3 - 6 bulan : ASI + Susu formula + cerelac 1 hari
3 mangkuk kecil dan selalu dihabiskan
 Umur 8 bulan - 12 bulan : Susu formula + bubur tim saring
dan sayur yang dihaluskan 1 hari 3 piring kecil dan selalu
dihabiskan
 Umur 12 - 18 bulan : Bubur nasi, telur yang dihaluskan
1 hari 3 piring kecil dan selalu dihabiskan

Kesan: Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif,


kualitas dan kuantitas makanan kurang baik,
kuantitas makanan baik
Riwayat Perkembangan dan Kepandaian
14
MOTORIK HALUS MOTORIK KASAR BAHASA SOSIAL

Melihat sekitar Melihat sekitar Bersuara Tersenyum

(1 bulan) (1 bulan) (1bulan) (1 bulan)

Menggerakkan kepal Tengkurap dengan


Mengoceh spontan
kekiri dan kekanan mengangkat kepala Membalas senyum (3 bulan)
(3 bulan)
(3 bulan) (3 bulan)

Meraih benda yang ada


Berbalik telungkup Menirukan bunyi Tersenyum melihat mainan
disekitarnya
(5 bulan) (6 bulan) (5 bulan)
(6 bulan)

Meraih benda sebesar


Merambat Mengucapkan maa
kacang Makan biskuit sendiri ( 8 bulan )
(9 bulan ) ( 9 bulan )
( 8 bulan)
Mencorat-coret (14 bulan) Berjalan (12 bulan) Berbicara kalimat belum Dah dah dengan tangan (10
jelas bulan)
(12 bulan)
Mencontoh gambar Melompat (18 bulan) Berbicara kalimat jelas (18 Bisa menggunakan sendok (14
( 18 bulan)
bulan) bulan)
Kesan : Perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan sosial
sesuai dengan usia.
Vaksinasi

Kesan : Vaksinasi dasar dilakukan secara lengkap sesuai PPI,


untuk ulangan tidak lengkap
Sosial, Ekonomi, dan
Lingkungan:
• Ayah dan Ibu pasien seorang
pekerja swasta yang tiap bulan
berpenghasilan masing masing ±
Sosial Rp 1.500.000,- dan mencukupi
Ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari.

LANJUT
• Pasien tinggal bersama kedua orangtua,
nenek (orang tua dari ibu pasien), keluarga
L adik perempuan ayahnya. Rumah memiliki
I 6 ruang yang terdiri dari 3 kamar tidur, 1
kamar mandi, ruang tamu, dapur. Kamar
N
mandi menyatu dengan WC, kamar mandi
G biasanya dikuras sebulan 2 kali. Rumah
K memiliki atap yang terbuat dari genteng,
U tidak terdapat interknit, dinding dari semen,
N
lantai rumah belum di pasang keramik.
Pakaian selalu dicuci 1 minggu sekali.
G Orang tua pasien mengatakan kamar yang
A ditempati pasien memiliki penerangan
N cukup, namun ventilasi udaranya sangatlah
kurang (tidak terdapat jendela) dan
berdebu.
• Jarak antara rumah dengan septi tank
kurang lebih 10 meter. Sumber air yang
L digunakan adalah Air sumur. Air sumur
I yang digunakan untuk mandi, dan mencuci
pakaian, sedangkan untuk air minum dan
N
memasak membeli air bersih. Air sumur
G yang digunakan jernih dan tidak berbau.
K Sampah yang digunakan dibuang setiap
U hari. Rumah jauh dari keramian kota. Ayah
N
pasien mengatakan bahwa di anggota
keluarga di rumah tidak ada yang merokok,
G namun tetangga dilingkungan rumah sekitar
A banyak yang merokok.
N
Personal Hyegene

•Pasien jarang mencuci


tangan sebelum makan serta
suka jajan sembarangan
Kesan: Sosial ekonomi baik, lingkungan dan personal hygiene kurang baik.
Anamnesis Sistem
- Serebrospinal : Demam sumer-sumer (+), penurunan kesadaran (-)
- Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari berwarna biru (-)
- Respiratorius : Batuk berdahak (+), pilek (-), sesak napas (+)
- Gastrointestinal : BAB cair (-), mual (-), muntah (-), nyeri perut (-
),kembung (-),
- Urogenital : BAK normal
- Integumentum : Pucat (-), bintik merah (-), kuning (-)
- Muskuloskeletal : Lemas (+), kaku (-)

Kesan : Didapatkan gangguan cerebrospinal, respiratorius, dan


musculoskeletal
KESAN UMUM
21

• Keadaan umum : Lemas


• Kesadaran : Kompos mentis
• Suhu badan : 39.30C
• HR : 122 x/menit,
• Pernapasan : 54 x/menit

• Kesan : Keadaan umum pasien lemas, hipertermi,


takikardi, dan pernapasan cepat (takipneu)
22 Status Gizi
 BB : 9,9 kg
 PB : 80 cm
 Lingkar Kepala : 48 cm
 LLA : 16 cm
 Index quetelet : BB (kg) /TB (cm) x 1009.9/80 x
100 = 12
 BMI = BB (kg)/ TB (m)2 = 9.9/(0.8)2= 9.9/0,64= 15
BMI/U

Berada di antara median s/d -1SD (gizi baik)


TB//U

TB // U Berada di antara median s/d -2 SD


(normal)
BB//U

BB // U Berada di antara median s/d –2 SD


(Normal)
BB//TB

BB // TB Berada di antara median s/d +1 SD (Normal)


28 PEMERIKSAAN FISIK

 Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-


), sianosis (-), petekie (-)
 Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
 Otot : Kelemahan (-) , atrofi (-) , nyeri otot (-)
 Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang
 Sendi : Gerakan bebas

Kesan: tidak didapatkan pembesaran kelenjar limfe,


tidak didapatkan deformitas pada tulang
Pemeriksaan kulit, limfe, otot, tulang, sendi dalam
batas normal
PEMERIKSAAN KHUSUS

Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba massa abnormal, dan tidak
ada peningkatan vena jugularis
Thoraks : Simetris, bentuk dada tidak tampak hiperinflasi, retraksi suprasternal (-),
interkostal (-) subkostal (+) ketinggalan gerak (-)
Jantung : batas jantung jelaskan :
 Inspeksi: Iktus kordis tak tampak
 Palpasi : Tidak kuat angkat
 Perkusi :
• Kanan atas : SIC II Linea parasternal dekstra
• Kanan bawah : SIC IV Linea parasternal dekstra
• Kiri atas : SIC II Linea parasternal sinistra
• Kiri bawah : SIC V Linea midclavicula sinistra
 Auskultasi
Kesan: : Suara jantung
pada pemeriksaan leher, I-II interval
jantung reguler,
dalam batasbising jantung
normal. (-).
Sedangkan pada
pemeriksaan thoraks didapatkan retraksi subkosta
PARU

30

Kesan : terdapat suara tambahan ronkhi basah halus, penurunan suara dasar
vesikuler dan retraksi subkosta pada paru kanan dan kiri
 Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), sikatrik (-), purpura (-)
Auskultasi : Peristaltik (+)
Perkusi : Timpani (+), meteorismus (-), pekak
beralih (-), asites (-)
Palpasi : Supel, massa abnormal (-), turgor kulit
menurun (-), tes undulasi (- ), nyeri
tekan (-).
 Hati : Hepatomegali (-)
 Limpa : Splenomegali (-)
 Anogenital : Warna kulit sawo matang, rambut mons
pubis (-), labia mayor dan labia minor dalam batas
normal

Kesan : Pemeriksaan abdomen , hati,


limpa, dan anogenital dalam batas normal.
.31
Ekstremitas dan Status neurologis
Edema (-/-) sianosis (-/-) akral dingin (+/+) petekie (-/-) ruam merah (-/-) arteri
32
dorsalis pedis teraba kuat.

Kesan : Akral hangat, dan status neurologis dalam batas


normal
 Kepala : Normochephal rambut hitam, tidak mudah dicabut.
 Mata : CA (-/-), SI (-/-), edema palpebra (-/-), reflek cahaya (+/+),
isokor (+/+) 2mm, mata cekung (-/-), air mata sedikit kurang (-/-)
 Hidung : Sekret (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (+/+)
 Telinga : Sekret (-), hiperemis (-)
 Mulut : Bibir kering (-), perdarahan gusi (-), sianosis (-), lidah kotor
(-), pharynx hiperemis (-).
 Gigi : Caries (-), calculus (-)

Kesan : Kepala, mata, telinga, mulut dan gigi dalam


batas normal. Pada pemeriksaan hidung didapatkan
nafas cuping hidung (+/+)
Hasil Laboratorium 26 Mei 2017
Nilai Normal
Leukosit 10.5 6.0 – 17.0
Eritrosit 5.19 3.60 – 5.20
Hemoglobin 13,7 10.8. – 12.8
Hematokrit 41.4 35-43 %
Index eritrosit
MCV 79.8 73 – 101
MCH 26.4 23 – 31
MCHC 33,1 26 – 34 Kesan :
Trombosit 405 229 – 553 Pemeriksaan
RDW-CV 14,7 (H) 11,5 – 14,5 darah rutin
PDW 8,5 didapatkan
MPV 8,5 eosinofilia, dan
P-LCR 12,6
peningkatan
PCT 0,35
nilai RDW-CV
Diff count
NRBC 0.00 0-1
Neutrofil 50.2 17– 68
Limfosit 39.6 20.00 – 70.00
Monosit 9.30 1.00-11.00
Eosinofil 0.50 (L) 2.00 – 5.00
Basofil 0.40 0–1
IG 0.40
RINGKASAN

 ANAMNESIS
 PEMERIKSAAN FISIK
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab
• Sesak napas (+) • KU : lemas • Pemeriksaan darah
• Batuk berdahak (+) • Suhu:39.30C (hipertermi), HR:122 x/mnt rutin : didapatkan
• Badan lemas (takikardi) RR:54x/mnt (takipneu) eosinofilia, dan
• Demam (+) • Status gizi pasien saat ini baik (normal), peningkatan nilai
• Makan dan minum sulit atau sedikit (+) berdasarkan penilaian berat badan menurut RDW-CV
• BAB dan BAK sedikit umur normal dan penilaian tinggi badan
• Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang menurut usia normal
berhubungan dengan penyakit sekarang • Pemeriksaan kulit, limfe, otot, tulang, sendi
• Terdapat riwayat penyakit pada keluarga yang dalam batas normal, tidak didapatkan
ditularkan, yang berhubungan dengan penyakit pembesaran kelenjar limfe, tidak didapatkan
sekarang deformitas pada tulang
• Riwayat ANC, persalinan, dan PNC baik • Pada pemeriksaan leher, jantung dalam batas
• Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif, normal. Sedangkan pada pemeriksaan thoraks
kualitas makanan kurang baik, kuantitas didapatkan retraksi subkosta
makanan baik. • Paru : terdapat suara tambahan ronkhi basah
• Perkembangan motorik halus, motorik kasar, halus, penurunan suara dasar vesikuler dan
bahasa, dan sosial sesuai dengan usia. retraksi subkosta pada paru kanan dan kiri
• Pasien mendapatkan imunisasi dasar sesuai • Abdomen, hati, limpa, dan anogenital dalam
dengan usia. batas normal
• Sosial ekonomi pasien baik, sedangkan • Pemeriksaan ekstremitas dan status neurologis
lingkungan dan personal hygine kurang baik. dalam batas normal
• Anamnesis system : didapatkan ggn • Kepala, mata, telinga, mulut dan gigi dalam
cerebrospinal, respiratorius, dan musculoskeletal batas normal. Pada pemeriksaan hidung
didapatkan nafas cuping hidung (+/+)
Daftar Masalah (Aktif dan Inaktif)
37
Aktif:
Anamnesis:
 Sesak napas (+)
 Batuk berdahak (+)
 Badan lemas
 Demam (+)
 Makan dan minum sulit atau sedikit (+)
 BAB dan BAK sedikit
 Lingkungan rumah pasien memiliki ventilasi udara yang sangat kurang (tidak terdapat jendela),
berdebu, atap rumah dari genteng dan tidak terdapat internit, serta lingkungan sekitar rumah pasien
yang banyak orang merokok.
Pemeriksaan fisik :
 hipertermi, takipneu, takikardi
 Nafas cuping hidung (+)
 Paru : terdapat suara tambahan ronkhi basah halus, penurunan suara dasar vesikuler dan retraksi
subkosta pada paru kanan dan kiri
Pemeriksaan Penunjang :
 Pemeriksaan darah rutin didapatkan eosinofilia, dan peningkatan nilai
RDW-CV
Inaktif :
• Terdapat riwayat penyakit dahulu, riwayat sakit pada
keluarga yang ditularkan, yang berhubungan dengan
penyakit sekarang
• Personal hygiene kurang baik.
• Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif, kualitas makanan
kurang baik.

Kemungkinan penyebab masalah (bisa berupa diagnosis


banding dari masalah yang ada) :
- Bronkopneumonia
- Bronkiolitis
Rencana pengelolaan

a. Rencana Tindakan
- Nilai dan perbaiki airway, breathing, circulation
- Memantau tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu dan frekuensi
pernafasan)/4jam dan evaluasi keadaan umum.
b. Rencana Penegakan Diagnosis
- Foto Thorax AP
- Pemeriksaan kultur dan pewarnaan gram sputum
- Pemeriksaan uji tuberkulin
Rencana pengelolaan

C. Rencana Terapi
1. Infus RL 10 tpm makro
9,9 kg x 100 = 990 990 : 24 = 41,25 41,25 : 4 = 10 tpm makro
2. Cefotaxime 250mg/12 jam
Dosis 50-100mg/kgBB/hari
Dosis minimal = 50 x 9,9 = 495mg/hari 247,5mg/12 jam
Dosis maksimal = 100 mg x 9,9 = 990mg/hari 495mg/12jam
3. Puyer batuk (salbutamol 1 mg, ambroxol 5mg ,tremenza ¼ tab) 3x1
a. Dosis Salbutamol 1bulan – 2 tahun = 0.1 mg/kgBB/x 0,1x9,9 = 0,99 mg
b. Ambroxol =dosis 1,2 -1,6mg/kgBB/hari
Dosis minimum 1,2x9,9 = 11,88mg : 3 kali pemberian = 3,96 mg.
Dosis maksimal 1,6x9,9 = 15,84 mg: 3 kali pemberian = 5,28 mg.
c. Tremenza (Pseudoefedrin HCl 60mg dan triprolidine HCl 2,5mg)= 10ml
elixir = 1tab, dosis untuk anak <2 tahun = 2,5 ml ¼ Tab
Rencana pengelolaan

C. Rencana Terapi
4. Nebulizer Ventolin 1 amp + Nacl 2,5 cc
5. Paracetamol sirup 1cth sediaan sirup 120 mg/5ml (jika
demam)
Dosis 10-15mg/kgBB 4-6jam 10x9,9= 99mg (dosis minimum)
Dosis maksimum 15x 9,9 = 148,5 mg
6. Fisiotherapy : Chest Therapy

D. Rencana Edukasi
1. Menjelaskan kepada orangtua pasien tentang penyakit yang
diderita
2. Istirahat cukup
3. Memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang
FOLLOW UP
Tanggal SOAP Tatalaksana

27 Mei 2017 S / 1. Perawatan di bangsal


Sesak napas sedikit berkurang (+), batuk berdahak (+),
2. Infus RL 10 tpm
dahak kental berwarna putih kekuningan, pilek (-), badan
3. Cefotaxime 250mg/12 jam
pasien terlihat lemas (+), demam sumer-sumer (+), kejang
4. Nebu : ventolin (1 amp) : NaCl 2,5 ml / 8 jam
(-), kesadaran menurun (-), nyeri kepala (-). Makan /
5. Puyer batuk (salbutamol 1 mg, amroxol 5mg,
minum sedikit (+), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
tremenza 1/4 tab) 3x1
sedikit, diare (-).
6. Paracetamol 1 cth  jika demam

O / BB : 9.9 kg 7. Fisiotherapy : Chest Therapy

Vital Sign : 8. Foto thorax PA


HR: 112 x/mnt, S: 37.8°C, RR: 48x/mnt
SpO2 = 94%
KU: lemah, CM.
Kepala : CA (- /- ), SI (- /-) Leher : PKGB (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (+) subkosta, SDV
(+/+)menurun, Ronkhi basah halus (+/+), Whezzing (-),
BJ1 dan 2 reguler, bising (-)
Abdomen : Supel(+), peristaltik(+)
Ekstremitas : akral hangat (+), oedem (-)

A/ Bronkopneumonia dd bronkiolitis
Hasil Foto Thorax PA tanggal 27 Mei 2017

Kesan : Gambaran
bronchopneumonia
bilateral. Besar cor
normal
FOLLOW UP
Tanggal SOAP Tatalaksana
28 S/ 1. Perawatan di bangsal
Mei 2017 Sesak napas berkurang (+), batuk berdahak 2. Infus RL 10 tpm
(+), dahak kental berwarna putih kekuningan, 3. Cefotaxime 250mg/12 jam
pilek (-), badan pasien terlihat lemas (+),
4. Nebu : ventolin (1 amp) : NaCl 2,5 ml /
demam (-), kejang (-), kesadaran menurun (-),
8 jam
nyeri kepala (-). Makan / minum (+), mual (-),
5. Puyer batuk (salbutamol 1 mg,
muntah (-), BAB dan BAK normal, diare (-).
amroxol 5mg, tremenza 1/4 tab) 3x1
6. Paracetamol 1 cth  jika demam
O / BB : 9,9 kg
7. Fisiotherapy : Chest Therapy
Vital Sign :
HR: 110 x/mnt, S: 36.7°C, RR: 36x/mnt
SpO2 : 97%
KU : CM sedang

Kepala : CA (- /- ), SI (- /-)
Leher : PKGB (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-), SDV (+/+), Ronkhi
basah halus (+/+), Whezzing (-), BJ1 dan 2
reguler, bising (-)
Abdomen : Supel(+), peristaltik(+)
Ekstremitas : akral hangat (+), oedem (-)
FOLLOW UP
Tanggal SOAP Tatalaksana
29 Mei S/ 1. Perawatan di bangsal
2017 Batuk (+) jarang / berkurang, pilek (-), sesak 2. Infus RL 10 tpm
napas (-), demam (-), kejang (-), nyeri kepala (- 3. Cefotaxime 250mg/12 jam
). Makan / minum mau (+), mual (-), muntah (-), 4. Nebu : ventolin (1 amp) : NaCl 2,5 ml / 8
BAB dan BAK normal, diare (-). jam
O / BB : 9,9 kg 5. Puyer batuk (salbutamol 1 mg, amroxol
Vital Sign : HR: 115 x/mnt, S: 36.4°C, RR: 36x/mnt. 5mg, tremenza 1/4 tab) 3x1
SpO2 : 100% 6. Fisiotherapy : Chest Therapy
KU : CM sedang 7. BLPL

Kepala : CA (- /- ), SI (- /-) Obat Pulang :


1. Puyer batuk (salbutamol 1 mg, amroxol
Leher : PKGB (-)
5mg, tremenza 1/4 tab) 3x1
Thorax : simetris (+), retraksi (-), SDV (+/+), Ronkhi
basah halus (+/+), Whezzing (-/-), BJ1 dan 2 2. Cefixim 2x 20 mg
reguler, bising (-)
Abdomen : Supel(+), peristaltik(+)
Ekstremitas : akral hangat (+), oedem (-)

A/ Bronkopneumonia
ANALISA KASUS
Anamnesis : Pemeriksaan fisik:

 Batuk kering   Ronki basah Pemeriksan


batuk berdahak halus penunjang :
 Sesak nafas  Retraksi  Foto thorax PA
 Demam subcostal Kesan : gambran
 Kesulitan  Takipneu bronkopneumonia
makan dan  Penurunan
minum suara dasar
 Tampak lemah veikuler

BRONKOPNEUMONIA

BRONKIOITIS :
 Terjadi pada usia <2tahun
 Demam
 Takipneu
 Batuk kering
 Sesak nafas
 Sulit makan
 Retraksi subcosta

Вам также может понравиться