Вы находитесь на странице: 1из 12

Etika dalam Auditing

Standar Kompetensi
• Mahasiswa mampu menjelaskan peran etika
dalam kegiatan pemeriksaan akuntansi.
• Mahasiswa mampu menjelaskan peran kode etik
independensi dalam pemeriksaan akuntansi.
• Mahasiswa mampu menerapkan perilaku etis
dalam kegiatan pembelajaran
Pendahuluan
• Pengertian Etika Berdasarkan Bahasa
• Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata
ethikos yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika
adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar
dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga
bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika
terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika/
Pemeriksaan Akuntansi
• Auditing adalah suatu proses dengan apa
seseorang yang mampu dan independent
dapat menghimpun dan mengevaluasi
bukti-bukti dari keterangan yang terukur
dari suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan
untuk mempertimbangkan dan melaporkan
tingkat kesesuaian dari keterangan yang
terukur tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Etika dalam Auditing
• Etika dalam auditing adalah suatu proses
yang sistematis untuk memperoleh serta
mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai asersi-asersi kegiatan ekonomi,
dengan tujuan menetapkan derajat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut,
serta penyampaian hasilnya kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
Independensi
• Independensi adalah keadaan bebas dari
pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain,
tidak tergantung pada orang lain (Mulyadi dan
Puradireja, 2002: 26).
• Dalam SPAP (IAI, 2001: 220.1) auditor diharuskan
bersikap independen, artinya tidak mudah
dipengaruhi, karena ia melaksanakan
pekerjaannya untuk kepentingan umum
(dibedakan di dalam hal ia berpraktik sebagai
auditor intern).
• Terdapat tiga aspek independensi seorang
auditor, yaitu sebagai berikut
3 aspek independensi seorang auditor
• 1. Independence in fact (independensi dalam fakta)
Artinya auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi,
keterkaitan yang erat dengan objektivitas.
2. Independence in appearance (independensi dalam
penampilan)
• Artinya pandangan pihak lain terhadap diri auditor
sehubungan dengan pelaksanaan audit.
3. independence in competence (independensi dari sudut
keahliannya)
• Independensi dari sudut pandang keahlian terkait erat
dengan kecakapan profesional auditor.
Tujuan audit atas laporan keuangan
oleh auditor independen
• Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor
independen pada umumnya adalah untuk
menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,
perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan
auditor merupakan sarana bagi auditor untuk
menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan
mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan
pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan
pendapat maupun menyatakan tidak memberikan
pendapat, ia harus menyatakan apakah auditnya telah
dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Perbedaan tanggung jawab auditor independen
dengan tanggung jawab manajemen.
• Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai
tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau
kecurangan.1 Oleh karena sifat bukti audit dan karakteristik
kecurangan, auditor dapat memperoleh keyakinan memadai,
namun bukan mutlak, bahwa salah saj i material terdeteksi.2
Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan bahwa
salah saji terdeteksi, baik yang disebabkan oleh kekeliruan
atau kecurangan, yang tidak material terhadap laporan
keuangan
Kualifikasi Auditor
• Auditor adalah seseorang yang
memiliki kualifikasi tertentu dalam
melakukan audit atas laporan keuangan
dan kegiatan suatu perusahaan atau
organisasi.
• Sesuai dengan Kode Etik IAPI .
Tanggung Jawab Auditor
• The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal bakal dari
Auditing Practices Board, ditahun 1980, memberikan ringkasan
(summary) tanggung jawab auditor:
– Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan. Auditor perlu
merencanakan, mengendalikan dan mencatat pekerjannya.
– Sistem Akuntansi. Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem
pencatatan dan pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya
sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
– Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan
reliable untuk memberikan kesimpulan rasional.
– Pengendalian Intern. Bila auditor berharap untuk menempatkan
kepercayaan pada pengendalian internal, hendaknya memastikan dan
mengevaluasi pengendalian itu dan melakukan compliance test.
– Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan. Auditor
melaksanakan tinjau ulang laporan keuangan yang relevan seperlunya,
dalam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti
audit lain yang didapat, dan untuk memberi dasar rasional atas
pendapat mengenai laporan keuangan.
Opini Auditor
1. Pendapat Wajar Tanpa Bersyarat
2. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
3. Pendapat Tidak Setuju
4. Penolakan Memberikan Pendapat
5. Pendapat Sepotong-sepotong

Вам также может понравиться