Вы находитесь на странице: 1из 24

Case Report

Cerebro Vascular Accident (CVA) / Stroke


Oleh :
Lisda Pradita Wardhany 167 10 141

Pembimbing :
dr. Laksitarini, Sp.S
CVA (Cerebro Vascular Accident) / Stroke
 kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya
suplai darah ke bagian otak (Smeltzer & Bare, 2002).

 gangguan sirkulasi serebral yang disebabkan oleh sumbatan


atau penyempitan pembuluh darah oleh karena emboli,
trombosis atau perdarahan serebral sehingga terjadi
penurunan aliran darah ke otak yang timbulnya secara
mendadak.
Epidemiologi
 Prevalensi Stroke di Indonesia :
 Sulawesi Selatan (17,9%)

 DI Yogyakarta (16,9%)

 Sulawesi Tengah (16,6%)

 Jawa Timur (16 %).


Klasifikasi
 Non – Hemorrhagic / Ischemic / Infark
 Secara Klinis :
 TIA
 RIND
 Incompleted Stroke
 Completed Stroke

 Secata Patogenesa :
 Oklusif  Stroke Trombosis , Stroke Emoboli
 Non Oklusif
Klasifikasi
 Hemorrhagic / Bleeding
 Intracerebral Hemorhhagic

 Subarachnoid Hemorhhagic
Anamnesa
 Kelumpuhan anggota gerak sebelah badan, mulut mencong /
bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi dengan baik . Timbul
sangat mendadak, dapat sewaktu bangun tidur, aktivitas, atau
sewaktu istirahat.

 Faktor resiko

 Pada penurunan kesadaran s/d koma : perkembangan


kesadaran sejak serangan terjadi.
Pemerikssaan Fisik
 Vital sign
 Status interna
 Pemeriksaan neurologik
 Kesadaran
 Pemeriksaan N. Kranialis
 Pemeriksaan meningeal sign
 Pemeriksaan motorik, sensorik, dan vegetatif
 Refleks fisiologis dan patologis
 Kelainan fungsi luhur
Gejala Klinis
GEJALA HEMORRHAGIC INFARK
PERMULAAN SANGAT AKUT SUB AKUT
WAKTU SERANGAN AKTIF TIDAK AKTIF
MUNTAH ++ -
KEJANG ++ -
PENURUNAN KESADARAN ++ -
BRADIKARDI +++ ( HARI I ) + ( HARI IV)
PERDARAHAN RETINA ++ -
PAPIL EDEMA + -
RANGSANGAN MENINGEN ++ -
PTOSIS ++ -
LOKASI ( TOPIS ) SUB KORTIKAL SUB / KORTIKAL
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium
 Darah rutin
 Kimia darah lengkap
 Hemostasis (darah lengkap )
 Tambahan ( atas indikasi ): protein S, protein C, ACA, homosistein.
 Pmx neurokardiologi
 EKG, TEE
 Pmx radiologi
 CT- Scan
 Foto thoraks
Diagnosa Banding Jenis Stroke
KRITERIA DX ICH SAH TROMBOSIS EMBOLI

Umur > 40 thn 20 – 30 thn 50 – 70 thn Semua umur


Onset Perjalanan Aktif cepat Aktif cepat Bangun tidur ≠ tentu, cepat

Gx Penyerta
-Sakit Kepala ++ ++++ - -
-Muntah ++ ++++ - -
-Vertigo + - +/- +/-

Risk Factor
- Ht HT berat/ maligna +/- +/- -
- Px Jantung HHD - ASHD RhHD
- Dm - - ++ -
-Hiperlipidemi - - ++ -
Diagnosa Banding Jenis Stroke
KRITERIA DX ICH SAH TROMBOSIS EMBOLI

Kesadaran ↓↓↓/ koma ↓↓ pelan N/ ↓ N/ ↓


Kaku Kuduk +/- ++++ - -
Kelumpuhan ↓↓↓↓ ↓ ↓↓ ↓↓
Hemiplegi Hemiparese Hemiparese Hemiparese
lengan= +/- Lengan ≠tungkai Lengan ≠tungkai
tungkai
Afasia - - ++/- ++/-
Pembuluh +/- ++++ - -
Darah
Arteriografi Shift midline Aneurisma Oklusi/ stenosis Oklusi
Ct – Scan Hiperdens ++++ N/hiperdens Hipodens Hipodens
Intracerebral Extracerebral Sdh 4 – 7 hari Sdh 4 – 7 hari
CT Scan (Computerized Tomography Scanner)
 Semua pasien yang diduga stroke harus menjalani pemeriksaan
MRI atau CT scan tanpa kontras untuk membedakan antara
stroke iskemik dan hemoragik serta mengidentifikasi adanya
efek tumor atau massa (kecurigaan stroke luas).
CT Scan (Computerized Tomography Scanner)
 Lesi hemoragi (perdarahan) akut  hiperdens dengan batas
tegas dan makin lama densitasnya semakin turun.
 Terlihat gambaran lesi hiperdens warna putih dengan batas tegas.

 Pada stadium lanjut terlihat edema disekitar perdarahan (edem


perifokal) yang menyebabkan pendesakan. Jika terjadi absorbsi
lengkap, gambarannya hipodens.
Intracerebral Hemorrhagic Subarachnoid Hemorrhagic
Subdural Hematoma Epidural Hematoma
CT Scan (Computerized Tomography Scanner)
 Lesi iskemik atau infark  hipodens dengan batas kurang
tegas pada fase awal, kemudian menjadi semakin tegas
 Pada stadium awal sampai 6 jam pertama, tak tampak kelainan pada
CT-Scan. Kadang kadang sampai 3 hari belum tampak gambaran
yang jelas. Sesudah 4 hari tampak gambaran lesi hipodens (warna
hitam), batas tidak tegas.
 Fase lanjut, densitas akan semakin turun, batas juga akan semakin
tegas, dan bentuk semakin sesuai dengan area arteri yang tersumbat.
 Fase akhir, terlihat sebagai daerah hipodens berbatas tegas.
Infark / Non - Hemorrhagic

CT scan otak menunjukkan sirkulasi infark anterior kanan total (A) empat jam dan (B) pada
lima hari setelah onset gejala. (A) Tanda-tanda halus infark awal: kehilangan ganglia basal di
kanan (panah putih bandingkan dengan caudate dan inti lentiform), kehilangan deferensiasi
materi abu-abu/putih (panah hitam), pembengkakan kecil dengan penipisan sulcal (panah
hitam). Pada hari kelima ada hipodens jelas dan infark besar dengan pergeseran
pembengkakan garis tengah dan obstruksi dari ventrikel lateral kiri.
Penatalaksanaan
I. ATASI KEDARURATAN MEDIK ( 5 B):↓ i. B1 ( Breath)
i. B1 ( Breath)  Bebaskan jalan nafas,
ii. B2 ( Blood ) hisap lendir, lepas gigi
iii. B3 ( Brain ) palsu
iv. B4 ( Bowel )  Beri O2
 6 – 10 L / menit
v. B5 ( Bladder )
(masker)
 2 – 4 L/ menit ( dg
nafas / tanpa masker)
 Posisi berbaring lateral kiri
/ kanan
 Posisi extremitas pronasi.
 Kalau perlu foto thorax.
Penatalaksanaan
ii. B2 ( Blood ) iii. B3 ( Brain )
 T >220/160→  Metabolik aktivator, ex:
p’timbangkan anti HT PO piracetam I.V. 12 gram.
 T < 110 / 70 →rehidrasi  Jika kesadaran ↓→
inf NaCl 12 tts/Mnt. ( kl manitol drip 0,25 – 0,5 mg
perlu inf dopamin 3 – 5 / kg/ 4 jam. KI : decomp,
mg/kg) hipoksia, GGK.
 Pertahankan osmolaritas iv. B4 ( Bowel )
darah isotonik.  Ggg. Menelan, kesadaran
 EKG ↓→ NGT
 Inf Ringer Asetat v. B5 ( Bladder )
 Lab Cito ( GDA , BUN,  Bila VU penuh →
Elektrolite ) catheter.
 Jika gula darah > 200 mg
% → insulin 4 U.
Komplikasi
 Gangguan neurologis
 Edema serebri dan peningkatan tekanan intrakranial yang dapat
menyebabkan herniasi atau kompresi batang otak, kejang, dan
transformasi hemoragik.

 Gangguan nonneurologis
 infeksi (contoh: pneumonia), gangguan jantung, gangguan
keseimbangan elektrolit, edema paru, hiperglikemia reaktif.
Prognosa
 Prognosis dipengaruhi oleh usia pasien, tingkat kesadaran, jenis
kelamin, tekanan darah, penyebab stroke, dan ada atau
tidaknya penyakit komorbid.
TERIMAKASIH
 SSS = ( 2,5 X kesadaran ) + ( 2 X muntah ) + ( 2 X sakit
kepala ) + ( 0,1 X tek. Diastole) – ( 3 X ateroma) – 12
 Skor Derajat kesadaran:  Tanda – tanda ateroma :
 Koma : 2 1. Angina pectoris :
 (+): 1
 Afasia : 1
 (-) : 0
 Sadar : 0 2. Claudicatio intermitten
 Muntah :  (+) : 1
 (+) : 1  (-) : 0
3. DM :
 (-) : 0
 (+) : 1
 Sakit kepala :  (-) : 0
 (+) : 1  Jika hasilnya :
 (-) : 0  0 : lihat hasil CT – Scan.
 ≤ - 1 : infark / ischemic
 ≥ 1 : hemorrhagic

Вам также может понравиться