Вы находитесь на странице: 1из 30

GANGGUAN BIPOLAR

Definisi
Gangguan Bipolar yaitu gangguan mood yang kronis dan berat yang
ditandai dengan episode mania, hipomania, campuran, dan depresi.
Sebelumnya gangguan bipolar disebut dengan manik depresif,
gangguan afektif bipolar, atau gangguan spektrum bipolar.
JENIS GANGGUAN MOOD
 DSM IV
-Gangguan Depresi Mayor
- GangguanDistimia
- Gangguan Depresi yang tidak terdefenisikan
-Gangguan Bipolar I
-Gangguan Bipolar II
-Gangguan Siklotimia
-Gangguan Bipolar yang tidak dapat dispesifikasi
Jenis Episode Mood
 Episode Manik
3 gejala tambahan atau lebih yang menetap pada derajat berat:
1. Grandiositas atau meningkatnya kepercayaan diri.
2. Berkurangnya kebutuhan tidur
3. Bicara lebih banyak dari biasanya atau adanya desakan
untuk tetap berbicara
4. Loncatan gagasan atau pengalaman subjektif adanya
pikiran yang berlomba.
5. Distraktibilitas
6. Meningkatnya aktivitas yang diarahkan ketujuan ( sosial,
pekerjaan, sekolah, seksual) atau agitasi psikomotor.
7. Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang
menyenangkan yang berpotensi merugikan
 Gangguan mood sangat berat sehingga menyebabkan
hendaya yang jelas dalam fungsi pekerjaan, aktivitas
sosial yg biasa dilakukan, hubungan dengan orang lain
atau untuk menghindari melukai diri sendiri atau orang
lain, atau dengan gambaran psikotik.
 Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologi langsung
penggunaan zat ( mis: penyalahgunaan zat, obat) atau kondisi medik
umum (mis: hipertiroid)
 Mania Sekunder
Mania sekunder yang terjadi dikarenakan efek samping dari obat-
obatan antidepresan, obat stimulansia atau pada pengguana alkohol
kronik yang secara tiba-tiba menghentikan konsumsi alkohol.
 Mania Kronik
Terdapat 5 % pasien GB I mengalami mania kronik dimana mania
kronik sering mengalami episode manik berulang dengan mood
hipertim diantara episode yang biasanya disebabkan oleh ketidak
patuhan terhadap terapi.
 Episode Hipomanik
Selama periode ganguan mood, 3 atau lebih gejala berikut
menetap dengan derajat berat:
1. Grandiositas
2. Berkurangnya kebutuhan tidur
3. Bicara lebih banyak dari biasanya atau adanya desakan
untuk tetap berbicara
4. Loncatan gagasan atau pengalaman subjektif adanya
pikiran yang berlomba.
5. Distraktibilitas
6. Meningkatnya aktivitas yang diarahkan ketujuan
( sosial, pekerjaan, sekolah, seksual) atau agitasi psikomotor.
7. Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang
menyenangkan yang berpotensi merugikan .
 Episode yang terjadi dikaitkan dengan perubahan yang
jelas dalam fungsi yang tidak khas bagi orang tersebut
ketika ia agejaalatik
 Perubahan mood dan fungsi tersebut dapat terlihat oleh
orang lain
 Episode yang terjadi tidak cukup berat untuk
menyebabkan hendaya yang jelas dalam fungsi sosial atau
pekerjaan atau tidak memerlukan perawatan atau tidak
ada gambaran psikotik
 Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung
penggunaan zat atau kondisi medik umum.
 Episode Depresi Mayor
1. Mood depresi yang terjadi hampir sepanjang hari, hampir
setiap hari yang ditunjukkan baik oleh laporan subjektif atau yang
diobservasi oleh orang lain
2. Berkurangnya minat atau rasa senang yang sangat jelas pada
semua atau hampir semua aktivitas sepanjang hari.
3. Penurunan berat badan yang bermakna ketika tidak sedang
diit atau peningkatan berat badan
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5. Agitasi atau retradasi psikomotor hampir setiap hari
6. Letih dan tidak bertenaga setiap hari
7. Rasa tidak berharga atau rasa bersalah berlebihan, tidak
sesuai hampir setiap hari.
8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau konsentrasi,
ragu-ragu hampir setiap hari.
9. Berulangnya pikiran tentang kematian, berulangnya ide
bunuh diri tanpa rencana spesifik, atau tindakan bunuh diri atau
rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri
 Gejala-gejala yang ada tidak memenuhi kriteria untuk episode
campuran.
 Gejala-gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
klinik atau terjadinya hendaya sosial, pekerjaan atau fungsi penting
lainnya
 Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung dari zat atau
kondisi medik umum
 Gejala bukan disebabkan oleh berkabung, misalnya kehilangan orang
yang dicintai, gejala menetap lebih dari dua bulan atau ditandai oleh
hendaya fungsi yang jelas, preokupaso dengan rasa tidak berharga,
ide bunuh diri, gejala psikotik atau retardasi psikomotor
 Episode Campuran
Episode campuran menunjukkan suatu sindrom yang unik.
Ada 4 konsep lainnya pada episode campuran, misalnya
1. Suatu sindrom yang tercampur (kombinasi)
2. Siklus ultra cepat
3. Suatu keadaan transisi
4. Mania berat tertentu
 Kriteria Episode Campuran Menurut DSM-IV-TR
1. Memenuhi kriteria episode manik dan episode mayor setiap
hari selama paling sedikit satu minggu.
2. Gangguan mood cukup berat hingga menyebabkan hendaya
nyata dalam fungsi pekerjaan atau aktivitas sosial yang biasa dilakukan
atau hubungan dengan orang lain atau memerlukan perawatan untuk
mecegah melukai diri sendiri atau orang lain atau terdapat gambaran
psikotik
3. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung
penggunaan zat atau kondisi medik umum.
 Episode Manik Disforik dan Hipomanik Disforik (Non DSM-IV-TR)
Status Klinis (Berat dan Psikotik) Menurut
DSM-IV-TR

 0 (tidak dispesifikasi)
 1 (Episode derajat ringan)
 2 (Episode derajat sedang)
 3 (Episode derajat berat)
 4 (Episode derajat berat)
 5 (Menunjukkan derajat remisi gejala yang saat ini dalam
keadaan remisi parsial)
 6 (Tidak mengalami sindrom episode mood atau saat ini
dalam remisi sempurna)
Spesifikasi Gambaran Episode saat ini
menurut DSM-IV-TR
1. Gambaran katatonik
a. Imobilitas motorik
b. Aktivitas motorik sangat berlebihan
c. Mutisme atau negativisme yg berlebihan
d. Posisi aneh, streotipi, manerisme, menyeringai, ekolalia atau
ekopraksia
2. Gambaran mekankolik
a. Mood depresi yg kualitasnya nyata.
b. Gejala depresi terasa lebih buruk di pagi hari
c. Terbangun dini hari
d. Anoreksia atau berkurangnya berat badan secara bermakna
e. Rasa bersalah berlebihan
3. Gambaran atipik
Biasanya pada depresi mayor dengan gejala utama reaktivitas mood.
a. Peningkatan nafsu makan atau berat badan yang bermakna.
b. Hipersomnia
c. Tungkai atau lengan terasa lemah atau berat
d. Sensitif

4. Spesifikasi kronik dapat diaplikasikan pada depresi mayor ± 2


tahun.

5. Spesifikasi awitan pasca persalinan dapat digunakan pada episode


depresi mayor, manik, campuran atau GB-II dengan onset 4 minggu
pasca persalinan.
Jenis-Jenis Gangguan Bipolar
1. Gangguan mood bipolar I
 Gangguan Mood Bipolar I, Episode Manik tunggal
-Hanya mengalami satu kali episode manik dan tidak ada riwayat episode
depresi mayor sebelumnya.
-Episode yg terjadi bukanlah skizoafektif dan tidak bertumpah tindih
dengan skizofrenia atau dengan gangguan psikotik yg tidak dapat
diklasifikasikan
 Gangguan Mood Bipolar I, Episode Campuran Saat ini
a. Saat ini dalam episode campuran
b. Sebelumnya, paling sedikit pernah mengalami episode manik, depresi
atau campuran
c. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
skizoafektif dan tidak bertimpah tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
 Gangguan Mood Bipolar I, Episode Hipomanik
a. Saat ini dalam episode hipomanik
b. Sebelumnya paling sedikit pernah mengalami episode manik atau
campuran.
c. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna.
d. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
skizoafektif
 Gangguan Mood Bipolar I, Episode yang tidak dapat diklasifikasikan
saat ini
a. Kriteria kecuali durasi saat ini memenuhi kriteria untuk manik,
hipomanik campuran atau episode depresi
b. Pernah mengalami episode manik atau campuran
c. Gejala mood menyebabkan penderitaan secara klinik
d. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
sebagai skizoafektif
 Gangguan Mood Bipolar II
Gangguan mood bipolar II ditandai dengan episode berulang
sindrom depresi mayor dan episode hipomanik. Hipomania adalah
keadaan mania dengan intensitas lebih rendah bila dibandingkan
dengan mania.
 Siklotimia
Merupakan GB ringan yang awitannya berangsur-angsur biasanya
sebelum usia 21 tahun. Ditandai dengan depresi subsindrom dan
hipomania yang siklusnya pendek.
Kriteria diagnostik gangguan siklotimia
- Paling sedikit selama 2 tahun terdapat beberapa episode dengan
gejala hipomania dan depresi yang tidak memenuhi depresi mayor.
-Selama periode diatas penderita tidak pernah bebas dari gejala
diatas dari dua bulan pada suatu waktu.
-Tidak ada episode depresi mayor, episode manik, episode campuran
selama 2 tahun gangguan tersebut.
-Gejala pada kriteria A bukan skizoafektif dan tidak bertumpang
tindih.
-Dengan skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham atau dengan
gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
- Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau
medik umum
- Gejala diatas menyebabkan penderitaan secara klinik
 Gangguan Mood Bipolar, Siklus Cepat
Terjadi paling sedikit empat episode-depresi dan hipomania atau
mania dalam satu tahun. Pasien biasanya jarang mengalami bebas
dan gejala dan terdapat hendaya berat dalam hubungan
interpersonal.
 Gangguan Mood Bipolar, Siklus Ultracepat
Hipomania, mania, dan episode depresi bergantian dengan sangat
cepat dalam beberapa hari. Pasien mengalami gejala yang lebih berat
dari siklotimia dan hendaya yang terjadi juga cukup berat.
 Hipomania Singkat Berulang
Merupakan bentuk lain dari bipolaritas ringan yang cenderung
serupa dengan depresi siklotimia yang hipomananianya pendek.
ETIOLOGI
 Dysregulation Theory
Mood diatur oleh beberapa mekanisme homeostasis
 Chaotic Attractor Theory
Perjalanan penyakit gangguan bipolar tidak dapat diprediksi.Defek
biokimia menyebabkan disregulasi sintesis neurotransmitter
 Protein Signaling Theory
Abnormalitas dalam sinyal kalsium berperan dalam gangguan
bipolar, jalur protein G dan jalur protein kinase C
 Genetic and Familial Theories
Studi anak kembar, adopso dan keluarga menunjukkan bahwa
gangguan bipolar adalah diturunkan.
TATALAKSANA
 Agitasi Mania Akut pada GB
Lini I • Injeksi IM aripiprazol efektif untuk pengobatan
agitasi mania atau campuran akut. Dosis 9,75
mg/injeksi. Dosis maksimum 30 mg/hari (3x per
hari dengan interval dua jam) berespon dalam 45-60
menit.
• Injeksi IM olanzapin dosis 10 mg/injeksi. Dosis
maksimul 30 mg/hari dengan interval pengulangan
injeksi adalah 2 jam.
• Injeksi Lorazepam 2 mg/injeksi. Dosis maksimum 4
mg/hari. Dapat diberikan bersama aripiprzaol atau
olanzapin.
Lini II • Injeksi IM haloperidol yaitu 5 mg/kali injeksi. Dapat
diulang setelah 30 menit. Dosis maksimum 15
mg/hari.
• Injeksi IM Diazepam 10 mg/kali. Dapat diberikan
bersamaan injeksi haloperidol IM
 Rekomendasi Terapi pada Mania Akut GB
 Rekomendasi Terapi Biologik pada Episode Depresi Akut, GB I

Lini I Litium, Lamotrigin, Quetiapin, quetiapin XR, Litium atau


divalproat + SSRI, olanzapin + SSRI, litium + divalproat
Lini II Quetiapin + SSRI, divalproat, litium atau divalproat +lamotrigin
Lini III Karbamazepin, olanzapin, litium + karbamazepin, litium atau
divalproat + venlafaksin, Litium + MAOI, TKL, Litium atau
divalproat atau AA + TCA, litium atau divalproat atau
karbamazepin + SSRI + lamotrigin, penambahan topi ramat.
Tidak Gabapentin monoterapi, aripiprazol monoterapi
direkomendasika
n
 Rekomendasi Terapi Rumatan pada GB I

Lini I Litium, Lamotrigin monoterapi, divalproat, olanzapin, Quetiapin,


litium atau divalproat, + quetiapin, Risperidon Injeksi Jangka
Panjang, Penambahan RJIP, aripiprazol
Lini II Karbamazepin, litium + divalproat, litium + karbamazepin, litium
atau divalproat + olanzapin, litium + risperidon, litium+
lamotrigin, olanzapin + fluoksetin.
Lini III Penambahan fenitoin, penambahan olanzapin, penambahan ECT,
penambahan topiramat, penambahan asam lemak omega-3,
penambahan okskarbazepin
Tidak Gabapentin, topiramat atau antidepresan monoterapi
direkomendasika
n
 Rekomendasi Terapi Depresi Akut, GB II
Lini I Quetiapin
Lini II Litium, lamotrigin, divalproat, litium atau divalproat +
antidepresan, litium + divalproat, antipsikotika atipik +
antidepresan
Lini III Antidepresan monoterapi

 Rekomendasi Terapi Depresi Akut, GB II


Lini I Litium, lamotrigin
Lini II Divalproat, litium atau divalproat atau antipsikotika atipik +
antidepresan, kombinasi dua hari dari : litium, lamotrigin
divalproat atau antipsiotika atipik.
Lini III Karbamazepin, antipsikotika atipik, ECT
Tidak Gabapentin
direkomendasika
n
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться