Вы находитесь на странице: 1из 10

KONSEP HUTANG

KELOMPOK 6:
A B D U L R A H M A N M AT I T I
SULASTRI H. LAURIS
VAT M A H A R I S
SITTI JULAIHA
Pengertian Hutang

Menurut FASB (Financial


Accounting Standard Board)
dalam SFAC No.6, hutang
didefinisikan sebagai FASB, IAI (1994)
pengorbanan manfaat mendefinisikan hutang
ekonomi masa mendatang (kewajiban) sebagai berikut : Menurut Rudianto dalam
yang mungkin timbul karena “Keawajiban merupakan bukunya IFRS (2012, Hal.
kewajiban sekarang suatu hutang masa kini yang timbul 275) mendefinisikan
entitas untuk menyerahkan dari peristiwa masa lalu,
aktiva atau memberikan jasa Hutang Merupakan
penyelesaiannya diharapkan
kepada entitas lain di masa kewajiban perusahaan
mengakibatkan arus keluar
mendatang sebagai akibat dari sumber daya perusahaan untuk membayar sejumlah
transaksi masa lalu. yang mengandung manfaat uang/jasa/barang di masa
ekonomi (paragraph 62)”. mendatang kepada pihak
lain akibat transaksi di
masa lalu.
 Hutang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hutang jangka pendek dan
hutang jangka panjang.

1. Hutang jangka pendek 2. Hutang Jangka Panjang


Hutang jangka pendek Hutang jangka panjang
merupakan hutang yang merupakan hutang yang
memiliki waktu 1 tahun dalam memiliki waktu pembayaran
pelunasannya. Hutang jangka lebih dari satu tahun sejak
pendek memiliki dua manfaat, tanggal neraca dan sumber-
yaitu fleksibilitas dan biaya
sumber untuk melunasi
yang lebih murah. Jenis-jenis
hutang jangka panjang yang
hutang jangka pendek:
bukan bersumber dari aktiva
a) Hutang Dagang
b) Hutang Wesel lancar. Jenis-jenis hutang
c) Hutang Deviden jangka panjang:
d) Hutang jangka panjang yang a) Hutang obligasi
segera jatuh tempo b) Saham
e) Penghasilan dibayar dimuka c) Hipotik
f) Biaya yang masih harus d) Saham Preferen
dibayar. e) Modal Ventura
Komponen Hutang

 Dari definisi yang dikemukakan, pengertian hutang memiliki dua komponen


utama yaitu:

1. Kewajiban sekarang.
Kewajiban timbul karena pada saat sekarang suatu entitas memiliki
tanggung jawab yang tidak dapat dihindari untuk menyerahkan
barang/jasa. menurut Kam (1990: p.111) definisi hutang yang lebih
menunjukkan pada saat sekarang adalah kewajiban suatu unit
usaha yang merupakan keharusan bagi unit usaha tersebut untuk
menyerahkan aktiva/jasa pada pihak lain di masa mendatang
sebagai akibat transaksi di masa lalu.
2. Peristiwa masa lalu
Syarat lain dari hutang adalah berasal dari transaksi masa lalu.
Transaksi tersebut menunjukkan transaksi yang benar-benar telah
terjadi sehingga dapat digunakan untuk memastikan bahwa hanya
kewajiban sekarang yang harus dicatat sebagai hutang dalam
neraca.
Terjadinya hutang
1. Keadaan Yang Dapat Menimbulkan 2. Unconditional Right Of
Hutang, hutang dapat terjadi karena
beberapa faktor, antra lain: Offset
a) Kewajiban legal/kontrak (Contractual
liabilities)
Kewajiban legal adalah hutang yang Kewajiban yang berasal dari
timbul karena adanya ketentuan kontrak berjalan untuk
formal berupa peraturan hukum untuk
membayar kas atau menyerahkan memperoleh suatu barang dan
berang (jasa) kepada entitas tertentu. jasa di masa mendatang dapat
b) Kewajiban konstruktif (constructive dikatakan sebagai suatu
liabilities)
Kewajiban konstruktif timbul karena transaksi hutang atau sebaliknya
kewajiban tersebut sengaja diciptakan bukan hutang. Kewajiban
untuk tujuan/kondisi tertentu, tersebut merupakan suatu
meskipun secara formal tidak
dilakukan melalui perjanjian tertulis transaksi keuangan yang berasal
untuk membayar sejumlah tertentu dari transaksi usaha dan
dimasa yang akan datang. menimbulkan kewajiban untuk
c) Kewajiban equitable
Kewajiban ekuitabel adalah hutang melakukan pembayaran di masa
yang timbul karena adanya kebijakan mendatang, apabila suatu
yang diambil oleh perusahaan karena barang atau jasa telah diterima.
alasan moral/etika dan perlakuannya
diterima oleh praktik secara umum.
Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang merupakan kebijakan pendanaan perusahaan


yang bersumber dari eksternal. Kebijakan hutang menggambarkan
hutang jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan untuk
membiayai operasional perusahaan. Penentuan kebijakan hutang
berkaitan dengan struktur modal karena hutang merupakan salah
satu komposisi dalam struktur modal. Kebijakan hutang sering
diukur dengan menggunakan Debt Equity Ratio (DER), yaitu
perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan modal
sendiri. Semakin rendah DER maka semakin kecil tingkat hutang
yang digunakan perusahaan dan kemampuan untuk membayar
hutang semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya
Faktor Kebijakan Hutang

 Ada beberapa faktor kebijakan hutang, antara lain:

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan
Institusional

Profitabilitas

Struktur Aset
Pengukuran dan Pengakuan Hutang
Hutang diakui bila transaksi yang
menimbulkan kewajiban telah
terjadi APB (APB Statement Dasar pengukuran hutang
nomor. 4 paragraph 181) dan FASB
(SFAC 5 paragraf 67) menyatakan
adalah jumlah rupiah sumber
bahwa hutang diukur berdasarkan ekonomi yang harus
jumlah uang pada suatu dikorbankan apabila pada
transaksi. Kewajiban baru dapat saat penilaian (pelaporan),
diakui bila memenuhi kriteria hutang dilunasi. Dengan
definisi, dapat diukur, relefan, dan demikian, dasar penilaian
dapat diandalkan. Secara umum
saat pengakuan dan pengukuran
yang digunakan adalah nilai
kewajiban cukup jelas, karena sekarang pengeluaran
kewajiban timbul dari perjanjian kas/pengorbanan sumber
yang jumlah saat pembayarannya ekonomi masa mendatang
tercantum dalam perjanjian untuk melunasi hutang
(kontrak).
tersebut sampai tanggal jatuh
tempo.
Penyelesaian Hutang

 IAI (1994: paragraf 62) dalam SAK menyebutkan bahwa penyelesaian


kewajiban masa kini biasanya melibatkan perusahaan untuk mengorbankan
sumber daya yang memiliki manfaat masa depan demi untuk memenuhi
tuntutan pihak lain. Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat
dilakukan dengan berbagai cara, sebagai berikut:

1) Pembayaran kas
2) Penyerahan aktiva
3) Pemberian jasa
4) Penggantian kewajiban tersebut dengan
kewajiban yang lain atau,
5) Konversi kewajiban menjadi ekuitas

Вам также может понравиться