Вы находитесь на странице: 1из 18

EVOLUSI MANUSIA

DARI
MUHAMMAD FARID
(161091001)
PENGANTAR

Evolusi manusia atau Anthropogenesis merupakan bagian


dari evolusi biologi mengenai munculnya Homo sapiens. Beberapa
typological spesies Homo telah berkembang. Termasuk Homo
erectus yang menghuni Asia dan Homo neanderthalensis yang
menghuni Eropa. Archaic Homo sapiens berevolusi antara 400.000
dan 250.000 tahun yang lalu. Evolusi manusia telah berkembang lebih
dari 6 juta tahun yang lalu. Dalam darwin The Origin of Species, yang
di terbitkan tahun 1859, di jelaskan bahwa kemungkinan besar
manusia berasal dari primata di afrika, tapi pada saat itu belum di
temukan catatan fossil dari nenek moyang kita sampai pada tahun
1924 pada saat itu di temukan fossil Australopithecus africanus di
africa yang berumur sekitar 4 juta tahun yang lalu, yang di berinama
Taung child
Istilah manusia modern anatomis (MMA) dalam paleoantropologi
mengacu kepada individu awal dari Homo sapiens dengan suatu
penampilan yang konsisten dengan rentang fenotipe pada manusia
modern
ANATOMI MANUSIA MODERN
Manusia Modern Awal

Omo, Hertho, Skhul, dan Peninggalan


Jebel Qafzeh terkadang disebut
dengan "Manusia Modern Awal"
karena peninggalan kerangka mereka
memperlihatkan campuran dari ciri-
ciri purba dan modern. Skhul V,
sebagai contohnya, memiliki bubung
alis dan muka yang menonjol. Namun,
tempat otak dari Skhul V berbeda
dengan Neanderthal dan mirip
dengan tempat otak pada manusia
modern.
ASAL USUL MANUSIA

1. ASAL USUL MANUSIA MODERN DARI AFRIKA


2. EVOLUSI MULTIREGIONAL
ASAL USUL MANUSIA MODERN DARI
AFRIKA
Asal-usul manusia modern dari Afrika adalah model
yang kini paling diterima dalam paleoantropologi
untuk menggambarkan asal-usul dan penyebaran dini
manusia modern. Teori ini disebut dalam pers bahasa
Inggris model (Recent) Out-of-Africa ("keluar dari
Afrika"), dan dalam dunia akademis model Recent
single-origin hypothesis aatau RSOH ("hipotesa asal-
usul tunggal yang baru"), Replacement Hypothesis
("hipotesa penggantian") dan Recent African Origin
atau RAO ("asal-usul dari Afrika yang baru").
Penterjemahan genetika dan bukti fossil menunjuk bahwa
perkembangan Homo sapiens purba menjadi manusia hanya terjadi
diAfrika, antara 200 000 dan 150 000 lalu, bahwa anggota dari satu
cabang dari Homo sapiens meninggalkan Afrika antara 125 000 dan 60
000 tahun lalu, dan bahwa dalam perjalanan waktu Homo sapiens
tersebut menggantikan populasi manusia yang lebih dini seperti
manusia Neanderthal dan Homo erectus.
Asal-usul tunggal manusia modern di Afrika Timur
adalah pandangan yang dipegang mayoritas masyarakat
ilmiah. Ada teori yang berbeda mengenai apakah terjadi satu
hijrah atau lebih. Dalam model penyebaran jamak termasuk
teori Penyebaran Selatan, yang akhir-akhir ini mendapat
dukungan dari bukti-bukti genetika, linguistik dan arkeologis.
Sejumlah peneliti yang kian besar juga menduga bahwa
"Afrika Utara” yang lama diabaikan" adalah tempat asal awal
manusia modern yang pertama berhijrah dari Afrika
HIPOTESIS MULTIREGIONAL

sejumlah garis keturunan genetika non-Afrika mampu bertahan hidup


di beberapa tempat di belahan dunia lewat kawin-silang dengan
manusia modern anatomis. Menurut versi kuat dari model
multiregional berbagai populasi manusia di seluruh dunia sekarang
akan memiliki materi genetika yang bertahan sampai sejauh manusia
awal seperti Homo erectus. Sekumpulan besar data dalam Evolusi
genetika manusia (Jobling, Hurles dan Tyler-Smith, 2004) mendukung
kuat model "Keluar dari Afrika”.
PERILAKU MANUSIA MODERN

Ada dua hipotesis yang menentang mengenai asal mula perilaku


modern. Beberapa ahli beralasan bahwa manusia mencapai
modernitas secara anatomis terlebih dahulu, sekitar 200 tahun, dan
selanjutnya mereka mengadopsi perilaku modern sekitar 50 tahun.
Hipotesis ini berdasarkan pada catatan fosil yang terbatas dari
periode sebelum 50 tahun dan melimpahnya artifak manusia yang
ditemukan setelah 50 kya. Pendukung dari pandangan ini
membedakan "manusia modern anatomis" dengan "manusia modern
secara perilaku
Sebagai contohnya, pendukung dari pandangan
ini beralasan bahwa manusia telah
mengembangkan kerangka bentukan yang
ringan selama transisi ke anatomi yang lebih
modern, dan hal ini hanya dapat terjadi lewat
meningkatnya kerjasama manusia dan
penggunaan teknologi, ciri-ciri karakteristik dari
perilaku modern
MODERNISASI

Modernisasi adalah sebuah


keniscayaan sejarah yang pasti ada
menyambangi sebuah peradaban
manusia, tak perduli apakah ia
menghendakinya atau tidak.
Menurut Franz Magnis,
modernisasi adalah satu revolusi
kebudayaan paling dahsyat yang
dialami manusia sesudah belajar
bercocok tanam dan membangun
rumah.
Menurut Lawrence, secara terminologi kemoderenan
dapat dipahami sebagai sebuah kondisi atau keadaan
dimana muncul serangkaian perubahan dan
peningkatan dalam kehidupan manusia, mulai dari
sistem birokrasi, rasionalisasi, kemajuan dalam
bidang teknis dan pertukaran global yang tidak
pernah terpikirkan oleh manusia era pra-modern.
Anomali Modernitas
Di satu sisi, modernitas menghadirkan dampak positif dalam hampir
seluruh konstruk kehidupan manusia. Namun pada sisi lain, juga tidak
dapat ditampik bahwa modernitas punya sisi gelap yang menimbulkan
akses negatif yang sangat bias. Dampak paling krusial dari modernitas
menurut Budi Munawar Rahman, adalah terpinggirkannya manusia dari
lingkar eksistensi (Komarudin Hidayat & Wahyu Nafis,1995).
Menurutnya, manusia modern melihat segala sesuatu hanya berdasar
pada sudut pandang pinggiran eksistensi. Sementara pandangan tentang
spiritual atau pusat spritualitas dirinya, terpinggirkan. Makanya,
meskipun secara material manusia mengalami kemajuan yang
spektakuler secara kuantitatif, namun secara kualitatatif dan keseluruhan
tujuan hidupnya, manusia mengalami krisis yang sangat menyedihkan.
Hal lain yang juga telah menjadi
karakter manusia modern yang
materialistik oriented adalah
budaya pragmatisme dan
hedonisme. Pragmatisme1 adalah
cara pandang yang melihat sesuatu
dari nilai manfaat yang dapat dihasil
dari sesuatu. Jika ia bermanfaat
secara praktis material, maka ia
dianggap kebenaran yang bernilai.
Demikian juga dengan budaya
hedonisme, totalitas kehidupan
semuanya diorientasikan untuk
sebuah kenikmatan. Kebahagiaan
tertinggi adalah karena akumulasi
yang banyak dari kenikmatan
material, dan sebaliknya
kesengsaraan adalah disebabkan
manusia tidak menemukan
kenikmatan.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться