ABORTUS DEFINISI Keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana beratnya terletak antara 400 - 1000gram, atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu Pengeluaran hasil konsepsi sebelum ETIOLOGI ABORTUS a. Kelainan ovum b. Kelainan uterus c. Gangguan sirkulasi plasenta d. Penyakit pada ibu (demam berdarah, pneumonia) e. Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus kontraksi ABORTUS KLASIFIKASI 1. Abortus spontan : terjadi secara ilmiah a. Abortus Imminens Perdarahan di bawah kehamilan 20 minggu dengan konsepsi masih dalam uterus tanpa adanya dilatasi serviks b. Abortus Insipiens Perdarahan di bawah kehamilan 20 minggu dengan konsepsi masih dalam uterus dengan adanya dilatasi serviks ABORTUS LANJUTAN….. c. Abortus complete Semua konsepsi sudah dikeluarkan d. Abortus servikalis Keluarnya hasil konsepsi terhalang oleh ostium uteri e. Missed Abortus Kematian janin di dalam kandungan f. Abortus Incomplete Pengeluaran konsepsi dengan sisa tertinggal di uterus ABORTUS Lanjutan…… 2. Abortus provokatus : terjadi secara dibuat a. Abortus Medisinalis Tindakan dengan kemauan sendiri karena akan dianggap akan membahayakan ibu atau janin b. Abortus Kriminalis Abortus yang tidak dilakukan secara legal ABORTUS TANDA DAN GEJALA 1. Perdarahan 2. Nyeri hebat di bagian perut 3. Demam 4. Penurunan kesadaran ABORTUS PENGKAJIAN 1. Biodata 2. Keluhan utama 3. Riwayat kesehatan sekarang 4. Riwayat kesehatan dahulu 5. Riwayat pembedahan 6. Riwayat kesehatan keluarga 7. Riwayat kesehatan reproduksi 8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas ABORTUS Lanjutan Pengkajian… 9. Riwayat seksual 10. Riwayat pengobatan 11. Pola aktifitas sehari – hari 12. Pemeriksaan fisik 13. Pemeriksaan laboratorium 14. Data psikososial 15. Data spiritual ABORTUS DIAGNOSA 1. Defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan 2. Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri 3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan 4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan perdarahan ABORTUS INTERVENSI 1. Manajemen syok 2. Intake output 3. Oksigenasi 4. Perawatan luka 5. Kolaborasi pemberian obat ABORTUS EVALUASI 1. Kebutuhan cairan tercukupi 2. Dapat melakukan aktivitas 3. Nyeri dapat terkontrol 4. Infeksi tidak terjadi 5. Tidak terjadi cemas PRE EKLAMPSIA DEFINISI Sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih PRE EKLAMPSIA ETIOLOGI Faktor Perdisposisi Preeklamsi a. Hipertensi b. Molahidatidosa c. Diabetes melitus d. Kehamilan ganda e. Hidrocepalus f. Obesitas g. Umur yang lebih dari 35 tahun PRE EKLAMPSIA TANDA GEJALA 1. Penambahan berat badan yang berlebihan, terjadi kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali 2. Edema, pembengkakan kaki, jari tangan dan muka 3. Hipertensi (di ukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit, TD > 140/90 mmHg, tekanan sistolik meningkat > 30 mmHg, diastolik>15 mmHg 4. Tekanan diastolic pada trimester ke II yang >85 mmHg patut di curigai sebagai preeklamsia 5. Proteinuria 6. Terdapat protein dalam urine PRE EKLAMPSIA PENGKAJIAN 1. Biodata 2. Riwayat KB 3. Riwayat kehamilan, persalinan 4. Riwayat penyakit keluarga 5. Pola aktifitas sehari – hari 6. Pemeriksaan fisik 7. Pemeriksaan penunjang PRE EKLAMPSIA DIAGNOSA 1. Gangguan perfusi jaringan serebral 2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi 3. Gangguan perfusi jaringan perifer 4. Kelebihan volume cairan 5. Gangguan rasa nyaman nyeri 6. Kecemasan 7. Resiko tinggi kejang 8. Resiko tinggi cedera PRE EKLAMPSIA INTERVENSI - Lindungi ibu dari peningkatan tekanan darah - Gunakan cara aman untuk persalinan sehingga ibu dan jani bisa selamat - Anjurkan diet rendah garam - Anjurkan tirah baring - Observasi tanda – tanda vital - Observasi resiko kejang PRE EKLAMPSIA EVALUASI Lakukan evaluasi setiap jam, terutama untuk tanda – tanda vital, serta menghindari agar tidak terjadi kejang. EKLAMPSIA DEFINISI Kelainan akut pada ibu hamil, saat persalinan atau masa nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau koma, dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala- gejala pre eklamsia (hipertensi, oedema, proteinuria) EKLAMPSIA ETIOLOGI 1. Genetik 2. Immunologi 3. Diet pada saat hamil 4. Riwayat hipertensi EKLAMPSIA TANDA DAN GEJALA 1. Mata terbuka tanpa melihat (pandangan kosong) 2. Kelopak mata dan tangan bergetar 3. Kejang dan sesak 4. Badan dan seluruh otot kaku 5. Sianosis 6. Lidah tergigit 7. Tekanan darah > 140/90 mmHg 8. Koma EKLAMPSIA PENGKAJIAN 1. Usia 2. Riwayat kesehatan sekarang 3. Riwayat kesehatan dahulu 4. Riwayat kehamilan 5. Nutrisi selama kehamilan 6. Sosio spiritual 7. Pemeriksaan fisik 8. Pemeriksaan laboratorium EKLAMPSIA DIAGNOSA 1. Gangguan perfusi jaringan cerebral 2. Gangguan perfusi jaringan perifer 3. Gangguan volume kelebihan cairan 4. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi 5. Gangguan rasa nyaman nyeri 6. Pola nafas tidak efektif 7. Cemas EKLAMPSIA INTERVENSI 1. Oksigenasi 2. Pemenuhan kebutuhan nutrisi 3. Manajemen nyeri 4. Pantau tanda – tanda vital 5. Keseimbangan cairan 6. Manajemen stress dan cemas EKLAMPSIA EVALUASI 1. Kejang teratasi 2. Tidak ada sesak 3. Tekanan darah 120/80 mmHg 4. Nutrisi dan cairan terpenuhi 5. Nyeri teratasi HIPEREMESIS GRAVIDARUM DEFINISI Suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua puluh HIPEREMESIS GRAVIDARUM ETIOLOGI Etiologi hiperemsis gravidarum belum diketahuin secara pasti, hanya faktor pendukung diantaranya : - Primigravida - Mola hidatidosa - Kehamilan ganda - Faktor psikologi HIPEREMESIS GRAVIDARUM TANDA GEJALA - Mual - Muntah setiap kali makan dan minum - Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badan normal - Turgor kulit buruk - Lidah kering HIPEREMESIS GRAVIDARUM PENGKAJIAN - Biodata - Riwayat kesehatan, kehamilam, seksual, persalinan - Cairan dan nutrisi - Tanda – tanda vital - Pemeriksaan fisik - Pemeriksaan diagnostik HIPEREMESIS GRAVIDARUM DIAGNOSA 1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi 2. Defisit kekurangan cairan dan elektrolit 3. Intoleransi aktifitas 4. Perubahan suhu tubuh 5. Kecemasan HIPEREMESIS GRAVIDARUM INTERVENSI 1. Terapi cairan 2. Terapi nutrisi 3. Manajemen nyeri 4. Manajemen stress 5. Kolaborasi pemberian obat HIPEREMESIS GRAVIDARUM EVALUASI 1. Mual muntah teratasi 2. Nyeri teratasi 3. Keseimbangan volume cairan 4. Tidak ada cemas KEHAMILAN EKTOPIK DEFINISI Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus. Tuba fallopi merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan ektopik (lebih besar dari 90 %) KEHAMILAN EKTOPIK ETIOLOGI 1. Penyempitan saluran tuba 2. Kelainan pertumbuhan tuba 3. Post operasi tuba 4. Tumor yang merubah bentuk tuba 5. Penggunaan IUD KEHAMILAN EKTOPIK TANDA GEJALA 1. Nyeri abdomen bawah atau pelvic, disertai amenorrhea atau perdarahan vagina 2. Menstruasi abnormal 3. Penurunan tekanan darah dan takikardi bila terjadi hipovolemi 4. Pucat 5. Nyeri pada palpasi, perut pasien biasanya tegang dan agak gembung 6. Gangguan buang air kecil KEHAMILAN EKTOPIK PENGKAJIAN - Anamnesis dan gejala klinis : 1. Riwayat terlambat haid 2. Gejala dan tanda kehamilan muda 3. Ada atau tidak ada perdarahan per vagina 4. Terdapat aminore 5. Ada nyeri mendadak di sertai rasa nyeri bahu dan seluruh abdomen, terutama abdomen bagian kanan / kiri bawah - Pemeriksaan fisik - Pemeriksaan Penunjang/Khusus KEHAMILAN EKTOPIK DIAGNOSA 1. Gangguan perfusi jaringan perifer 2. Gangguan rasa nyaman nyeri 3. Pola nafas tidak efektif 4. Defisit volume cairan 5. Kecemasan 6. Kurangnya pengetahuan 7. Resiko tinggi infeksi KEHAMILAN EKTOPIK INTERVENSI 1. Manajemen nyeri 2. Manajemen cairan 3. Terapi nutrisi 4. Manajemen pre dan post operasi 5. Koping stress 6. Penyuluhan kesehatan KEHAMILAN EKTOPIK EVALUASI 1. Nyeri pre dan post operasi teratasi 2. Cairan dan nutrisi terpenuhi dengan baik 3. Pola nafas efektif 4. Tidak ada kecemasan 5. Pasien mempunyai pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya MOLA HIDATIDOSA DEFINISI Kehamilan abnormal tanpa embrio yang seluruh vili khoriolisnya mengalami degenerasi hidrofik yang menyerupai anggur MOLA HIDATIDOSA KLASIFIKASI 1. Mola hidatidosa complete 2. Mola hidatidosa partial MOLA HIDATIDOSA ETIOLOGI Penyebab mola hidatidosa belum diketahui, tetapi faktor-faktor yang dapat menyebabkannya antara lain: - Faktor ovum yaitu ovum memang sudah patologi sehingga mati tapi terlambat dikeluarkan - Kekurangan protein - Infeksi virus dan faktor kromosom belum jelas - Wanita yang berada di kedua ujung masa reproduksi (awal batasan tahun atau premenopause) MOLA HIDATIDOSA TANDA DAN GEJALA - Perdarahan pervaginam disertai keluarnya gelembung - gelembung seperti buah anggur (gelembung mola) - Amenore, Preeklampsia - Tidak ditemukan tanda kehamilan pasti - Uterus lebih besar dari umur kehamilan/lebih kecil/lebih besar, TFU lebih tinggi dari usia kehamilan - Tidak dijumpai adanya DJJ (denyut jantung janin), walaupun ukuran kehamilan besar. MOLA HIDATIDOSA PENGKAJIAN 1. Biodata 2. Riwayat kesehatan sekarang, dahulu, keluarga 3. Riwayat KB, kehamilan dan persalinan 4. Riwayat pengobatan 5. Pemeriksaan fisik 6. Pola aktifitas sehari – hari 7. Pemeriksaan penunjang MOLA HIDATIDOSA DIAGNOSA 1. Nyeri 2. Intoleran aktivitas 3. Gangguan pola tidur 4. Defisit volume cairan 5. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi 6. Kecemasan berhubungan dengan status kesehatan MOLA HIDATIDOSA INTERVENSI 1. Manajemen nyeri 2. Terapi cairan 3. Terapi nutrisi 4. Pendidikan kesehatan 5. Kolaborasi kuretage 6. Kolaborasi pemberian obat MOLA HIDATIDOSA EVALUASI 1. Nyeri teratasi 2. Keseimbangan cairan 3. Tidak ada hipotermi atau hipertermi 4. Nutrisi terpenuhi dengan baik 5. Tidak ada kecemasan PLASENTA PREVIA DEFINISI - Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir - Pada keadaan normal plasenta terletak dibagian atas uterus PLASENTA PREVIA ETIOLOGI Etiologi terjadinya plasenta previa belum diketahui secara pasti, apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup seperti pada kehamilan kembar maka plasenta yang letaknya normal sekalipun akan memperluaskan permukaannya sehingga mendekati atau menutupi pembukaan jalan lahir PLASENTA PREVIA TANDA GEJALA - Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi > 22 minggu - Darah segar atau kehitaman dengan bekuan - Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik - Perdarahan permulaan jarang begitu berat . Biasanya perdarahan akan berhenti sendiri dan terjadi kembali tanpa diduga PLASENTA PREVIA KLASIFIKASI - Plasenta previa complete Seluruh pembukaan (ostium internus servisis) tertutup oleh jaringan plasenta - Plasenta previa marginal Plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan (ostium internus servisis) PLASENTA PREVIA PENGKAJIAN Dalam pengkajian didapat : - Perdarahan vagina tanpa nyeri ( jumlah tergantung pada apaka previa marginal, parsial,atau total) - Gangguan seksualitas - Tinggi fundus 28 cm atau lebih - Djj dalam batas yang normal (DBN) - Janin mungkin melintang atau tidak turun - Uterus lunak PLASENTA PREVIA DIAGNOSA 1. Kekurangan volume cairan 2. Syok Hipovolemik 3. Perubahan perpusi jaringan 4. Kecemasan 5. Resiko tinggi cedera PLASENTA PREVIA INTERVENSI 1. Terapi cairan 2. Tranfusi darah jika diperlukan 3. Observasi tanda – tanda vital 4. Oksigenasi 5. Terapi nutrisi 6. Kolaborasi pemberian obat PLASENTA PREVIA EVALUASI 1. Tidak ada tanda – tanda syok 2. Tanda – tanda vital stabil 3. Oksigenasi terpenuhi 4. Nutrisi terpenuhi 5. Tidak ada kecemasan SOLUSIO PLASENTA DEFINISI Solusio plasenta (abruption plasenta atau accidental haemorage) adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri setelah kehamilan 20 minggu atau sebelum janin lahir SOLUSIO PLASENTA SOLUSIO PLASENTA ETIOLOGI 1. Faktor kardiovaskuler 2. Faktor trauma 3. Faktor usia 4. Faktor merokok 5. Riwayat solusio plasenta SOLUSIO PLASENTA KLASIFIKASI 1. Solusio plasenta parsial 2. Solusio plasenta total SOLUSIO PLASENTA TANDA GEJALA a. Perdarahan biasanya pada trimester ketiga, perdarahan pervagina tanpa rasa nyeri sampai dengan yang disertai nyeri perut, uterus tegang, perdarahan pervagina yang banyak, syok dan kematian janin intra uteri b. Tanda vital dapat normal sampai menunjukkan tanda syok c. Nyeri tekan uterus dan tegang, bagian-bagian janin yang sukar dinilai, denyut jantung janin sulit dinilai / tidak ada, air ketuban berwarna kemerahan karena tercampur darah. SOLUSIO PLASENTA PENGKAJIAN 1. Biodata 2. Riwayat kesehatan sekarang, dahulu, keluarga 3. Riwayat KB, kehamilan, dan persalinan 4. Pola aktifitas sehari – hari 5. Pemeriksaan fisik 6. Pemeriksaan diagnostik SOLUSIO PLASENTA DIAGNOSA 1. Syok haemoragik 2. Gangguan rasa nyaman nyeri 3. Gangguan perfusi jaringan cerebal 4. Kecemasan 5. Kurangnya pengetahuan SOLUSIO PLASENTA INTERVENSI 1. Manajemen syok 2. Terapi cairan 3. Manajemen nyeri 4. Manajemen stress 5. Pendidikan kesehatan SOLUSIO PLASENTA EVALUASI 1. Syok haemoragik dapat dihindari 2. Kebutuhan cairan terpenuhi 3. Tidak ada kecemasan 4. Pasien paham mengenai penyakitnya