Вы находитесь на странице: 1из 10

Konsep dan prinsip pemberian

obat
Kelompok 1
Muslehatun Hasanah M. Hijratillah Prasetyo
Sa’adah Noer. Holisah
syswati Bambang Irawan
Nanang Diyas Ira Astutik
Reni Dwi Fatmala yuliatin
Kholifatur Rohma Putri Nurul Dwi
Dinda Insani Riski
Prinsip pemberian obat
1. Benar pasien
2. Benar waktu pemberian
3. Benar obat
4. Benar dosis
5. Benar rute atau cara pemberian
6. Benar pengkajian
7. Benar evaluasi
8. Benar dokumentasi
9. Benar reaksi obat dengan obat lain
10. Benar reaksi obat dengan makanan
11. Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi klien
12. Benar hak klien untuk menolak
Konsep dan prinsip pemberian obat
oral
• Pemberian obat melalui mulut dilakukan dengan
tujuan mencegah, mengobati, dan mengurangi rasa
sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.
• Obat yang diberikan peroral biasanya membetuhkan
waktu 30 sampai 45 menit sebelum diabsorbsi dan efek
puncaknya dicapai setelah 1 samapai 1.5 jam. Rasa dan
bau obat yang tidak enak sering mengganggu
pasien.Cara per oral tidak dapat dipakai pada pasien
yang mual-mual,muntah,semi koma,pasien yang
mengalami pengisapan cairan lambubg serta pada
pasien yang mempunyai gangguan menelan.
Keuntungan Pemberian Obat Rute Oral
• Rute ini cocok dan nyaman bagi klien
• Ekonomis
• Dapat menimbulkan efek local atau sistemik
• Jarang membuat klien cemas

Kerugian atau kontraindikasi


• Rute ini dihindari bila klien mengalami perubahan fungsi saluran cerna, motilitas
menurun dan reaksi bedah bagian saluran cerna
• Beberapa obat dihancurkan oleh sekresi lambung
• Rute oral dikontraindikasikan pada klien yang tidak mampu menelan (mis, klien
yang mengalami gangguan neuromuscular, striktur (penyempitan) esophagus, lesi
pada mulut.
• Obat oral tidak dapat diberikan kepada klien yang terpasang pengisap lambung
dan dikontraindikasikan pada klien yang akan menjalani pembedahan atau tes
tertentu\
• Klien tidak sadar atau bingung, sehingga tidak mampu menelan atau
mempertahankan dibawah lidah
• Obat oral dapat mengiritasi lapisan saluran cerna, mengubah warna gigi atau
mengecup rasa yang tidak enak.
Konsep dan pemberian obat topikal
1. Oles
Prinsip kerja pemberian obat melalui kulit adalah
sebagai berikut:
Ø Gunakan teknik steril bila ada luka di kulit
Ø Bersihkan kulit sebelum memberikan obat (bahan
pembersih ditentukan oleh dokter)
Ø Ambil obat kulit dari tempatnya dengan batang
spatel lidah dan bukan dengan tangan
Ø Bila obat perlu digosok,gunakan tekanan dengan
aplikator
Ø Bila digunakan kompres atau kapas lembab,maka
pelembab harus steril.
2. Tetes
Pemberian obat pada mata dengan obat tetes
mata atau saleb mata digunakan untuk
persiapan pemeriksaan struktur internal mata
dengan mendilatasi pupil, pengukuran refraksi
lensa dengan melemahkan otot lensa, serta
penghilangan iritasi mata.
Konsep dan pemberian obat tes alergi
1. Skin test atau intra cutan
• Intra Cutan adalah memberikan obat melalui
suntikan ke dalam jaringan kulit, (lapisan dermis
atau dibawah epidermis) pada lengan bawah
bagian dalam atau ditempat lain
• Intra cutan biasa digunakan untuk mengetahui
sensitivitas (alergi) tubuh terhadap obat yang
disuntikan dan cara menyuntikannya obat
dengan sudut jarum injeksi 5-15 derajat, setelah
itu tunggu reaksi obat antara 10-15 menit.
Prinsip
• Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui
diagnosa medis pasien, indikasi pemberian obat, dan efek
samping obat, dengan prinsip 10 benar
• Setelah dilakukan penyuntikan / skin test tidak dilakukan
desinfektan.
• Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapatkan
obatnya, bila ada penolakan pada suatu jenis obat, maka
perawat dapat mengkaji penyebab penolakan, dan dapat
mengkolaborasikannya dengan dokter yang menangani
pasien, bila pasien atau keluarga tetap menolak
pengobatan setelah pemberian inform consent, maka
pasien maupun keluarga yang bertanggungjawab
menandatangani surat penolakan untuk pembuktian
penolakan therapi.
Terima kasih

Вам также может понравиться