Вы находитесь на странице: 1из 22

Referat

HIPOSPADIA

OLEH:
Ghina Aisy Ramadhani
1210070100088

PRESEPTOR:
dr. Abdul Raziq Jamil Sp. B
ANATOMI
■ Struktur internal penis terdiri
dari dua ruangan berbentuk
jaringan (corpora cavernosa)
yang berjalan di sepanjang
penis, uretra, jaringan erektil
yang mengelilingi uretra, dua
arteri utama, dan beberapa
pembuluh darah dan saraf.
Bagian terpanjang dari penis
adalah shaft, bagian ujung atas
penis terdapat kepala
berbentuk cendawan yang
disebut glans penis.
Secara umum, penis terdiri atas tiga
bagian utama, yaitu:
■ Dua buah Corpora Cavernosa di kiri
dan kanan atas, yang diliputi oleh
jaringan ikat yang disebut tunica
albuginea, satu lapisan jaringan
kolagen yang padat dan di luarnya ada
jaringan yang kurang padat yang
disebut fascia buck.
■ Korpus Spongiosum, yang berada di
bawah dua corpora cavernosa dan
mengelilingi uretra.
Secara anatomis uretra dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
■ Uretra pars anterior, yaitu uretra yang
dibungkus oleh korpus spongiosum
penis, terdiri dari: pars bulbosa, pars
pendularis, fossa navikulare, dan
meatus uretra eksterna.
■ Uretra pars posterior, terdiri dari
uretra pars prostatika, dan uretra pars
membranasea.

3/5/2018
DEFENISI HIPOSPADIA

•Hipospadia berasal dari bahasa Yunani,


secara terminologi memiliki dua arti kata
yaitu “hypo” yang berarti “di bawah” dan
“spadon“ yang berarti “lubang”.
•Secara anatomi hypospadia adalah salah
HIPOSPADIA satu kelainan kelamin akibat penyatuan
lipatan uretra yang tidak sempurna dengan
gambaran letak Ostium Urethra Externa di
sepanjang permukaan anterior penis
semenjak masa pertumbuhan janin
(congenital)
EPIDEMIOLOGI

Hipospadia merupakan salah satu kelainan kongenital yang sering ditemui, kemungkinannya sekitar
1:250 sampai 1:300 pada bayi baru lahir.

Insidensi lebih tinggi sekiranya terdapat riwayat keluarga dengan hipospadia dengan angka kejadian
1 untuk setiap 100 kelahiran hingga 1 untuk setiap 80 kelahiran bayi laki-laki.

3/5/2018
ETIOLOGI

Lingkungan

Genetika

Gangguan dan
ketidakseimba
ngan hormon

3/5/2018
PATOFISIOLOGI
■ Hypospadia terjadi karena
gangguan perkembangan
urethra anterior yang tidak
sempurna yaitu sepanjang
batang penis sampai perineum.
Semakin ke arah proksimal
muara meatus uretra maka
semakin besar kemungkinan
ventral penis memendek dan
melengkung dengan adanya
chordae
Embriologi

■ Pada embrio yang berumur 2 minggu baru terdapat 2 lapisan yaitu ektoderm dan
endoderm. Baru kemudian terbentuk lekukan di tengah-tengah yaitu mesoderm
yang kemudian bermigrasi ke perifer, memisahkan ektoderm dan endoderm,
sedangkan di bagian kaudalnya tetap bersatu membentuk membran kloaka. Pada
permulaan minggu ke-6, terbentuk tonjolan antara umbilical cord dan tail yang
disebut genital tubercle. Di bawahnya pada garis tengah terbenuk lekukan dimana
di bagian lateralnya ada 2 lipatan memanjang yang disebut genital fold.
■ Selama minggu ke-7, genital ■ Bagian anterior dari membrana
tubercle akan memanjang dan kloaka, yaitu membrana urogenitalia
membentuk glans. Ini adalah bentuk akan ruptur dan membentuk sinus.
primordial dari penis bila embrio Sementara itu genital fold akan
adalah laki-laki, bila wanita akan membentuk sisi-sisi dari sinus
menjadi klitoris. Bila terjadi agenesis urogenitalia.Bila genital fold gagal
dari mesoderm, maka genital bersatu di atas sinus urogenitalia,
tubercle tak terbentuk, sehingga maka akan terjadi hipospadia
penis juga tak terbentuk.

3/5/2018
KLASIFIKASI
• Hipospadia anterior
Hipospadia terdiri atas tipe granular,
Anterior subkoronal dan penis
distal

Hipospadia • Hipospedia medius


terdiri atas midshaft dan
Medius penis proksimal

Hipospadia • Hipospadia posterior


terdiri atas peoskrotal,
Posterior skrotal dan perineal

3/5/2018
3/5/2018
GEJALA KLINIS
■ Tanda-tanda klinis hypospadia :
– Lubang Osteum/orifisium Uretra Externa
(OUE) tidak berada di ujung glands penis ,
tetapi berada lebih ke proximal dan
berada di ventral.
– Preputium tidak ada dibagian bawah
penis, menumpuk di bagian punggung
penis.
– Biasanya jika penis mengalami kurvatura
(melengkung) ketika ereksi, maka dapat
disimpulkan adanya chorde
– Dapat timbul tanpa chordee, bila letak
meatus pada dasar dari glands penis.
– Penis tampak seperti berkerudung karena
preputium dibagian ventral tidak ada,
berkumpul dibagian dorsal.
– Jika berkemih, anak harus duduk.

3/5/2018
DIAGNOSIS

•kesulitan untuk mengarahkan pancaran urine


•tergganggunya hubungan seksual
ANAMNESA •miksi dalam posisi duduk
•infertilitas

•Pada inspeksi didapatkan meatus uretra terletak


PEMERIKSAAN kepermukaan inferior penis.
• Tidak didapatkan prepusium ventral sehingga
FISIK prepusium dorsal menjadi berlebihan (dorsal
hood) dan sering disertai dengan chordee

3/5/2018
•urethroscopy
PEMERIKSAAN •cystoscopy
•excretory urography
PENUNJANG

3/5/2018
PENATALAKSANAAN
Tahapan operasi rekonstruksi antara lain :

Release Chordae dan Tunneling

•Melepas chordae untuk memperbaiki fungsi dan


memperbaiki penampilan phallus (penis). Meluruskan
penis yaitu orifisium dan canalis uretra senormal
mungkin. Selanjutnya adalah mobilisasi kulit preputium
penis untuk menutup sulcus uretra dan dibuat lubang di
gland penis sehingga MUE berada di ujung
penis. Setelah itu dilakukan tes ereksi artificial. Bila
chordee tetap ada, maka diperlukan reseksi lanjutan
3/5/2018
Uretroplasty

•membuat fassa naficularis


baru pada glans penis
yang nantinya akan
dihubungkan dengan
canalis uretra yang telah
terbentuk sebelumnya
melalui tahap pertama

3/5/2018
Chordectomi dan urethroplasty
dilakukan dalam satu waktu operasi
yang sama disebut satu tahap, bila
dilakukan dalam waktu berbeda
disebut dua tahap

3/5/2018
KOMPLIKASI
Perdarahan

Nekrosis
Infeksi
flap
KOMPLIKASI
AWAL

Jahitan
yang Edema
terlepas

3/5/2018
Ketidak
puasan
kosmetis
Uretrocele Stenosis

Meatal Fistula
Regression
or Glanular uretrokut
Dehiscence an

Chordee KOMPLIKASI Striktur


persisten LANJUT uretra

Kebocoran
traktus Divertikula
urinaria

Adanya Balanitis
rambut xerotica
dalam obliterans
uretra Ektropion (BXO)
mukosa

3/5/2018
PROGNOSIS

■ Secara umum hasil fungsional dari one-stage procedure lebih baik dibandingkan
dengan multi-stage procedures karena insidens terjadinya fistula atau stenosis
lebih sedikit, dan lamanya perawatan di rumah sakit lebih singkat, dan
prognosisnya baik

3/5/2018
Terima Kasih

Вам также может понравиться