Вы находитесь на странице: 1из 23

DR. Arrie Budhiartie,SH.,M.

Hum
Prof. DR. Joni Emirzon.,SH.,M.Hum
DR. M. Syaifuddin,SH.,M.Hum
Prof. DR. Sukamto Satoto,SH.,M.H
Dr. Nasser.,Sp.KK.,D.Law
Hubungan hukum dokter-
perawat

Sub-ordinasi

Ketidakjelasan
embagian kewenangan

Fungsi-fungsi
klasik Vicarious liability
keperawatan

Fungsi : Respondeat
Independent Tanggung jawab
superior
Interdependent hukum
dependent
Sub-Ordinasi (ketidak-setaraan)

DOKTRIN TANGGUNG
JAWAB

RESPONDEAT
PROLONGED ARMS SUPERIOR
DOCTRINE DOCTRINE

CAPTAIN ON THE
SHIPS DOCTRINE

BORROWED
SERVANT
DOCTRINE
ASAS-ASAS HUKUM

UU NOMOR 36/2009 UU NO.38/2014 UU No. 36/2014

1. Perikemanusiaan 1. Perikemanusiaan 1. Perikemanusiaan


2. Keseimbangan 2. Nlai ilmiah 2. Manfaat
3. Manfaat 3. Etika & 3. Pemerataan
4. pelindungan profesionalitas 4. Etika &
5. Penghormatan 4. Manfaat profesionalitas
H&K 5. Keadilan 5. Penghormatan H&K
6. Keadilan 6. Pelindungan 6. Keadilan
7. Gender & non 7. Kesehatan & 7. Pengabdian
diskrim keselamatan 8. Norma agama
8. Norma agama pasien 9. Pelindungan
UU NOMOR 38/2014

KONSIDERAN MENIMBANG: PENJELASAN UMUM

PENYELENGGARAAN YAN-KEP: PENGETHUAN DAN


-BERTANGGUNG JAWAB KOMPETENSI: KEBUTUHAN
AKUNTABEL KLIEN, PERKEMBANGN IP,
BERMUTU TUNTUTAN GLOBALISASI
AMAN
TERJANGKAU
-MANDIRI DGN BERDASARKAN
PADA:
-KOMPETENSI -PELIMPAHAN WEWENANG
KEWENANGAN -PENUGASAN KHUSUS
ETIK (KETERBATASAN, DARURAT)
MORAL YG TINGGI -KOLABORASI
 Wewenang : beraspek hukum publik yg memiliki
makna sebagai suatu kekuasaan.
 Unsur-unsur wewenang dlm hukum publik:
 1. Pengaruh;
 2. Dasar hukum;
 3. Konformitas
 Wewenang diartikan sebagai kemampuan untuk
melakukan tindakan atau perbuatan hukum tertentu
yakni tindakan atau perbuatan yang dimaksudkan
untuk menimbulkan akibat hukum, dan mencakup
mengenai timbul dan lenyapnya akibat hukum.
Dengan demikian di dalam wewenang termaktub hak
dan kewajiban yang dimiliki pengemban wewenang
dalam melakukan suatu tindakan hukum tertentu
Sumber Wewenang:
1. Atribusi : lahir dari undang-undang
2. Delegasi : lahir dari konsep pelimpahan
wewenang atribusi, yang berimplikasi pada
pelimpahan tanggung jawab
3. Mandat : lahir dari pelimpahan wewenang
atribusi tanpa disertai peralihan tanggung
jawab.
Pelayanan Keperawatan sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan, dalam UU Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik, merupakan suatu
pelayanan publik berbentuk jasa;
Konsekuensi nya : wewenang yang dimaksudkan di
dalam UU Nomor 38 Tahun 2014 adalah
wewenang dalam lingkup hukum publik.
UU No.36/2009 Pasal 14 ayat (2) : tanggung jawab
pemerintah dikhususkan pada pelayanan publik...
(???), (berarti ada pelayanan kesehatan yg bkn
pelayanan publik).
TEORI PROFESI

MIRRIAM WEBSTER
-GREAT RENPONSIBILITY Prof. Soetandyo
ACCOUNTABILITY
Wignjosoebroto
Based on specialized,
theoretical knowledge
KEAHLIAN
Institutional preparation
KHUSUS/TERTENTU
Autonomy
DINAMIS &PROGRESSIF
Client rather than customer
ORGANISASI PROFESI
Direct working relationships
Ethical constraints
Merit-based
Capitalist morality
Dari teori profesi teori kewenangan tersebut disimpulkan
bahwa: adanya suatu perbedaan di dalam bentuk
kewenangan yg dimiliki pejabat negara dengan
kewenangan yang dimiliki seorang penyandang profesi.

Hal inilah yg melahirkan suatu bentuk kewenangan yang


didasarkan pada profesi : kewenangan profesi; yg dicirikan
dengan:

1. Kewenangan profesi melekat pada profesi ybs dan bkn lahir


dari undang-undang;
2. Kewenangan yg dimiliki diperoleh secara khusus (pendidikan
tinggi, pelatihan intensif)
3. Konsekuensi no. 2 di atas, kewenangan profesi tidak dapat
dilimpahkan kepada profesi ygg berbeda.
Analisis yuridis Pasal 32 UU Nomor 38/2014:
- Adanya pelimpahan kewenangan secara delegatif
dan mandat dari dokter kepada perawat
- Adanya konsep peralihan tanggung jawab
(delegatif) dan tidak beralihnya tanggung jawab
(mandat)
- Adanya persyaratan terkait pelimpahan delegatif
(tertulis, delegans memiliki kompetensi sesuai yg
dilimpahkan), dan pelimpahan mandat (di bawah
pengawasan, tanggung jawab tetap pada
mandans)
- Adanya penyebutan limitatif ttg bentuk-bentuk
tindakan
Ditinjau dari aspek HAN:
- Pada pelimahan kewenangan delegatif, terjadi
peralihan tanggung jawab, tidak dlm sistem
atasan-bawahan, tdk ada wewenang baru
- Pada pelimpahan kewenangan mandat tdk ada
peralihan tanggung jawab, dilakukan pada
bawahan
- Pelimpahan wewenang hrs didahului dengan
suatu tindakan hukum tertentu .
Pertanyaan :
• Apakah SOP adalah tindakan hukum dari
dokter kepada perawat?
• Apakah perawat adalah asisten dokter?

• Apakah tindakan-tindakan medis yg


disebutkan oleh Penjelasan Psl. 32 UU No.
38/2014 bukan merupakan kewenangan
profesi perawat?
Pasal 65 UU No. 36/2014:
• Hanya mengatur pendelegasian kewenangan
mandat
• Pernyataan : tdk adanya peralihan tanggung
jawab, tdk termasuk pengambilan kepuusan
sebagai dsr pelaksanaan tindakan
• Tetap di bawah pengawasan

KONFLIK NORMA
 Pelimpahan kewenangan yg diatur Pasal 32
UU No. 38/2014:
1. Bertentangan dgn norma hk lain (Ps. 65 UU
36/2014)
2. Dis-sinkronisasi dan dis-harmonisasi hukum
3. Bertentangan dgn asas profesionalitas, asas
keadilan, asas pelindungan dan keseimbangan,
 Yg ideal (ius constituendum) :
1. Pelimpahan kewenangan hanya pada profesi
yg sama
2. Perlunya diubah pandangan/paradigma klasik
atas fungsi perawat.
Konsep pelimpahan wewenang diatur
karena adanya pengaruh paradigma
klasik trhdp fungsi-fungsi perawat, yg
mempengaruhi batas wewenang dan
tanggung jawab perawat.
FUNGSI PERAWAT

PANDANGAN
ASAS KESETARAAN
LAMA

1. DEPENDENT
2. INTERDEPENDEN 1. KOMPLEMENTER
T UU NO. 2. KOLABORATIF
3. INDEPENDENT 38/2014 3. MANDIRI/OTONOM

1. PEMBERI AS-KEP
2. PENYULUH & KONSELOR
3. PENGELOLA PELAYANAN
KEPERAWATAN
4. PENELITI KEPERAWATAN
5. PELAKSANA TUGAS
BERDASARKAN PELIMPAHAN
WEWENANG
6. PELAKSANA TUGAS DLM
KEADAAN KETERBATASAN
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PERAWAT DLM
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
(ius constituendum)

RUMAH SAKIT PUSKESMAS PRAKTIK MANDIRI

1. Kolaboratif 1. Mandiri
1, Komplementer
2. Mandiri 2. Kolaboratif
2.Kolaboratif
3. kompelemter 3. komplementer
3. mandiri
Pelimpahan wewenang
(delegation of authority)

Pembagian kewenangan
(distribution of authority)

Bertanggung jawab secara


Kewenangan profesi ybs
mandiri /otonom
Kelemahan Pelimpahan wewenang:
1. Hrs didahului dengan suatu tindakan hukum
tertentu dari pemilik wewenang/kewenangan
asal
2. Ketidakjelasan batas tanggung jawab atas
tindakan yg dilakukan;
3. Dampak lebih jauh ada pada praktik
keperawatan mandiri
1. Didasarkan pada teori diteribution/separation
of power dari Montesque

2. Prinsip dasar Distribution of power :


* balances
* koordinasi bukan sub-ordinasi

3. Bertujuan menggerakkan sistem mencapai


tujuan.
 Pelimpahan wewenang hanya dibolehkan pada
profesi yg sama dan bukan pada profesi yg
berbeda
 Melahirkan tanggung jawab yg tegas atas
masing-masing tindakan yg dilakukan.

Вам также может понравиться