Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
W.I.I. Mella
Program Studi Teknik Arsitektur FST
SEMESTER GENAP 2017
• SKS: 2 (100 menit)
• Penilaian
• Tugas terstruktur: 15%
• Soft Skill: 25%
• UTS: 30%
• UAS: 30%
• Tatap muka: 16 x (termasuk 1 x UTS dan
1x UAS)
PENGERTIAN BUDAYA
• Dalam kehidupan sehari-hari, dikenal
istilah kebudayaan. Juga dalam kehidupan
sehari-hari, orang selalu berurusan
dengan hasil-hasil kebudayaan. Kata
dasar kebudayaan adalah budaya
• Kata budaya berasal dari bahasa
sansekerta buddhayah yang merupakan
bentuk jamak dari kata buddhi dan daya.
• Buddhi memiliki arti budi atau akal atau
akal pikiran.
• Daya” mempunyai arti usaha atau ikhtiar.
• Dalam bahasa Inggris, budaya dikenal
dengan istilah “culture”, yang sebenarnya
berasal dari kata latin “colere”, artinya
mengolah atau mengerjakan tanah
(bertani).
• Melville J. Herkovits: kebudayaan sebagai
sesuatu yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi, yang disebut
superorganik.
• Koentjaraningrat: kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan
dan hasil karya manusia dalam kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri
dengan cara belajar.
• Selo Sumarjan dan Soeleman Soemardi
merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
Culture (budaya) refers to the cumulative
deposit (pengendapan sedikit demi sedikit)
of knowledge, experience, beliefs, values,
attitudes, meanings, hierarchies, religion,
notions of time, roles, spatial relations,
concepts of the universe, and material
objects and possessions acquired by a
group of people in the course of
generations through individual and group
striving
• Budaya merujuk pada pengendapan
sedikit demi sedikit dari pengetahuan,
pengalaman, kepercayaan, nilai, tingkah
laku, arti, hirarki, agama, kesepakatan
waktu, peran, hubungan spasial, konsep
tentang dunia, dan obyek material, dan
kepemilikan yang dipunyai oleh
sekolompok orang turun termurun melalui
perjuangan individu maupun kelompok.
BEBERAPA DEFINISI BUDAYA
• https://www.tamu.edu/faculty/choudhury/c
ulture.html
• Culture is the systems of knowledge
shared by a relatively large group of
people (sistem pengetahuan yang dimiliki
secara bersama oleh sekelompok orang
yang relatif besar jumlahnya).
• Culture is communication, communication
is culture (budaya adalah komunikasi dan
komunikasi adalah budaya).
• Culture in its broadest sense is cultivated
behavior; that is the totality of a person's
learned, accumulated experience which is
socially transmitted, or more briefly,
behavior through social learning (budaya
merupakan pengertaian secara luas dari
tingkah laku yang ditanamkan yakni
totalitas dari hal-hal yang dipelajari, dan
akumulasi pengalaman seseorang yang
ditularkan secara sosial melalui suatu
pembelajaran .
• A culture is a way of life of a group of
people--the behaviors, beliefs, values, and
symbols that they accept, generally without
thinking about them, and that are passed
along by communication and imitation from
one generation to the next. (suatu budaya
adalah cara hidup dari suatu kelompok
orang – tingkah laku, kepercayaan, nilai,
dan simbol yand diterima, umumnya tanpa
banyak berpikir tentang hal-hal ini, dan
yang diteruskan dari generasi ke generasi
melalui komunikasi dan peniruan)
• Culture is symbolic communication. Some of
its symbols include a group's skills,
knowledge, attitudes, values, and motives.
The meanings of the symbols are learned
and deliberately perpetuated in a society
through its institutions (budaya adalah
komunikasi simbolik. Beberapa dari simbol-
simbol itu adalah ketrampilan kelompok,
pengetahuan, tingkah laku, nilai, dan motif.
Pembelajaran dari simbol-simbol tersebut
secara sadar dipertahankan di dalam
masayarakat melalui lembaga-lembaga yang
ada).
• Culture consists of patterns, explicit and
implicit, of and for behavior acquired and
transmitted by symbols, constituting the
distinctive achievement of human groups,
including their embodiments in artifacts;
(budaya terdiri dari berbagai pola, secara
implisit dan eksplisit, dari dan terhadap
tingkah laku yang diperoleh dan diteruskan
melalui simbol-simbol, terdiri dari berbagai
prestasi dari kelompok masyarakat,
termasuk di dalamnya berbagai
peninggalan;
• the essential core of culture consists of
traditional ideas and especially their
attached values; culture systems may, on
the one hand, be considered as products
of action, on the other hand, as
conditioning influences upon further action
inti dari dari budaya tersusun dari ide-ide
tradisional tewrutama nilai-nilai yang
melekat; sistem budaya dapat saja disebut
sebagai produk dari aksi; juga sebagai
sesuatu yang mengkodisikan adanya
tindakan lanjut di kemudian hari).
• Culture is the sum of total of the learned
behavior of a group of people that are
generally considered to be the tradition of
that people and are transmitted from
generation to generation (budaya
merupakan keseluruhantingkah laku yang
dipelajari oelh sekelompok orang yang
umumnya dianggap sebagai tradisi dari
kelompok orang tersebut yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
• Culture is a collective programming of the
mind that distinguishes the members of
one group or category of people from
another (budaya merupakan
pemrograman kolektif dari hati dan pikiran
yang membedakan satu kelompok orang
dengan kelompok orang yang lain).
Dua istilah budaya
• Budaya lokal dan budaya nasional.
• Budaya lokal, adalah suatu budaya yang
perkembangannya terjadi di daerah-
daerah dan merupakan milik suku bangsa.
• Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa
yang multikultural dalam suku bangsa dan
budaya.
• Budaya nasional: suatu kebudayaan yang
terbentuk dari keseluruhan budaya lokal
yang berkembang dalam kehidupan
masyarakat (misal masyarakat Indonesia)
dan merupakan hasil serapan dari unsur-
unsur budaya asing atau global. Banyak
kebudayaan nasional yang merupakan
kebudayaan masa lampau yang masih
bertahan sampai sekarang.
Wujud budaya
• Wujud abstrak, berupa “Sistem
Gagasan”. Budaya dalam bentuk ini
bersifat abstrak, artinya tidak dapat diraba
karena ada dalam pikiran tiap anggota
masyarakat penganut budaya yang
bersangkutan. Gagasan itulah yang
akhirnya menghasilkan berbagai karya
manusia berdasarkan nilai-nilai dan cara
berfikir serta perilaku mereka.
• Bentuk tindakan. Budaya dalam bentuk
tindakan bersifat kongkret yang dapat
dilihat. Contoh: cara petani mengolah
lahan ladang dan sawah, cara berburu
rusa, cara beternak sapi, cara memelihara
ikan, cara menangkap ikan, dll.
• Bentuk hasil karya. Budaya dalam
bentuk hasil karya bersifat kongkret
sehingga bisa dilihat dan diraba. Contoh:
pengrajin tenun ikat menghasilkan kain
dengan berbagai motif (flora, fauna dan
manusia), berbagai peralatan seperi
peralatan dapur dan peralatan untuk
bertani, beternak, berburu, menangkap
ikan, dll.
• Cara berbahasa.
• Cara berpakaian.
• Peralatan hidup.
• Karya masyarakat menghasilkan
pengetahuan, teknologi serta kebudayaan
kebendaan atau kebudayaan jasmaniah
(material culture) yang diperlukan oleh
manusia untuk menguasai alam sekitarnya
agar potensi dan hasilnya dapat
diperuntukkan bagi kelangsungan hidup
masyarakat.
• Rasa yang meliputi jiwa manusia
mewujudkan segala kaidah dan nilai-nilai
sosial yang perlu untuk mengatur
masalah-masalah kemasyarakatan antara
lain agama, ideologi, kebatinan dan
semua unsur yang merupakan ekspresi
jiwa manusia yang hidup sebagai anggota
masyarakat.
• Cipta merupakan kemampuan mental dan
berpikir orang-orang yang hidup
bermasyarakat, hasilnya antara lain
berupa filsafat dan ilmu pengetahuan.
Kebudayaan sebagai suatu sistem
pengetahuan manusia dapat digolong-
golongkan dalam kompleks pengetahuan
yang khusus yang dikaitkan dengan
kegiatan-kegiatan tertentu dalam
kehidupan manusia sebagai pendukung
suatu kebudayaan tertentu.
• Pengetahuan yang kompleks bagi
kegiatan tertentu tersebut dikenal dengan
“pranata-pranata kebudayaan”. Secara
operasional, pranata-pranata kebudayaan
terwujud sebagai seperangkat aturan-
aturan yang mengatur kedudukan-
kedudukan, peranan-peranan, hak-hak
dan kewajiban-kewajiban masyarakat
yang terwujud dalam bentuk lembaga-
lembaga dan organisasi sosial sebagi
wadah bagi kegiatan warga masyarakat
bersangkutan.
• “Subak” di Bali yang mengatur pembagian
air untuk sistem pengairan sawah, dan
lembaga
• “Maneholo” di Rote Ndao yang mengatur
pemanfaatan dan pengamanan mamar.
• “Banu” di masyarakat Atoni Meto yang
mengatur pemanfaatan hasil mamar
• “Talak” dan “kiok” di masyarakat Atoni
Meto yang mengatur pemanfaatan
sumberdaya hewani hutan untuk
perburuan
• Dll.
• Sebagai suatu sistem pengetahuan, pola
dan corak suatu kebudayaan ditentukan
oleh:
– Keadaan lingkungan, dan
– Kebutuhan dasar utama dari para pendukung
kebudayaan tersebut.
• Dengan demikian, setiap masyarakat akan
memiliki kebudayaannya sendiri-sendiri
sesuai dengan kondisi lingkungan hidup
sebagai tempat mereka bermukim dan
bertempat tinggal untuk memenuhi
kebutuhan dasar.
• Suatu kebudayaan dengan semua
pranatanya dapat saja berubah bahkan
selalu berubah secara dinamis karena
tidak ada kebudayaan yang sifatnya statis
dan tertutup. Perubahan kebudayaan
dapat terjadi karena faktor internal dan
external.
• Etnografi adalah suatu studi yang mempelajari
dan menjelaskan tentang kebudayaan suatu
masyarakat tertentu dengan tujuan untuk
menemukenali dan melukiskan bagaimana
masyarakat menanggulangi masalah-masalah
dalam lingkungan hidupnya serta menggali
pranata-pranata sosial-ekonomi manakah yang
dimiliki oleh warga masyarakat dalam upayanya
untuk memenuhi kebutuhan dasar utama
manusia (basic human needs), juga
bagaimanakah mekanisme perubahan yang
mengatur pemanfaatan pengelolaan
sumberdaya alam (SDA) maupun sumberdaya
sosialnya.
Kebutuhan dasar manusia
• Pemenuhan kebutuhan dasar bilologis
meliputi sandang, pangan, papan,
reproduksi, kesehatan, dan
mempertahankan diri.
• Pemenuhan kebutuhan sosial meliputi
kebutuhan akan hidup bersama untuk
mencapai tujuan bersama dan individu,
pembentukan komuniti, dan kelompok
sosial serta berbagai keteraturan sosial.
• Pemenuhan kebutuhan integratif atau
kejiwaan meliputi kebutuhan akan etika
dan moral, rasa keindahan dan
sebagainya.
• Charles Erasmus: setiap pribadi pada
hakekatnya terdapat 2 (dua) unsur penting
yaitu motif dan daya indra.
• Daya indra bersifat aktif yang diperoleh
secara berulang dari pengalaman masa
lalunya. Motif adalah sesuatu yang
mendasari tindakan pikiran, dan kata-kata
seseorang
• Perpaduan motif dan daya indra akan
menghasilkan keinginan dan keinginan
inilah yang akan menjadi perilaku.
• Perubahan pengalaman seseorang akan
memberi peluang perubahan
keinginannya.
• Dengan demikian pengalaman masa
lampau secara berulang adalah salah satu
unsur penting pemberi corak budaya yang
berupa ide (gagasan, perilaku dan hasil
perilaku).
Definisi lahan kering
• Lahan: istilah luas yang meliputi suatu kesatuan
lingkungan wilayah muka bumi yang tidak
ditutupi air.
• Penyusun lahan:
– Alami: tanah, kandungan mineral, persediaan air,
atmosfir, tumbuhan, dan hewan
– Buatan: hasil karya manusia berupa bangunan
seperti pasar, jalan raya, bendungan, gedung, dll.
• Lahan kering: lahan yang tanahnya sebagian
waktu setahun tidak tergenang air.
Definisi lahan kering
• FAO (Food and Agriculture Organization) PBB
menggunakan istilah lahan kering (drylands)
untuk menjelaskan lahan yang musim tanamnya
<120 hari.
• Ini terbagai dua yaitu lahan kering beriklim
kering (arid drylands) dengan musim tanam < 75
hari dan lahan kering beriklim semi-ringkai
(semi-arid drylands) dengan musim tanam
antara 75 sampai 119 hari.
LAHAN KERING?
4 5 - 10 50 - 100 20 - 50 5 - 10
Kepadatan penduduk
BERDASARKAN ELEVASI
(TINGGI TEMPAT)
DATARAN DATARAN
RENDAH (< TINGGI (≥ 700
700 M DPL) M DPL)
DATAR 0-3
BERGUNUNG > 30
• KEMIRINGAN: PERSEN (%), DERAJAD (o)
• % kemiringan: tg rad(α) x 100 = (AB/BC) x
100% = 0.5 x 100 = 50
B α
C
PRODUKTI KESEHATAN
VITAS? PRODUKTI KESEHATAN
LINGKUNGAN VITAS? YES LINGKUNGAN
YES, NO OK?
KENDALA TIDAK OK
KENDALA
TEKNIS TEKNIS
DAN DAN
SOSIAL SOSIAL
EKONOMI, EKONOMI,
YES, NO YES, NO
Pendekatan (berpikir) sistem dalam
usahatani lahan kering
• Tujuan bukan yang utama
• Yang utama adalah metode dan proses
• Cara untuk secara obyektif, praktis, dan
berdasarkan iptek dalam menangani
sistem usahatani yang kompleks
• Multi faceted (banyak sudut padang)
• Cara analisis diperluas dari cara berpikir
satu sektor ke berpikir multi sektor
• Segala sesuatu saling bertalian
• Menyeimbangkan yang sempit dan khusus
dengan yang luas dan umum
• Banyak persoalan di bidang pertanian
yang tidak dapat diselesaikan secara
mono disiplin melainkan harus secara
multi disiplin
• Pendekatan sistem; pendekatan masalah
atau keadaan dengan mempertimbangkan
saling keterkaitan (interactiveness) dan
keutuhan (wholeness)
• Pendekatan sistem memungkinkan
pemikiran simultan terhadap faktor
biologis, kimia-fisika, dan sosial-ekonomi,
sosial-budaya
• Memandang pertanian sebagai interaksi
kompleks antara fenomena alam dan
sosial
• Memandang pertanian sebagai usaha
meningkatkan kapasitas manusia untuk
mengelola perubahan melalui cara
mengembangkan kemampuan belajar,
kemampuan memperbaiki situasi
bermasalah, dan kemampuan
berkomunikasi dengan baik
• Usatani hendaknya didasari atas konsep
belajar dari pengalaman (experiential
learning), berpikir dan bekerja secara logis
dan sistematis, bermetode ilmiah,
mendorong kegiatan yang intuitif dan
kreatif
Manusia sebagai agen sistem
• Sebagai komponen dari sistem pertanian
(agroekosistem) yang paling aktif dan
dramatis merubah lingkungan hidup
• Walaupun demikian, manusia umumnya
hanya dapat memperbaiki keadaan
daripada menyelesaikan masalah
(improving situations than solving
problems)
• Berdasarkan pendekatan sistem,
usahatani merupakan representasi
interaksi dinamis dari dua subsistem yaitu
subsistem agroekosistem dan subsistem
sosial manusia
• Perubahan dalam satu subsistem akan
merusak jalannya subsistem yang lain
(contoh ekstrim: bencana WASIOR)
• Tampilan agroekosistem dapat dinilai
berdasarkan bagaimana agroekosistem
dikelola, bagaimana fungsinya, dan
interaksinya dengan sistem sosial
• Agroekosistem (AE): sistem ekologi yang
dimodifikasi oleh manusia untuk
menghasilkan kebutuhan manusia (a.l.
sandang, pangan, papan, fuel, medicine,
kesenangan, estetika).
• Unsur penyusun AE: air, udara, tanah,
tanaman, ternak, mikro organisme dll.
• AE terdiri dari jenis tanaman dan hewan
yang lebih sedikit dari ekosistem alam
• AE kurang adaptif dan kurang tahan
gangguan
• Unsur biotik dari AE memiliki sifat co-
adaptive (keberlanjutan hidupnya saling
mempengaruhi, beradaptasi bersama)
• Tetapi fungsi orgnisme-organisme saling
tindih (overlap): jika salah satu organisme
hilang, orgnisme lain masih dapat
mengantikan fungsi organisme yang
hilang sehingga fungsi sistem tetap
berlangsung
PARADIGMA BARU: WISE / SUSTAINABLE
AGRICULTURE
PENDEKATAN SISTEMATIK DAN HOLISTIK:
• INTEGRASI USAHATANI BERBASIS TANAMAN DAN
TERNAK
• INTEGRASI “ORGANIK” DAN “ANORGANIK”
• KONSERVASI SDA (AIR, TANAH, TANAMAN,
MIKROORGANISME)
• MEMPERTIMBANGKAN DATA DASAR LAHAN
KERING (DI NTT); pertanian berpresisi tinggi
(precision agriculture)
• MEMPERHATIKAN KEBERLANJUTAN SOSIAL
BUDAYA DAN EKONOMI
Sumber air: run off, intermitent, ephemeral watercourses, rainfall
Kandang Ternak
Selang plastik
Dam tanah berlapis terpal BIOGAS
Selang plastik
Lamtoro atau Turi
Rumput Unggul Pupuk organik
Pagar Batu
Jagung
Jagung dan
kacang
Kacang- dirotasi
kacangan dengan
sayuran
Mente, Kopi,
atau Zaitun
Integrasi
tanaman dan
ternak
PRINSIP-PRINSIP
PERTANIAN
BERKELANJUTAN
ATTRA (appropriate technolgy
transfer for rural areas)
www.attra.ncat.org
Sifat sistem pertanian
(agroecosystem properties)
Property Definisi
Effectiveness Kemampuan sistem untuk
menghasilkan apa yang
direncanakan oleh petani
Production Output dan hasil dari kegiatan
usahatani yang dinilai
berdasarkan output biologis dan
ekonomis dari sitem, misalnya
hasil biji atau uang yang
diperoleh.
Sifat sistem pertanian
(agroecosystem properties)
Property Definisi
Productivity Output per satuan input atau
sumebrdaya (lahan, tenaga kerja,
energi) yang digunakan mengukur
juga efisiensi usahatani
Stability Kemampuan sistem untuk
mempertahankan produktifitas dari
gejolak yang ditimbulkan oleh
gangguan minor (misal variasi
curah hujan, suhu, harga input)
Sifat sistem pertanian
SIFAT DEFINISI
Sustainability Kemampuan sistem untuk
mempertahankan produktifitas sistem
dalam jangka waktu yang
lama ketika dilanda gangguan besar
(major).
Equitability Income ranking of population:
menggambarkan bagaimana
sumberdaya dan outcome dari sistem
digunakan bersama oleh masyarakat
luas.
• Adaptability (kemampuan beradaptasi,
menyesuaikan dengan keadaan dengan
menciptakan atai mengadopsi teknologi
dan cara)
12
S si
i 1
0.18 p
si
1.045t
P
AIu =
PET
• AIu = INDEKS ARIDITAS
• P = RATA-RATA CURAH HUJAN
TAHUNAN (mm)
• PET = EVAPOTRANSPIRASI
POTENSIAL (mm)
Classification Aridity Index Global land area
(Area tanam)
Lengas =
kelembaban Panen Air
Pemanfaatan
Persediaan Produksi Persediaan Produksi
produktif air tanaman air tanaman
Kategori
Runoff Farming Flodwater farming
Utama
(Pertanian Aliran (pertanian yang
Produksi Permukaan memanfaatkan air bajir)
Tanaman
= 106.68 cm = 1.0668 m
1 ft2 = 0.0929 m2
= 929 m2
F H
G
A B C D
E
Arah lereng
Gundukan tanah
bawah yang
berfungsi sebagai
tanggul penahan
air di bagian hilir
dari lubang tanam
tanaman
Garis kontur
Kandang Ternak
Selang plastik
Dam tanah berlapis terpal
Selang plastik
Lamtoro atau Turi
Rumput Unggul
Pagar Batu
Jagung
Jagung dan
kacang
Kacang- dirotasi
kacangan dengan
sayuran
Mente, Kopi,
atau Zaitun
Pola tanam lahan kering
• Tumpang sari
• Agroforestry (agro = pertanian; forestry =
kehutanan)
Pertanaman ganda (multiple
cropping)
• Menanam lebih dari satu jenis tanaman
pada lahan yang sama selama satu tahun
• Terdiri dari:
– Pertanaman berurutan (sequential cropping)
– Pertanaman tumpang sari (inrecropping)
Pertanaman berurutan
(sequential cropping)
• Menanam dua atau lebih tanaman secara
berurutan dalam satu tahun di lahan yang
sama. Tanam berikut ditanam setelah
tanam pertama dipanen)
– Double cropping
– Triple cropping
– Quadruple cropping
– Ratoon cropping (ratoon: anakan yang
tumbuh seelah tanaman induk dipanen
misalnya pada tebu dan sorghum)
Tumpang sari (inter cropping)
• Menanam dua atau lebih tanaman secara
serentak di lahan yang sama. Terdiri dari:
– Mixed intercropping (tumpang sari campuran tidak
beraturan): tanpa jarak tanam yang teratur
– Row intercropping (tumpangsari dalam baris): dua atau
lebih tanaman ditanama secara serempat di dalam
baris-baris teratur secara berselang-seling
– Strip intercropping (tumpang sari dalam strip-strip
tanaman berselang-seling; strip tanaman = banyak
baris tanaman
– Relay intercropping (tumpang sari relai); menanam
dua atau lebih tanaman secara serentak tapi beda
waktu tanam. Tanaman yang satu ditanam menjelang
panen tanaman pertama.
Sistem tebas bakar
• Menerapkan sejenis tumpang sari tidak
beraturan: tanpa jarak tanam yang teratur
dan di dalam satu lubang tanam petani
menanam lebih dari satu jenis tanaman
(jagung, kacang nasi, dan labu atau jagung,
turis, labu) diselang seling dengan ubi kayu.
Di wilayah tertentu ditanam juga sorghum
• Atau di tempat terpisah tapi waktu
bersamaan ditanami padi ladang sendiri
(tanaman tungal)
Pertanaman tunggal
Mixed cropping
Mixed intercropping
Strip intercropping
Strip intercropping dengan
rotasi tanaman
Mirip sistem di Timor
Agroforestry
Silvopastoral
Agrosilvopastoral
• Usahatani yang memadukan usah
tanaman, ternak, dan tanman hutan/kayu
Sumber air: run off, intermitent, ephemeral watercourses
Kandang Ternak
Selang plastik
Dam tanah berlapis terpal
Selang plastik
Lamtoro atau Turi
Rumput Unggul
Pagar Batu
Jagung
Jagung dan
kacang
Kacang- dirotasi
kacangan dengan
sayuran
Mente, Kopi,
atau Zaitun
Pyrolysis = pembakaran
miskin oksigen
Bioarang di bawah mikroskop
elektron
Degradasi lahan
• Land degradation: the loss of actual or
potential production of biomass and of the
capacity to regulate the environment as a
result of natural or anthropogenic factors
(derived from Lal, 1997).
Ecosystem Services
(Jasa Lingkungan/Ekosistem)
Menyimpulkan Menganalisis